You are on page 1of 14

HAK, KEWAJIBAN, DAN KEADILAN

Akhlak dan Tasawuf


Dosen Pengampu : Gatot Bintoro Putro Aji, S.H., M.E.Sy

Anggota Kelompok :
1. Jelita Bela Saputri (2121030188)
2. Permatha Gusti (2121030202)
3. Deris Risdianto (2121030216)

FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Akhlak dan Tasawuf dalam
membuat makalah. Pada kesempatan kali ini kami menulis makalah dengan judul
“Hak, Kewajiban, dan Keadilan”.

Secara garis besar makalah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar
para pembaca lebih mudah memahami isi makalah ini. Pengetahuan ini masih jauh
dari lengkap dan sempurna untuk menjangkau pengetahuan-pengetahuan yang
semakin hari semakin banyak berkembang.

Menyadari kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan
kerendahan hati penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
agar makalah yang kami tulis akan datang lebih baik dan sempurna. Kami sebagai
penyusun berharap semoga makalah yang telah ditulis ini bermanfaat bagi
pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2022


Penyusun,

KELOMPOK 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Hak dan Macam-Macamnya ...................................................... 3

B. Pengertian Kewajiban dan Macam-Macamnya ........................................... 6

C. Pengertian Keadilan dan Macam-Macamnya .............................................. 7

D. Hubungan Hak, Kewajibandan Keadilan Dengan Akhlak ........................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10

B. Saran........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa melepaskan diri dari


masalah yang berkaitan dengan hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban
merupakan suatu yang melekat pada diri orang itu sendiri ataupun pada orang
lain yang ada disekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa hak dan kewajiban
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Hak dan kewajiban merupakan sebagian dari aturan-aturan dasar yang
ada dalam kehidupan bermasyarakat. Hak dan kewajiban dalam kehidupan
masyarakat harus jelas dan bersifat terbuka agar setiap individu sebagai bagian
dari masyarakat mengetahui hal-hal yang harus ia terima dan hal-hal yang
harus ia kerjakan dalam hidup bermasyarakat. Hal ini sangat penting agar
pergaulan dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik, aman dan damai.
Keadaan masyarakat yang demikian akan mendorong setiap anggota
masyarakat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hak dan macam-macamnya ?


2. Apa pengertian kewajiban dan macam macamnya?
3. Apa pengertian keadilan dan macam-macamnya?
4. Apa hubungan hak, kewajiban dan keadilan dengan akhlak?

C. Tujuan Penulisan

1. Guna mengetahui penjelasan tentang pengertian hak dan macam-


macamnya.

1
2. Guna mengetahui penjelasan tentang pengertian kewajiban dan macam
macamnya.
3. Guna mengetahui penjelasan tentang keadilan dan macam-macamnya.
4. Guna mengetahui penjelasan tentang hubungan hak, kewajiban dan
keadilan dengan akhlak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak dan Macam-Macamnya

1. Pengertian Hak
Hak adalah wewenang atau kekuasaan yang secara etis seseorang dapat
mengerjakan, memiliki, meninggalkan, mempergunakan atau menuntut
sesuatu.
Menurut Poedjawijatna, hak ialah semacam milik, kepunyaan, yang
tidak hanya merupakan benda saja, melainkan pula tindakan, pikiran dan
hasil pikiran tersebut., misalnya seseorang mempunyai hak atas sebidang
tanah, maka ia berwenang, berkuasa untuk bertindak atau memanfaatkan
tanah miliknya itu, seperti menjual, memberikan kepada orang lain atau
mengolahnya.
Pengertian hak dalam Al-Qur’an pengertiannya agak berbeda dengan
pengertian hak yang di atas, singkatnya hak di atas mengacu kepada hak
memiliki, tetapi al-haqq dalam Al-Qur’an bukan begitu artinya. Pengertian
al-haqq dalam Al-Qur’an sebagaimana dikemukakan al-Raghib al-Asfahani
adalah al-muthabaqah wa al-muwafaqah artinya kecocokan, kesesuaian dan
kesepakatan.1
Menurut Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu (karna telah ditentukan oleh undang-undang dan aturan),
kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau
martabat.2

2. Macam-Macam Hak

1
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 137.
2
http://kbbi.web.id/hak

