Professional Documents
Culture Documents
Model Pendekatan Strategi Metode Dan Tek
Model Pendekatan Strategi Metode Dan Tek
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh
manusia namun lebih dari itu yakni agar manusia menyadari posisinya sebagai
utusan Allah di bumi, yang tentu mereka akan meningkatkan dirinya untuk
menjadi manusia yang berilmu beriman dan bertakwa juga beramal sholeh.1
serta bisa bermanfaat untuk sekitarnya. Dalam proses pendidikan sendiri, kita
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.2 Dengan tanpa adanya interaksi dari pendidik dan peserta didik dengan
pernyataan tersebut, interaksi merupakan syarat utama yang harus ada dalam
pembelajaran. Selain adanya interaksi, Ciri lain dari pembelajaran adalah yang
utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara
1
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung:
Imtiha, 2007) hlm. xi
2
Achjar Chalil, Pembelajaran Berbasis Fitrah (Jakarta: Balai Pustaka, 2009) hlm. 1
1
2
direncanakan sebelumnya.3
hulunya adalah masa depan peserta didik juga majunya suatu bangsa. Untuk itu
pendidikan formal adalah rendahnya daya serap yang dimiliki peserta didik.
Dan salah satu faktornya merupakan proses belajar yang dilakukan peserta
didik bukanlah proses belajar yang sebenarnya. Dalam hal ini tanggung jawab
pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai baik dengan materi dan kondisi peserta didik maka
sudah tentu pembelajaran yang dilakukan akan optimal sesuai dengan tujuan
Untuk itu pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang model,
3
Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hlm. 3
3
sekolah dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut dapat kita ambil rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi dari model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran?
2. Bagaimana contoh macam-macam model, pendekatan, strategi,metode dan
teknik pembelajaran pada pembelajaran IPS pada kurikulum 2013?
3. Bagaimana contoh aplikasi model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran dalam pembelajaran IPS?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut, diharapkan dalam makalah ini dapat
mencapai tujuan antara lain:
1. Memahami definisi dari model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran.
2. Memahami contoh model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran.
3. Memahami contoh aplikasi model, pendekatan, strategi,metode dan teknik
pembelajaran dalam pembelajaran IPS.
4
BAB II
PEMBAHASAN
4
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa,(Yogyakarta: Deepublish, 2017) hlm. 42
5
objek untuk mencapai tujuan. Pendekatan juga bisa berarti cara pandang
terhadap sebuah objek persoalan, dimana cara pandang itu adalah cara
pandang dalam konteks yang lebih luas.5
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus
mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana.
Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar
yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu,
Pendekatan pembelajaran yang berorientasiatau berpusat pada siswa dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru.6
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.7
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.8 Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks
dengan makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa
diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam
manifestasi aktivitas pengajaran.9
5
Ramayulis, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Padang: BABN Press, 2003), hal. 101.
6
Wina Senjaya. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.2008. hal 127
7
Udin S. Winataputra.. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka. 2003).hal 126
8
Wina Senjaya. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2008). hal 126
9
Rohani AhmadPengelolaan pengajaran(Jakarta : Erlangga2004).hal 32
6
10
Seno Sobroto, Seri Bahasa Indonesia, (Semarang: Aneka Ilmu, 2006), hal. 340.
11
Evi Fatimatur Rusydiyah, Media dan Teknologi Pembelajaran (Teori dan Praktek
dalam Pembelajaran Pendidikan Islam), (Surabaya: PMN & IAIN Press Sunan Ampel Surabaya,
2002), 174
7
12
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ed Abdul Halim
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 4
13
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 7.
14
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsi-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam, (Bandung:
Diponegoro, 1996), hal.45-46
8
15
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group) hlm. 199-201
16
Yulia Siska, Pembelajaran IPS di SD/ MI, (Yogyakarta: Garudhawacana, 2018) hlm.
303
9
17
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global,
(Malang UIN-Maliki Press, 2012) hlm. 26
18
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm. 24
19
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm.31
20
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk Sekolah Menengah hlm. 23
10
untuk meyakinkan bahwa mereka memiliki citra diri yang baik. 24 Dan
dengan kepercayaan diri tersebut, diharapkan siswa mampu
mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan yang ia miliki.
d. Model modifikasi tingkah laku.
Model ini mementingkan penciptaan system lingkungan yang
memungkinkan adanya manipulasi penguatan tingkah laku secara efektif
sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki. 25 Orientasi pada
model pembelajaran ini ada pada social learning, koreksi diri, terapi diri,
dan respon terhadap tugas .
