You are on page 1of 3

NAMA : ISMI NAJWA

NIM : 190101070429

Ceramah Abah Guru Sekumpul (Al-Alimul al-Alamah al-Arif Billaah al-Bahrul


Ulum al-Waliy Qutb as-Syekh al-Mukarram Maulana).

AGAR HATI KITA BERSIH

Pembuka (pendahuluan)

Salah satu ulama yang layak dan relevan untuk dikaji dan diteliti secara mendalam
sebagai upaya mencari formulasi pendidikan yang tepat di masa sekarang maupun
akan datang adalah KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani yang dikenal (masyhur)
dengan sebutan Guru Sekumpul, berasal dari Martapura Kalimantan Selatan.
Beliau layak untuk dikaji dan diteliti karena beberapa alasan. Pertama, dari sisi
ketokohan, KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah ulama Banjar yang sangat
dikenal di Nusantara, bahkan dunia setelah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Itu terlihat dari tamu-tamu yang datang bukan hanya dari Indonesia (Kalimantan,
Sumatera, Jawa, dan lainnya), tetapi juga dari beberapa negara Islam seperti
Malaysia, Brunei Darussalam, Makkah, Mesir, Hadramaut, 4 Maroko dan
lainnya.7 Kedua, KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah ulama panutan
masyarakat, khususnya masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Ketiga, di tengah
kesibukannya mengajar (pengajian) dan menerima tamu, KH. Muhammad Zaini
Abdul Ghani tergolong ulama yang produktif mengungkapkan pikiran- pikirannya
dalam karya tulis.8 Keempat, sejauh penelusuran pustaka yang peneliti lakukan
belum ada penelitian yang secara khusus meneliti pemikiran pendidikan Islam
sang tokoh, khususnya pada aspek tujuan, metode, kurikulum atau materi,
pendidik, dan peserta didik. Kelima, bagi sebagian murid KH. Muhammad Zaini
Abdul Ghani yang fanatik, segala sesuatu yang berhubungan dengan KH.
Muhammad Zaini Abdul Ghani dianggap sebagai sesuatu yang sakral tidak perlu
dibicarakan, diamkan saja mengalir tanpa perlu dibahas, dan tidak perlu dikritik.
Karena mengeritik segala sesuatu yang berhubungan dengan KH. Muhammad
Zaini Abdul Ghani menurut keyakinan mereka dapat mengakibatkan katulahan
atau jelek adab atau mudarat. Hanya sebagian kecil dari mereka yang berani
memposisikan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani secara wajar sebagai seorang
manusia. Manusia yang juga mempunyai kelemahan dan kekurangan, meskipun
kelebihan dan keutamaan juga nampak dalam pribadinya.

Isi (rangkaian argumen)

Pertama nasab yang kedua ilmu itu adalah bibit-bibit yang bisa menjadikan
manusia menjadi sombong, jadi bagi orang yang mempunyai nasab wajib
bebenaran menjaga agar tidak minta pandang nasabnya, kepada orang yang
berilmu jangan minta berpandang kepada ilmunya, yang ketiga sebabnya harta
yang jadi sombong berharta orangnya, yang ke empat tahta.

Macem apa yang mulai balik itu belum bersih hati, kotor sampai umur 50 tahun
ini uma yang paling kotornya. Ya ALLAH.. maklum apa-apa paru-paru kita ini
tidak bersih bagaimana keadaan nafas kita, tidak normal nafas kita gara-gara paru-
paru tidak bersih, sehingga suarapun tidak keluar bagus gara-gara dari paru-
parunya tidak bersih,

Jangan terpandang turunan, jangan terpandang harta, dan tahta. Apalagi


memiliki ketiganya dan terpandanglah ketiganya itu dan apabila mati mendadak
macam apa, jangan sampai seperti itu, YAA ALLAH SAMPIAN SAJA YANG
DAPAT MEMBERSIHKAN HATI YANG LAIN TIDAK ADA BEERISI
DAYA DAN UPAYA, kita memohon kepada ALLAH SWT, terutama jam dua ke
atas kita memohon kepada ALLAH supaya bersih hati kita itu apabila kita
meminta bersihkan berarti kita mengaku kotor. Orang mengaku kotor berarti suah
baik
Penutup (Penegasan Ulang)

Intinya jangan merasa diri itu mempunyai kelebihan dan merasa itu semua milik
kita, bahwasanya kepunyaan itu hanya pada ALLAH SWT, dan kita hanya
seorang hamba yang diberi amanah dan titipin oleh ALLAH dimuka bumi ini,
janganlah sesekali merasa diri itu punya/berisi, karena itu akan berdampak
kesombongan kita terhadap orang lain bahkan jauh dari kata akhlak mulia. Jadi
cara agar kita terjaga dari hati yang kotor maka dari itu kita memohon kepada
ALLAH SWT. Disetiap sholat kita dan tidak lupa kita meminta dijagakan hati
agar dijauhkan dari penyakit hati tersebut dan selalu berakhlak baik kepada
seluruh makhluk dimuka bumi terutama adab kepada ALLAH SWT.

You might also like