You are on page 1of 25

MULTIMEDIA INTERAKTIF

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran

Dosen Pengampu :
Dr. Heri Yudiono, S.Pd., MT.

Disusun Oleh :
Nama : Resha Oktavian Risanto
NIM : 5201419035
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB 1.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN....................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...........................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6

1.3 Tujuan........................................................................................................6

1.4 Manfaat......................................................................................................6

BAB 2.......................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

2.1 Pengertian Media Pembelajaran................................................................7

2.2 Pengertian Multimedia..............................................................................9

2.3 Pengertian Multimedia Interaktif............................................................12

2.4 Fungsi Multimedia Interaktif...................................................................13

2.5 Komponen Multimedia Interaktif............................................................14

2.6 Kelebihan Multimedia Interaktif ............................................................15

2.7 karakteristik Multimedia Interaktif..........................................................17

2.8 Model dan Langkah Penggunaan Multimedia Interaktif.........................19

BAB 3.....................................................................................................................24

PENUTUP DAN KESIMPULAN.........................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hasil belajar yang baik hanya dapat diperoleh dari proses pembelajaran
yang berkualitas baik. Pembelajaran di kelas dinyatakan sebagai pembelajaran
yang berkualitas bila guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
sehingga semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kondisi
seperti ini, semua atau sebagian besar siswa termotivasi untuk belajar, baik
melalui aktivitas yang diperintahkan guru maupun diskusi dan komunikasi
antarsiswa atau siswa dengan pengajar.
Pembelajaran dikatakan efektif jika ditandai dengan terjadinya proses
belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar
apabila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari bersikap negatif menjadi bersikap
positif, dan dari berkarakter lemah atau negatif menjadi berkarakter kuat dan
positif. Agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan berkembang secara optimal,
guru harus merancang program pembelajaran dengan memperhatikan berbagai
prinsip-prinsip pembelajaran yang telah diuji keunggulannya.
Secara khusus, pembelajaran merupakan sebuah proses yang berjalan
linear/lurus, yaitu diawali dengan menguasai bahasa lisan (menyimak dan
berbicara), kemudian beralih ke bahasa tulis (membaca dan menulis) ataupun
menghitung dan menghafal. Namun demikian, dalam praktik pembelajaran, guru
sering kali menemui berbagai kendala yang berkaitan dengan empat aspek
keterampilan pada pelajaran tersebut. Permasalahan dalam pembelajaran tersebut,
antara lain: (a) siswa kurang bersemangat atau berminat dalam mengikuti
pelajaran sehingga aktivitas mereka rendah, (b) pembelajaran masih cenderung
dilakukan secara klasikal kurang variatif, (c) metode pembelajaran cenderung
konvensional sehingga lebih banyak diisi dengan kegiatan membaca,
mendengarkan dan mencatat, dan menghafal materi ajar (d) guru masih sering
terfokus pada penggunaan buku teks, padahal materi/bahan ajar yang masih sulit
diperoleh di perpustakaan, (d) media pembelajaran masih kurang, kalau pun guru
menggunakan media, media yang digunakan adalah media yang telah ada seperti
gambar-gambar, (f) guru tidak menunjukkan apalagi menonjolkan manfaat
keterampilan berkomunikasi bagi mereka, baik untuk kegiatan pembelajaran,
maupun untuk kehidupan mereka sehari-hari sekarang dan masa yang akan
datang. Kondisi seperti ini membuat pembelajaran menjadi membosankan,
sehingga wajar kalau siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Metode
ceramah yang dominan dapat menimbulkan dampak negatif berupa siswa cepat
bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan.
Ketidakmampuan siswa dalam memahami pembelajaran pada materi jenis-
jenis pekerjaan disebabkan karena tidak adanya media pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran pada materi jenis-jenis pekerjaan, guru hanya
menggunakan metode ceramah tanpa didukung dengan penggunaan media untuk
membantu siswa agar lebih memahami dan memperjelas materi yang
disampaikan. Di samping, itu guru masih kesulitan dan kebingungan dalam
menentukan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai saat proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga pembelajaran yang diterapkan juga masih
berpusat pada guru dan potensi serta kompetensi yang ada pada diri siswa belum
tergali secara maksimal, hal ini menyebabkan siswa hanya mendengarkan
informasi dari guru.
Melihat kondisi demikian, perlu disediakan alternatif pembelajaran yang
berorientasi pada bagaimana siswa belajar menemukan sendiri informasi yang
disajikan dengan semenarik mungkin agar siswa dapat memahami seluruh bahan
kajian yang terdapat pada pembelajaran dengan mudah. Salah satu alternatif
dimaksud adalah pemakaian media pembelajaran yang interaktif. Media yang
dimaksud adalah media yang bersifat multimedia yang menggabungkan
penggunaan gambar, suara, animasi, dan video secara bersamaan, sesuai dengan
kebutuhannya dalam pembelajaran.
Istilah multimedia membawa dampak yang luas dalam kehidupan manusia.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu
cepat, istilah multimedia semakin popular. Istilah itu tidak saja merujuk pada
topik, materi, mata pelajaran di sekolah dan mata kuliah di perguruan tinggi, tetapi
lebih dari itu juga merujuk pada bidang keahlian, profesi dan bahkan merujuk
pada perangkat untuk memainkan program tersebut. Oleh karena itu, tidak bisa
dipungkiri bahwa istilah multimedia itu kini banyak digunakan di masyarakat.
Pengembangan multimedia interaktif dilandasi oleh pemikiran bahwa
aktivitas belajar akan berlangsung dengan baik, efektif, dan menyenangkan jika
didukung oleh media pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian anak,
apalagi jika dapat dioperasikan sendiri oleh siswa. Metode pembelajaran dengan
menggunakan perangkat komputer atau smartphone cenderung lebih digemari
oleh siswa. Jika dikaitkan dengan konsep kecerdasan, pertumbuhan anak sangat
erat kaitannya dengan teori kecerdasan jamak atau multiple-intelligence, yaitu
kemampuan untuk memecahkan masalah, atau untuk membuat produk, yang
dinilai dalam satu atau lebih budaya pengaturan. Multimedia juga menyediakan
peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan multi
media diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan
bagaiamana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien.
Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata mata tetapi lebih
luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet
akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang
diharapkan.
Walaupun demikian, kesadaran akan pentingnya media pembelajaran
berbasis multimedia, namun dalam kenyataannya belum banyak guru yang
menggunakannya dalam proses belajar-mengajar yang dikelolanya. Minimnya
pengembangan media ini juga terlihat dari belum banyaknya penelitian
pengembangan media.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang bisa diterima dan
dimengerti oleh siswa dengan baik hal ini dimaksudkan untuk mengatasi
hambatan-hambatan yang terjadi. Salah satu pendekatanyang bisa digunakan yaitu
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran
dapat menjadikan wahana yang memungkinkan adanya kesamaan pengamatan
dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa. Selain itu dengan menggunakan
media pembelajaran, konsep-konsep dalam pembelajaran yang masih bersifat
abstrak dapat menjadi gambaran yang konkrit. Media tersebut dapat memberikan
alternatif menarik untuk mewujudkan pembelajaran yang inovatif serta
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis khususnya berpikir kritis dalam
memilih pekerjaan yang tepat yaitu mampu mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan
sesuai bakat dan cita-cita yang diinginkan oleh siswa. Dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut mengenai multimedia pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana yang dimaksud dengan media pembelajaran?