3
Objek dan hubungannya dengan akhlak, hak itu secara garis besar
dapat dibagi menjadi 7 bagian yaitu: hak hidup, hak mendapatkan perlakuan
hukum, hak mendapatkan keturunan (hak kawin), hak milik, hak
mendapatkan nama baik, hak kebebasan berpikir, hak mendapatkan
kebenaran. Semua hak itu tidak dapat diganggu gugat, karena merupakan
hak asasi secara fitrah telah diberikan Tuhan kepada manusia, karena yang
dapat mencabut hak-hak tersebut hanya Tuhan.3
Secara umum para ahli etika mengelompokkan hak menjadi 3
kelompok, yaitu: Hak asasi atau hak kodrat, hak legal, dan hak moral.
1. Hak asasi atau hak kodrat, hak asasi atau hak kodrat dikenal dengan
istilah hak fitrah, yaitu hak yang dibawa manusia sejak lahir ke dunia. Hak
asasi merupakan hak dasar atau hak pokok yang dimiliki setiap individu
sebagai anugrah Allah yang menciptakan manusia. Oleh karena itu hak ini
bersifat sangat mendasar dan sangat pokok bagi hidup dan kehidupan
manusia di dunia. Hak yang dimasukkan kedalam kelompok hak asasi antara
lain :
a. Hak Hidup, Hidup adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT
kepada setiap manusia tanpa membedakan warna kulit, bangsa dan
jenis kelaminnya. Oleh karena itu dengan alasan apapun dan dalam
keadaan bagaimanapun seseorang tidak diperbolehkan bunuh diri.
Disamping itu seseorang juga tidak diperbolehkan menghilangkan
nyawa orang lain kecuali karena ada alasan tertentu dan yang
dibenarkan oleh hukum yang ditetapkan oleh Allah. Karena hidup
dan mati seseorang sepenuhnya merupakan wewenang Allah SWT.
Etika Islam tidak hanya menetapkan hak hidup sebagai hak dasar
manusia yang harus ditegakkan, tetapi juga menjelaskan tentang
kewajiban yang ada pada manusia untuk menjaga hak tersebut agar
jangan sampai dilanggar atau dirusak, baik oleh dirinya sendiri
maupun oleh orang lain. Hak hidup merupakan hak dasar pertama

3
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007, hlm.141

4
yang ada pada manusia dan dengan adanya kehidupan maka manusia
akan mendapatkan hak-hak lainnya.
b. Kebebasan, kebebasan mempunyai arti merdeka atau lepas dari
penjajahan, perbudakan dan kurungan. Kebebasan mempunyai arti
bahwa manusia bukanlah seorang budak, oleh karenanya ia tidak
terikat oleh segala macam ikatan. manusia bebas untuk menerima
atau menolak apapun yang ada di muka bumi. Dalam pemikiran
etika Islam, kebebasan itu bertanggung jawab, dimana manusia
bebas menentukan dan melaksanakan tindakan yang di inginkan,
tetapi ia tetap akan diminta pertanggung jawaban atas semua
keputusan dan tindakan yang dilakukannya.
c. Kehormatan diri, manusia adalah makhluk paling sempurna dan
yang paling mulia di muka bumi ini. Oleh karena itu, kemuliaan atau
kehormatan adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak
kelahirannya di dunia. Kehormatan diri merupakan salah satu hak
kodrat atau hak asasi manusia yang tidak bisa dihilangkan oleh
siapapun.
d. Hak lain yang dapat di masukkan dalam kelompok hak kodrati
antara lain hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk berpolitik,
hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama, hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk menikmati kekayaan alam dan lain sebagainya.

2. Hak legal dan hak moral


Hak legal adalah hak yang dimiliki oleh seseorang karena ada aturan atau
ketentuan yang mengatur hal tersebut. Sedang hak moral adalah hak yang
hanya berdasar pada ketentuan-ketentuan moral atau berdasar pada adat
kebiasaan yang berlaku. Hak-hak legal berasal dari undang-undang,
peraturan hukum atau dokumen legal lainnya. Hal-hal yang dimasukkan ke
dalam hak legal seperti hak memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan,
keamanan dan lain sebagainya. Sedangkan hal-hal yang dimasukkan
kedalam hak moral seperti hak orang tua mendapat penghormatan, hak anak

5
untuk mendapatkan nama yang baik, hak untuk meminta maaf dan
memaafkan dan lain sebagainya.4

