Professional Documents
Culture Documents
Terbentuknya Pemerintahan Dan NKRI
Terbentuknya Pemerintahan Dan NKRI
1
menyampaikan informasi yang telah diberikan seorang opsir Jepang.
Terjadilah diskusi serius dan dengan konsep “filsafat garam” (terasa tetapi
tidak harus tampak), Bung Hatta dengan kedudukannya yang cukup
berpengaruh berhasil meyakinkan para tokoh Islam itu. Mereka sepakat dari
pada harus terjadi perpecahan maka rela menghilangkan kata-kata “dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yang
menyertai Ketuhanan dalam Pembukaan UUD, sehingga tinggal “Ketuhanan”.
Ada pemikiran untuk menambahkan kata-kata di belakang Ketuhanan dengan
“berdasarkan kemanusiaan” sehingga menjadi “Ketuhanan berdasarkan
kemanusiaan”. Ki Bagus Hadikusumo kemudian mengusulkan dengan
rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Semua sepakat, dan waktu siding PPKI
pun segera dimulai.
2
B. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah
4
5
Dengan adanya maklumat tersebut, untuk sementara Indonesia sudah
memiliki badan negara yang memiliki kekuasaan legislatif. KNIP yang semula
sebagai Pembantu Presiden dan merupakan wadah pemusatan kehendak
rakyat serta pengobar semangat perebutan kekuasaan dari Jepang, setelah
dikeluarkan maklumat No. X itu KNIP diharapkan berperan sebagai MPR dan
DPR, meskipun hanya bersifat sementara. Untuk menjalankan kegiatannya,
telah dibentuk BPKNIP, yang diketuai oleh Sutan Syahrir
D. Pembentukan Kabinet
7
Sutan Dewanis
e). Parkindo (Partai Kristen Indonesia), berdiri tanggal 10 November
1945 dipimpin oleh Dr Prabowinoto
f). PSI (Partai Sosialis Indonesia), berdiri tanggal 10 November 1945
dipimpin Amir Syarifuddin
g). PRS (Partai Rakyat Sosialis), berdiri tanggal 10 November 1945
dipimpin oleh Sutan Syahrir
h). PKRI Partai Katholik Republik Indonesia), berdiri tanggal 8 Desember
1945
i). Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, berdiri tanggal 17 Desember
1945 dipimpin oleh JB Assa
j). PNI (Partai Nasional Indonesia), berdiri tanggal 29 Januari 1946
Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan
sebagai gerakan yang bertugas dalam pelucutan senjata terhadap serdadu
Jepang dan merebut kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya
Komite van Aksi kemudian disusul dengan lahirnya berbagai badan
perjuangan lainnya di bawah Komite van Aksi seperti API (Angkatan Pemuda
Indonesia), BARA (Barisan Rakyat Indonesia) dan BBI (Barisan Buruh
Indonesia). Di berbagai daerah kemudian juga berkembang badan-badan
perjuangan.
8
Indonesia yang kemudian lebih dikenal dengan PRI (Pemuda Republik
Indonesia)
Selain di pulau jawa, terdapat badan badan perjuangan lain yang berkembang
di luar Jawa, antara lain sebagai berikut:
a). Di Aceh terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang dipimpin
oleh Syamaun Gaharu dan BPI (Barisan Pemuda Indonesia) kemudian
menjadi PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang dipimpin oleh A.
Hasyim.
b). Di Sumatra Utara terdapat Pemuda Republik Andalas. 106 Kelas XI
SMA/MA/SMK/MAK Semester 2
c). Di Sumatra Barat terdapat Pemuda Andalas dan Pemuda Republik
Indonesia Andalas Barat.
d). Di Lampung terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang
dipimpin
oleh Pangeran Emir Mohammad Noor.
e.) Di Bengkulu terdapat PRI (Pemuda Republik Indonesia) dipimpin oleh
Nawawi Manaf.
f.) Di Kalimantan Barat terdapat PPRI (Pemuda Penyongsong Republik
Indonesia). Tokoh-tokohnya, antara lain Musani Rani dan Jayadi
Saman.
g). Di Kalimantan Selatan terdapat PRI (Persatuan Rakyat Indonesia)
yang
dipimpin oleh Rusbandi.
h). Di Bali terdapat AMI (Angkatan Muda Indonesia) dan PRI (Pernuda
Republik Indonesia).
i). Di Sulawesi Selatan terdapat PPNI (Pusat Pemuda Nasional Indonesia)
yang dipimpin oleh Manai Sophian, AMRI (Angkatan Muda Republik
Indonesia), Pemuda Merah Putih, dan Penunjang Republik Indonesia
9
G. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
10
Presiden Soekarno kemudian mempersatukan dua kekuatan bersenjata
TRI dan badan dan laskar perjuangan rakyat dengan mengesahkan berdirinya
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Pada 3 Juni 1947. Keberadaan TNI tidak
berjalan lama, upaya penjajah yang masih ingin menguasai Indonesia
membuat negara ini kembali terpecah. Setelah Konferensi Meja Bundar
(KMB) pada Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka
dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara
TNI dan KNIL. Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali
menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan
Perang Republik Indonesia (APRI).
Namun, pada 1 April 1999, POLRI dan TNI resmi berpisah dari ABRI.
11
12