b) Bagaimana yang dimaksud dengan multimedia?

c) Bagaimana maksud dari multimedia interaktif?

d) Bagaimana fungsi dari multimedia interaktif?

e) Bagaimana komponen dari multimedia interaktif?

f) Bagaimana kelebihan multimedia interaktif?

g) Bagaimana karakteristik multimedia interaktif?

h) Bagaimana model dan langkah pembelajaran dengan multimedia


interaktif?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui pengertian dari media pembelajaran.

b) Mengetahui pengertian dari multimedia.

c) Mengetahui maksud dari multimedia interaktif.

d) Mengetahui fungsi dari multimedia interaktif.

e) Mengetahui komponen multimedia interaktif.

f) Mengetahui kelebihan multimedia interaktif.

g) Mengetahui karakteristik multimedia interaktif.

h) Mengetahui model dan langkah pembelajaran dengan multimedia


interaktif
1.4 Manfaat

a) Dapat mengetahui pengertian dari media pembelajaran.

b) Dapat mengetahui pengertian dari multimedia.

c) Dapat mengetahui maksud dari multimedia interaktif.

d) Dapat mengetahui fungsi dari multimedia interaktif.

e) Dapat mengetahui komponen multimedia interaktif.

f) Dapat mengetahui kelebihan multimedia interaktif.


g) Dapat mengetahui karakteristik multimedia interaktif.
h) Dapat mengetahui model dan langkah karakteristik multimedia
interaktif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Berdasarkan penjelasan dari I Kadek Suartama (2016: 3) pada hakikatnya


pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan.
Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan adalah komponen-
komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran
ataupun didikan yang terdapat dalam kurikulum, sumber pesannya adalah guru,
siswa, orang lain, penulis buku, salurannya adalah media pembelajaran, dan
penerima pesan adalah pebelajar

Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata
”medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arief Sardiman, dkk. (dalam Rohani
2019: 5) mengemukakan arti media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan.

