You are on page 1of 14

MAKALAH

ANGGARAN PENERIMAAN PEMERINTAH

DOSEN

Nurlela, SE, M.Si

TUGAS KELOMPOK I

DISUSUN OLEH

Ayu Wulandari
Dini Erniyati Putri

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KOTA SORONG

PRODI MANAJEMEN

2020/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah Anggaran Penerimaan
Pemerintah ini tepat pada waktunya..

Kami menyadari makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu kritik dan sarannya sangat
dibutuhkan dari pembaca guna bisa menjadi acuan yang baik lagi nantinya.

Adapun tujuan dari penulisan dari Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen Nurlela, SE, M.Si Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
Tentang Anggaran penerimaan pemerintah, Bagi pembaca dan juga penulis

Sorong, 04 April 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................5

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan fungsi pajak ............................................................................6


2.2. Pengertian dan fungsi Retribusi ..................................................................... 9
2.3. Pengertian dan fungsi Hibah ........................................................................ 10

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................................. 14

3
4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Anggaran Penerimaan Pemerintah merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan


Negara untuk tahun yang akan datang. Ada beberapa siklus pembahasan anggaran ini yang
melibatkan banyak pihak . Selama pembasan anggaran, disusun rencana anggaran yang
biasanya dibahas ditingkat komisi DPR dengan kementrian atau lembaga terkait yang
menjadi pengguna anggaran. Rencana-rencana anggaran tersebut kemudian akan disusun
kembali oleh kementrian keuangan yang berperan sebagai Bendahara Negara. Kementrian
keuangan nantinya akan menyambungkan semua rencana pengeluaran dengan target
penerimaan seperti Pajak, PNPB , dan Hibah. Anggaran ini mempunyai tujuan untuk
mengatur pendapatan dan pengeluaran Negara agar peningkatan produksi dan kesempatan
kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga kesejahteraan
masyrakat dapat terwujudkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian, fungsi dan Tujuan pajak !
2. Jelaskan pengertian dan fungsi Retribusi !
3. Jelaskan pengertian, dan fungsi Hibah !

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PAJAK
Pajak adalah sumber penerimaan terbesar dihampir semua Negara. Pajak adalah
pungutan wajib dari Rakyat untuk Negara. Fungsi pajak yakni guna membiayai
pengeluaran-pengeluaran. Manfaat pajak digunakan untuk melakukan pembangunan
hingga membayar gaji pegawai. Dari Kementrian Keuangan, Pajak adalah kontribusi
wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
dan berdasar UU . Pembayaran pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung,
dimana uang dikumpulkan dari pajak digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara dan sumber
dana pembangunan negara bagi pemerintah. Jadi di jangka panjang masyarakat umum
dapat menikmati efeknya dari pembangunan tersebut. Seperti contohnya jika Anda
membayar pajak jalan raya maka Anda akan menikmati manfaatnya dari perbaikan jalan
raya di daerah Anda.

Unsur-unsur utama pajak adalah

 Pembayaran pajak berupa uang, bukan barang


 Pajak dibayarkan untuk kas negara, bukan kepentingan pribadi
 Pembayaran pajak sudah ada dalam perundang-undangan dengan aturan jelas
 Pembayaran pajak digunakan untuk membiayai rumah tangga negara sehingga
manfaatnya dirasakan masyarakat luas atau untuk kepentingan umum.

FUNGSI PAJAK

Dengan Anda membayar pajak maka dana tersebut akan digunakan untuk
kepentingan bersama dan dapat menunjang kehidupan Anda juga. Pendapatan ini
akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pembangunan negara.
Selain pembangunan, pengeluaran lainnya yang perlu dibiayai termasuk pembiayaan
penegakan hukum, keamanan negara, infrastruktur ekonomi, pekerjaan publik,
subsidi, biaya operasional negara dan banyak lagi. Fungsi pajak dibagi menjadi empat
yaitu :

6
 Fungsi anggaran (budgeter)

Pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk nantinya diimbangi dengan

pengeluaran negara. Sumber pemasukan keuangan negara dengan cara

mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai

pembangunan nasional atau pengeluaran negara lainnya. 

Dengan demikian, fungsi pajak merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki

tujuan menyeimbangkan pengeluaran negara dengan pendapatan negara. Negara harus

memastikan keseimbangan antara pengeluaran tersebut dengan pendapatan negara

melalui uang pajak.


 Fungsi mengatur (regulasi)

Pajak dapat berfungsi untuk mengatur pertumbuhan ekonomi dari negara

Indonesia. Dengan kebijakan pemerintah, pajak secara tidak langsung akan membantu

ekonomi negara dan masyarakatnya.

