1.Latar Belakang
Wabah corona virus disease-2019
(Covid19) menjadi berita utama di berbagai
negara pada satu tahun terakhir ini,
sampai saat ini penyebaran wabah yang
pertama kali ditemukan di Wuhan, China
pada Desember lalu belum dapat diatasi.
Sesuai anjuran World Health
Ogranization (WHO) banyak negara mulai
menerapkan protokol covid-19 yang telah
dibuat, diantaranya adalah mencuci
tangan, tidak berkumpul dikeramian atau
melakukan pertemuan di manapun,
membatasi diri untuk tidak keluar rumah,
menjaga jarak aman, bahkan dilakukan
langkah isolasi seperti isolasi mandiri
perorangan, kelompok masyarakat, bahkan
seluruh penduduk kota (mulai dari
Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB
sampai lock down). Penerapan skemabekerja baik sektor pemerintah maupun
swasta dari rumah merupakan salah akibat
dari PSBB yang dilakukan (Working from
Home/WFH). Skema bekerja dari rumah
tiba-tiba harus dijalani oleh sebagian besar
pegawai. Salah satu penelitian yang
dilakukan oleh Okta (accessmanagement
company) menunjukkan beberapa hasil
menarik di Inggris pada 6.000 pekerja di
seluruh Eropa. Pertama, skema bekerja
dari rumah tetap diinginkan oleh pegawai
dengan besar persentase adalah 75% dari
responden yang terlibat. Kedua, Lebih
banyak pegawai yang menginginkan
bekerja dari rumah paruh waktu daripada
bekerja dari rumah sepenuhnya yakni 17%
dari keseluruhan.Namun,ternyata WFH
memiliki kekurangan yaitu adalah tingkat
produktivitas yang berkurang.Sutrisna
(2009) dalam Simarmata (2020)
memberikan penjelasan bahwaproduktivitas adalah merupakan
keterkaitan antara input dan output. Input
disini terdiri dari bahan, biaya dan SDM
atau tenaga kerja, sedangkan outputnya
adalah jasa atau barang hasil kegiatan.
Produktivitas menjadi sesuatu yang krusial
karena menumbuhkan harapan untuk
ketercapaian target kerja yang telah
ditetapkan secara efisien.Tetapi, dalam
penerapannya WFH (Work From Home)
pada nyatanya mempunyai kendala dan
tantangan yang tidaklah mudah
dikarenakan tak seluruh pekerjaan bisa
dilakukan daridrumah. Terdapat sejumlah
faktor yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan WFH (work from home) yang
dengan langsung bisa mempengaruhi
kinerja Pegawai seperti kelengkapan alat
kerja serta komunikasi,minimnya
koordinasi dan kesulitan dalam melakukan
monitoring pekerja, gangguan lingkungandirumah, miskomunikasi dan lain
sebagainya, dan ini sangat berpengaruh
terhadap kenormalan aktivitas
kerja,sehingga menyebabkan Kinerja
pegawai menurun.Pandemi Covid-19 juga
menyebabkan Stres Kerja bagi para
pegawai,dimana seluruh pegawai harus
mampu menyesuaikan diri dengan situasi
yang baru. Setiap pegawai harus mampu
melakukan pekerjaan yang biasanya
dilakukan dengan tatap muka secara
online. Mungkin sulit bagi setiap pegawai
untuk melakukan hal tersebut dimana
belum terbiasa untuk hal itu. Ditambah
pegawai tidak bisa bertatap muka atau
bertukar pikiran, saling berpendapat
dengan mendiskusikan sesuatu hal yang
sulit, saling membantu ketika ada hal yang
belum dipahami. Bekerja dari rumah juga
terkadang membuat suntuk atau jenuh
juga tekanan dari atasan, masalahpersonal, tumpukan pekerjaan, gangguan
lingkungan, dan tidak memiliki konsentrasi
penuh dalam melakukan
pekerjaan,sehingga Stres Kerja
mempengaruhi Kinerja Pegawai.Dari hasil
kuesioner pendahuluan pada saat
pandemic covid 19 terdapat beberapa
fenomena yang terjadi yaitu dari karyawan
masih merasakan ketidak seimbangan
antara waktu dalam bekerja dengan
kehidupan mereka. Karyawan merasakan
kurangnya waktu untuk kehidupan sosial,
kurangnya waktu untuk bisa
bermasyarakat, kurangnya waktu untuk
berorganisasi diluar jam kerja, kurangnya
waktu untuk bisa bergaul dan bertetangga.