Kemudian, sesuai dengan Pustekom Depdikbud (dalam Muhammad Ramli,


2012: 1) kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Menurut Association of Education and Communication Technology/AECT


(dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 8) secara etimologi, kata “media” merupakan
bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang
berarti ‘tengah’. Dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai
‘antara’ atau ‘sedang’ sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu
yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi
pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.
Dari paparan pengertian media yang dikemukan oleh para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa media adalah semua bentuk perantara yang dipakai oleh
penyampai pesan, ide, atau gagasan sehingga pesan, ide atau gagasan itu sampai
pada penerima pesan secara jelas dan lengkap. Dan, istilah dari pembelajaran
berkaitan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar-mengajar dan
pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa
kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan mengajar meliputi
segala hal yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

Media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan


minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan mempunyai dampak positif terhadap psikologis siswa. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat dengan
cepat membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran dan
meningkatkan pemahaman siswa.

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau


informasi yang bertujuan pada penyampaian atau mengandung maksud-maksud
pengajaran. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,
video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi
dan komputer. Jadi dapat dikatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan materi pembelajaran dari pengirim ke
penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2.2 Pengertian Multimedia

Menurut Herman Dwi Sujono (2017: 2) istilah multimedia secara etimologis


berasal dari kata multi dan media. Multi berarti banyak atau jamak dan media
berarti sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi seperti teks, gambar,
suara, video. Jadi secara bahasa istilah multimedia adalah kombinasi banyak atau
beberapa media seperti teks, gambar, suara, video yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Pengertian ini memang masih sangat umum
yakni masih belum secara spesifik menunjukkan bagaimana bentuknya dan
bagaimana proses pembuatannya dan belum juga tersirat apakah dimanipulasi
secara digital atau manual.
Definisi multimedia secara terminologis adalah kombinasi berbagai media
seperti teks, gambar, suara, animasi, video dan lain-lain secara terpadu dan
sinergis melalui komputer atau peralatan elektronik lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian ini terdapat dua kata kunci yakni terpadu dan sinergis.
Hal ini menunjukkan bahwa komponen-komponen multimedia haruslah terpadu
atau terintegrasi dan satu sama lain harus saling mendukung secara sinergis untuk
mencapai tujuan tertentu. Di samping itu, dalam pengertian tersebut mengandung
makna bahwa tiap komponen multimedia harus diolah dan dimanipulasi serta
dipadukan secara digital menggunakan perangkat komputer atau sejenisnya (Tiara
Ayu, 2018: 4).
Menurut Munir (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 24) “multimedia berasal
dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yang berarti banyak
atau macam-macam, sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu
medium yang berarti perantara atau yang dipakai untuk menghantarkan,
menyampaikan atau membawa sesuatu”. Kata medium dalam American Heritage
Electronic Dictionary (dalam Munir, 2012:2) diartikan sebagai alat untuk
mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Berdasarkan itu, multimedia
merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks,
gambar (vector atau bitmap), grafik, suara, animasi, video, interaksi, dan lain-lain
yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk
menyampaikan atau mengantarkan pesan kepada publik.
Dalam multimedia tidak harus berisi semua aspek media tersebut, tetapi
paling tidak berisi dua jenis media misalnya teks dan gambar. Namun yang
penting adalah bahwa masing-masing jenis media tersebut harus terpadu dan
saling sinergis. Misalnya untuk menjelaskan suatu konsep tertentu, kita bisa
menggunakan multimedia berupa perpaduan teks dan gambar yang saling
berhubungan (terpadu) serta saling menguatkan (sinergis). Multimedia dibuat
untuk tujuan tertentu tergantung pemanfaatannya. Multimedia yang digunakan
untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran sehingga
mencapai tujuan pembelajaran tertentu sering disebut dengan multimedia
pembelajaran. Dalam menggunakan aplikasi multimedia itu siswa tentu
melakukan aktivitas atau berinteraksi dengannya misalnya dengan mengklik
tombol-tombol navigasi mengklik menu, memilih alternatif jawaban, menulis
teks, menggeser objek, dan lain-lain. Aplikasi multimedia seperti itu lazim disebut
dengan multimedia pembelajaran interaktif.
Agar dapat diolah, dimanipulasi dan disimpan oleh komputer, maka
komponen multimedia seperti gambar, suara, dan video tersebut haruslah dalam
format digital. Bila komponen itu bersumber dari alam yang bersifat analog, maka
harus diubah menjadi digital dimana proses ini disebut dengan digitalisasi. File-
file multimedia lazimnya berukuran besar, sehingga untuk mengolahnya
diperlukan perangkat komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Untuk
mendistribusikan file multimedia ke pengguna bisa digunakan CD, DVD, dan
Internet. Sejak awal ketika mendesain kita harus tahu akan didistribusikan melalui
aplikasi apa multimedia kita nanti, apakah melalui CD/DVD, Internet atau bahkan
HP.
Untuk menggabungkan berbagai jenis media seperti teks, gambar, suara,
video sehingga menjadi multimedia yang terpadu diperlukan suatu perangkat atau
software yang biasa disebut dengan authoring tools. Software ini memudahkan
pengembang multimedia mengelola, mengedit, menggabungkan berbagai jenis
media tersebut dan juga membuat interaksi pengguna.
Dilihat dari cara penyajian isi multimedia kepada pengguna, multimedia
bisa bersifat linier atau non-linier. Multimedia linier menyajikan materi secara
urut (berjalan mulai dari awal secara urut hingga akhir program) dimana pengguna
hanya dapat melakukan interaksi dengan sistem secara minimal misalnya play,
pause, stop. Sedangkan pada multimedia non-linier, pengguna dapat berinteraksi
secara maksimal sehingga sejaian materi multimedia dapat bercabang kemana
mana dan dapat dikontrol sepenuhnya oleh pengguna. Salah satu cara untuk
meningkatkan motivasi dalam menggunakan multimedia adalah dengan
memberikan aktivitas. Oleh karena itu suatu multimedia pembelajaran haruslah
interaktif, sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktivitas.
Sebaiknya dalam multimedia pembelajaran interaktif diberi berbagai macam
interaktivitas, misalnya: navigasi halaman, kontrol menu/tombol/link, kontrol
animasi, kontrol simulasi, kontrol game, dan lain-lain.

