Professional Documents
Culture Documents
Penganggaran Publik
Penganggaran Publik
DISUSUN OLEH
KELOMPOK
:
: 206601172
:
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini yang berjudul “PENGANGGARAN PUBLIK” dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………………….…iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................................3
2.1. Teori.....................................................................................................................................................................3
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................19
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu adalah :
1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik
2. Mengetahui konsep yang terdapat dalam penganggaran sektor publik
3. Mengetahui tentang fungsi,pengaruh dan tujuan,prinsip –prinsip ,
karakteristik, tujuan serta proses penyusunanan penganggaran sektor publik
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Teori
2
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial
Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan
menyangkut perkiraan penerimaan danpengeluaran yang diharapkan akan
terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Contoh jenis anggaran
publik antara lain :
a) Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD (Budged of State)
b) Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Yaitu
anggaran usaha setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau
gabungan publik-privat.
National Committe on Governmental Accounting (NCGA), yang saat
ini telah diubah menjadiGovermental Accounting Standards Boards (GASB),
mendefinisikan anggaran (budget) sbb :
rencana operasi keuangan , yang mencakup etimasi pengeluaran yang
disusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya
dalam periode waktu tertentu.
3
2.1.3. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik
Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif
organisasi. Konflik yang terjadidalam penentuan anggaran sangat berpengaruh
terhadap kapabilitas eksekutif organisasi untukmengendalikan pengeluaran.
Pada prakteknya, pihak eksekutif akan menggunakan daftar tahunantentang
pengeluaran dan pendapatan beserta tujuan aktivitasnya.
Jadi, karakter agnggaran adalahkeseragaman, keseluruhan transaksi
organisasi, keteraturan penyerahan rancangan anggaran pertahunnya, akurasi
prakiraan pendapatan sertaa pengeluaran yang didasari oleh
persetujuan/konsensus,dan terpublikasi. Jika kita perhatikan tabel 7.1, tujuan
anggaran dapat dirumuskan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan
instrumen kebijakan ekonomi
4
Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi
tertentu
5
sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai
mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya secara efisien
(musgrave dan musgrave, 1984) serta (Brown and Jackson, 1987).
Namun, kegagalan pasar (market failures) juga dapat terjadi dalam
mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya
‘public goods’, beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta
sejumlah ‘mixed goods’, yang kemudian didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Dalam perkembangannya, mekanisme birokrasi menjadikan
mekanisme yang sangat penting karena besarnya semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan melaui porsinya dibanding produk domestik bruto.
Mekanisme birokrasi itu sendiri mempunyai instrumen yang disebut
sistem penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan
sumber daya dalam bentuk barang dan jasa yang ada dimasyarakat sesuai
perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan masyarakat
dalam konteks sistem sosial seta politik tertentu, sistem penganggaran dapat
berkembang. Dalam sejarah perkembangannya beberapa jenis sistem
penganggaran mulai dikenal.
1. Line Item Budgeting
Line item budgetting adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos
penerimaan) dan untuk apa dan tersebut digunakan (pos-pos
pengeluaran ). Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan
banyak mengandung kelemahan atau sering pula disebut
“Traditional Budgeting”. Walupun tidak dapat disangkal,
‘Line-item budgetting’ sangat populer penggunaannya karena
dianggap mudah untuk dilaksanakan (wildavsky, 2000) Dalam
prakteknya, semua karakteristik tersebut mengandung banyak
kelemahan.
Sebagai contoh, dalam organisasi publik yang rentang
dengan KKN, karakteristik yang berkaitan dengan tujuan
melakukan pengendalian keuangan sering kali dilaksanakn
hanya sebatas aspek administratifnya saja. Hal ini mungkin saja
mengingat karakter lainnya, yaitu sangat berorentasi pada input
organisasi.
Kelemahan lainnya terkait dengan karakteristik
penetapan anggaran melalui pendekatan inkremental, yaitu
menetapkan rencana anggaran dengan cara menaikkan
6
sejumlah tertentu pada jumlah anggaran yang lalu atau sedang
berjalan. Melalui pendekatan ini, analisis yang mendalam
tentang tingkat keberhasilan setiap program tidak perlu
dilakukan. Akibatnya, tidak ada informasi yang logis dan
rasional tentang rencana alokasi anggaran tahun yang akan
datang.
2 Incremental Budgeting
Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja
dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun
berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran
periode tahun yang akan datang. Angka pada pos pengeluaran
merupakan perubahan (kenaikan) dari angak periode
sebelumnya. Permasalahan yang harus dipecahkan adalah
metode kenaikan/ penurunan (incremental) dari anggaran tahun
sebelumnya. Logika sistem penganggaran ini adalah seluruh
kegiatan yang dilaksanakan merupaan kelanjutan dari kegiatan
7
tahun sebelumnya.
