You are on page 1of 14

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PADA LANSIA DI PSTW KSI


BATUSANGKAR

STASE: KEPERAWATAN GERONTIK

OLEH:
Debi Dwi Vayana, S. Kep
Intan Permata Surya, S. Kep
Ovilia Zulita, S. Kep
Rahmi Adiati Anggina, S. Kep
Ratika Wulandari Z, S. Kep
Saraya Silmina Mandagi, S. Kep
Sherin Syafitri, S. Kep
Sindy Eka Putri, S. Kep
Tesya Nandra Cimberly, S. Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah

keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok

digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi

yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat

lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang

maladaptif.

PSTW Kasih Sayang Ibu merupakan salah satu Panti Sosial Tresna

Werdha yang terdapat di Sumatera Barat, dimana lansia yang berada di Pantai

Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu pada umumnya adalah menderita

penyakit pada sistem pernafasan, kardiovaskuler, perkemihan, pencernaan,

endokrin, musculoskeletal, integument dan termasuk juga penurunan fungsi

fisiologis.

Di PSTW Kasih Sayang Ibu terdapat beberapa orang lansia dengan

keterbatasan dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, namun masih ada lansia

yang dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri. Dalam kesehariannya, lansia

menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan di

PSTW Kasih Sayang Ibu namun ada beberapa lansia yang tidak mau ataupun

tidak mampu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Pada lansia terjadi

penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi, sensori dan motorik. Kondisi
gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah lupa, disorientasi terutama

dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah,

gangguan dalam berinteraksi antar lansia, gangguan dalam aktivitas di rumah dan

minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri semua itu terjadi

sebagai proses penuaan.

Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara

kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya

ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi

kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi

dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan.

Terapi kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam masalah klinik

misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian, gangguan

mood. Dalam prakteknya, terapi ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan, tempat

kerja dan setting lainnya. Istilah kognitif mulai populer setelah teori Piaget banyak

dibahas para ahli tahun 1960-an. Pengertian kognisi, meliputi aspek-aspek

struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu (Rahdy A, 2017).

Akibat jika kognitif lansia tidak diasah adalah jika pada lansia tidak di

berikan terapi kognitif maka akan mempercpat kepikunan pada lansia, serta

menimbulkan gangguan pada aktifitas kehidupan, berpengaruh terhadap

kemampuan aktivitasnya sehingga akan mengakbiatkan penurunan terhadap

kualitas hidupnya. (Mayo Clinic, 2020).

Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi,


logika dan nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimna dari

hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukuannya

sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan

motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan

tingkat usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau

individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang

telah digambar oleh orang lain (Rahdy A, 2017).

Pentingmya terapi gambar pada lansia adalah untuk mengembangkan

kemampuan berpikir lansia dalam memperoleh pengetahuan, kemampuan

memecahlan masalah, mengembangkan kemampuan logika akan ruang dan waktu

dan kemampuan berpikir teliti. Lansia dapat memahami onsep pengetahuan dari

gambar yang ditampilkan, melatih kemampuan dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan sederhana. (Disdikpora, 2021).

Manfaat tebak gambar pada lansia adalah untuk memperlambat kepikunan,

untuk menghilangkan stress pada lansia, untuk meningkatkan konsenstrsi pada

lansia, untuk membuat emosi lansia lebih tenang, serta untuk menghibur lansia.

( Fuse Jani, 2019).

Menurut Chaplin dalam Maryam (2020), kognisi memiliki pengertian

yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang telah mengakibatkan individu

memperoleh pengertian. Kognitif menurut Piaget, perkembangan kognitif tidak

hanya dari hasil kematangan organisme, atau dari pengaruh lingkungan saja,

melainkan interaksi diantara keduanya. Pengertian pendengaran adalah salah satu

sarana penting dalam diri manusia. Kehilangan pendengaran merupakan ancaman


terhadap komunikasi dan kehidupan pribadi dan sosial.
BAB II

TARGET DAN LUARAN

Kegiatan terapi aktivitas kelompok: tebak gambar ini bertujuan untuk

meningkatkan kognitif lansia serta melatih ingatan lansia di PSTW Kasih Sayang

Ibu Batusangkar.

Setelah dilakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok Tebak gambar lansia

dapat:

1) Untuk meningkatkan kognitif dan daya ingat lansia

2) Mengubah pikiran negative menjadi positif

3) Membantu mengendalikan diri

4) Pencegahan dan perkembangan pribadi


BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan terapi aktivitas kelompok pada lansia dilakukan di PSTW Kasih

Sayang Ibu Batusangkar, dengan alur kegiatan adalah sebagai berikut:

Mengumpulkan lansia di Kegiatan dibuka dan


Aula PSTW Batusangkar diarahkan oleh instruktur
atau leader

Kegiatan TAK
dilaksanakan dan
dievaluasi di akhir sesi

1. Sasaran: yang menjadi sasaran dari terapi aktivitas ini adalah lansia yang

berada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

2. Metode kegiatan

 Menjelaskan peraturan permainan

 Membagi lansia menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok terdapat 2 lansia

 Menginstruksikan untuk baris perkelompok membentuk lingkaran

 Memperlihatkan gambar yang akan ditebak

 Menginstruksikan kelompok untuk mendiskusikan jawaban dari gambar

yang ditebak
 Mempersilakan kelompok mejawab tebak gambar siapa yang mengetahui

terlebih dahulu

 Kelompok yang menjawab pertanyaan pertama dan benar akan

mendapatkan poin.