2.3 Pengertian Multimedia Interaktif

Berkenaan dengan pengertian multimedia interaktif, Warsita (dalam Hasnul


Fikri dkk, 2018: 25) menyatakan bahwa multimedia interaktif terkait dengan
komunikasi dua arah. Komponen komunikasi dalam multimedia interaktif
(berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai user atau pengguna
produk) dan komputer (software/apliakasi/produk dalam format file tertentu).
Dengan demikian, produk/CD/aplikasi ini diharapkan memiliki hubungan dua
arah atau timbal balik antara aplikasi dengan pengguna. Interaktivitas dalam
multimedia diberikan batasan sebagai berikut (1) pengguna dilibatkan untuk
berinteraksi dengan program aplikasi, (2) aplikasi informasi interaktif bertujuan
agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa
harus mempelajari secara mendalam semua informasi yang disajikan dalam
media.

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan oleh para ahli mengenai
multimedia interaktif dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah
media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri atas teks, grafis,
gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi dan menciptakan
komunikasi/interaksi dua arah antara pengguna (manusia/sebagai user/pengguna
produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam format file tertentu).

Media interaktif digolongkan sebagai media konstruktifistik yang terdiri


dari pembelajaran, siswa, dan proses pernbelajaran. Dalam proses pembelajaran
teknologi seperti komputer, adalah alat dalam multimedia dan jaringan web
terluas di dunia yang sangat besar pengaruhnya terhadap siswa dalam proses
pembelajaran. Program multimedia interaksi merupakan salah satu media
pembelajaran yang berbasis komputer yang mensinergikan semua media yang
terdiri dari teks, grafik, foto, video, animasi, musik, narasi.
Pengertian interaktif menurut Warsita (dalam Darmawaty Tarigan dkk,
2015: 190) terkait dengan komunikasi dua arah. Komponen komunikasi dalam
multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia
(sebagai user/pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam
format filetertentu biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian
produk/CD/aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan dua arah/ timbal balik
antara software/ aplikasi dengan usernya. Interaktifitas dalam multimedia
diberikan batasan sebagai berikut (1) pengguna (user) dilibatkan untuk
berinteraksi dengan program aplikasi, (2) aplikasi informasi interaktif bertujuan
agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa
harus melahap semuanya.
Menurut Cheng (dalam Darmawaty Tarigan dkk, 2015: 190) mengatakan
bahwa multimedia interaktif dirancang untuk menawarkan untuk pembelajaran
yang interaktif dalam bentuk 3D, grafik, suara, video, animasi dan menciptakan
interaksi. Sedangkan menurut Heinich (dalam Darmawaty Tarigan dkk, 2015:
190) mengemukakan kumpulan materi pembelajaran yang menyertakan lebih dari
satu jenis media yang disusun dalam satu topik yang di dalamnya terdapat film
strip, slide, video-tape, rekaman, gambar, OHP, film pendek, peta, lembar kerja,
grafik, bagan, brosur, objek nyata dan model.

Pada dasarnya multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang


dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehinggapengguna dapat memilih siapa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Multimedia Interaktif contoh multimedia interaktif adalah multimedia
pembelajaran interaktif dan aplikasi permainan (game).

2.4 Fungsi Multimedia Interaktif

Multimedia pembelajaran interaktif disarikan dari Ahmadi (dalam Hasnul


Fikri dkk, 2018: 26) memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan
terkendalikan.
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-
lain.
Dari pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa fungsi multimedia interaktif
yaitu:
(1) untuk memperkuat respon pengguna,
(2) mengontrol laju kecepatan belajar siswa,
(3) siswa dapat mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan,
(4) memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk
respon, baik berupa jawaban.

