You are on page 1of 8

E-Prodenta Journal of Dentistry. 2018.

2(1): 116-123

PERBEDAAN PASTA GIGI HERBAL DAN NON-HERBAL TERHADAP PENURUNAN PLAQUE


INDEX SCORE PADA ANAK

Ambar Puspitasari*, Merlya Balbeid**, Abdurrahman Adirhesa***

*Departemen IKGA Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang


**Departemen IKGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang
***Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Brawijaya Malang
Korespondensi: Ambar Puspitasari, E-mail: ambarpuspitasari04@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah daun sirih. Fenol dan turunannya
dalam minyak atsiri daun sirih dapat mengubah sifat protein sel bakteri dan menghambat
pertumbuhan plak. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan penggunaan antara pasta gigi herbal dan
pasta gigi non- herbal terhadap penurunan skor plak pada anak sekolah dasar. Metode: Jenis
penelitian ini adalah true eksperimental dengan pre- and post-test control grup design. Responden
dilakukan pemeriksaan skor plak kemudian diberikan penyuluhan tentang cara sikat gigi
menggunakan teknik roll. Responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A diinstruksikan
menyikat gigi menggunakan pasta gigi non-herbal dan kelompok B menggunakan pasta gigi herbal
selama 14 hari dan dilakukan pemeriksaan skor plak kembali. Hasil: Hasil uji statistik T-berpasangan
dalam setiap kelompok perlakuan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05)
sebelum dan setelah menyikat gigi menggunakan pasta gigi herbal dan pasta gigi non herbal. Nilai
rata-rata penurunan akumulasi plak lebih besar pada kelompok pasta gigi herbal. Kesimpulan: Pasta
gigi yang mengandung herbal daun sirih lebih menurunkan skor plak gigi dari pada pasta gigi non-
herbal.

Kata Kunci: plak, pasta gigi herbal, pasta gigi non-herbal, daun sirih

116
DIFFERENCE OF HERBAL AND NON-HERBAL TOOTHPASTE TOWARDS DECREASING
PLAQUE INDEX SCORE ON CHILDREN

ABSTRACT

One of the substance contained in toothpaste is piper betle leaves. Fenol and its derivative
in atsiri oil of piper betle leaves could change the protein characteristic of bacteria and inhibit growth
of dental plaque. Purpose: to determine the differencess of herbal and non-herbal’s toothpaste on
decreasing plaque score to the elementary children. Method: this experiment was true experimental
with pre and pos- test control group design. Respondens was examined plaque score and given
counseling on how to brushing teeth using roll technique. The respondens were divided into two
groups. Group A was instructed brushing teeth using non-herbal toothpaste and group B using herbal
toothpaste for 14 days and then continued with the examination the plaque score again.
Results: Independent paired T-test in each group showed that there was significant difference
(p<0,05) before and after brushing using herbal toothpaste and non-herbal toothpaste. The mean
reduction of plaque accumulation was greater on the group with herbal toothpaste. Conclusion:
Toothpaste with herbal substances (piper betle leaves) reduce more dental plaque score than non-
herbal toothpaste.

Keywords: plaque, herbal toothpaste, non-herbal tooth paste, piper betle leaves

A. PENDAHULUAN plak yang tertimbun pada sela-sela gigi.


Kesehatan merupakan faktor yang Proses dari pembentukan plak gigi terlihat
sangat penting dalam kelangsungan hidup lebih cepat pada anak usia 8-12 tahun dari
manusia, begitu juga dengan kesehatan gigi pada orang dewasa.2
dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang Plak gigi merupakan bakteri biofilm
paling banyak ditemukan di masyarakat luas yang terbentuk pada permukaan gigi yang
yaitu karies gigi.1 Karies tidak hanya terjadi terdiri atas mikroorganisme yang berkembang
pada orang dewasa, remaja namun dapat juga biak dalam suatu matriks interseluler, jika
terjadi pada anak-anak. Karies disebabkan seseorang melalaikan kebersihan gigi dan
oleh banyak hal, salah satu faktor yang mulutnya. Timbulnya plak gigi dapat dicegah
menyebabkan terjadinya karies adalah adanya dengan cara melakukan tindakan preventif