8
Konsepsi pokok PPBS adalah sebagai berikut:
Tujuan: menjadi pengarah menuju hasil yang
akan diperoleh ataupun pelayanan dan jasa-jasa
yang akan diberikan. Alternatif cara :
menyajikan pilihan dari serangkaian cara ataupn
tindakan.
Hasil guna: berkaitan dengan pengukuran atas
tingkat keberhasilan tindakan dalam rangka
pencapaian tujuan.
Dimensi waktu: memperkirakan perspektif
secara tahunan dalam mempertimbangkan akibat
dari tuntutan yang diproyeksikan pada masa
mendatang
Prioritas: berkaitan dengan penentuan tindakan
yang diutamakan, akan diambil kriteria pilihan
tertentu.
Pengendalian/pengawasan:
pengendalian/pengawasan ketatalaksanaan yang
terintegrasikan, berkaitan dengan sistem
pelaporan dan aliran balik informasi.
Daya guna: berkaitan dengan pengukuran atas
tingkat hasil tindakan pencapaian tujuan, jika
tujuan dan tindakan itu dpat dinyatakan serta
dinilai secara kuantitatif.
4. Zero Based Budgeting (ZBB)
Lahirnya ZBB merupakan jawaban terhadap
rasionalisme proses pembuatan anggaran. Dalam sistem ZBB,
muncul apa yang disebut sebagai unit keputusan (decision
units), yang menghasilkan berbagai paket alternatif anggaran
yang dibuat sebagai motivasi atas anggaran organisasi yang
lebih respontif terhadap kebutuhan masyarakat dan terhadap
fluktuasi jumlah anggaran.
Dalam prakteknya, ZBB membutuhkan banyak kertas
kerja (paper work), data, serta menuntut penerapan sistem
manajemen informasi yang cukup canggih. Hal ini dianggap
sebagai hambatan utama dalam penerapan ZBB.
9
Zero Based budgeting (ZBB) merupakan sistem sistem
anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada
yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan
dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program akan
dikembangkan dalam visi tahun yang bersangkutan. Tiga
langkah penyusunan ZBB adalah :
(1) Mengidentifikasi unit keputusan.
(2) Membangun paket keputusan.
(3) Mereview dan menyusun peringkat paket keputusan.
5. Performance Budgeting
Sebenarnya, performance budgeting diperkenalkan
pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1949, namun dalam
prakteknya mengalami kegagalan (Schiavo-Campo dan
Tommasi, 1999).
Pada reformasi anggaran yang dilakukan pada tahun
1990-an, beberapa karakteristik penting dari porfermance
budgeting masih dianggap sangat bermanfaat, dan kemudian
dikembangkan bersama dalam konteks reformasi administrasi
publik.
Performance budgeting (anggara yang berorioentasi
kinerja) adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada
output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi,
serta rencana strategis organisasi.
10
Dengan demikian, karakteristik dari sistem
penganggaran yang berorientasi kinerja ini sangat bertolak
belakang dengan sistem traditional budgeting, yang banyak
diterapkan pada negara-negara yang menganut juga sistem
administrasi publik tradisional.
Seperti telah disebutkan diatas, performance budgeting
berkaitan erat dengan visi, misi, dan rencana strategis
organisasi. Hal ini berarti dalam proses perencanaan anggaran,
visi,misi, dan recana strategis menjadi acua utama. Salah satu
tujuan strategis yang ditetapkan adalah memanfaatkan dan
menerapkan secara optimal teknologi inovatif yang telah
diketahui banyak orang.
Hasil yang diharapkannya adalah sbb:
Peningkatan produktivitas tenaga kerja negara
bagian.
Perbaikan penyelenggaraan pemerintah.
Penyediaan layanan publik dengan proses yang
lebih sederhana.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
program dan layanan negara bagian.
Peningkatan kemampuan untuk mengaitkan
rencana strategis, penganggaran, ukuran kinerja,
dampak dalam masyarakat.
11
kerangka strategi kebijakan tentang anggaran belanja unit
organisasi. Kerangka ini melimpahkan tanggung jawab yang
lebih besar kepada unit organisasi menyangkut penetapan
alokasi dan penggunaan sumber dana pembangunan.
Tingkat kesiapan membangu MTBF tergantung pada
kondisi keuangan organisasi. Ketidakstabilan kebijakan fiskal
akan menyebabkan tidak tepatnya alokasi sumber daya
keberbagai prpgram atau proyek.
12
Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan
dan belanja. Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft
anggaran yang dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah
sesuai dengan perencanaan dan tanpa kesalahan.
6. Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Draft
anggaran yang telah selesai kemudian ditetapkan menjadi anggaran.
Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses penetapan
anggaran. Dalam penyusunan anggaran periode berikutnya, kita bisa kembali
ke tahapan pertama di atas.
13
2. Pendekatan pengambilan Keputusan
3. Pendekatan psikologi/motivasi
Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik
penganggaran publik yang sangat baik untuk dilakukan. Dengan
mempertimbangkan berbagai asumsi, kenyataan, dan tujuan yang ingin
dicapai, penggunaan pendekatan psikologi/motivasi dalam proses
penganggaran akan membuat anggaran yang tersusun benar-benar akan
dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara
efektifdan efisien.
4. Pendekatan lingkungan berkesinambungan
Pengenggaran berdasarkan lingkungan berkesinambungan dimulai
dengan proses penyusunan anggaran bagi program yang berwawasan
lingkungan. Anggaran progran ini harus mempertimbangkan sisi pemeliharaan
dan perbaikan kondisi lingkungan sekitasnya. Dengan demikian, tujuan
anggaran dan program dapat tercapai tanpa menimbulkan dampak buruk
terhadap kondisi lingkungan secara berkesilambungan.
14
anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN). Setidaknya ada enem
sumber ketidak pastian yang berpengaruh besar dalam penentuan volume
APBN, yakni : - Harga minyak bumi di pasar internasional - Kuota produksi
minyak mentah yang ditentukan OPEC - Pertumbuhan ekonomi - Inflasi -
Suku bunga - Nilai tukar rpiah terhadap dolar Amerika (USD).
2. Pemerintah Daerah
Proses penyusunan APBD dimulai dengan pemerintah daerah
menyampaikan kebijakan umum APBD tahun anggaran berikutnya, yang
sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan juni
tahun berjalan. Selanjutnya, DPRD akan membahas kebijakan umum APBD
yang diajukan oleh pemerintah daerah dalam pembicaraan pendahuluan
mengenai RAPBD tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan kebijakan umum
APBD yang telah disepakati dengan DPRD pemerintah daerah bersama
DPRD, akan membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk
dijadiakan acuan bagi setiap satuan kerja perangkat daerah.
3. LSM
Bentuk Rancangan Anggaran Organisasi LSM:
Menentukan workplan yang berisi jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam proyek, beserta lama waktu pengerjaannya
(disesuaikan dengan tujuan dan output yang ada dalam visi serta
misi organisasi)
Menentukan jenis biaya tetap dan biaya variabel yang tedapat
dalam proyek
Menentukan standar biaya untuk setiap komponen biaya
Membuat tabel rancangan anggaran biaya secara sistematis (lebih
baik dalam format excel), yang berisi kolom deskripsi komponen
biaya, berapa unit, periode pelaksanaan proyek, dan total
perhitungan.
Mengisi masing-masing kolom dalam tabel rencana anggaran.
4. Yayasan
Dilihat dari karakteristik anggaran, rencana anggaran yayasan
dipublikasikan secara terbuka kepada masyarakat untuk dikritisi dan
didiskusikan. Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang
bersangkutan tetapi harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,
didiskusikan, dan diberi masukan.
15
dana publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik.
Anggaran yayasan berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam
bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran merupakan dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan keuangan suatu yayasan meliputi
informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi
estimasi mengenai ‘apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang’. Setiap
anggaran memberiakan informasi mengenai ‘apa yang hendak dilakukan
dalam beberapa periode mendatang’.
5. Partai Politik
Salah satu kegunaan anggaran dalam partai politik adalah untuk
kampanye, yang merupakan momen khusus dalam rangakaian pemilu yang
disediakan oleh KPU bagi para kontestan pemilu
16
ini hanya terbatas pada anggaran pembangunan, sementara di India,
anggaran kinerja disiapkan sebagai dokumen pendukung
3.1. Kesimpulan
Penganggaran berbasis kinerja merupakan suatu pendekatan sistematis dalam penyusunan
anggaran yang mengaitkan pengeluaran yang dilakukan organisasi sektor publik dengan kinerja yang
dihasilkan dengan menggunakan informasi kinerja yangdituangkan dalam bentuk indikator kinerja dan
penggunaan standar satuan harga.
Suatu pemerintah dapat dikatakan telah menerapkan bentuk sederhana dari penganggaran
berbasis kinerja (performance based budgeting) jika telahmempedomani standar satuan harga dan telah
menetapkan indikator kinerja dalam proses atau mekanisme penyusunan anggaran
17
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/penganggaran_publik.pdf
https://www.slideshare.net/arybboys/5-penganggaran-sektor-publik
https://id.scribd.com/embeds/394648818/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
18