3. Pelaksana Kegiatan

a. Pemateri: Sherin Syafitri, S. Kep, dan Sindy Eka Putri, S. Kep

b. Anggota: Debi Dwi Vayana, S. Kep, Intan Permata Surya, S. Kep, Ovilia

Zulita, S. Kep, Rahmi Adiati Anggina, S. Kep, Ratika Wulandari Z, S.

Kep, Saraya Silmina Mandagi, S. Kep, Tesya Nandra Cimberly, S. Kep


BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

Rekapitulasi anggaran baiaya dari kegiatan ini adalah:

No Komponen Biaya yang diperlukan


1. Print gambar Rp. 20.000
2. ATK Rp. 10.000
3. Snack peserta Rp. 450.000
4. Transportasi Rp. 50.000
5. Kenang-kenangan peserta@15*50.000 Rp. 150.000

Total Rp. 650.000


BAB VI

HASIL KEGIATAN

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada Lansia dengan “Stimulasi Kognitif :

Permainan Tebak Gambar” di PSTW Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar ini

dilakukan pada tanggal 17 Maret 2022 pada jam 09.30 WIB yang dihadiri 50

orang peserta. Secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar.

A. Tahap persiapan

Tahap persiapan ini dimulai dengan melakukan analisa situasi di

PSTW tentang kegiatan yang mungkin dilaksanakan pada lansia. Selanjutnya

adalah pembuatan proposal, persiapan tempat, perlengkapan dan alat-alat

lainnya yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksananakan. Persiapan alat dan

perlengkapan telah disediakan sehari sebelum penyuluhan berupa kertas

bergambar. Dan sehari sebelum terapi dilaksanakan, kami melakukan kontrak

waktu untuk mengadakan kegiatan esok hari pada lansia.

B. Tahap pelaksanaan

Kegiatan terapi dimulai pada pukul 09.30 WIB. Kegiatan dibuka oleh

moderator Sindy Eka Putri, S.Kep, dan dilanjutkan oleh presentator Sherin

Syafitri, S. Kep, yang menjelaskan aturan dan langkah-langkah dengan peserta

terapi. Pelaksanaan kegiatan TAK ini dilakukan selama lebih kurang 60

menit. Fasilitator memfasilitasi peserta untuk aktif dalam kegiatan dan

memperhatikan keadaan yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.


C. Evaluasi

1. Evaluasi standar

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 50 orang lansia .

Setting tempat sesuai dengan rencana yang dibuat. Peralatan yang

dibutuhkan untuk media yaitu gambar dapat disediakan.

2. Evaluasi proses

TAK dilakukan sesuai dengan jam yang ditentukan. Tidak ada

peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung. Kegiatan

TAK dapat diikuti oleh peserta sesuai dengan yang telah ditetapkan

dimana proses terlihat antusias dalam mengikuti TAK berlangsung namun

ada juga kendala yang didapatkan selama TAK yaitu ada sedikit keributan

yang menghambat kelancaran penyuluhan dan suasana yang berisik

disebabkan lansia kurang bisa mengontrol suarannya, dan TAK selalu

menunjuk tangan dan menjawab jawaban sebelum waktunya. Adapun

tugas pengorganisasian dapat dilaksanakan cukup baik masih terdapat

sedikit kekurangan yaitu kurang dapat memantau peserta dan banyak

tertawa, dan pengarah tidak menyebutkan kontrak waktu. Pada saat di

akhir kegiatan masing-masing peserta diberi kenang-kenangan bagi lansia.

3. Evaluasi hasil

Seluruh peserta mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

dengan baik. Seluruh lansia (100%) dapat mengikuti kegiatan dengan

aktif dari awal sampai selesai, 80% lansia dapat meningkatkan daya ingat

dan kognitifnya., 80% lansia dapat meningkatkan kemampuan akan

kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai) dan 90%
lansia mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau

berinteraksi dengan perawat/lansia lain).

D. Hambatan

Tidak ada hambatan yang berarti selama kegiatan berlangsung, namun

ada sedikit keributan yang menghambat kelancaran penyuluhan dan

suasana yang berisik disebabkan lansia kurang bisa mengontrol

suarannya. Selain itu agak sulit untuk mengumpulkan lansia yang kadang

tidak bisa diprediksi kondisinya.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan yang didapatkan di PSTW Kasih Sayang Ibu

Batusangkar, bahwa pengabdian kepada lansia yang berjudul Terapi Aktivitas

Kelompok (TAK) pada Lansia dengan “Stimulasi Kognitif : Permainan Tebak

Gambar” di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar telah berhasil dilaksanakan.

B. Saran

Saran untuk kegiatan selanjutnya adalah agar bisa lebih

mendisiplinkan lansia selama kegiatan berlangsung dan menghindari factor

pencetus keributan agar kegiatan berlangsung dengan baik.

You might also like