Professional Documents
Culture Documents
Tugas Resume Bantuan Hidup Dasar Dan Bantuan Hidup Lanjut p2 (Anita Sri Widiyanti 191fk01012 3c)
Tugas Resume Bantuan Hidup Dasar Dan Bantuan Hidup Lanjut p2 (Anita Sri Widiyanti 191fk01012 3c)
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darutar II)
Dosen Pengampu : Anri S.Kep., Ners., M.Kep
Oleh
191FK01012
3C
1. Definisi
kondisi yang mengancam nyawa yang meliputi segera tanda-tanda henti jantung
BLS dapat disingkat dengan teknik ABC pada prosedur CPR atau Cardio
jantung paru
118, 2014)
2. Tujuan
efektif dan optimal sampai didapatkan kembali sirkulasi sistemik secara spontan
atau telah tiba peralatan yang lebih lengkap untuk melaksanakan bantuan hidup
lanjut.
a. Henti Nafas
Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan diding dada dan aliran
udara pernafasan korban gawat darurat. Henti napas dapat terjadi pada
keadaan :
- Tenggelam
- Stroke
- Epiglottis
- Tersengat listrik
- Infark miokard
- Tersambar petir
- koma
b. Henti Jantung
Pada saat henti jantung, secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti
sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital
kekurangan oksigen. Pernapasan yang terganggu, missal tersengal – sengal
4. Waktu Kritis
a. Pengkajian
1) Danger
mengalami kegawatdaruratan.
2) Respon
Respon yang kita perhatikan dan pertama kita nilai adalah kesadaran
lebih mahir.
4) Compression
Maka jika tidak teraba nadi langsung di lakukan kompresi jantung luar.
b. Airway
- Penghisapan ( Suction )
Tehnik ini meletakkan salah satu tangan di bawah leher penderita dan
tangan yang lainnya pada dahi, kemudian lakukan ektensi. Head tilt akan
dorong kedepan dan keatas hingga gigi atas dan bawah bertemu. Ini di
sebut dengan chin lift, yang akan menyokong rahang dan membantu
Tehnik ini di gunakan pada pasien tidak sadar. Pegang dan angkat
mandibula berikut dengan lidah dengan ibu jari lainnya (satu tangan)
6) Heimlich Manuever
seperti saat melakukan kompresi dada. Tekan dada pasien dengan cepat.
10) Breathing
sebesar tidal penolong sekitar 500-700 ml. Pastikan selalu dada pasien
30 x/menit.
“Bagging” )
11) Henti jantung dalam kehamilan
henti jantung
Tempatkan pasien pada permukaan yang keras dengan posisi 150 -300
kiri dapat di capai secara manual atau dengan selimut di gulung di bawah
menghindari adanya mal praktek dan sebagai guidance resmi yang harus
dipatuhi oleh setiap pelaksana. Setelah melakukan CPR dengan baik segera
langkah :
kembali
- Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan
- Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba,berika bantuan nafas sebanyak 10
- Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuatserta nadi teraba, jaga
- Adanya DNAR
Bantuan hidup lanjut / BHL adalah usaha yang dilakukan setelah dilakukan
a. Tujuan
b. Komponen
c. Peralatan
PETC02),
d. Farmakologi
mg.
hanya epinefrin
e. Alat bantu nafas lanjutan
bantu napas harus selesai dalam jangka waktu 30 detik, jika tidak hentikan
sebanyak 8-10 kali per menit dengan tetap melakukan RJP (resusitasi
- Terapi perfusi/reperfusi
henti jantung agar dapat memberikan obat atau terapi spesifik yang tepat.
Ibrahim, Hartati. 2011. Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada
anak Balita di wilayah puskesmas Botumoito Kabupaten Boalemo Tahun 2011. Tesis