Prinsip yang dimiliki dalam kelompok pembelajaran ini adalah
bahwa manusia merupakan sistem-sistem komunikasi perbaikan diri yang
dapat mengubah perilakunya sendiri saat merespon informasi dari
beberapa sukses tugas-tugas dari yang mereka kerjakan.26 Oleh karena itu,
pengaplikasian model pembelajaran ini diharapkan mampu mendorong
siswa untuk semakin mudah mengoreksi sejauh mana kemampuan yang
mereka miliki.
Selain beberapa model pembelajaran yang telah disebutkan diatas. Dari
beberapa refrensi yang kami baca, kami juga menemukan beberapa macam
model pembelajaran lainnya. Barikut macam-macam model-model
pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran IPS antara lain
a. Model pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran yang
terstruktur, berfokus pada ilmu, kegiatan belajarnya banyak dikendalikan
dan diambil alih oleh guru, sehingga waktu lebih efisien. 27 Meskipun
pembelajaran ini berpusat pada guru, tetapi harus menjamin keterlibatan
peserta didik. Jadi, dalam hal ini guru harus menciptakanlingkungan
24
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 38
25
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm24
26
Yuhendri, Pendidikan Ekonomi Untuk …………. Hlm 38
27
Lefudin, Belajar & Pembelajaran, dilengkapi dengan Model Pembelajara, Strategi
pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajara, (Yogyakarta Deepublish,
2017) hlm. 183
12
28
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung,
Remaja Rosdakarya, 2012 Hlm. 170
13
34
Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dan
Penerapannya dalam Proses Pembelajaran di Kelas, (Yogyakarta: Deepublish, 2018)hlm. 3
35
Ma’as Shobirin, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016) hlm. 75-77
36
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, ( Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2007) hlm. 25
16
37
Permendikbud no. 22 tahun 2006
38
Damadi, Pengembangan Model dan metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta:Deepublish, 2017) hlm.107
39
Nining Mariyaningsih &Mistina Hidayati, Bukan Kelas Biasa Teori dan Praktik
Berbagai Modeldan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas
Inspiratif, (Surakarta: Kekata Group) hlm. 66
17
40
Nining Mariyaningsih &Mistina Hidayati, Bukan Kelas Biasa…….. hlm. 68-69
18
41
Trianto Ibn Bada at-Tauby, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah,
hlm. 229
19
42
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group) hlm. 243
43
Wahidmurni, Metodologi Pembelajaran IPS Pengembangan Standar Proses
Pembelajaran IPS di Sekolah/ Madrasah, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017) hlm. 185
20
44
Sanjaya, 2008, hlm. 96
45
Oemar Hamalik, 2004. Hlm. 201
21
4) Prinsip berkelanjutan
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
Strategi pembelajaran ini menekankan pada penggunaan masalah aktual
sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Adapun
langkah-langkah strategi pemebelajaran ini antara lain:
1) Guru menyebutkan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah.
3) Guru membantu siswa mendevinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
4) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasiyang sesuai,
eksperimen untuk medapat penjelasan dan pemecahan masalah.
5) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan berbagai tugas.
6) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi.
7) Kesimpulan atau penutup.49
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses yang holistik
dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi
pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari ataupun konteks kejadian
yang dekat dengan mereka (konteks pribadi, social, dan kultural)
sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalah/ konteks ke
permasalahan/ konteks lainnya.50 Dalam pembelajaran ini pendidik
membantu dan mengarahkan materi pembelajaran kepada situasi dunia
nyata peserta didik. Selain itu keterkaitan anatara yang dipelajari dengan
realitas dunia nyata harus mampu dihubungkan dan mampu menerapkan
49
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007). Hlm 73
50
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. Hlm. 40
23
51
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hm.42
52
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 71
53
Mulyono, Strategi Pembelajaran……. hlm. 74
24
54
Sanjaya, 2009, hlm. 117-228
55
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 29
56
Rahma Johar & Laifah Hanum, STrategi Belajar Mengajar, hlm. 34-35
57
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008) hlm. 272
25
58
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta PT. Bumi Aksara,
2013)hlm. 99
59
Didi Supriadi & Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2012) hlm. 139
60
Syaiful Sagla, Konsep dan Makna Pembelajaran, ( Bandung Alfa Beta, 2005) hlm.
