You are on page 1of 12

`

MAKALAH
MEKANIKA TEKNIK
GAYA, JENIS GAYA DAN SISTEM GAYA

Dosen pengampu: Larasati Kusuma Wardhani, ST, MT

Disusun oleh:

1. Dinda Najwa Salsabila (21126201046)


2. Muhammad Fais Sulfan (21126201027)
3. Bahrul Ulum ( 21126201010)
4. Fathur R
5. Lucky Anjarsono
6. Aswin Saka
7. Alvian Dwi S (21126201056)

PROGAM STUDI T E K N I K I N D U S T R I

FAK U LT AS T E K N O L O G I D A N S A I N S

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunianya pada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdullillah
tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Mekanika Teknik. Makalah ini berisikan tentang infomasi khususnya tugas
mengenai ‘’Gaya, Jenis Gaya dan Sistem Gaya’’

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan
baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis lakukan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Pasuruan, 28 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Misalnya gerakan menarik delman, menarik
tambang, menarik pintu, mendorong kereta, menutup pintu, dan menendang bola. Jika kamu
perhatikan dengan seksama banyak benda-benda yang ada di sekelilingmu tidak pernah diam.
Di kota-kota besar terlihat berbagai jenis kendaraan berlalu lalang di jalan raya. Di udara
pesawat terbang melesat dari suatu tempat ke tenpat lainnya. Bahkan disungai atau di laut
pun perahu-perahu pun melesat di permukaan air.
Kamu tentu tahu bahwa kendaraan-kendaraan tersebut dikendalikan oleh mesin sehingga
menghasilkan gaya, baik berupa dorongan atau tarikan untuk menggerakkan kendaraan itu.
Akan tetapi bagaimanakah mesin menghasilkan gaya sehingga kendaraan itu bergerak?
Selain itu bagaimana dengan gerakan benda-benda dan gejala-gejala yang ada di alam.
Mengapa angina bertiup dan air sungai mengalir? Mengapa bulan mengelilingi bumi dan
bumi mengelilingi matahari? Apakah semua benda tersebut ditarik atau didorong dengan
gaya?.
Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin besar gaya yang dilakukan, makin besar pula
tenaga yang diperlukan. Benda yang dikenai gaya dapat bergerak, berhenti bergerak, berubah
arah, atau berubah bentuk. Gaya membuat suatu benda bergerak bertambah cepat, melambat
atau belok. Selain itu, gaya juga dapat menyebabkan suatu benda bergerak atau mengubbah
bentuk suatu benda. Jadi apa sebenarnya gaya itu?

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi gaya secara bahasa dan istilah
2. Jenis-jenis gaya pada Mekanika Teknik
3. Prinsip gaya

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetehui definisi gaya secara bahasa, istilah dan menurut mekanika teknik
2. Untuk mengetahui jenis-jenis gaya pada Mekanika Teknik
3. Untuk mengetahui prinsip gaya

1.4 Manfaat
Melalui makalah ini semoga pembaca lebih memahami tentang definisi gaya dan jenis-jenis
gaya serta prinsip gaya pada Mekanika Teknik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gaya Menurut Bahasa dan Istilah

 Menurut Bahasa
Menurut KBBI gaya [ ga ya ] yaitu kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya,
dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas (tak terikat), besaran
yang mempunyai besar dan arah tertentu, suatu interaksi yang bila bekerja sendiri
menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
Jadi gaya menurut bahasa adalah dorongan atau tarikan yang memiliki besar dan arah
tertentu, bila bekerja sendiri akan menyebabkan suatu perubahan keadaan gerak
benda.
 Menurut Istilah
Gaya adalah sebuah interaksi yang bila bekerja sendiri akan menyebabkan suatu
perubahan keadaan gerak benda. Gaya dapat mempengaruhi perubahan gerak, posisi
atau perubahan bentuk benda. Gaya merupakan bagian yang tidak dapat terlepas di
dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Jadi gaya menurut istilah adalah sebuah interaksi yang menyebabkan perubahan
bentuk dan gerak benda.
 Menurut Mekanika Teknik
Gaya pada mekanika teknik dapat diartikan sebagai beban yang bekerja pada suatu
konstruksi. Gaya merupakan besaran vektor atau aksi sebuah benda terhadap benda
lain yang umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah. Sebuah gaya
mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak
panah. makin panjang anak panah makin besar gayanya

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan
benda yang dalam keadaan diam menjadi bergerak atau sebaliknya. Gaya dapat berupa
tarikan, dorongan, tekanan dan lain sebagainya. Contohnya adalah bila seseorang menarik
sebuah benda dengan batang/tali, maka benda tersebut telah mendapatkan gaya sehingga
benda tersebut berpindah.

