Professional Documents
Culture Documents
Aannisah-10012682125045-Epidemilogi Intermediete
Aannisah-10012682125045-Epidemilogi Intermediete
Oleh :
AANNISAH FAUZAANIA
(10012682125045)
DOSEN PENGAMPU :
NAJMAH, SKM., MPH
Desain Kohort berdasarkan status paparan ( Exposure) kemudian diikuti (di- follow
up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian
penyakit (Disease). Dalam hal ini berdasarkan status paparan ( jajan dan cuci tangan
atau jajan dan tidak cuci tangan) baru kemudian diamati dari paparan-paparan tersebut
mana yang menyebabkan penyakit Thypoid dan mana yang tidak menyebabkan
penyakit Thypoid.
Sedangkan Pada disain Cross Sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan
dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain, jadi pada disain ini juga
mencoba mengamati hubungan paparan dan penyakit yang ditimbulkan dengan
menggunaakan beberapa kombinasi paparan.
2) Berikan Beberapa Contoh Judul Penelitian Dengan Studi Desain Kasus Control?
a. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Menular Seksual (Pms) Pada Komunitas Gay
Mitra Strategis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
b. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Orang Dewasa
c. Analisis Faktor Risiko Status Kematian Neonatal
d. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
e. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Leptospirosis
4) Berikan Beberapa Contoh Judul Penelitian Dengan Studi Desain Potong Lintang?
a. Faktor Determinan Depresi Postpartum Di Kabupaten Lombok Timur
b. Karakteristik Pasien Koinfeksi Tb-Hiv Di Rumah Sakit Mitra Masyarakat
c. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Kolesterol Total, Kolesterol Low-
Density Lipoprotein, Dan Kolesterol High-Density Lipoprotein Pada Masyarakat
d. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Derajat Kerusakan Sendi Pada Pasien
Osteoartritis Lutut
e. Hubungan Hipertensi Dengan Fungsi Kognitif Di Poliklinik Smf Ilmu Penyakit
Dalam
5) Jelaskan kelebihan dan kelemahan studi desain kasus control?
Kelebihan
1. Studi kasus-kontrol adalah jenis studi epidemiologi yang relatif murah dan sering
digunakan yang dapat dilakukan oleh tim kecil atau peneliti individu dalam fasilitas
tunggal dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh studi eksperimental yang lebih
terstruktur.
2. Desain studi kasus-kontrol sering digunakan dalam studi penyakit langka atau sebagai
studi pendahuluan di mana hanya sedikit yang diketahui tentang hubungan antara faktor
risiko dan penyakit yang diminati.
3. Dibandingkan dengan studi kohort prospektif, studi ini cenderung lebih murah dan
durasinya lebih pendek.
4. Dalam beberapa situasi, studi ini memiliki kekuatan statistik yang lebih besar daripada
studi kohort, yang seringkali harus menunggu jumlah kejadian penyakit yang ‘cukup’
untuk bertambah.
Kekurangan
Conterbalanced Design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan
perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.
2) Berikan satu contoh ide penelitian uji klinis/eksperimental, jelaskan studi yang
anda gunakan disertai alur
Alur:
Dalam penelitian ini saya menggunakan studi quasi eksperimental dengan melalukan
intervensi pelatihan kader kesehatan dengan metode ceramah dan diskusi. Variabel
penelitian yang diukur melalui pre test dan post test adalah pengetahuan kader
kesehatan tentang kesehatan ibu anak dan promosi kesehatan ibu anak. Sampel
penelitian ini adalah kader kesehatan. Analisa data penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif hasil pre test dan post test, serta analisis paired t-test untuk
menguji perbedaan hasil pre test dan post test
Kelebihan
1. Kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab-akibat yang
dihasilkan pada penelitian eksperimen lebih kuat atau bahkan paling kuat
dibandingkan penelitian non-eksperimental. artinya, variabel terikat yang terjadi
atau muncul dalam penelitian eksperimen hanya disebabkan oleh variabel bebas
dan bukan oleh faktor-faktor lainnya.
2. Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih veriabel yang
diinginkan peneliti
Kekurangan
1. Penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-
hari.Hal ini disebabkan oleh kondisi penelitian eksperimental yang sangat
terkontrol (buatan), sehingga situasinya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari
(artificiality of experiments).
2. Pelaksanaan penelitian eksperimental umumnya membutuhkan waktu yang relatif
lebih lama.
3. Unethical
Bahwa dalam penelitian eksperimental, terutama pada eksperimen sungguhan dan
semu, ada dampak kurang baik pada pengetahuan, psikologi, dan moral subjek
(kelompok kontrol) akibat tidak diberikan perlakukan yang sama dengan
kelompok eksperimen. Sementara itu, peneliti yang memberikan perlakuan pada
kelompok eksperimen dalam jangka waktu tertentu cenderung tidak
memperhatikan kondisi dan kebutuhan subjek penelitian, sehingga fisik dan
psikologi subjek penelitian dapat terganggu.
Kelebihannya dalam penelitian ini dapat dibuktikan secara kuat apakah metode
peer educator benar-benar berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan
sikap remaja tentang Hiv/AIDS.
Mendasarkan diri pada prinsip peluang. Artinya, setiap “individu” anggota populasi yang
diteliti harus memiliki peluang yang sama untuk dapat dijadikan sampel. Oleh karena itu,
teknik Random samplingjuga disebut teknik Probability Sampling agar setiap individu
Anggota populasi berkesempatan untuk terpilih menjadi sampel dilakukan
Pengacakan atau perandoman yang dilakukan dengan cara diundi. Dengan cara Demikian,
sampel yang tercuplik benar Benar dapat mewakili populasinya. Pengambilan sampel acak
sederhana (Simple random sampling) diterapkan jika Populasi penelitian benar-Benar
homogen.
Atau disingkat Stratified sampling) dilakukan jika kita sudah mengetahui populasi
tidak homogen. Oleh karena tidak homogen, populasi yang akan diteliti dikelompok-
Kelompokkan Menjadi beberapa kelompok (strata) sehingga terjadi homogenitas pada
masing-Masing kelompok.