26
61
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 183
62
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 194
63
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm 98-99
64
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 182-183
27
7. Metode Drill
Metode ini digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
ketrampilan dari apa yang dipelajari. Metode ini merupakan
implementasi dari salah satu atau gabungan dari berbagai metode
pembelajaran.65 Mengingat dalam metode ini kurang mengembangkan
daya kreativitas atau bakat inisiatif peserta didik untuk berpikir, maka
guru harus mempertimbangkat tingkat kewajaran penggunaan metode ini
seperti penggunaannya contohnya untuk hal-hal motorik dan
penggunaan rumusan.
8. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode ini berbeda dengan pemberian pekerjaan rumah (PR), metode
resitasi lebih luas dari itu. Resitasi merangsang anak untuk aktif belajar,
baik secara individu ataupun kelompok.66 Resitasi bisa dilakukan di
rumah, lapangan, perpustakaan, kantin dll. Jenis pekerjaan atau tugasnya
pun beraneka ragam, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Seperti
meneliti, menyusun laporan dan tugas-tugas lain yang relevan.
9. Metode Karyawisata
Metode ini biasa disebut juga dengan metode widyawisata dan study
tour, dalam metode ini, cara penyajian pembelajaran dilakukan dengan
membawa peserta didik ke luar untuk mempelajari berbagai sumber
belajar yang terdapat di luar kelas.67 Pemanfaatan lingkungan nyata,
pembelajaran menjadi lebih relevan, memperluas informasi,
membiasakan peserta didik untuk memanfaatkan dunia sekitar, serta
mendorong daya kreatifan anak mampu dicapai dengan menggunkan
media ini. Oleh karena itu, metode ini dianggap sebagai salah satu
metode yang modern.
10. Metode problem solving
Merupakan cara penyajian bahan pembelajaran dengan menjadikan
masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis, dibandingkan,
65
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 110
66
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm 103
67
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 184-185
28
68
Abuddin Nata, Prespektif Islam Tentang…………………… hlm. 187
69
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 113
70
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.114
71
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.115
29
Teknik ini mirip dengan teknik debat, namun setelah guru memilih
topik dan membagi kelompok menjadi 2, guru meminta anggota
kelompok berdiskusi untuk menguatkan argumennya, kemudian
menggabungkan kembali menjadi satu kelompok dengan tempat duduk
yang divariasi berdasarkan pro-kontra tadi dan meminta peserta didik
yang bersebelahan saling berdebat kecil.72
v. Debat aktif
Teknik ini mampu melibatkan peran aktif setiap peserta didik. Guru
harusnya mampu memilih topik-topik yang kontroversial yang
berkaiatan dengan materi pembelajaran. Lalu guru membagi anggota
kelas menjadi 2 kelompok kemudian membaginya lagi menjadi sub-
sub kelompok kecil yang memungkinkan peran aktif seluruh anggota
kelas. Setelah dirasa cukup. Guru bisa memberikan closing dalam
pembelajaran.73
vi. Menggabungkan dua kekuatan
Teknik ini diawali dengan pertanyaan yang diberikan guru yang
merupakan pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pemikiran
yang mendalam, pertanyaan tersebut dijawab oleh masing-masing
individu, setelah beberapa waktu, guru meminta siswa untuk
berpasangan dan sharing dengan pasangannya berkaitan dengan
jawaban masing-masing. Kemudian guru meminta siswa untuk
membuat jawaban baru dari hasil diskusi yang mereka lakukan.74
vii. Pertanyaan Kelompok
Teknik ini mampu meningkatkan kemammpuan tanggung jawab
peserta didik berkaitan dengan apa yang telah dipelajarinya. Pertama-
tama guru membagi anggota kelompok menjadi beberapa kelompok
kecil kemudian memberikan topic-topik yang berbeda sesuai dengan
materi. Kemudian peserta didik diminta untuk berdiskusi tentang
materi yang didapatkannya dan membuat beberapa pertanyaan.
72
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm. 117
73
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.115
74
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.118
30
82
Mulyono, Strategi Pembelajaran………… hlm.121
33
D. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kita peroleh kesimpulan dalam review buku
ini antara lain:
1. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan proses pembelajaran dari awal sampai akhir, yang
didalamnya terdapat pendekatan (sudut pandang yang dikembangkan
dalam pembelajaran), strategi yakni rancangan cara kegiatan yang
34
DAFTAR PUSTAKA
Eggen, P.D. & Kauchak, Donald P.1996. Strategies for Teachers Teaching
Content and Thingking Skills, Boston Allyn and Bacon.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung Alfa Beta.
Tinenti, Yanti Rosinda. 2018. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) dan
Penerapannya dalam Proses Pembelajaran di Kelas. Yogyakarta:
Deepublish.