You are on page 1of 9

PROYEK ENGINEERING KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG OLAHRAGA DI KABUPATEN


PROBOLINGGO

Nama Anggota Kelompok 9 :


Alvan Dwi Rifka K. (1918043) Kelas B
Alvin Dwi Rifka S. (1918044) Kelas B
Elan Nugi Ferdiyanto (1918063) Kelas B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022
Tahapan Konseptual
Kami menemukan ide untuk membangun gedung olah raga (GOR) di Kabupaten probolinggo,
dengan maksud tujuan adalah sebagai sarana penyaluran bakat bagi pemuda dan pemudi yang
ada di kabupaten probolinggo, dan secara ekonomi diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan, sehingga dapat memenuhi target yang telah ditetapkan oleh pemerintahan daerah.
Selain itu, pendapatan dari sektor retribusi dan sewa diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang cukup besar pada pendapatan GOR sebagai nilai investasi daerah.
Setelah menemukan ide, kami melakukan pengujian tentang layak atau tidaknya gagasan ini
untuk direalisasikan. Pengujian ini menggunakan metode survei guna menjaring data dan
informasi langsung dari masyarakat, Dalam studi pengujian ini dikelompokkan berdasarkan
jenis analisis kelayakan yang digunakan, yaitu :
a. Analisis kelayakan teknis, yang meliputi variabel lokasi (topografi dan geografis),
teknologi yang digunakan, bahan baku, kapasitas/daya tampung penonton dan atlit,
kebutuhan tenaga kerja, fasilitas air, fasilitas listrik, transportasi, dan lain-lain.
b. Analisis kelayakan finansial, dengan variabel jumlah/kebutuhan investasi untuk tanah dan
bangunan, mesin, peralatan dan biaya pemasangannya, perawatan serta biaya-biaya
lainnya, biaya tetap, biaya tidak tetap, dan sumber pembiayaan.
c. Analisis kelayakan lingkungan meliputi aspek-aspek kedekatan dengan pemukiman
penduduk, jalur transportasi, dan tempat pembuangan limbah.
Setelah dilakukannya uji kelayakan tentang gagasan pembuatan GOR tersebut, dan pada
pengujian tersebut mendapatkan hasil yang sempurna. Maka kami menyimpulkan bahwa
proyek pembangunan gedung olah raga yang berada di Kabupaten probolinggo ini layak untuk
direalisasikan.
Tahapan Definisi / Perencanaan dan Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan pengkajian yang lebih mendalam mengenal keterkaitan antara
gagasan dan peluang yang tersedia agar dapat ditarik kesimpulan yang mantap untuk
menanamkan investasi atau melaksanakan proyek. Kegiatan perencanaan utama dalam tahap
ini adalah
A. Design
Bangunan Gedung Olahraga ini menggunakan tema perancangannya adalah arsitektur
modern minimalis, prinsip arsitektur modern minimalis sebenarnya mengikuti prinsip
arsitektur form follow function atau bentuk mengikuti fungsi, artinya bentuk-bentuk yang
tidak perlu harus dihilangkan. Minimalisme telah menjadi sebuah gaya arsitektur yang
berdiri sendiri, gaya minimalis dianggap sebagai istilah penganti untuk arsitektur modern.
Layaknya tren, arsitektur jenis ini tidaklah statis. Fleksibilitas dan sifat kompromistis
terhadap aspek geografis, dan iklim.