2.5 Komponen Multimedia Interaktif


Menurut Munir (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 26) ada lima kompenen
multimedia interaktif yaitu sebagai berikut:
Pertama, teks. Teks adalah suatu kombinasi huruf yang membentuk satu
kata atau kalimat yang menjelaskan suatu maksud atau materi pembelajaran yang
dapat dipahami oleh orang yang membacanya.
Kedua, grafik. Grafik merupakan komponen penting dalam multimedia.
Grafik berarti juga gambar (image, picture, atau drawing).
Ketiga, gambar (images atau visual diam). Gambar merupakan
penyampaian informasi dalam bentuk fisual. Gambar menurut Agnew dan
Kellerman (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 26) adalah gambar dalam bentuk garis
(line drawing), bulatan, kotak, bayangan, warna dan sebagainya yang
dikembangkan dengan perangkat lunak agar multimedia dapat disajikan dengan
menarik dan efektif.
Keempat, video (visual gerak). Video pada dasarnya adalah alat atau media
yang dapat menunjukkan simulasi benda nyata. Agnew dan Kellermen (dalam
Hasnul Fikri dkk, 2018: 26) mendefinisikan video sebagai media digital yang
menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat
memberikan ilusi/fantasi.
Kelima, animasi. Animasi adalah suatu tampilan yang menggabungkan
antara media teks, grafik dan suara dalam suatu aktivitas pergerakan.
Secara umum komponen multimedia interaktif terdiri atas lima komponen,
yaitu: teks untuk memperjelas materi, grafik untuk menampilkan image, picture,
atau drawing, audio untuk mengkreasikan media dengan bunyi-bunyian atau
suara, video untuk menunjukkan simulasi benda nyata, animasi untuk menarik
perhatian siswa dan memperkuat pemahaman siswa mengenai materi
pembelajaran.

2.6 Kelebihan Multimedia Interaktif


Pada saat ini multimedia merupakan suatu hal penting, karena salah satunya
dipakai sebagai alat pembelajaran pada dunia pendidikan. Di samping itu pada
Abad 21 ini multimedia segera menjadi keterampilan dasar yang sama pentingnya
dengan keterampilan membaca. Sesungguhnya multimedia mengubah hakikat
membaca itu sendiri. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis
dengan memberi dimensi baru pada kata-kata. Apalagi dalam hal penyampaian
makna, kata-kata dalam aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat
digunakan memperluas cakupan teks untuk memeriksa suatu topik tertentu
multimedia melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak
teks melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar,
musik, animasi dan video.
Menurut Hamalik (dalam Atmawarni, 2011: 24) pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran serta
penyampaian pesan dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman karena menyajikan informasi secara menarik dan
terpercaya. Selain itu media pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran
data dan memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan
pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar.
Secara umum kelebihan yang dapat diperoleh dari menggunakan
multimedia interaktif dalam pembelajaran di sekolah adalah proses pembelajaran
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di
mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Kelebihan tersebut akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari
sebuah multimedia interaktif, yaitu:
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
kuman, bakteri, elektron dll.
2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke
sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat
atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya
planet Mars, berkembangnya bunga dll.
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, racun, dll.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Sedangkan menurut Warsita (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 27), progam
multimedia interaktif mempunyai sejumlah kelebihan, antara lain:
1. Fleksibel (flexible), artinya pemanfaatan multimedia dapat dilakukan di kelas,
secara individual, atau secara kelompok kecil. Di samping itu, fleksibilitas
multimedia interaktif dalam penggunaan waktu juga merupakan ciri yang
menonjol sehingga bisa cocok untuk semua orang.
2. Melayani kecepatan belajar individu (self-pacing), artinya kecepatan waktu
pemanfaatannya dapat disesuikan dengan kemampuan dan kesiapan masing-
masing siswa yang menggunakannya.
3. Bersifat kaya isi (content rich), artinya program ini menyediakan isi informasi
yang cukup banyak, bahkan berisi materi pelajaran yang sifatnya pengayaan dan
pendalaman, dan juga memberikan rincian lebih lanjut dari isi materi atau
elaborasi isi materi yang disiapkan khusus, atau ingin belajar lebih banyak.
4. Interaktif (interactive) yaitu bersifat komunikasi dua arah, artinya program ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan respon, dan melakukan
berbagai aktivitas yang akhirnya juga bisa direspon balik oleh program
multimedia dengan suatu balikan (feedback). Tingkat interaktivitas tersebut
merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai kualitas program multimedia
pembelajaran interaktif.
Kelebihan multimedia interaktif terhadap penyampaian dan penerimaan
informasi yang disarikan dari Munir (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 28) antara
lain:
1. Lebih komunikatif
Informasi yang menggunakan gambar dan animasi lebih mudah dipahami oleh
pengguna dibandingkan informasi yang dibuat dengan cara lain. Informasi yang
diperoleh dengan membaca kadang-kadang sulit dimengerti sehingga harus
membaca berulang-ulang.
2. Mudah dilakukan perubahan
Perkembangan organisasi, lingkungan, ilmu pengetahuan teknologi, dan lain-lain
berpengaruh terhadap informasi. Dalam multimedia semua informasi disimpan
dalam komputer, informasi bisa diubah, ditambah, dikembangkan, atau digunakan
sesuai kebutuhan
3. Interaktif
Pengguna dapat interaktif sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik dan komunikatif jika dibandingkan dengan informasi yang disajikan
oleh media cetak.
4. Lebih leluasa mengembangkan kreativitas
Multimedia dapat menuangkan kreativitasnya supaya informasi dapat lebih
komunikatif, estetis, dan ekonomis sesuai kebutuhan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan mengenai kelebihan multimedia
antara lain: multimedia fleksibel digunakan, melayani kecepatan belajar individu,
bersifat kaya isi, interaktif, lebih komunikatif, mudah dilakukan perubahan, lebih
leluasa mengembangkan kreativitas.

