Professional Documents
Culture Documents
ID Pencegahan Kejahatan Dari Sebab Sebab Ke
ID Pencegahan Kejahatan Dari Sebab Sebab Ke
PENCEGAHAN KEJAHATAN :
Dari Sebab-Sebab Kejahatan
Menuju Pada Konteks Kejahatan
M. Kemal Dermawan
Abstract
This article tries to explore the possibility for situational crime prevention to
contribute more in terms of understanding crimes due to its deep understanding toward
physical environment, including social and organisational factors which enable crimes
to occur.
As approach, this situational perspective would never ignore offenders; this just
tries to see them in perspective as this would give us clearer understanding regarding
what kind of crime prevention should be exercised. This demands a big swift in terms of
crime prevention strategy ; that is from understanding why people commit crime to
understand why crime would likely happen in certain social settings.
The writer of this article then persuades us due to the very promising result this
approach has already given. However, the writer also suggests that some more
researches have to be undertaken before reaching assumption leading to the initiation of
new crime prevention strategy.
melakukan lebih banyak hal mengenai jenis kejahatan pada titik-titik rawan
hal ini?”.“ Mengapa kita tidak kejahatan tertentu tetapi melaporkan
memikirkan lebih banyak mengenai bahwa kebanyak tempat-tempat
dimana dilakukannya ketimbang siapa tersebut menunjukkan suatu kombinasi
yang melakukannya?”. dari suatu pelanggaran-pelanggaran
Contoh lain, Eck (1995) dan yang terkait.
Weisburd dan Green (1994) Setelah menyelidiki “karir”
menemukan tingkat spesialisasi yang kejahatan dari tempat-tempat publik di
tinggi dalam konteks pasar obat- Boston selama lebih dari tiga tahun,
obatatan pada tingkat jalanan. Bukan Sherman (1995) menunjukkan bahwa
saja obat-obat tertentu yang suatu penurunan yang substansial pada
terkonsentrasi pada pasar obat-obatan kejahatan dapat dihasilkan oleh
tertentu, tetapi terdapat suatu hubungan konsentrasi upaya-upaya pencegahan
yang jelas antara cirri-ciri fisik dan kejahatan pada lokasi-lokasi yang
geografis dari pasar dan obat-obatan paling parah. Meskipun demikian, dia
yang dominan di pasar itu. menyimpulkan bahwa “banyak dari
Hubungan tersebut dijelaskan konsentrasi kejahatan diantara lokasi-
oleh sifat dari penggunaan obat-obatan lokasi tersebut ada karena fluktuasi
yang beredar dan jenis-jenis individu acak dan bersifat sementara yang diluar
yang paling mungkin membeli dan kemampuan polisi dan publik untuk
menjualnya. mengendalikan situasi dengan baik”.
Poyner dan Webb (1991) juga Di masa depan, meskipun ada
menunjukkan arti penting dari alasan bagi optimisme mengenai
spesialisasi dalam kategori kejahatan. pendekatan situasional terhadap
Mereka menunjukkan bahwa pecegahan kejahatan, namun masalah
perampokan tempat tinggal yang yang subtansial yang masih ada adalah
dilakukan untuk mendapat uang tunai mencari tahu bagaimana kejahatan
dan perhiasan dilakukan oleh para berkembang pada konteks tertentu
pelanggar yang memiliki peluang untuk serta mencari tahu penilaian
berjalan menuju targetnya. Sedangkan keberhasilan secara keseluruhan
pencuri di rumah tinggal melakukan inisiatif-inisiatif pencegahan situasional.
untuk mendapatkan barang-barang Dengan demikian, agenda
elektronik menuntut para pelaku dapat tersebut harus memfokuskan pada
mengendarai mobil menuju targetnya. permasalahan tiga utama. Pertama,
Pentingnya akses yang mudah dengan para peneliti harus memperoleh
mobil disatu sisi dan aspek yang lebih pemahaman yang lebih baik mengenai
spontan dari kejahatan-kejahatan disisi faktor-faktor yang mempengaruhi
yang lain mempunyai implikasi penting berkembangnya kejahatan pada
bagi pemahaman jenis-jenis konteks tertentu. Riset tersebut
perampokan yang terjadi dalam kemungkinan mengambil arah yang
berbagai konteks. sama dengan studi yang berdasarkan
Meskipun studi ini dan studi pelanggar mengenai karir kejahatan.
lainnya menunjukkan bahwa para Misalnya, para peneliti harus
sarjana mungkin lebih berhasil di dalam mempertimbangkan mengapa kejahatan
memprediksikan kejahatan dari pada berkembang pada tempat, situasi, atau
memprediksi orang-orang atau konteks organisasi tertentu.
pelanggar, asumsi tersebut tidak harus Mereka juga harus
dibuat terlalu cepat dan gegabah. mengembangkan pengetahuan
Weisburd (1992) memang mengapa beberapa konteks kriminal
menemukan suatu tingkat spesialisasi mencakup tingkat aktifitas kriminal yang
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 1 No. III Juni 2001 : 34 - 42 40
Hesseling, R.
1994 "Displacement: A Review of the Weisburd, D., L. Maher, and L.
Empirical Literature" in R.V. Sherman
Clarke (ed.), Crime Prevention 1992 "Contrasting Crime General and
Studies, Vol. 3. Monsey NY: Crime Specific Theory: The Case
Willow Tree Press of Hot-Spots of Crime" in
Advances in Criminological
Poyner, B., and B. Webb Theory 4
1987 Successful Crime Prevention:
Case Studies, London: Tavistock
Institute of Human Relations
,
1991 Crime Free Housing, Oxford:
Butterworth Architect Press
Spelman, W.
1995 "Criminal Careers of Public
Places" in J.E. Eck and D.
Weisburd (eds.), Crime and
Place: Crime Prevention
Studies, Vol. 4. Monsey, NY:
Willow Tree Press