B. Pengertian Kewajiban dan Macam-Macamnya

1. Pengertian Kewajiban
Kewajiban berasal dari kata dasar wajib dengan mendapat imbuhan
ke-an, menjadi kewajiban. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wajib
ialah harus dilakukan atau tidak boleh tidak dilaksanakan (ditinggalkan),
sudah semestinya atau harus. Jadi, kewajiban ialah (sesuatu) yg diwajibkan,
sesuatu yg harus dilaksanakan, keharusan, pekerjaan/tugas.5
Di dalam ajaran agama islam, kewajiban ditempatkan sebagai salah
satu hukum syara, yaitu suatu perbuatan yang apabila dikerjakan akan
mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat siksa atau dosa.
dengan kata lain kewajiban dalam agama berkaitan dengan pelaksanan hak
yang diwajibkan oleh Allah SWT.

2. Macam-Macam Kewajiban
Kewajiban manusia dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu kewajiban
manusia terhadap diri sendiri, kewajiban terhadap sesama makhluk, dan
kewajiban manusia terhadap Tuhan sebagai Dzat yang menciptakan.
a. Kewajiban kepada Allah SWT
Manusia tidak hanya hidup bersama sebagai makhluk pribadi
dan makhluk social tetapi manusia tidak dapat terlepas dari
penciptanya yaitu Tuhan karena dia yang menciptakan dan
memelihara alam (termasuk menciptakan manusia) sehingga
kewajiban sebagai hamba (ciptaan) hanya ibadah. Tugas dan

4
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist, (Jakarta :Pustaka Al-Husna baru,
2006), hlm 172-181
5
http://kbbi.web.id/wajib

6
kewajiban manusia sebagai makhluk Allah adalah beriman
kepada-Nya.
b. Kewajiban terhadap diri sendiri (individu)
Kewajiban seseorang pada dirinya sendiri seperti menjaga
hidup, kebersihan dan melaksanakan perkawinan. Contoh,
manusia sebagai individu perlu kesehatan untuk memperoleh
kesehatan manusia harus dapat memenuhinya dengan cara
individu harus berkewajiban menjaga kesehatan badan, bahkan
kalau badan kita kurang sehat, sebagai makhluk individu
mengupayakan menyembuhkannya, dengan demikian kita telah
memenuhi kewajiban sebagai makhluk individu perlu berusaha
dengan tindakan nyata menunjukan apakah seseorang telah
memenuhi kewajibannya atau tidak.

c. Kewajiban kepada sesama makhluk (social)


Manusia disamping sebagai individu tetapi juga sekaligus
makhluk social, maka kerikatan tersebut menjadikan individu
harus sebagai anggota masyarakat. Manusia tidak bisa hidup
menyendiri dan masing-masing individu mempunyai kewajiban
terhadap sesama manusia, sebagai contoh adalah kewajiban
tolong menolong antar sesama manusia.

C. Pengertian Keadilan dan Macam-Macamnya

1. Pengertian Keadilan
Keadilan berasal dari kata dasar adil dengan mendapat imbuhan ke-
an, menjadi keadilan. Adil ialah sama berat/tidak berat sebelah/tidak
memihak, berpihak kepada yg benar/berpegang pada kebenaran,
sepatutnya/tidak sewenang-wenang.6 Keadilan berarti dapat menempatkan

6
http://kbbi.web.id/adil

7
sesuatu secara profesional dan persamaan hak sesuai kapasitas dan
kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan. Menurut bahasa
keadilan adalah seimbang antara berat dan muatan sesuai antara hak dan
kewajiban, sesuai antara pekerjaan dan hasil yang diperoleh, sesuai dengan
ilmu, sesuai dengan pendapatan dan kebutuhan.
Keadilan dalam Islam dapat diartikan istilah yang digunakan untuk
menunjukan pada persamaan atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara.
Yang mengatur semua segi kehidupan manusia secara seimbang dan
menyeluruh. Keadilan dalam Islam tidak memecahkan persoalan-persoalan
di dalamnya secara acak dan terpisah antara satu dengan yang lain. Hal ini
karena islam memiliki konsep yang menyeluruh, Islam pun juga tidak
mempermasalahkan tentang derajat manusia satu dengan manusia yang
lainnya, karena semua manusia itu sama di hadapan Sang Khaliq-Nya. Yang
membedakan manusia itu hanyalah ketakwaan seorang hamba terhadap
Rabb-Nya.7

