You are on page 1of 3

Proses Perjalanan suatu penyakit bermula dari adanya gangguan keseimbangan antara agen

penyakit, host dan lingkungan, sehingga menimbulkan gejala penyakit. Agen penyakit
merupakan faktor awal proses terjadinya penyakit, sehingga faktor agen penyakit ini merupakan
hal yang sangat penting untuk dipelajari, agar setiap organisme dapat melakukan pencegahan
lebih awal terhadap timbulnya suatu penyakit.

1. Infektivitas
Adalah kemampuan agen penyakit untuk menyebabkan terjadinya infeksi. Dihitung dari
jumlah individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang terpapar.

2. Patogenesitas
Adalah kemampuan agen penyakit untuk menyebabkan penyakit klinis. Dihitung dari
jumlah kasus klinis dibagi dengan jumlah individu yang terinfeksi. Pada dasarnya dari seluruh
mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil saja yang merupakan patogen.
Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organism
lain. Kemampuan pathogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenisitas. Dan
patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi
adalah invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang.
Infeksi berbeda dengan penyakit. Menurut Kusnadi (2003), suatu mikroorganisme yang
membuat kerusakan atau kerugian terhadap tubuh inang disebut pathogen sedangkan
kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit disebut pathogenesis. Menurut
Uderwood (1999), patogenesis adalah suatu ekanisme bagaimana suatu penyebab penyakit
bekerja sehingga menghasilkan tanda dan gejala klinis. Patogen adalah agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme
parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan
atau tumbuhan multiseluler (Warren, 2008). Patogenesitas adalah kemampuan pathogen
menyebabkan penyakit (Agrios, 1996).

Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya. Dengan


kriteria ini bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu agen penyebab bakteri, pathogen
oportunistik, dan non pathogen. Agen penyebab penyakit adalah bakteri pathogen yang
menyebabkan suatu penyakit ( Salmonella sp. ). Pathogen oportunistik adalah bakteri yang
berkemampuan sebagai pathogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah ( contohE.
coli ) menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang dikompromikan ( diperlemah ).
Non pathogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi pathogen. Namun bakteri non
pathogen dapat menjadi pathogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan
terapi modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah
Serratia marcescens yang semula non pathogen, berubah menjadi pathogen yang
menyebabkan pneumonia, infeksi saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi.
Pathogen oportunistik biasanya adalah flora normal ( manusia ) dan menyebabkan penyakit
bila menyerang bagian yang tidak terlindungi, biasanya terjadi pada orang yang kondisinya
tidak sehat. Pathogen virulen ( lebih berbahaya ), dapat menimbulkan penyakit pada tubuh
kondisi sehat ataupun normal.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup yang


berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme
dapat ditemukan disemua tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan, disegala
lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer
( udara ) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara
alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat
tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi
tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.

3. Virulensi
Adalah kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian. Indikator ini menunjukkan
kemampuan agen infeksi menyebabkan keparahan (severety) penyakit. Dihitung dari jumlah
kasus yang mati dibagi dengan jumlah kasus klinis. Ada beberapa factor yang mempengaruhi
virulensi suatu mikroorganisme. Factor virulensi dapat berupa senyawa organic atau berupa
bagian sel itu sendiri. Factor virulensi seperti pada table :

Factor Virulensi Fungsi


Pilli Pelekatan lapisan mokusa
Adesin Nonfimbrial Pelekatan kuat sel inang
Molekul Perusak Aktin Merusak aktin & untuk mempermudah pergerakan
Flagella Pergerakan mencapai lapisan mokusa
SigA Protease Mencegah perangkap mokusa
Siderator Akuisisi besi
Kapsula Mencegah fagositisis
Glikokalix Mencegah fagositisis
Protein Toksin Membunuh fagosit dan sel inang
Variasi Antigen Mengacaukan antibody
Pada bakteri factor virulensi dapat dibagi menjadi dua yaitu : factor pendukung kolosinasi dan
factor pendukung invasi.

4. Imunogenitas

Adalah kemampuan suatu substansi (seperti antigen atau epitope) dalam memicu
respons imun dari tubuh manusia atau hewan lainnya. Dalam kata lain, imunogenisitas adalah
kemampuan untuk memicu respons imun humoral dan/atau dimediasi sel. Kemampuan untuk
menginduksi respon imun yang dimediasi humoral dan0atau sel. Kita tahu kapan sel B dan T
diaktifkan oleh antigen, itu menghasilkansel efektor dan sel memori. Misalnya, jika sel B
diaktifkan, ia akan berdiferensiasi menjadi sel plasma B yang mengeluarkan antibody.
Terdapat perbedaan antara imunogenisitas yang diinginkan dan tak diinginkan:
a. Imunogenisitas yang diinginkan biasanya dihasilkan oleh vaksin, ketika penyuntikan suatu
antigen (dari vaksin) memicu respons imun terhadap patogen (virus, bakteri) untuk
melindungi organisme. Pengembangan vaksin adalah proses yang rumit, dan
imunogenisitas merupakan unsur utama dalam kemujaraban suatu vaksin.
b. Imunogenisitas yang tidak diinginkan merupakan respons imun dari suatu organisme
terhadap antigen untuk terapi (seperti protein rekombinan atau antibodi monoklonal).
Akibatnya, dikeluarkan antibodi anti-obat yang menghilangkan efek terapi atau malah
memicu dampak negatif.

Contoh terbaik untuk Immonogen adalah Hapten. Haptens adalah zat dengan berat molekul
rendah yang tidak dapat memperoleh respon imun. Tapi itu bisa dibuat Immunogenik dengan
pendidikan melalui pembawa yang sesuai.

You might also like