Contohnya seperti untuk melindungi produksi dalam negeri, pemerintah

meningkatkan harga bea masuk untuk produk dari luar negeri. Dengan demikian,

masyarakat tidak perlu khawatir akan kompetisi harga yang ketat dengan produk luar

negeri. Contoh lainnya dengan keringanan pajak, pemerintah dapat menarik investasi

modal baik dalam negeri maupun luar negeri agar perekonomian Indonesia semakin

produktif.
 Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi)

Negara menggunakan pajak untuk pemerataan kesejahteraan melalui jaminan

kesehatan, bantuan, dan pemberian fasilitas publik. Pajak dapat digunakan untuk

membiayai kepentingan umum dan pembangunan sehingga menciptakan lapangan

kerja yang baru, dimana ujung-ujungnya akan membantu pendapatan masyarakat.


 Fungsi Stabilisasi

Menstabilkan kondisi perekonomian negara seperti inflasi dengan mengurangi

peredaran uang atau deflasi dengan menambah peredaran uang. Pajak dapat

digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian, seperti untuk

7
mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi, sehingga jumlah uang

yang beredar dapat dikurangi. Sedangkan untuk mengatasi kelesuan ekonomi atau

deflasi, pemerintah menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat

ditambah dan deflasi dapat diatasi.

MANFAAT PAJAK

Pajak memiliki fungsi yang sangat vital bagi kelangsungan pembangunan negara.

Fungsi pajak yang sangat penting bagi kelangsungan negara di bidang sosial dan ekonomi ini

juga membawa manfaat, baik bagi masyarakat secara umum maupun bagi negara. Manfaat

pajak sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat untuk negara dan manfaat untuk

masyarakat sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat dari pajak yang bisa dirasakan oleh

masyarakat maupun negara.

Bagi negara pajak memiliki manfaat, diantaranya adalah :

 Pajak digunakan sebagai pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing, seperti
pengeluaran untuk proyek produktif.
 Pajak untuk pengeluaran reproduktif, seperti pengeluaran yang memberi keuntungan
ekonomi bagi masyarakat,. Contohnya adalah untuk pertanian.
 Pajak digunakan sebagai pengeluaran yang bersifat self liquiditing dan tidak produktif
seperti untuk pendirian monumen dan tempat rekreasi.
 Pajak digunakan untuk pengeluaran yang tidak bersifat produktif seperti pertahanan
negara dan perlindungan anak yatim.
 Pajak juga bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya adalah :
 Pajak untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, rumah sakit, dan
pelayanan publik lain.
 Pajak untuk memberi subsidi pangan dan bahan bakar minyak
 Pajak untuk penyediaan layanan transportasi publik
 Pajak untuk membiayai kelestarian lingkungan hidup
 Pajak juga dipakai untuk pelaksanaan demokrasi seperti pemilu.

8
2.2 RETRIBUSI

Retribusi adalah pungutan yang harus dibayarkan oleh pengguna fasilitas kepada
pemilik atau pengelola sebagai syarat menggunakan fasilitas tersebut. Orang membayar
retribusi terutama untuk menggunakan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah ( Retribusi adalah salah satu sumber pembiayaan daerah selain
pajak ).

Berdasarkan UUD Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan Retribusi Daerah terbagi
menjadi tiga golongan yaitu retribusi Jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan
tertentu

 Retribusi jasa umum

Retribusi jasa umum adalah pungutan atas pelayanan yang disediakan atau diberikan
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum, serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau Badan.

Contoh Retribusi jasa umum pelayanan kesehatan seperti retribusi persampahan atau
kebersihan, retribusi Kartu Tanda Penduduk dan akte catatan sipil, retribusi pemakaman atau
pengabuan mayat, retribusi parkir di tepi jalan umum, pelayanan pasar, retribusi pengujian
kendaraan bermotor. Retribusi jasa umum ditetapkan dengan memperhatikan biaya
penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyrakat. Biaya modal juga turut
diperhitungkan dalam retribusi ini.

 Retribusi jasa usaha

retribusi jasa usaha yaitu pungutan atas pelayanan yang disediakan oleh pemerintah
daerah dengan menganut prinsip komersial. Hal ini meliputi pelayanan daerah dengan
menggunakan atau memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan, dan atau
pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh swasta
adalah termasuk apa itu retribusi jasa usaha. Contoh retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan
daerah, retribusi pasar grosir atau pertokoan, retribusi tempat pelelangan, retribusi terminal,
retribusi tempat khusus parkir, retribusi tempat penginapan atau pesanggrahan atau vila. Tarif
retribusi adalah jasa usaha sendiri didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang layak, dimana keuntungan yang diperoleh apabila pelayanan jasa usaha tersebut
dilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.

