You are on page 1of 23

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG UNIT SIAGA BANTAENG


KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MAKASSAR

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan disini ialah pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan pertama kali sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok dimulai.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini ialah :
1. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Menggunakan bahan yang tahan lama sehingga dapat di fungsikan sampai proyek
selesai, pemahaman bowplank adalah mengukur ketinggian dan penempatan
bangunan yang sesuai dengan patok ukuran ketinggian serta lahan pembangunan
bangunan Gedung seutuhnya, bahan yang dipergunakan adalah Balok 4/6 dan papan
kelas 2, juga paku dan benang tukang.

2. Pembuatan Papan Proyek


Papan Proyek dibuat dari bahan tripleks tebal atau dari bahan stiker dan dilengkapi
dengan rangka balok sebagai tiang penyanggah dan redaksinya menyesuaikan
petunjuk dari direksi.
3. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang
Direksi Keet dibuat dari semi permanen yaitu mengikuti seperti yang dipersyaratkan
dalam dokumen lelang. Untuk kelengkapan Direksi keet akan kami lengkapi dengan
lemari, kursi lengkap dengan meja, tempat tidur, kelengkapan kamar mandi dan wc
serta lampu penerangan. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan time schedule
terlampir. Sedangkan pembuatan gudang , Kami akan menyiapkan sesuai dengan
petunjuk direksi adapun ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan dan harus
mendapat persetujuan Direksi.
4. Penyediaan kesehatan dan keselamatan kerja
Perlengkapan P3K seperti obat-obatan dan lainnya diadakan untuk memberikan
perlindungan kepada pekerja agar kecelakaan kerja dapat dihindari atau zero
accident, perlengkapan P3K selalu siap dan memiliki SNI atau standar internasional
lainnya yang diakui dan dipergunakan setiap saat jika diperlukan.

5. Pembuatan IMB
Pengajuan Ijin Mendirikan Bangunan oleh pihak Instansi dalam hal ini Kantor SAR,
sebagai kontraktor menyediakan gambar yang diperuntukkan pengajuan IMB. setelah
dilaksanakan maka Pelaksana dalam hal ini kontraktor siap untuk bekerja.
6. Pemasangan Listrik
Pengajuan pemasangan listrik di bangunan yang akan dibangun memperhatikan titik
penarikan kabel dan pengajuan dilakukan oleh pihak istansi dengan biaya yang tercatat
dari anggaran pembangunan. dokumen yang dipersiapkan kemudian sesuai prosedur
PLN. adapun setelah pembangunan selesai maka Meteran akan dipasang dan Listrik
akan mengalir di Bangunan yang telah terlaksana oleh pihak PLN.

2. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN


a. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill).
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana
lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil
sesuai dengan gambar rencana.

2. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :
a. Galian Tanah
a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti
tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
b. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank
dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat
akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar
(tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian
lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
d. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang
sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
b. U r u g a n
Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.
3. PEKERJAAN PONDASI
a. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan yang dicantumkan dalam gambar diikuti
berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi /
Pengawas
b. Lingkup Pekerjaan
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance.
Ketentuan-ketentuan Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang
bermutu baik yang mengandung lumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada
entrance.
c. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau sesuai
gambar rencana.
b. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu gunung untuk
pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar
rencana.
c. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta
terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan
pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang
menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi
pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan
melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
4. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang
benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga
kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971
danSK.SKNI.T-15.1991-03
2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan,Pondasi Poer,
Sloef, kolom praktis, Ringbalk dan semua komponen-komponennya yang ditunjuk
oleh gambar rencana.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
a. Portland cemend
– Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
– Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
– Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.
b. Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.

c. Kerikil/Batu Pecah
– Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI
1971.
– Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
– Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka
kerikil harus dicuci
d. Pasir
– Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
– Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup
syarat kekerasannya.
– Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan
terhadap berat kering.

e. Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak
lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai
dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti
yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm
dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.