117
yaitu dengan cara melakukan sikat gigi yang karena herbal berasal dari tumbuh-tumbuhan,
disertai dengan penggunaan pasta gigi. Di maka bahan tersebut aman dan alami.6
pasaran terdapat berbagai produk pasta gigi Berdasarkan latar belakang di atas,
dengan berbagai macam merk dengan maka peneliti ingin mengetahui perbedaan
komposisi yang bermacam macam. penggunaan pasta gigi herbal dengan pasta
Diantaranya adalah pasta gigi dengan bahan gigi non-herbal terhadap skor plak pada anak
yang mengandung herbal dan pasta gigi yang sekolah dasar.
tidak mengandung herbal.3
Pasta gigi adalah bahan pembantu METODE
yang digunakan untuk membersihkan gigi Jenis penelitian ini menggunakan
secara mekanis dari sisa makanan, metode true eksperimental design pre- and
menghilangkan plak, dan bau tak sedap pada post-test control grup design, yaitu dengan
mulut. Pasta gigi dibuat dengan tujuan untuk melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
4
membantu menjaga kesehatan rongga mulut. diberikan perlakuan. sampel dalam penelitian
Pasta gigi yang beredar di pasaran ini adalah siswa kelas 3A, 4A dan 5A di SDN 2
mengandung komposisi yang berfungsi untuk Dinoyo Malang. Sampel diambil dengan teknik
menjaga kesehatan gigi. Ada berbagai macam simple random sampling. Besar sampel yang
bahan yang terkandung dalam pasta gigi non- digunakan sebanyak 42 siswa dan memenuhi
herbal seperti bahan abrasif, air, bahan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusinya
terapeutik dan masih banyak lagi. Bahan – antara lain siswa Sekolah Dasar Negri 2
bahan tersebut menjadi suatu komposisi yang Dinoyo Malang, berusia 8-12 tahun, dan
menjadi satu sehingga dapat digunakan mendapat persetujuan orang tua. Kriteria
sebagai sarana membantu menjaga eksklusinya adalah siswa yang sedang dalam
kebersihan rongga mulut.5 perawatan ortodontik.
Pasta gigi herbal lebih unggul Penelitian ini dilakukan di SDN 2
dibandingkan pasta gigi konvensional dalam Dinoyo Malang. Alat dan bahan yang disiapkan
pengurangan plak. Penambahan herbal pada meliputi kaca mulut, pinset, sonde, excavator,
pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan pasta gigi herbal, pasta gigi non-herbal,
plak, karena beberapa jenis herbal memiliki masker, handscone, tip applicator, cotton
kemampuan menghambat pertumbuhan pellet, disclossing agent, alat sterilisasi
mikroba. Bahan antimikroba pada ekstrak (Alkohol 90%), buku saku dan alat tulis.
daun sirih berperan sebagai bahan aktif dan Tahap penelitian awal (pre-test)
mampu membunuh bakteri yang menjadi Responden diberi penyuluhan
penyebab terbentuknya plak. Selain itu, menggunakan video animasi tentang

118
pentingnya menjaga kebersihan gigi dan herbal dan kelompok B sebanyak 21 siswa
mulut dan cara menyikat gigi menggunakan untuk pasta gigi herbal. Kedua kelompok
teknik Roll. Setelah penyuluhan, dilakukan diinstruksikan untuk menyikat gigi
pengukuran skor plak indeks responden. Gigi menggunakan teknik Roll sebanyak 2 kali
diulasi dengan disclosing agent menggunakan sehari dalam waktu 14 hari yaitu pagi hari
tip applicator pada rahang atas permukaan setelah sarapan dan malam hari sebelum
labial bukal palatal dan rahang bawah labial tidur. Tiap responden kemudian diberi buku
bukal lingual. saku. Orangtua diikutsertakan mengontrol
Pemeriksaan skor plak menggunakan kegiatan sikat gigi yang dilakukan oleh anak di
metode PHPM (Metode Personal Performance rumah dan diminta untuk menandatangi buku
Modified) dengan cara membagi permukaan saku yang diberikan kepada seluruh
gigi yang diperiksa menjadi 5 bagian yaitu responden setiap kali responden selesai
mesial, distal, sepertiga gingival dari area melakukan sikat gigi.
tengah, sepertiga tengah dari area tengah, Pada hari ke-15, semua responden di
dan sepertiga insisal dari area tengah lakukan perhitungan skor plak setelah
kemudian dilakukan pemeriksaan pada gigi diberikan perlakuan menggunakan pasta gigi
paling posterior yang tumbuh di kwadran non-herbal dan pasta gigi herbal dan
kanan atas, gigi kaninus atas kanan sulung dilakukan pencatatan pada borang penilaian.
atau permanen bila gigi ini tidak ada dapat Data yang diperoleh kemudian dianalisa
digunakan gigi anterior lainnya, gigi molar menggunakan uji T berpasangan.
satu atas kiri sulung atau premolar satu atas
kiri, gigi paling posterior yang tumbuh di HASIL PENELITIAN
kwadran kiri bawah, gigi kaninus kiri bawah Hasil pemeriksaan skor plak dengan
sulung atau permanen bila gigi ini tidak ada menggunakan PHPM (Metode Personal
dapat dipakai gigi anterior lainnya, gigi molar Performane Modified) dapat dilihat pada tabel
satu kanan bawah sulung atau premolar satu 1.
kanan bawah. Setelah diulasi disclossing Tabel 1. Rata-rata skor plak sebelum dan