9
 Retribusi perizinan tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah pungutan atas pelayanan perizinan tertentu oleh
pemerintah daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan. Contoh retribusi perizinan tertentu adalah retribusi izin mendirikan
bangunan, retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol, retribusi izin gangguan,
retribusi izin trayek, dan retribusi izin usaha perikanan. Retribusi perizinan tertentu tarifnya
didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan
pemberian izin yang bersangkutan. Biayanya meliputi dokumen izin, pengawasan di
lapangan, penegakan hukum, tata usaha, dan biaya dampak negatif dari pemberian izin
tersebut. Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh di Indonesia
Penerimaan.

FUNGSI RETRIBUSI

Retribusi yang berperan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) berfungsi
sebagai Anggaran guna membiayai seluruh kebutuhan sehari-hari pemerintahan dan juga
pembangunan daerah. Saat sumber anggaran di suatu daerah telah tercukupi , Maka seluruh
kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan baik.

2.3 HIBAH

Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah pusat dalam bentuk uang, barang, jasa
dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali,
yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Pemberian Hibah dianggap sebagai hadiah
atau pemberian kepada orang lain secara sukarela dan tidak dapat ditarik kembali. Pemberian
hibah ini bisa berupa harta bergerak maupun tidak,dan harus diberikan ketika pemberi hibah
masih hidup .

10
Hibah Pemerintah

setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah,
barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu
dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Hibah yang diterima
Pemerintah berbentuk:

a) Uang tunai: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang tunai disetorkan
langsung ke Rekening Kas Umum Negara atau rekening yang ditentukan oleh Menteri
sebagai bagian dari penerimaan APBN.

b) Uang untuk membiayai kegiatan: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang
untuk membiayai kegiatan dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran.

c) Barang/jasa: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk barang/jasa dinilai dengan
mata uang Rupiah pada saat serah terima barang/jasa untuk dicatat dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat.

d) Surat berharga: Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk surat berharga dinilai
dengan mata uang Rupiah berdasarkan nilai nominal yang disepakati pada saat serah terima
oleh Pemberi Hibah dan Pemerintah untuk dicatat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat.

Penerimaan Hibah menurut jenisnya terdiri atas:

a) Hibah yang direncanakan: Hibah yang dilaksanakan melalui mekanisme perencanaan.

b) Hibah langsung: Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan.

Hibah bersumber dari dalam negeri dan luar negeri. Hibah yang bersumber dari
dalam negeri berasal dari: lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non keuangan dalam
negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di
wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya dan perorangan. Hibah yang bersumber
dari luar negeri berasal dari negara asing, lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa,
lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non keuangan asing, lembaga
keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara
Republik Indonesia dan perorangan. Penggunaan Hibah untuk mendukung program pembangunan
nasional dan/atau mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan.

11
Perencanaan Hibah

Menteri Perencanaan menyusun rencana kegiatan jangka menengah dan tahunan yang
bersumber dari Hibah dengan berpedoman pada RPJM. Rencana kegiatan jangka menengah dan
tahunan mencakup rencana pemanfaatan Hibah dan DRKH. Rencana pemanfaatan Hibah memuat
arah kebijakan, strategi, dan pemanfaatan Hibah jangka menengah sesuai dengan prioritas
pembangunan nasional. DRKH memuat rencana tahunan kegiatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah
Daerah, atau BUMN yang layak dibiayai dengan Hibah dan telah mendapatkan indikasi pendanaan
dari Pemberi Hibah. DRKH digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah.

Penerimaan Hibah Langsung

Menteri/Pimpinan Lembaga dapat menerima Hibah langsung dari Pemberi Hibah dengan
memperhatikan prinsip dalam penerimaan Hibah. Menteri/Pimpinan Lembaga wajib mengkaji
maksud dan tujuan Hibah dan bertanggung jawab terhadap Hibah yang akan diterima tersebut
kemudian mengkonsultasikan rencana penerimaan Hibah langsung pada tahun berjalan kepada
Menteri, Menteri Perencanaan, dan Menteri/Pimpinan Lembaga terkait lainnya sebelum dilakukan
penandatanganan Perjanjian Hibah.