f. Kayu
– Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
– Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang
apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
– Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih
kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
g. Pengecoran Beton
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan.
1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik
untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton,
ukuran disesuaikan dengan gambar.
 Semua pekerjaan konstruksi beton pada bangunan dikerjakan dengan
mutu beton K -225 dan K-250. Semua pekerjaan konstruksi beton harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971
 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan
Ready Mix pada K-225 dan K-250.
 Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara
manual.
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup
bahan, perlatan serta tenaga kerja.
h. Pekerjaan Besi beton
 Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya
diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan
persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak
diperkenankan.
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai
dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain
lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah
kawat beton dengan diameter minimum 1mm.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat
dari laboratorium.
i. Berkesting dan Acuan
 Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting
atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
 Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
 Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
 Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur
minimal 14 (empat belas) hari.

Proses Pembesian, Bekisting dan pengecoran beton

5. PEKERJAAN DINDING / TEMBOK


1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan seluruh ruangan dan bagian dari bangunan berdasarkan
petunjuk Direksi / konsultan pengawas.

2. Ruang Lingkup
Batu bata yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk
direksi / konsultan pengawas.

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :


a. Pasangan batu bata 1 : 4
Pekerjaan pemasangan dinding batu bata merah yang berkualitas tinggi,akan
disediakan di lokasi pekerjaan dengan jumlah batu bata yang mencukupi untuk
keperluan dinding bangunan,pemasangan batu bata pada dinding dengan adukan
1 (satu) samen : 4 (empat) pasir ikat dilakukan beberapa org tukang bata dan
beberapa org kernet.
b. Plesteran 1 : 4
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pemasangan batu bata adukan 1 : 4
selesai,pada pekerjaan plesteran harus menyiram pada bagian yang akan di plester
sampai basah.Plesteran ini dikerjakan dengan menggunakan material 1(satu)
semen : 4 (empat) pasir ikat,dan peralatan lain yang diperlukan tukang
c. Pekerjaan Acian
Pekerjaan Acian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperhalus
dan merapikan plesteran

Proses pemasangan batu bata dan plesteran dinding

6. PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING


1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana. Warna dan
motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.
2. Ruang Lingkup
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk
direksi / konsultan pengawas.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
 Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.
Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah
semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai
dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik lantai, harus direndam dalam air
sampah jenuh.
 Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi
ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar
dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
 Bahan lantai 1 gedung A digunakan Keramik 30 x 30 cm dan Keramik 25 x 25
dan pada lantai 2 gedung tersebut menggunakan keramik granit 60x60 pada jenis
keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk Direksi.
 Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang batu yang benar-benar
ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad
harus di isi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya
disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan paling
cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau
satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat
masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen,
permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas
semen.
 Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti
sehingga memuaskan Direksi
7. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu serta Jendela harus dari bahan/ material
Aluminium yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk
mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Kusen, Rangka daun Pintu dan Jendela serta Kaca
dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Kusen Pintu Utama
Pekerjaan pemasangan kozen ini dikerjakan sesuai dengan tingkat volume
dinding yang telah terpasang dengan menggunakan bahan dan peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
2. Kusen Jendela
Pemasangan kozen ini dilakukan sebelum pemasangan kaca
jendela,pemasangan kozen ini dilekatkan pada sisi dinding
denganmengaitkan paku kozen pada sisi dinding.
3. Daun pintu
Daun pintu ini dipasangkan pada kozen yang telah terpasang dengan ukuran
yang telah dipersiapkan ditempat orderan bahan.
4. Daun Jendela
Pemasangan daun pintu ini sama hal nya dengan pemasangan daun pintu kaca
polos yaitu setelah kozen ukuran pintu yang diorderan siap terpasang.
5. Daun jendela kaca polos T = 5 mm + Aksesories
Daun jendela Alumunium kaca polos akan dipasangkan pada tiap – tiap
bagian kozen jendela yang telah terpasang untuk ukuran jendela Alumunium
kaca polos
8. PEKERJAAN ATAP DAN RANGKA ATAP
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik,
pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.