agent, responden diminta berkumur dengan sesudah diberikan perlakuan menggunakan


pasta gigi non-herbal dan herbal.
air kemudian dilakukan pencatatan skor plak
pada borang nilai. Skor Plak Rata-rata

Tahap penelitian kedua (post test): Pasta Gigi Pasta Gigi

Responden dibagi menjadi dua Non-Herbal Herbal

kelompok yaitu kelompok A sebanyak 21 siswa


untuk perlakuan terhadap pasta gigi non-

119
Sebelum 34,57 33,67 berupa senyawa toksik mampu
diberi mengakibatkan struktur dari protein
perlakuan terganggu dan terbuka sehingga menjadi

Setelah 18,24 13,05 struktur yang acak. Hal ini menyebabkan

diberi kandungan protein terdenaturasi dan aktivitas

perlakuan biologis menjadi rusak sehingga

Penurunan 16,33 20,62 mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri


streptococcus menjadi terhenti. Senyawa ini
bersifat bakterisidal dan menghambat proses
Penurunan indeks plak pada sampel
glikolisasi oleh bakteri kariogenik penghasil
penggunaan pasta gigi non-herbal dan pasta
glukan yang dapat mengurangi pembentukan
gigi herbal diuji dengan menggunakan uji T
plak gigi.7
berpasangan. Hasil penurunan skor plak pada
Kandungan lain yang terdapat dalam
penggunaan kedua pasta gigi yaitu 0,000
minyak atsiri seperti kavikol, eugenol,
(p<0,05), sehingga dapat dikatakan terjadi
kavibetol, tannin dan saponin yang
penurunan indeks plak yang signifikan pada
mengandung zat antiseptik dan anti jamur.8
penggunaan pasta gigi herbal dan pasta gigi
Kandungan senyawa saponin yang
non-herbal. Penurunan skor plak lebih banyak
mempunyai sifat sebagai bahan surfaktan
pada pasta gigi herbal dibandingkan pada
yang kuat seperti detergen, sehingga mampu
pasta gigi non-herbal.
membantu menurunkan tegangan permukaan
yang terjadi antar sel. Senyawa saponin yang
PEMBAHASAN
sudah diabsorbsi pada permukaan sel akan
Penyikatan gigi dengan menggunakan
menyebabkan kerusakan dengan adanya
pasta gigi herbal dapat menurunkan skor plak
peningkatan permeabilitas pada membran,
lebih banyak dari pada pasta gigi non-herbal.
sehingga bahan-bahan esensial tersebut yang
Penurunan ini terjadi karena pasta gigi herbal
dibutuhkan oleh bakteri untuk hidup menjadi
memiliki kelebihan dalam kandungan ekstrak
hilang dan dapat menyebabkan kematian
daun sirihnya yaitu minyak atsiri.5 Minyak atsiri
pada sel.9
merupakan komponen fenol alami yang dapat
Pasta gigi non-herbal juga mampu
berfungsi sebagai antiseptik yang kuat. Kinerja
menurunkan skor plak dalam penggunaanya
dari fenol memiliki efek sebagai antibakteri
selama 14 hari, penurunan ini terjadi karena
terhadap beberapa jenis bakteri dan salah
pada pasta gigi non-herbal terdapat
satunya merupakan bakteri yang sering
kandungan surfectant atau deterjen, yang
berada di dalam rongga mulut yaitu
mempunyai fungsi sebagai antibakteri dan
streptococcus mutans. Adanya fenol yang