Gambar 1.1 Rancangan Design GOR

Gambar 1.2 Rancangan Design GOR


B. SDM
Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber yang menjadi aktor penentu
keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan intensitas kegiatan proyek berubah begitu
cepat sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga kerja, jenis keterampilan
dan keahlian harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung.
Untuk perencanaan tenaga kerja yang realistis, perlu diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Produktivitas tenaga kerja.
2. Tenaga kerja periode puncak (Peak).
3. Jumlah tenaga kerja kantor pusat.
4. Perkiraan jumlah tenaga kerja konstruksi di lapangan.
5. Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak (Fluktuasi) yang tajam.
C. Bahan & peralatan
1. Bahan
Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target
yang telah direncanakan. Adapun jenis dan mutu bahan yang digunakan adalah :
 Seng
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Air
 Baja
 Kawat pengikat baja
 Kayu
2. Peralatan
Pada pelaksanaan pembangunan proyek ada beberapa peralatan yang dipergunakan
pada perlaksanaannya, diantaranya adalah :
 Mesin Jacked in Pile
 Mixer Truck
 Concrete Pump
 Vibrator
 Water Pump
 Scaffolding,
 Bar Cutter
 Site Mix
D. Penjadwalan Kerja
Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan
suatu kegiatan/proyek dibuat, selain merupakan bagian dari manajemen yang baik juga
sebagai salah satu faktor pendukung untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud, dalam
hal ini sering disebut dengan istilah Time Schedule. Dari time Schedule/rencana kerja, kita
akan mendapatkan gambaran lama pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian
pekerjaan yang saling berkaitan antara satu sama yang lainnya. Penjadwalan waktu (Time
Schedule) dapat dibuat dalam bentuk bagan balok agar mudah dibaca. Bagan balok ini
dapat dilihat urutan-urutan pekerjaan yang akan atau sedang dilaksanakan. Dari diagram
ini pula dapat diketahui pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilaksanakan secara bersamaan.
Pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung Olahraga di Kabupaten Probolinggo, dimulai
sejak 11 Juli 2022
Bulan
No Activity
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menggali
Pondasi
2 Pengecoran
Pondasi
3 Pemasangan
Tiang
Penyangga
4 Pemasangan
kerangka atap
5 Pengerjaan
Dinding
6 Pengerjaan
Lantai/lapangan
cabor
7 Pembangunan
tribun penonton
8 Finishing
E. Dana
Salah satu pekerjaan yang paling rumit yang dihadapi oleh kontraktor adalah analisis dan
perkiraan kemungkinan biaya proyek. Bagi pemilik proyek, ketetapan perkiraan
biaya sangat penting, karena pengeluarannya akan dibatasi oleh perkiraan tersebut.
Dalam menganalisis dan memperkirakan biaya proyek kontraktor berpedoman
pada metode penganalisaan biaya. Secara umum ada tiga macam metode analisis biaya
yang umum digunakan yaitu :
a. Metode Luas dan Volume
Untuk memperkirakan biaya pada tahap awal, kontraktor seringkali menggunakan
perhitungan luas dan volume. Karena dengan mengalikan jumlah kubik yang
berada dalam wilayah bangunan dan dengan harga dugaan persatuan
luasnya, akan memberikan perkiraan biaya bangunan proyek.
No Harga/Meter Jumlah Tujuan Jumlah harga
1 10 x 10 Parkiran 1.00.000.000
2 1.000.000 50 x 50 Wilayah Pembangunan GOR 2.500.000.000
3 20 x 20 Taman 4.00.000.000
4 Total Keseluruhan 3.000.000.000

b. Metode Penggunaan Unit


Metoda penggunaan menghasilkan perkiraan biaya dengan mengalikan
harga unit peralatan dipakai dengan jumlah unit
Jumlah Jumlah Jumlah
No Unit Sewa/Bulan
Sewa unit harga
1 Mesin Jacked in Pile 10.000.000 2 bulan 3 60.000.000
2 Mixer Truck 8.000.000 1 bulan 3 24.000.000
3 Concrete Pump 9.000.000 1 bulan 3 27.000.000
4 Vibrator 2.000.000 4 bulan 6 48.000.000
5 Water Pump 1.000.000 11 bulan 5 55.000.000
6 Scaffolding 2.000.000 4 bulan 4 24.000.000
7 Bar Cutter 3.000.000 5 bulan 2 30.000.000
8 Site Mix 2.000.000 4 5 40.000.000
9 Total harga 308.000.000
c. Metode Bahan
Metoda penggunaan menghasilkan perkiraan biaya dengan mengalikan
harga unit bahan dipakai dengan jumlah unit
No Unit Harga Jumlah unit Jumlah harga
1 Seng 50.000 1.000 50.000.000
2 Semen 40.000 2.000 80.000.000
3 Pasir 1.000.000 50 50.000.000
4 Kerikil 2.000.000 30 60.000.000
5 Baja 6.000.000 100 60.000.000
6 Kawat pengikat 100.000 500 50.000.000
7 Kayu 50.000 100 5.000.000
9 Total harga 355.000.000