2.2 Jenis – Jenis Gaya Pada Mekanika Teknik

1.Gaya koliner : gaya yang bekerja pada suatu garis lurus


2.Gaya konkuren : gaya yang bekerja berpotongan dengan satu titik.

3.Gaya koplanar : gaya yang bekerja terletak pada satu bidang.

4. Gaya kopel : sepasang gaya yang bekerja pada satu bidang datar dan berlawanan arah,
sehingga menimbulkan momen.

2.3 Sistem Gaya


1. Sistem Gaya Pada Benda Kaku (Penguraian)
Gaya R pada gambar di bawah ini dapat diuraikan dalam arah 0 – 1 yaitu komponen F 1
dan arah 0 – 2 yaitu komponen F2, Jika komponen gaya saling tegak lurus maka berlaku
hukum phitagoras. Aksi dari sebuah gaya dan komponen-komponennya pada titik
tangkapnya dapat juga dinyatakan seperrti pada gambar di bawah ini

Gambar contoh – contoh penguraian gaya

Apabila suatu gaya telah diuraikan, maka gaya luar yang beraksi pada benda adalah gaya
komponennya sedangkan gaya resultannya sudah tidak diperhitungkan, dan dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yang saling tegak lurus, sehingga dapat didapatkan hubungan :

F1 = F cosθx

F2 = F cosθy dan F = F2x + F2y + F2z

F3 = F cosθz

Gambar Contoh Penguraian Gaya Dalam Ruang

2. Sistem Gaya Pada Benda Kaku (Momen)


Ilmu biomekanika menurut Hatze (1974) adalah ilmu yang mempelajari gerakan dari
makhluk hidup dengan menggunakan ilmu mekanika. Sedangkan menurut Hay (1985)
adalah ilmu yang mempelajari gaya internal dan gaya eksternal yang bekerja pada tubuh
manusia serta efek dari gaya tersebut. Gaya yang bekerja pada sistem organ gerak
manusia dalam ilmu biomekanika antara lain gaya gravitasi, gaya reaksi, dan gaya otot.
Statik adalah suatu kondisi benda tegar dalam keadaan setimbang atau tidak ada
percepatan yang bekerja pada benda tegar tersebut yang berarti,

(a) gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut harus nol.  F = 0

(b) momen gaya atau torsi eksternal neto terhadap semua titik harus nol.  M = 0
Gaya dan momen gaya merupakan besaran skalar yang memiliki nilai dan arah, dimana
momen gaya M adalah hasil kali antara gaya F yang disebabkan oleh beban dengan

lengan gaya. M = d X F (df)z


Kecendurungan suatu gaya untuk memutar benda tegar sekitar sebuah sumbu diukur
oleh momen gaya terhadap sumbu tersebut. Misal :

Momen MA dari suatu gaya F terhadap suatu sumbu melalui A atau momen F terhadap
A, didefinisikan sebagai : perkalian besar gaya F dengan jarak tegak lurus d dari A ke