2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording , reng, atap penutup dan
seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar rencana untuk
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :
 Bahan atap yang dipakai adalah atap Spandek dan Nok Spandek dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan
atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
 Dipesan didistributor dan pemasangannya harus sesuai dengan gambar kerja
dan dikerjan oleh tenaga-tenaga yang terampil dibidangnya serta tetap
berkoordinasi dengan pihak pengawas,selama proses pemasangannya.

Pekerjaan Rangka Baja Ringan / Rangka atap


9. PEKERJAAN RANGKA DAN PLAFOND GYPSUM
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi plafon harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja
yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.

2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan rangka, penutup gypsum, list dan seluruh detail yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik
sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut
a. Pekerjaan Rangka Besi Hollow Plafond
Pemasangan rangka besi hollow plafond akan dikerjakan oleh tenaga tekhnisi
yang berpengalaman dalam pemasangan rangka besi hollow plafond.Pekerjaan
ini dilakukan setelah pekerjaan atap selesai terpasang.

b. Pekerjaan pasangan plafond Gypsum 9 mm


Pemasangan plafond ini dikerjakan setelah semua rangka plafond siap terpasang,
sehingga memudahkan untuk menyeimbangkan kekuatan tahanan terhadap daya
tarik pada rangka plafond. pemasangan plafond Gypsum dengan menggunakan
peralatan khusus yang relevan terhadap pemasangan pada rangka
plafond,dengan tidak mengabaikan keseimbangan letak plafond dalam ruangan.
10. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Penjelasan Umum
Meliputi pengecatan seluruh bagian bangunan guna menambah umur dan
memperindah bagian bangunan mengikuti gambar rencana. Warna dan motif
berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.

2. Ruang Lingkup
Warna dan Cat yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau
petunjuk direksi / konsultan pengawas.

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :

1. Pekerjaan cat dinding


Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian semen
Pekerjaan pengecatan dinding akan dilakukan dengan menggunakan bahan cat
tembok,pengecatan ini dilakukan setelah dinding dibersihkan dari kotoran.
Setelah pekerjaan pembersihan selesai digosokan dengan kertas amplas terlebih
dahulu, kemudian diplamur supaya pori – pori dinding merata,pengecatan
dinding tembok dilakukan mulai dari bagian dinding paling tinggi ke bagian
paling rendah dan dicat paling sedikit tiga kali. pengecatan kolom menggunakan
cat tembok merk Metrolite atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/ Pengawas.

2. Pekerjaan cat plafond


Pekerjaan pengecatan plafond ini dikerjakan setelah plafond siap terpasang pada
semua bagian ruangan,sehingga memudahkan untuk pembersihan ruangan
setelah pekerjaan pengecatan selesai dikerjakan.Pengecatan plafon Gypsum akan
dilakukan dengan menggunakan bahan warna yang relevan terhadap kontras
dalam ruangan,dengan melapisi beberapa kali pengecatan sampai tampak rapi
dan indah.

11. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK ( ELEKTRIKAL)


1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
- Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga
dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh
instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur resmi PLN
dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih berlaku.
Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang
berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
– Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen
listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi pengkabelan lengkap
conduit, panel listrik dan pengetesannya.
– Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
 Material
– Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau setara.
Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnya
seperti yang ditujukkan dalam gambar.
– Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk MK
– Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M,
legrand atau yang sekualitas.
– Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama
dengan jenis konduitnya.
– Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara
penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih
layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/Pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan
listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh
biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan
contohnya antara lain :
– Kabel,
– Stop kontak,
– Saklar,
– Lampu (setiap jenisnya),
– Konduit, Ballast, dll