2.7 Karakteristik Multimedia Interaktif


Menurut Daryanto (dalam Ahmad Qosyim dkk, 2017: 40) multimedia
interaktif memiliki karakteristik yaitu terdiri atas gabungan unsur audio dan
visual, bersifat interaktif, dan bersifat mandiri atau dalam arti lain pengguna dapat
menggunakan media tanpa bimbingan orang lain.
Berdasarkan dari pendapat Ahmadi (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 29),
karakteristik multimedia interaktif adalah sebagai berikut:
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan
orang lain.
Sementara itu, Suyanto (dalam Hasnul Fikri dkk, 2018: 29) mengemukakan
ciri-ciri bahan pembelajaran berbasis multimedia interaktif adalah
sebagai berikut:
1. Sistematik dan Terstruktur
Bahan pembelajaran multimedia interaktif harus disusun secara sistematik dan
terstruktur
2. Jelas dan Menarik
Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok
dalam pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penggunaan bahasa yang
lugas, tidak interpretatif, penggunaan ilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk
syarat mutlak dalam pengembangan pembelajaran.
3. Mudah Digunakan
Sebagian besar produk pembelajaran berbasis multimedia interaktif sangat mudah
digunakan, meskipun bagi orang awam sekalipun.
4. Mudah Diperbaiki
Produk pembelajaran berbasis multimedia interaktif juga mudah diperbaiki.
Penambahan, pengurangan dan revisi terhadap isi produk sangat mudah
dilakukan.
5. Mudah Disebarluaskan
Bahan ajar berbasis multimedia interaktif sangat mudah untuk disebarluaskan,
salah satunya adalah penyebaran menggunakan media internet.
Menurut Zaman, dkk ( 2012:3) mengemukakan bahwa karakteristik media
pembelajaran interaktif adalah :

1) Curriculum, desain pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum pendidikan


yang sudah ditetapkan. Aspek desain kurikulum dan pembelajaran terdiri dari 6
penilaian yaitu (1) kesesuaian sasaran, (2) kelengkapan unsur pembelajaran,(3)
kejelasan tujuan, (4) konsistensi tujuan-materi-evaluasi, (5) pemberian contoh dan
(6) aspek-aspek pedagogik.

2) Content, penilaian content pada media interaktif didasarkan beberapa aspek,


yakni (1) kebenaran substansi materi, (2) kecukupan cakupan , (3) kedalaman, (4)
aktualitas, (5) kelengkapan sumber.