Penerusan Hibah

Hibah yang bersumber dari luar negeri dapat diterushibahkan atau dipinjamkan kepada
Pemerintah Daerah atau dipinjamkan kepada BUMN sepanjang diatur dalam Perjanjian Hibah. Hibah
yang bersumber dari luar negeri yang diterushibahkan dituangkan dalam Perjanjian Penerusan Hibah
yang ditandatangani oleh Menteri atau pejabat yang diberi kuasa dan gubernur atau bupati/walikota.
Hibah yang bersumber dari luar negeri yang dipinjamkan dituangkan dalam Perjanjian Pinjaman
Hibah yang ditandatangani oleh Menteri atau pejabat yang diberi kuasa dan gubernur,
bupati/walikota, atau direksi BUMN. Perjanjian Penerusan Hibah atau Perjanjian Pinjaman Hibah
paling sedikit memuat: jumlah, peruntukan, ketentuan dan persyaratan. Kementerian Keuangan
menyampaikan salinan Perjanjian Penerusan Hibah dan salinan Perjanjian Pinjaman Hibah
kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan instansi terkait lainnya. Hibah yang diterushibahkan
dan/atau dipinjamkan kepada Pemerintah Daerah wajib dicatat dalam APBN dan APBD.
Hibah dan/atau Pinjaman Hibah kepada Badan Usaha Milik Daerah dilakukan melalui
Pemerintah Daerah.

12
Perundingan Hibah

yang direncanakan dilakukan oleh Menteri atau pejabat yang diberi kuasa.
Pelaksanaan perundingan melibatkan unsur Kementerian Keuangan, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan/atau
Kementerian/Lembaga teknis terkait lainnya. Perundingan Hibah langsung dilakukan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa.

Penganggaran dan Pelaksanaan Hibah

Kementerian/Lembaga pelaksana kegiatan wajib menyediakan dana pendamping,


dalam hal dipersyaratkan dalam Perjanjian Hibah. Pemerintah Daerah dan BUMN pelaksana
kegiatan wajib menyediakan dana pendamping, dalam hal dipersyaratkan dalam Perjanjian
Hibah, Perjanjian Penerusan Hibah, dan Perjanjian Pinjaman Hibah. Dana Hibah untuk
kegiatan yang belum selesai dilaksanakan, ditampung dalam dokumen pelaksanaan anggaran
tahun berikutnya. Dalam hal Hibah diterima setelah pagu APBN ditetapkan, dokumen
pelaksanaan anggaran Hibah dapat diterbitkan setelah Kementerian/Lembaga menyampaikan
usulan kepada Menteri. Hibah diusulkan oleh Menteri dalam perubahan APBN. Dalam
keadaan darurat, Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan dapat dilaksanakan
mendahului penerbitan dokumen pelaksanaan anggaran. Pertanggungjawaban pelaksanaan
Hibah dilakukan sesuai dengan mekanisme APBN. Hibah dalam bentuk uang untuk
membiayai kegiatan dapat dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian/Lembaga.
Kegiatan dapat dilaksanakan mendahului penerbitan dokumen pelaksanaan anggaran.
Pertanggungjawaban pelaksanaan Hibah dilakukan sesuai dengan mekanisme APBN.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pertanggungjawaban pelaksanaan Hibah diatur
dalam Peraturan Menteri.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran Penerimaan Pemerintah merupakan rencana pengeluaran dan penerimaan


Negara untuk tahun yang akan datang. Ada beberapa siklus pembahasan anggaran ini yang
melibatkan banyak pihak . Selama pembasan anggaran, disusun rencana anggaran yang
biasanya dibahas ditingkat komisi DPR dengan kementrian atau lembaga terkait yang
menjadi pengguna anggaran.

Pajak adalah sumber penerimaan terbesar dihampir semua Negara. Pajak adalah
pungutan wajib dari Rakyat untuk Negara. Fungsi pajak yakni guna membiayai pengeluaran-
pengeluaran. Manfaat pajak digunakan untuk melakukan pembangunan hingga membayar
gaji pegawai. Dari Kementrian Keuangan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa dan berdasar UU.

Retribusi adalah pungutan yang harus dibayarkan oleh pengguna fasilitas kepada
pemilik atau pengelola sebagai syarat menggunakan fasilitas tersebut. Orang membayar
retribusi terutama untuk menggunakan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah ( Retribusi adalah salah satu sumber pembiayaan daerah selain
pajak ).

Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah pusat dalam bentuk uang, barang, jasa
dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali,
yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Pemberian Hibah dianggap sebagai hadiah
atau pemberian kepada orang lain secara sukarela dan tidak dapat ditarik kembali. Pemberian
hibah ini bisa berupa harta bergerak maupun tidak,dan harus diberikan ketika pemberi hibah
masih hidup .

14

You might also like