2. Macam-Macam Keadilan
Macam wujud keadilan, menurut Aristoteles – Notonegoro, ada 4 macam
wujud keadilan:
1) Keadilan tukar-menukar, yaitu suatu kebajkan tingkah laku manusia
untuk selalu memberikan kepada sesamanya, sesuatu yang menjadi pihak
lain atau sesuatu yang sudah semestinya harus diterima oleh pihak lain
itu. Dengan adanya keadilan tukar menukar, terjadilah saling memberi
dan saling menerima. Keadilan itu timbul didalam hubungan antar
manusia sebagai orang-orang terhadap sesamanya didalam masyarakat.
2) Keadilan distributif atau membagi, yaitu suatu kebijakan tingkah laku
masyarakat dan alat penguasanya untuk selalu membagikan segala
kenikmatan dan beban bersama, dengan cara rata dan merata, sifat
menurut keselarasan dan tingkat perbedaan jasmani dan rohani. Keadilan

7
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007, hlm.137-138

8
dalam membagi ini terdapat dalam hubungannya antara masyarakat
dengan warganya.
3) Keadilan sosial, yaitu suatu kebajikan tingkah laku manusia didalam
hubungan dengan masyarakat, untuk senantiasa memberikan dan
melaksanakan segala sesuatu yang menunjukan kemakmuran dan
kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir masyarakat atau negara.
4) Keadilan negara, yaitu mengatur hubungan antara anggota dan
kesatuannya untuk bersama-sama selaras dengan kedudukan dan
fungsinya untuk mencapai kesejahteraan umum.8

D. Hubungan Hak, Kewajibandan Keadilan Dengan Akhlak

Telah dikemukakan bahwa akhlak adalah perbuatan yang telah dilakukan


dengan sengaja, mendarah daging, sebenarnya dan tulus ikhlas karena Allah.
Hubungan dengan hak dapat dilihat pada arti dari hak yaitu sebagai milik yang
dapat digunakan oleh seseorang tanpa ada yang menghalanginya.
Akhlak yang mendarah daging itu kemudian menjadi bagian dari
kepribadian seseorang yang dengannya timbul kewajiban untuk
melaksanakannya tanpa merasa berat. Dengan telaksananya hak, kewajiban, dan
keadilan, maka dengan sendirinya akan mendukung terciptanya perbuatan yang
akhlaki.9
Dimana hak maka ada kewajiban, dan dimana ada kewajiban ada keadilan.
Yaitu menetapkan dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat, waktu dan
kadarnya yang seimbang.

8
http://yulia-rizqi.blogspot.com/p/akhlak-hubungan-hak-kewajiban-serta.html
9
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hal 154

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak dapat diartikan wewenang atau kekuasaan yang secara etis


seseorang dapat mengerjakan, memiliki, meninggalkan, mempergunakan atau
menuntut sesuatu. Poendjawijata mengatakan bahwa yang dimaksud hak ialah
semacam milik, kepunyaan yang tidak hanya benda kan saja, melainkan pula
tindakan, pikiran, dan hasil pemikiran itu. Sedangkan kewajiban adalah suatu
tindakan yang harus dilakukan manusia dalam memenuhi hubungan sebagai
makhluk individu, sosial dan Tuhan. Dan keadilan merupakan tingkat tertinggi
dalam menentukan segala bentuk permasalahan yang ada hubungannya dengan
kepentingan orang banyak. Perintah berlaku adil pun mesti ditegakan dalam
keluarga dan masyarakat muslim itu sendiri, bahkan kepada orang kafir pun
umat islam diperintahkan berlaku adil.

B. Saran

Penulis ingin memberikan saran atau masukan yaitu :


1. Kepada pembaca, untuk lebih menela’ah makalah ini dan
mengembangkannya menjadi sebuah karya makalah yang lebih
sempurna lagi nantinya.
2. Kepada masyarakat, agar memanfaatkan makalah ini sebagai sumber
informasi untuk mengetahui penjelasan mengenai Hak, Kewajiban, dan
Keadilan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Charis Zubair. 1990. Kuliah Akhlak. Jakarta: Rajawali Pers

Amin, Ahmad. 1995. Etika. Jakarta : PT. Bulan Bintang

Charis Zubair, Ahmad. 1995. Kuliah Etika. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

K. Bertens. 2007. Etika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Nata, Abbudin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Arifmanto.blogspot.com/2010/04/hak-kewajiban-keadilan.html

11

You might also like