3) Communication, yakni adanya aspek kejelasan pesan, menumbuhkan motivasi

4) Computer capasity, kemampuan komputer multimedia

5) Creativity, tidak melanggar etika

6) Compability, dapat diterima secara umum, dan mudah digunakan

7) Cosmetic, tampilan desain yang menarik

8) Interactivity memunculkan produk yang interaktif

Adapun karakteristik multimedia pembelajaran interaktif secara keseluruhan


adalah sebagai berikut. Pertama, memiliki lebih dari satu media yang konvergen,
yaitu menggabungkan dua unsur atau lebih, contoh unsur audio dan visual. Kedua,
bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna. Ketiga, bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan
dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa
bimbingan orang lain. Keempat, sistematik dalam pengertian berstruktur/
berurutan. Kelima, jelas dan menarik dalam arti penggunaan bahasa yang lugas,
tidak interpretatif dan penggunaan ilustrasi yang jelas. Keenam, mudah
digunakan. Ketujuh, mudah disebarluaskan.
2.8 Model dan Langkah Penggunakan Multimedia Interaktif
 Model Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif
Pada dasarnya, pembelajaran diselenggarakan dengan harapan agar siswa
mampu menangkap/menerima, memproses, menyimpan, serta mengeluarkan
informasi yang telah diolahnya. Media yang dapat mengakomodir persyaratan-
persyaratan tersebut adalah komputer.
Komputer mampu menyajikan informasi yang dapat berbentuk video, audio,
teks, grafik, dan animasi (simulasi). Sebagai contoh, pada pembelajaran
matematika, beberapa topik yang sulit disampaikan secara konvensional atau
sangat membutuhkan akurasi yang tinggi, dapat dilaksanakan dengan bantuan
teknologi komputer/ multimedia, seperti grafik dan diagram dapat disajikan
dengan mudah dan cepat, penampilan gambar, warna, visualisasi, video, animasi
dapat mengoptimalkan peran indra dalam menerima informasi ke dalam system
informasi.
Menurut Nandi (dalam Inung Diah Kurniawati dkk, 2018: 70), terdapat
beberapa format sajian pembelajaran berbasis multimedia Interaktif seperti
berikut:
1) Model tutorial merupakan salah satu model pembelajaran interaktif yang
digunakan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan software berupa
program komputer berisi materi mata pelajaran. Tutorial dalam program
multimedia interaktif ditujukan sebagai pengganti manusia sebagai instruktur pada
kenyataannya.
2) Model Drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran interaktif
berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang
lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan
siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal yang diberikan program.
3) Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran
yang bertujuan memberikan pengalaman secara nyata melalui penciptaan tiruan
bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam
suasana yang tanpa resiko.
4) Model Instructional Games adalah salah satu model pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif berbasis komputer. Tujuan Model
Instructional Games adalah untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang
memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa. Model
Instructional game ini tidak perlu menirukan hal nyata namun memiliki karakter
tertentu bagi siswa.
 Langkah Penggunaan Multimedia Interaktif
Dalam menggunakan multimedia interaktif pada saat pembelajaran di
sekolah, tentunya ada beberapa tahapan yang harus dilakukan selama proses
pembelajaran tersebut berlangsung. Adapun tahapan penerapan multimedia
interaktif dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1). Introduction (Pengenalan)
(a). Judul Program ( Title Page )
Suatu program tutorial diawali dengan tampilnya halaman judul atau bentuk -
bentuk lain yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian
penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan
dipelajari dan disajikan dalam program tutorial ini.
(b). Pembelajaran Prompt
Prompt atau acuan digunakan untuk memandu siswa dan memberikan petunjuk
tentang apa yang harus dilakukan siswa.
(c). Objektifitas Penyajian (Presentation of Objective)
Pada bagian ini disajikan tujuan umum dan tujuan khusus dari materi program
yang dirancang.
(d). Petunjuk (Direction)
Petunjuk yang berisi informasi cara menggunakan program yang dibuat
diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan program tersebut.
(e). Stimulsi Prioritas Pengetahuan (Stimulating Priority Knowledge)
Prioritas pengetahuan berguna sebagai appersepsi. Dalam program tutorial yang
dikembangkan bentuk dan stimulasi priontas pengetahuan dapat berupadari materi
yang terdapat dalam program.
(f). Inisial Kontrol ( Initial Student Control)
Tampilan Inisial kontrol berisi pilihan bagi siswa untuk menggunakan program
yang sudah bisa dijalankan oleh siswa tersebut.
(2). Presentation of information (Penyajian informasi)
(a). Mode penyajian atau mode presentasi
Penyajian materi atau disebut dengan presentasi, merupakan bentuk
penyajian informasi pembelajaran dibuat. Mode umum dari penyajian informasi
biasanya mempergunakan informasi visual selain teks seperti gambar, grafik, foto
dan image yang dianimasikan.
(b). Panjang Teks Penyajian (Length of Text Presentation )
Informasi pembelajaran yang ingin disampaikan dalam program tutorial
yang buat harus benar-benar berisi materi pokok dalam bentuk kata-kata esensial.
Demikian juga dalam menyajikan informasi dalam bentuk grafik, animasi dan
warna harus disesuaikan dengan kemampuan monitor untuk menyajikannya
(dukungan VGA monitor komputer).
(c). Grafik dan Animasi
Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang dibuat ditujukan untuk
menambah pemahaman siswa terhadap materi dan focus informasi pada materi
yang disajikan. Penggunaan objek gambar, grafik, animasi digunakan sebagai
penguat informasi,yang disajikan. Grafik dan animasi sangat efektif untuk
menambah sistem belajar dengan komputer yang mampu menjelaskan sesuatu
yang dibatasi ruang gerak dan waktu.
(d). Warna dan Penggunaannya
Seperti halnya dalam model drill bahwa penggunaan wama sangat
berhubungan dengan presentasi grafik dan objek. Penggunaan warna yang sesuai
akan berguna untuk menarik perhatian dan memfokuskan perhatian dan
pemahaman siswa terhadap informasi materi pemelajaran yang disajikan. Warna
harus berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan dalam
proses pembelajaran.
(3). Question of responses ( Pertanyaan dan Respon-respon )
Adanya pertanyaan dalam program tutorial dimaksudkan agar siswa selalu
memperhatikan materi yang dipelajarinya, serta untuk menilai sejauhmana
kemampuan kemampuan siswa untuk mengingat dan memahami pelajaran
tersebut. Pertanyaan yang diberikan dapat berbentuk benar salah, menjodohkan,
pilihan ganda atau dalam bentuk jawaban singkat sedangkan respon diberikan
untuk menganalisis jawaban siswa.
(4). Judging of responses (Penilaian Respon)
Penilaian jawaban merupakan proses mengevaluasi respon agar feedback
dapat diberikan siswa. Fungsi penilaian berfungsi untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa serta membuat keputusan apakah proses belajar dapat dilakukan ke
proses berikutnya atau diulang kembali.
- Providing Feedback about Responses (Pemberian Balikan Respon)
Fungsi adanya umpan balik adalah untuk menginformasikan apakah respon
yang diberikan siswa tepat atau tidak. Jika respon yang diberikan siswa benar
program akan memberikan reinforcement (penguatan) bagi siswa, namun jika
respon siswa salah, maka program akan memberikan keterangan punishment
(hukuman) bahwa respon yang diberikannya salah.
- Remediation (Pengulangan)
Penyajian materi kembali bagi siswa yang belum memahami materi yang
dipelajarinya. Prosedur pengulangan yang paling umum adalah mengulangi
informasi yang pernah diihat siswa. Pengulangan dilakukan sebagai respon untuk
menganalisa jawaban salah yang diberikan siswa dalam menjawab soal pada
evaluasi respon untuk menganalisa jawaban benar yang diberikan siswa dalam
menjawab soal pada evaluasi.
- Sequencing Lesson Segmen (Segment Pengaturan Pelajaran)
Program Tutorial pola dasamya mengikuti pola pembelajaran berprogram
tipe beranting. Pencabangan diatur sebelumnya dan dibuat dengan menu yang
banyak pilihan.
- Closing (Penutup)
Penutupan tutorial dilengkapi dengan ringkasan tentang informasi pelajaran.
Ringkasan dapat berupa point-point utama, sebuah paragraf tentang tujuan
pemelajaran. Jika program sudah mengumpulkan tentang data kemampuan hasil
belajat siswa dan rekomendasi untuk pembelajaran selanjutnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Permasalahan dalam pembelajaran yang banyak dijumpai adalah siswa yang
kurang antusias atau minat mengikuti pelajaran sehingga aktivitasnya rendah,
pembelajaran masih cenderung dilakukan secara klasikal dengan variasi yang
kurang, metode pembelajaran yang cenderung konvensional sehingga diisi dengan
membaca, kegiatan mendengarkan dan mencatat, serta menghafal bahan ajar guru.
masih sering dimotivasi oleh penggunaan buku ajar, kalaupun guru menggunakan
media, media yang digunakan adalah media yang sudah ada seperti gambar, guru
tidak tayangan apalagi menonjolkan manfaat keterampilan komunikasi bagi
mereka, baik untuk kegiatan belajar, maupun untuk kehidupan sehari-hari mereka
sekarang dan yang akan datang.
Media pembelajaran yang berbasis multimedia interaktif yang digunakan
dalam pembelajaran dapat menjadi wahana yang memungkinkan terjadinya
kesamaan pengamatan dan persepsi terhadap pengalaman belajar siswa.
Multimedia yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu sering
disebut sebagai multimedia pembelajaran. Program multimedia interaktif
merupakan salah satu media pembelajaran berbasis komputer yang mensinergikan
semua media yang terdiri dari teks, grafik, foto, video, animasi, musik, narasi
yang sangat efektif dan penting untuk digunakan saat pembelajaran dikarenakan
siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran dengan baik.
Daftar Pustaka