F. Pengendalian kontrol proyek


Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimanksudkan untuk memastikan bahwa
program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan peniympangan paling
minimal dan hasil paling memuaskan untuk itu dilakukan bentuk-bentuk kegiatan seperti
berikut:
1. Supervise, melakukan serangkaian tindakan koordinasi pengawasan dalam batas
wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur organisasi yang telah ditetapkan,
agar dalam operasional dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel
dengan kendali pengawas.
2. inspeksi, melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan tujuan menjamin
spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang direncanakan.
3. Tindakan Koreksi, melakukan perubahan dan perbaikan terhadao rencana yang telah
ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kodisi pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan, penyediaan bahan bangunan yang berkesinambungan
selama kegiatan pekerjaan perlu adanya perhatian yang baik, untuk mengontrol pemakaian
dari pada bahan pada Pembangunan Gedung Olahraga Kabupaten Proboliggo dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu keberadaanya apakah layak dan tidak cacat, serta sesuai
dengan spesifikasi yang diminta, dan disetujui oleh konsultan pengawas, selain harus
mengikuti standar yang ada, juga harus mengikuti persyaratan pabrik yang bersangkutan.
Selain diadakan pengecekan bahan juga dibuatkan jadwal penggunaan material yang telah
disesuaikan dengan sechedulle material, yang dapat berfungsi untuk mengontrol dari
material yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan untuk menghindari adanya
material atau bahan yang tertunda terlalu lama karena harus menunggu pekerjaan
selanjutnya
Selain dilakukannya pengontrolan pemakaian di bahan bangunan, kami junga mengontrol
Kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal yang diutamakan demi kemajuan pekerjaan
yang telah direncanakan sebelumnya. Pada proyek ini Kontraktor telah bersifat antifatif
terhadap hal yang akan mungkin terjadi terutama dalam hal keselamatan Pekerja dan juga
Bahan/Alat yang digunakan.

IMPLEMENTASI
Kegiatan ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan dengan melakukan
tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau non fisik sehingga produk akhir sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa tahap implementasi dalam
pengerjaan proyek pembangunan gedung olahraga di Kabupaten Probolinggo.
1. Memeriksa kelengkapan persyaratan, baik yang tercantum dalam dokumen
pelelangan pelaksanaa maupun peraturan- peraturan lain yang wajib dipenuhi
untuk pelaksanaan pekerjaan pemborongan.
2. Meneliti dokumen-dokumen pelaksanaan yang terdiri antara lain :
a. Gambar-gambar;
b. Perhitungan;
c. Daftar-daftar;
d. Uraian dan syarat pekerjaan;
e. Persyaratan umum dan perinciannya, yang digunakan sebagai dasar untuk
pelaksanaan pekerjaan.
3. Memeriksa dan menyetujui :
a. Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan;
b. Gambar-gambar detail yang dibuat olek kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan
(shop drawing);
c. Rencana pemilihan dan sub-kontraktor dan mewajibkan meneliti terlebih
dahulu pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada sub-kontraktor.
4. Memeriksa dan mengesahkan peralatan yang dipakai kontraktor untuk
menentukan titik ketinggian dan garis- garis kerja utama yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pemasangan ukuran selanjutnya.
5. Pengawasan mutu harus dilaksanakan pada sumber-sumber pengambilan material
dasar seperti batu, pasir dan material lain untuk memastikan kualitas dan
kuantitas material tersebut memenuhi syarat. Konsultan manajemen konstruksi
dapat mengadakan pemeriksaan pada sumber- sumber material lain yang diusulkan
oleh kontraktor.
6. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan dilapangan antara lain :
a. Persiapan pekerjaan.
Mangadakan pemeriksaan terhadap peralatan lapangan, material-material yang
diperlukan, p e rs on al i a da n ke gi at an l ai n yan g s e ki r an ya diperlukan untuk
memulai kegiatan pekerjaan ini.
b. Keamanan operasi .
Keamanan operasi daerah proyek ini harus dijamin sehingga pelaksanaan
pekerjaan yang direncanakan tetap dapat diselesaikan secara tuntas dan aman.
c. Pekerjaan pengukuran
Sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan
pengukuran, dan pemantauan tiang pancang sehingga dapat dijamin potongan
memanjang dan melintang yang dibentuk sesuai gambar rencana yang telah
disiapkan dan sesuai dengan persyaratannya
7. Pekerjaan Penyelesaian Konsultan Manajemen Konstruksi harus mengadakan evaluasi
atas cacat-cacat dan kekurangan-kekurangan selama pel aksanaan dalam bentuk
daft ar cacat pekerjaan untuk diperbaiki oleh kontraktor sehingga pelaksanaan
pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana sebelum diberikan kepada
pemberi tugas. Dengan demikian masa pemeliharaan tidak dapat dianggap sebagai
bahan dari jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

You might also like