13. PEKERJAAN MEKANIKAL


1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
- Lingkup Pekerjaan Plumbing ini meliputi penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik sehingga
dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi Air yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh
instalatur yang sudah berpengalaman. Seluruh Pekerjaan Plumbing dan
Pemasangan Sanitair harus dikerjakan sesuai Standar yang berlaku di Indonesia.
– Lingkup Pekerjaan Plumbing meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen Plumbing termasuk pipa, knee, shock, sambungan kran, kran,
wastafel, closet, dan Septik tank instalasi Plambing lengkap conduit dan
pengetesannya.
– Hasil pekerjaan Air sampai menyala dan semua peralatan berfungsi dengan baik.
3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pipa yang digunakan adalah dengan daya tekan tinggi, sehingga saat penggunaan
didalam tembok dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama oleh karena itu
menggunakan pipa dengan type AW.
2. Perapian akibat pemasangan pipa di dalam tembok menggunakan ram sehingga
plesteran dapat merekat baik.
3. Penyambungan Pipa harus di amplas sehingga mendapatkan bidang yang kasar jadi lem
dapat merekat dengan sempurna.
4. Pengetesan dilakukan setelah dilakukan penegecekan bahwa tidak ada bagian yang
terbuka. Pengetesan menggunaan pompa tekan.
5. Selanjutnya pemasangan peralatan kamar mandi toilet dan dapur. Agar berhati-hati dan
baca petunjuk pemasangan sehingga tidak salah memasang dan tidak rusak.
6. Memutar keran air tidak sampai doll tapi sampai keadaan tidak bocor lagi dengan
selotip pipa.
14. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan Lain- Lain yang termasuk dalam pembangunan shelter ini meliputi:
a) Pemasangan Nama kantor
Pemasangan Nama Kantor menggunakan bahan stenliss dalam pembuatannya,
dalam hal ini pembuatan dapat dilakukan dengan disain yang sudah
disesuaikan. pemasangan menggunakan lem dan gabus yang khusus. dan harus
memperhatikan estetika kelurusan dari huruf2 tersebut.
b) Pemasangan Alucopan (Aluminium Composite Panel)
Pemasangan Alucopan digunakan sebagai finishing dan bahan exterior
bangunan
ACP sering dijumpai pada gedung-gedung seperti Apartment, Rumah Sakit,
Mall, Kantor, SPBU, Bank, Ruko, dll.
Cara pemasangan ACP sebagai exterior bangunan
Persiapan:
-Bagian dinding bangunan minimal sudah diplester dan pada beton sudah dapat
digunakan untuk dipasang dynabolt sebagai pemaku rangka pada dinding
-Marking, marking area dinding dan sesuaikan dengan ukuran ACP yang akan
dipasang. Marking juga berfungsi pedoman tempat posisi rangka ditempatkan.
Pembuatan Rangka ACP
-Rangka ACP terbuat dari Aluminium atau menggunakan rangka hollow 40×40
-Bagian rangka dipasang plat siku dan dikunci kebagian dinding dengan
dynabolt
-Bagian antar rangka dapat disambung satu sama lain dengan pengelasan atau
dengan diskrup
-Rangka ACP dapat difabrikasi terlebih dahulu menjadi rangkaian rangka yang
sudah disambung-sambung atau disebut bracket kemudian secara sekaligus
dipasang pada dinding bangunan
Fabrikasi ACP
-Persiapan lembaran ACP, merk ACP yang ada dipasaran antara lain: Seven,
Alucobond, Alumetal, Alumebond, Maco, Alustar, Luminate, dll.
-Potong lembaran ACP mengacu kepada jarak dan ukuran rangka hollow.
Dimana lembar ACP dipotong melebihi 4 cm dari rangka. Misal untuk rangka
60x60cm maka lembar ACP yang dipotong menjadi 64x64cm. Dimaksudkan
supaya sisa 4 cm digunakan untuk ditekuk atau dilipat sehingga ACP berbentuk
sebuah kotak.
-Proses Routing yaitu dengan me routing atau memangkas lapisan
logam/aluminium pada ACP sehingga mudah untuk menekuk bagian ujung
(4cm) sebanyak 90 deg.
-Lipat bagian ACP sehingga membentuk kotak, dan gunakan potongan siku
untuk mengikat lipatan menggunakan paku rivet.
– Pasang 2 buah bracket / plat siku pada 2 sisi lembar ACP sehingga terdapat 8
buah bracket atau plat siku yang akan dibaut atau dikunci ke rangka hollow.
Pemasangan ACP pada rangka :
-Persiapkan alat bantu seperti mesin bor, mata bor/baut dan sekrup. Gunakan
material sekrup yang terbuat dari logm kuat dan tidak mudah berkarat.
-Pasang lembaran ACP yang sudah disiapkan pada rangka dengan mengunci
dibagian bracket ACP ke rangka.
-Pasang lembar berikut nya dengan cara yang sama sehingga semua bagian
ACP terpasang pada rangka
-Sealant bagian celah antar ACP agar saling mengikat dan mencegah air masuk
ke sisi dalam rangka acp dan dinding bangunan
Contoh Panel ACP yang sudah terpasang

16. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA (Kanopi/Pintu)


1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap baja / Pintu harus dari bahan/ material yang
bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan
hasil yang baik.

2.Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording , atap penutup dan seluruh
detail rangka pintu yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar rencana untuk
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :
 Bahan tiang dan rangka atap menggunakan baja hollow 4x4, 2x4, 4x6, 4 x 8
cm dengan mutu yang sesuai serta dikerjakan dengan rapi oleh teknisi las yang
terampil, setelah dipabrikasi dengan cara las yang baik dan benar maka
disempurnakan dengan
menghaluskan memakai gurinda. Pengecetan menggunakan cat syncromate
untuk anti karat kemudian dilanjutkan cat arsitek yang sesuai.
 Bahan atap yang dipakai adalah atap Spandek dan Nok Spandek dengan
kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan
atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
 Dipesan didistributor dan pemasangannya harus sesuai dengan gambar kerja
dan dikerjan oleh tenaga-tenaga yang terampil dibidangnya serta tetap
berkoordinasi dengan pihak pengawas,selama proses pemasangannya.

17. PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN


1. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan seluruh keliling gedung kantor.

2. Ruang Lingkup
Batu bata yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk
direksi / konsultan pengawas.

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :


a. Pasangan batu bata 1 : 4

Pekerjaan pemasangan dinding batu bata merah yang berkualitas tinggi,akan


disediakan di lokasi pekerjaan dengan jumlah batu bata yang mencukupi untuk
keperluan Saluran bangunan,pemasangan batu bata pada dinding dengan adukan
1 (satu) samen : 4 (empat) pasir ikat dilakukan beberapa org tukang bata dan
beberapa org kernet.
b. Plesteran 1 : 4
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pemasangan batu bata adukan 1 : 4
selesai,pada pekerjaan plesteran harus menyiram pada bagian yang akan di plester
sampai basah.Plesteran ini dikerjakan dengan menggunakan material 1(satu)
semen : 4 (empat) pasir ikat,dan peralatan lain yang diperlukan tukang
c. Plesteran dan pengukuran mengalirnya air
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pemasangan batu bata adukan 1 : 4 dan
plesteran selesai,pada pekerjaan pengukuran alat yang digunakan adalah
waterpass. kegiatan pengukuran dilakukan agar aliran air sesuai dengan
kemiringan yang di tetapkan dalam spektek yaitu 1.5%. agar air mengalir ke
selokan induk yang berakibat saluran tidak tergenang didalam saluran.

18. PEKERJAAN PEMBERSIHAN


Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib
membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela,
plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang
bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa
ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

19. MASA PEMELIHARAAN


Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti
material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua
kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan.
20. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam
metode pelaksanaan ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan
bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan / Pihak Direksi.
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan
bahan dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan termasuk pula sebagai pedoman
penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain
menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-
syarat ini.

Makassar,11 April 2022


PT. RUBY KATULISTIWA GUMILANG

ERLIN PONTO
Direktur

You might also like