garis aksi F. MA = F . d Satuan dalam SI adalah: Nm atau Nmm


Momen adalah besaran vektor , dimana garis kerjanya terletak sepanjang sumbu
putarnya , sedangkan arahnya mengikuti aturaran tangan kanan . vektor momemn
mengikuti semua aturan kombinasi vektor dan juga diperlakukan sebagai vektor geser
dengan garis kerja selalu berhimpit dengan sumbu momennya (sumbu putarnya).
gambar momen dan cara penggambarannya
Bila pengkajian hanya melibatkan sistem gaya dua dimensi (gaya sebidang) maka disebut
sebagai momen terhadap suatu titik, karena penggambaran momen pada sistem gaya dua
dimensi sumbu momennya selalu tegak tegak lurus dengan bidang gambar sehingga vektor
momennya selalu tegak lurus dengan bidang gambar. Adapun pengoprasian vektornya dapat
dilakukan secara aljabar skalar di mana tanda positif dan negatifnya tergantung selera kita
masing-masing. Tetapi harus konsisten, artinya bila arahnya searah jarum jam berarti positif
dan apabila berlawanan berarti negatif.
Prinsip mekanika yang cukup penting adalah teorema varignon( penjumlahan mimen) yaitu ;
“momen dari sebuah gaya terhadap satu titik adalah sama dengan jumlah momen dari
kmomponen – komponen gayanya terhadap titik yang sama”
Untuk membuktikan pernyataan diatas marilah kita lihat gambar berikut. Dimana gaya R yang
bekerja pada titik A diuraikan menjadi dua komponen P dan Q. Titik O dipilih sembarang
sebagai pusat momen, kemudian tarik gari AO dan proyeksikan vektor P, R, Q ke garis yang
tegak lurus AO, berikutnya tarik masing-masing garis dari titik O ke garis kerja dari masing
masing vektor (P,R, Q) sehingga diperoleh lengan momen p, r, q dari masing-masing gaya ke
titik O dan berilah tanda sudut dari masing-masing vektor kegaris AO dengan notasi ,, dan .
Gambar pembuktian teorema varignon
Karena prinsip parallelogram untuk sisi P dan Q, maka ac = bd , sehingga :
ad = ab + bd = ab + ac , atau
R sin  = P sin  + Q sin 
Dimana :
Sin  = p/AO
sin  = r/AO
sin  = q/AO
Sehingga apabila persamaan diatas dikalikan AO maka akan di peroleh persamaan :
Rr = Pp + Qq
Hal di atas yang membuktikan bahwa momen dari sabuah gaya terhadap suatu titik
sama dengan jumlah momen dari dua komponen gayanya terhadap titik yang sama.

3. Sistem Gaya Pada Benda Kaku (Kopel)

Dua gaya yang sejajar, sama besar dan tidak segaris di sebut kopel. Misalkan aksi dari
dua buah gaya seperti pada gambar dibawah. Dua gaya tersebut tidak dapat
dikombinasikan menjadi gaya tunggal karena jumlahnya dalam setiap arah sama dengan
nol. Efek dari gay tersebut adalah satu yatiu kecenderungan untuk memutar benda.
Kombinasi momen dari dua gaya terhadap sebuah sumbu normal dari bidang yang
melewati tittik O adalah :

M = F (a+d) – Fa
M = fd
Dalam arah yagn berlawanan jarum jam. Ekpresi ini menunjukkan bahwa besarnya kopel M
tidak tergantung pada pusat momennya dengan kata lain besarnya kopel akan sama untuk
semua pusat momen.
Dari pernyataan diatas maka kopel dapat diperlakukan sebagai vektor bebas M, seperti pada
gamabar di bawah. Dimana arah M adalah tegak lururs terhadap bidang kopel dan arah
putarnya mengitu aturan tangan kanan.

Gambar kopel dan cara penggabarannya


Kopel tidak berubah selama besar dan arah vektornya tidak berubah. Suatu kopel tidak berubah
oleh pergantian harga dari F dan d selama produknya tetap sama. Hal ini dapat dilihat pada
gamabar dibawah ini yang menunjukkan empat konfigurasi kopel yang berbeda dengan hasil
kopel yang sama M = Fd. Apabila ada sejumlah kopel yang bekerja pada sebuah bidang atau
pada bidang-bidang yang saling sejajar maka pengoprasian vektornya dapat dilakukan secara
aljabar skalar, adapun perjanjian postif negatifnya tergantung kita.

Gambar contoh perbedaan konfigurasi dengan kopel yang tetap


Kopel - kopel yang bekerja dalam bidang-bidang yang tidak sejajar dapat dijumlahkan secara
vektoris dengan menerapkan hukum-hukum kombinasi vektor. Jadi kopel M 1 dan M2 pada
gambar dibawah ini dapat diganti oleh vektor M yang menyatakan kopel akibat gaya-gaya
pada bidang yang tegak lurus terhadap vektor M.
Gamabar penjumlahan vektor kopel

You might also like