120
menurunkan tegangan pada permukaan gigi. pasta gigi ini tidak terlalu jauh kemungkinan
Bahan tersebut bekerja dengan cara karena komunikasi antara peneliti dengan
menurunkan tegangan pada permukaan dan siswa, penyampaian dental health education
melonggarkan ikatan debris yang menempel (DHE) dan tehnik sikat gigi yang kurang
pada permukaan gigi sehingga pada saat dipahami siswa. Penyuluhan kesehatan gigi
adanya upaya mekanik yang diberikan dan mulut merupakan suatu upaya yang
terhadap permukaan gigi yang terdapat plak dilakukan untuk merubah perilaku seseorang,
maka akan sangat membantu untuk eleminasi sekelompok orang atau masyarakat sehingga
plak tersebut.10 Kandungan lain pada pasta mempunyai kemampuan dan kebiasaan untuk
gigi non-herbal yaitu adanya bahan yang berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan
bersifat abrasif. Bahan abrasif mampu gigi dan mulut. Komunikasi yang ada antara
membantu meningkatkan daya eliminasi anak dengan orangtua dan cara menyikat gigi
terhadap plak sehingga plak yang menempel sesuai teknik yang telah diajarkan
3
pada permukaan gigi dapat tereleminasi. kemungkinan mempengaruhi dari hasil
Penelitian ini sesuai dengan penurunan plak pada gigi anak. Informasi
penelitian yang dilakukan oleh Yendriwati yang disampaikan kepada anak kemudian
bahwa kandungan yang terdapat dalam disampaikan kepada orangtua adalah salah
tumbuhan daun sirih diketahui memiliki efek satu jenis komunikasi antar personal.
antibakteri dalam rongga mulut yaitu Komunikasi tersebut memungkinkan orangtua
mempengaruhi pertumbuhan streptococcus ikut serta memberikan perhatian kepada anak
mutans.11 Penelitian lain juga menyatakan sehingga secara tidak langsung orangtua ikut
bahwa saponin dalam daun sirih yang melakukan kontrol terhadap upaya kesehatan
diabsorbsi pada permukaan sel bakteri akan gigi dan mulut anak.12
menyebabkan kerusakan dengan adanya Guru cenderung mempunyai
peningkatan permeabilitas pada membran, pengaruh yang hampir sama dengan
sehingga bahan-bahan esensial yang orangtua, sehingga komunikasi antara guru
dibutuhkan oleh bakteri untuk hidup menjadi dan siswa juga berpengaruh terhadap upaya
hilang dan dapat menyebabkan kematian peningkatan kesehatan gigi dan mulut anak
9
pada sel bakteri. terutama dalam lingkup wilayah sekolah.13
Pada penelitian ini kedua pasta gigi Menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak
mampu menurunkan skor plak dengan selisih usia sekolah bukan hanya menjadi tangung
penurunan skor plak adalah 4,29. Banyak jawab dari petugas kesehatan, namun juga
faktor yang dapat mempengaruhi sehingga peran orangtua dan guru. Menurut Green dan
selisih dari penurunan skor plak dari kedua Kreuler, komunikasi yang terjadi antara guru

