Professional Documents
Culture Documents
Birokrasi
Birokrasi
lI a
na si
sw
ur Volume 4, Nomor 2, Mei, 2019
J a
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
ABSTRAK
Parkir sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi terciptanya
kegiatan transportasi yang tidak menganggu ruang publik dan juga dapat
memberikan pelayanan yang baik dalam proses pelaksanaan
pengelolaanya. Penelitian ini menggambarkan pelaksanaan pengelolaan
birokrasi parkir di Kota Banda Aceh dan Relasi petugas parkir resmi
dengan Dishub Kota Banda Aceh dalam pelaksanaan pengelolaan parkir.
Teori yang digunakan adalah teori birokrasi Max Weber. Dengan teori ini
dapat menggambarkan pengelolaan birokrasi parkir dengan baik oleh
Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dalam mewujudkan pelayanan
publik yang baik dan terstruktur. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan yang
digunakan ialah teknik Purposive Sampling dengan jumlah 11 informan
dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa : proses pelaksanaan pengelolaan
birokrasi parkir di Kota Banda Aceh secara birokratif telah terlaksana
dengan baik dan terstruktur namun secara pelaksanaan teknis di
lapangan masih terdapat permasalahan dalam proses pelaksanaan
pengelolaanya. Dalam pelaksanaan relasi dapat disimpulkan bahwasanya
relasi yang dibangun antara juru parkir dengan Dinas Perhubungan Kota
Banda Aceh adalah hubungan sosial yang bersifat asosiatif yaitu bentuk
hubungan yang terbentuk dari adanya kerjasama dalam pelaksanaan
pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh denga lima titik lokasi
titik parkir. Kelima titik lokasi parkir tersebut meruapakan daerah dengan
frekuensi kenderaan paling tinggi di setiap ruas jalannya yaitu Kawasan
Batoh, Kawasan Beurawe, Kawasan Pasar Aceh, Kawasan Seutui dan
Kawasan Lampriet. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknik pemilihan informan yang digunakan ialah
teknik Purposive Sampling dengan jumlah 11 informan dalam penelitian
ini. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk menghasilkan data yang
valid juga dilakukan validitas data dengan menggunakan metode
trianggulasi data, sehingga pada saat teknik menganalisis data
menggunakan langkah-langkah pengumpula data, reduksi data,
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Pengelolaan Parkir di Kota Banda Aceh.
Pelaksanaan Pengelolaan birokrasi parkir di kota Banda Aceh secara
birokratif dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan. Dalam proses
pelaksanaannya tentu mengaplikasikan prinsip-prinsip organisasi yang
dimaksudkan untuk memperbaiki efisiensi administrasi serta dapat
menjalankan suatu organisasi dengan lancar sehingga untuk itu
diperlukan sebuah upaya pengelolaan yang efektif agar dapat melahirkan
sebuah pelayanan yang baik bagi publik.
Pelaksanaan pengelolaan parkir secara keseluruhan dapat dilihat
dari adanya penerapan konsep-konsep birokrasi idealnya Weber dalam
pelaksanaanya Pengelolaan Parkir di Kota Banda Aceh. Pelaksanaan
pengeloaan parkir dalam penelitian ini dapat dipahami melalui 5 konsep
yang dapat ditinjau dari pelaksanaan baik secara biroktaif maupun
lapangan pertama, fungsi birokrasi Dishub , kedua teknis pembagian
tugas pada Dishub, ketiga penerapan peraturan retribusi parkir, keempat
mekanisme pengutipan dan penagihan retibusi, dan kelima pelaksanaan
kegiatan administrasi dalam birokrasi Dishub.
dari pihak lain terhadap dirinya. Dengan demikian relasi sosial anatara
petugas parkir dengan Dinas Perhubungan dalam pengelolaan parkir di
Kota Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa bentuk relasi yang terbentuk
ialah relasi asosiatif yang bersifat kerjasama atas adanya kontrak
kerjasama dan tuntutan pekerjaan.
KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Kajian
Sosiologis Terhadap Birokrasi Pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh.
Maka diperoleh hasil penelitian seperti apa yang dibahas di bab empat,
dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pengelolaan Parkir di Kota Banda Aceh secara
dataran birokratif sudah bisa dikatakan sudah memiliki standar
yang baik dan sudah terstruktur jika ditinjau dari bentuk
birokrasi idealnya Max Weber. Namun secara pelaksanaanya di
lapangan pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh belum
terlaksana secara baik, karena kondisi real di lapangan hari ini
masih banyak ketimpangan-ketimpangan yang terdapat
diantaranya masih terdapat pengutipan yang tidak sesuai
dengan perintah qanun, kemudian parkir masih semraut akibat
kurangnya pengawasan dari pihak pengelola sehingga
menyebabkan kemacetan. Namun permasalahan yang terjadi
tidak sepenuhnya berasal dari pihak pengelola terkadang juga
berasal dari masyarakat yang masih kurang paham dalam
pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh.
2. Relasi petugas parkir dan Dinas Perhubungan dalam
pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh tercipta dari adanya
sebuah kontrak kerjasama dan tuntutan pekerjaan dalam
melaksanakan pengelolaan parkir di Kota Banda Aceh. Dimana
dalam pelaksanaan pengelolaan kontrak kerjasama yang
dilaksanakan petugas parkir dengan dishub dilaksanakan
melalui perjanjian ataupun kontrak yang mereka buat untuk
dapat bekerjasama dan kontrak ini di urus oleh petugas parkir.
Sedangkan tuntutan pekerjaan yang diilaksanakan oleh petugas
parkir dan Dishub terlaksana melalui adanya suatu target yang
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi. 2005. pengantar sosiologi. Bogor :Ghalia indonesia.
Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci Negara &
Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Weber, Max. 1946. Essai sosiologi. Diterjemahkan oleh Gert dan Talcott
Parson. London : Routlegde
Undang – Undang
Qanun Pemerintah Kota Banda Aceh No 4 Tahun 2012 tentang pelayanan
retribusi parkir di tepi jalan umum. Diakses pada 12/03/2018.
Pukul 21.55 wib.
PP No.43 tahun 1993 tentang parkir diakses pada 12/04/2018 pukul 16.25
wib.
Website
KBBI. Pengelolaan https://www.kbbi.web.id/ di akses 16/03/2018
pada pukul 00.40 Wib.