Professional Documents
Culture Documents
09muhammad Fauzi (1744390014) Tugas Sistem Pendukung Keputusan Ke 9
09muhammad Fauzi (1744390014) Tugas Sistem Pendukung Keputusan Ke 9
Pertemuan IX
Nim : 1744390014
1. Menunjukkan proses pemodelan tidak pernah berakhir, selalu memberi celah untuk
membangkitkan asumsi, termasuk kedalam karakteristik
d. Mekanisme transparansi
e. Siklus Model
b. Relevansi (relevance)
c. Keakuratan (accuracy)
d. Elaborasi
c. Relevansi (relevance)
d. Keakuratan (accuracy)
a. Model Fisik
b. Model Dinamis
c. Model Matematika
d. Model Statis
e. Semua Benar
fase:
a. Penentuan Masalah
b. Pengembangan Model
c. Pengambilan Keputusan
d. Mekanisme Transparansi
e. Generalisasi
SOAL
JAWABAN
1. Secara umum model digunakan untuk memberikan gambaran, memberikan penjelasan dan
memberikan perkiraan dari realitas yang diselidiki.
Semakin tinggi derajat generaslisasi suatu model, maka semakin baik, sebab kemampuan
model untuk memecahkan masalah semakin besar.
2. Mekanisme transparansi
Model dikatakan baik jika kita dapat melihat mekanismenya dalam memecahkan
masalah.
Menunjukkan proses pemodelan tidak pernah berakhir, selalu memberi celah untuk
membangkitkan asumsi.
Prinsip relevansi merupakan sifat yang melekat dalam model karena model harus
menggambarkan satu bagian yang diamati, Dengan demikian, model hanya dapat
mencakup aspek-aspek yang relevan dengan sasaran-sasaran dan sudut pandang yang
telah ditetapkan. Fase Penentuan Masalah
3. Keakuratan (accuracy)
Keakuratan dalam model adalah keakuratan dalam informasi yang bergantung pada
tingkat kebutuhan pengguna model terhadap persoalan yang diamati atau ketelitian yang
diinginkan dalam pembuatan sebuah model
Tingkat agregasi perlu dipertimbangkan sesuai dengan tingkat kecukupan atau kepuasan
minimal yang harus didapat dengan memakai model.
Maksudnya sampai sejauh mana setiap komponen maupun aktivitas akan diteliti atau
komponen mana saja yang dapat dikelompokan menjadi satu komponen kelompok yang
lebih besar.
Model Fisik
Model ini didasarkan pada beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dgn
listrik, atau listrik dgn hidrolika.
Model Matematika
Model ini menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk
merepresentasikan sistem.
Model Statis
Model dalam kategori statis, baik fisik atau matematika, memiliki nilai atribut yg berbeda
dalam keadaan seimbang.
Model Dinamis
Merupakan kebalikan dari model statis, model dinamis menunjukkan perubahan setiap
saat akibat aktivitas-aktivitasnya
Model Analitis
Model yg penyelesaiannya dilakukan dengan teknik analitis, dgn menggunakan deduksi
teori-teori matematika.
Model Numerik
Model yg diselesaikan dengan teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui tahapan-
tahapan perhitungan iterative.
Model Simulasi
Penyelesaian dgn model ini dilakukan jika keadaan tidak memungkinkan untuk
menggunakan cara analitik. Jika model matematika ini bersifat dinamis, penghitungan ini
biasanya dilakukan dgn komputer (Emshoff, 1970).
Analis menentukan ruang lingkup sistem & tujuannya. Elemen sistem & hubungannya
diterjemahkan dalam bentuk model konseptual utk dilakukan validasi atas data yg diperoleh,
rancangan model dan model. Kemudian model ini dikomunikasikan dgn pengambil keputusan,
bila belum diterima, maka dilakukan pengulangan penetapan sistem dan tujuan dari sistem.
Elaborasi
Penyederhanaan dilakukan dgn menggunakan asumsi ketat, yg tercantum pada jumlah,
sifat dan relasi variabel-variabelnya, yg memenuhi persyaratan konsistensi, ekivalensi
dan relevansi.
Analogi
Menggunakan prinsip-prinsip hukum, teori yg sudah dikenal secara meluas tetapi belum
pernah digunakan untuk memecahkan masalah yg dihadapi.
Dinamis
Pengembangan model bukanlah proses yg bersifat mekanistik dan linier, jadi dalam
pengembangannya munkin saja dilakukan pengulangan.