Adanya tingkat persaingan yang tinggi di
kantor PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk KCU Palembang membuat kesempatan
karyawan untuk maju dan berkembang
menjadi lebih berat. Adanya ketidakpuasankaryawan yang cenderung menghindar
dari tugas dan tanggungjawab, yang akan
mengganggu proses pencapaian tujuan
organisasi.Karyawan merasakan masih ada
ketidak puasan dalam hal renumerasi
dimana karyawan yang berbeda status
dirasakan ada ketimpangan dalam hal
penghasilan. Selain itu umpan balik atasan
dan bawahan juga dirasakan masih kurang,
seta pengembangan diri karyawan yang di
rasa masih lambat.Sintesis Reward
(hadiah) merupakan suatu bentuk teori
penguatan positif yang bersumber dari
teori behavioristik. Menurut teori
behavioristik belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon.
Maka dari itu peneliti ingin meneliti
apakah reward dapat meningkatkan
dampak pada produktivitas pada karyawan
selama WFH/hybrid2. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh reward dapat
meningkatkan/berdampak pada
produktivitas karyawan selama WFH
3. TEORI
Teori reward
Menurut Sastrohadiwiryo (2009), reward
adalah imbalan jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para tenaga kerja,
karena tenaga kerja tersebut telah
memberikan sumbangan tenaga dan
pikiran demi kemajuan perusahaan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Leman (2000) juga menjelaskan reward
adalah sesuatu yang diberikan kepada
perorangan atau kelompok jika mereka
melakukan suatu keunggulan di bidang
tertentu.
Nitisemito (1982) menyatakan bahwa
penghargaan merupakan balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada para
karyawannya yang dapat dinilai dengan
uang dan mempunyai kecenderungan
diberikan secara tetap.
Teori Produktivitas
pengertian produktivitas kerja menurut
Nawawi (1990: 97) Produktivitas kerja
adalah perbandingan terbaik antara hasil
yang diperoleh (output) dengan jumlah
sumber kerja yang digunakan (input).
Produktivitas kerja dikatakan tinggi jikahasil yang diperoleh lebih besar daripada
sumber kerja yang digunakan. Sebaliknya
produktivitas kerja dikatakan rendah, jika
hasil yang diperoleh lebih kecil dari
sumber kerja yang digunakan.
Menurut Sinungan (1997) produktivitas
kerja adalah jumlah output yang dihasilkan
seseorang secara utuh dalam satuan
waktu kerja yang dilakukan meliputi
kegiatan yang efektif dalam mencapai
hasil atau prestasi kerja yang bersumber
dari input dan menggunakan bahan secara
efisien.
Menurut Riyanto dalam Elbandiansyah
(2019:250), secara teknis produktivitas
adalah suatu perbandingan antara hasil
yang dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang diperlukan (input).Teori WFH (work from home) terhadap
kinerja karyawan.
Menurut (Ashal,2020) WFH ialah suatu
peristilahan bekerja dari jarak jauh atau
(Remote Working), lebih tepatnya
melaksanakan kerja atau tugas yang
umumnya dijalankan dikantor dari rumah.