121
dan orangtua murid mempunyai pengaruh secara sistematis, menggunakan rasio dan
terhadap perilaku pada anak termasuk dalam logika, memahami, dan membuat perkiraan di
perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut. masa depan.
Pengaruh tersebut dapat menimbulkan pola Adanya faktor kognitif dari dalam diri
fikir terhadap anak sehingga anak akan anak serta optimalisasi komunikasi yang
berusaha menjaga kesehatan gigi dan diberikan serta adanya keikutsertaan orangtua
mulutnya sendiri – sendiri.14 dapat membantu penurunan plak pada anak.
DHE merupakan suatu proses Demikian juga pada penelitian ini dimana di
pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan sampel berusia 8 – 12 tahun yaitu yang
kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan sedang berada pada tahap konkret
untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut operasional dan tahap formal operasional
yang baik dan dapat meningkatkan taraf sehingga anak usia tersebut sudah mampu
hidup. Dalam proses pendidikan dan memahami informasi yang sudah di sampikan
pengajaran, individu memperoleh pengalaman kemudian mampu menerapkannya.15
atau pengetahuan melalui berbagai macam
alat bantu pendidikan yang diberikan. Masing- KESIMPULAN
masing alat bantu mempunyai intensitas yang Berdasarkan hasil penelitian dan
berbeda - beda dalam membantu persepsi analisis data mengenai perbedaan
seseorang.14 penggunaan pasta gigi herbal dan non-herbal
Faktor lain yang memberikan terhadap penurunan indeks plak pada siswa
pengaruh pada penerimaan informasi oleh SDN 2 Dinoyo Malang usia 8-12 tahun, dapat
anak adalah kemampuan kognitif anak. disimpulkan bahwa pasta gigi herbal lebih
Menurut Piaget (1950), anak usia SD efektif dari pasta gigi non-herbal dalam
mengalami tahap ketiga dan keempat menurunkan indeks plak pada anak sekolah
perkembangan kognitif anak, yaitu tahap dasar.
konkret operasional (umur 7-11 tahun) dan
tahap formal operasional (umur 11-12 tahun). DAFTAR PUSTAKA
Pada kedua fase tersebut, anak sudah mampu 1. Sondang P, Harmada T. Menuju Gigi Dan
berpikir dan memahami secara sistematis atas Mulut Sehat, Pencegahan Dan
sesuatu sebagaimana kenyataannya Pemeliharaan. Edisi 1. Medan: USU Press;
contohnya mampu mengolah gambar, angka, 2008; p. 32.
serta konsep secara objektif. Dengan 2. Salmiah S. Gingivitis Pada anak (Gingivitis
demikian, pada umur 8-12 tahun, anak sudah Kronis, Gingivitis Yang Dipengaruhi Obat-
mampu menggabungkan sejumlah informasi Obatan Dan Gingivitis Karena Kondisi

122
Tertentu). [Artikel lmiah]. Fakultas 8. Ningsih Q, Lestari PE, Sulistyani E. Daya
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper
Utara, Medan. 2009. crocatum) terhadap Streptococcus
3. Mutmainnah M. 2013. Pengaruh Pasta Gigi mutans. [Repository]. Universitas
yang Mengandung Ekstrak Daun Sirih Jember. 2013.
dalam Mengurangi Plak dan Gingivitis 9. Moerfiah, Fira DSS. Pengaruh ekstrak
pada Gingivitis Marginalis Kronis. [Skripsi]. daun sirih merah (piper cf. fragile benth)
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas terhadap bakteri penyebab sakit gigi.
Hasanudin, Makassar. 2013. Ekologia. 2011; 11: 30-5.
4. Triwahyuni E, Wikanastri M. Analisis Kadar 10. Hartono, SWA. Peran Kebersihan Rongga
Detergent Anionik Pada Sediaan Pasta Gigi Mulut pada Pencegahan Karies dan
Anak-Anak. Jurnal Kesehatan. 2009; 2(2): Penyakit Periodontal. Maj. Ked. Gigi.
1-5. (Dent. J.). 2001; 34(3a): 643-8.
5. Cahyanti P. Penggunaan Pasta Gigi Herbal 11. Yendriwati H. Efek antibakteri sediaan
Daun Sirih Lebih Menurunkan Akumulasi daun sirih (piper betle l), obat kumur
Plak Gigi daripada Pasta Gigi Non Herbal minyak essensial dan povidone iodine 1%
Flouride Pada Siswa Kelas VIII SMPK 1 terhadap streptococcus mutans. Dentika
Harapan Denpasar. [Skripsi]. Fakultas Dental Jurnal. 2008; 13(2): 145-8.
Kedokteran Gigi Universitas 12. Liliweri A. Dasar-dasar komunikasi
Mahasaraswati, Denpasar. 2014. kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar;
6. Rahmah R, Rachmadi P, Widodo. 2007; p.2-22.
Perbandingan Efektivitas Pasta Gigi 13. Astoeti TE. Total Quality Management
Herbal Dengan Pasta Gigi Non Herbal dalam pendidikan kesehatan gigi di
Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Siswa Sdn Angsau 4 Pelaihari. Dentino Persada; 2006;p. 20-30.
Jurnal Kedokteran Gigi, 2014, Vol.2 (2): 14. Hutabarat N. Peran Petugas Kesehatan,
120 Guru Dan Orantua Dalam Pelaksanaan
7. Ardianti G. Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Ukgs Dengan Tindakan Pemeliharaan
Sebagai Obat Kumur Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah
Penurunan Plak Indeks (Studi Di Wilayah Dasar Di Medan Tahun 2009. [Tesis].
Kerja Puskesmas Kaliori Rembang). Sekolah Pasca Sarjana. Universitas
[Tesis]. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sumatera Utara, Medan. 2009.
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
2011.

123

You might also like