Ramli, Muhammad. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin:


Antasari Press.
Fikri, Hasnul dan Ade Sri Madona. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta: Samudra Biru.
Suartama, I Kadek. 2016. Produksi Media Sederhana. Bali: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Cahyadi, Ani. 2019. Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan
Prosedur. Banten: Penerbit Laksita Indonesia.
Rohani. 2019. Media Pembelajaran. Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Kurniawati, Inung Diah dan Sekreningsih Nita. 2018. Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Mahasiswa. Journal of Computer and Information Technology, 1(2), 68-75.
Qosyim, Ahmad dan Ferit Very Priyonggo. 2017. Penerapan Media
Pembelajaran Interaktif Menggunakan Flash untuk Materi Sistem Gerak
pada Manusia Kelas VIII. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2(2), 38-44.
Tarigan, Darmawaty dan Sahat Siagian. 2015. Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Ekonomi. Jurnal Teknologi
Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, 2(2), 187-200.
Illahi, Tiara Ayu Rahma dkk. 2018. Pengembangan Multimedia Interaktif Pada
Pembelajaran Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 4(3), 1-10.
Atmawarni. 2011. Penggunaan Multimedia Interaktif guna Menciptakan
Pembelajaran yang Inovatif di Sekolah. Jurnal Ilmu Sosial-Fakultas ISIPOL
UMA, 4(1), 20-27.

You might also like