Sehingga pegawai tidaklah harus datang
menuju kantor secara tatap muka bersama
pekerja yang lain. WFH ialah istilah yang
sekarang ini kerap dipergunakan pada
masa pandemi ini dikarenakan kebanyakan
pegawai menjalankan pekerjaannya
dirumah.WFH ialah kependekan yang
umum dipergunakan saat berkomunikasi di
era digital dalam rangka memberi
informasi bahwa seseorang bekerja dari
rumah dalam suatu periode sementaraalih-alih secara teratur melaporkan
ketempat fisik bisnis Menurut Merriam
Webster WEFH ialah beban kerja atau
pekerjaan dilakukan di rumah individu sera
tidak dilakukan di Gedung kantor. WFH
ialah beban kerja atau pekerjaan yang
awalnya dilakukan dikantor, kemudian
dilakukan di rumah oleh karyawan yang
bekerja dalam rangka melakukan
tanggung jawab yang sudah menjadi
milikinya yang diberikan oleh perusahaan
pada suatu masa.Menurut (Mustajab,
dkk.,2020) Perubahan dalam organisasi
ketika memberikan tanggung jawab dan
tugas terhadap pekerja melalui cara
melakukan pelarangan bagi pekerja untuk
bekerja di kantor dan berkumpul di
ruangan, sehingga pekerja harus
melakukan pekerjaan dari rumah.Teori stres kerja terhadap kinerja pegawai
Pengaruh negatif diantara stres kerja
kepada Kinerja, jadi jika Stres Kerja
semakin menurun artinya suatu kinerja
semakin meningkat. Adapun Teori dari
Handoko(2010) yang mengemukakan
hampir semua situasi atau kondisi
pekerjaan dapat membuat stres
bergantung dengan reaksi pekerja.
Penelitian ini mendukung penelitian milik
Ahmed dan Ramzan(2013) Stres Kerja yang
terjadi disuatu perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan dengan Kinerja
Pekerja, maksudnya jika pekerja
mengalami Stres Kerja artinya Kinerja yang
akan diraih menurun. Hal tersebut selaras
oleh penelitian yang dijalankan oleh
Shahriari et al.,(2013) yang hasilnya
mendapatkan bahwa Stres Kerja serta
Kinerja mempunyai pengaruh yang negatifdan signifikan.
Teori kompetensi terhadap kinerja pegawai
Kompetensi disebut menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja.
Kompetensi dibutuhkan dalam membantu
organisasi dalam membentuk budaya
kinerja tinggi. Terdapat banyak kompetensi
yang dipergunakan oleh sumber daya
manusia akan meningkatkan kinerja
(Wibowo 2012:323). Sri Widodo dan
Haryanto (2010) menyatakan Kinerja serta
keefektifan karyawan atau pegawai untuk
menjalankan pekerjaannya sangatlah
dipengaruh oleh Kompetensi yang
disyaratkan oleh bidang pekerjaan. Hal
tersebut juga ditunjang oleh penelitian
yang dijalankan oleh Winanti (2011) yang
mana mendapatkan bahwa Kompetensi
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.4.ldentifikasi Variabel
Variabel independent : Reward
Variabel dependent : Produktivitas
5.Rencana alat ukur
Alat ukur reward dan produktivitas yang
disusun berdasarkan dimensi dimensi dari
setiap variabel
6.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian korelasional
7.Sampel Penelitian
Karyawan yang bekerja secara work from
homeDaftar Pustaka
Nadya Safirasari Setiawan, Achmad Room
Fitrianto 3231 Pengaruh Work From Home
(WFH) terhadap Kinerja Karyawan pada
Masa Pandemi COVID-19
DOI: https://doi.org/10.31004/
edukatif.v3i5.1224
Susanti, R., Tasya Amelia, D., Damaiyana, F.,
Bernadine Santoso, O.R. (2021).
Produktivitas Kerja Saat Work From Home
(WFH) dan Work From Office
(WFO) pada Dosen FKM Universitas
Mulawarman
di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Masyarakat, 13(1), 28-33.
Wartono, T. (2017). Pengaruh Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada
Karyawan Majalah Mother and Baby. JurnalIlmiah Prodi Manajemen
Universitas Pamulang. Vol.4.No 2, ,
250-255"