You are on page 1of 31

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS BAHASA DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI

TINJAU DARI SEGI EJAAN DAN MAKNA BAHASA

INDONESIA

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN

MATA KULIAH PENULISAN KARYA ILMIAH

DISUSUN OLEH :

ZIYAD RIFKI HIDAYATULLAH

7101210010

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

UNIVERSITAS BUNG KARNO

JL. KIMIA NO 20, PEGANGSAAN – JAKARTA PUSAT

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Bahasa Di Media Sosial

Instagram Ditinjau Dari Segi Ejaan Dan Makna Bahasa Indonesia" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,

makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang cara menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar di media social Instagram bagi para pembaca dan juga

bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fadly selaku Dosen Mata Kuliah

Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan

kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 20 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 1
1.2 Masalah ....................................................................................................................... 3
1.2.3 Identifikasi Masalah ................................................................................................. 3
1.2.4 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.2.5 Pembatasan Makalah .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5
BAB II....................................................................................................................................... 7
KERANGKA TEORI ............................................................................................................... 7
2.1 Sejarah Media Sosial................................................................................................... 7
2.2 Pengertian Media Sosial................................................................................................ 10
2.3 Jenis-Jenis Media Sosial .......................................................................................... 11
2.4 Pengertian Bahasa .................................................................................................... 14
2.5 Penggunaan Bahasa Di Media Jejaring Sosial ....................................................... 15
2.6 Dampak Positif Jejaring Sosial Bagi Bahasa Indonesia ........................................... 16
2.7 Dampak Negatif Jejaring Sosial Bagi Bahasa Indonesia ........................................ 17
BAB III ................................................................................................................................... 19
ANALISIS DATA .................................................................................................................. 19
BAB IV ................................................................................................................................... 24
PENUTUP .............................................................................................................................. 24
4.1 Simpulan ................................................................................................................... 24
4.2 Saran ........................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26
LAMPIRAN............................................................................................................................ 27
DATA DIRI PENULIS ........................................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai representasi makna dari penutur dan penggunaannya. Bahasa

memiliki tugas sebagai media untuk menyampaikan suatu makna dalam

berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Beberapa makna yang terdapat dalam

bahasa lisan maupun tulisan memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah variasi

bahasa. Oleh karena itu, makna juga menjadi bagian penting dalam berkomunikasi.

Bahasa pada kenyataannya tidak pernah lepas dari kegiatan manusia, sehingga

bahasa dinilai penting bagi kehidupan manusia, (Crystal dalam Chaer 2007, hlm. 33).

Pentingnya bahasa sebagai media untuk berkomunikasi merupakan sebuah gambaran

umum yang mutlak diketahui oleh manusia, karena dalam berkomunikasi biasanya

akan tercipta sebuah kemajuan berbahasa. Kemajuan tersebut tentu tidak hanya tercipta

langsung dari pengguna bahasa, tetapi kemajuan berbahasa tersebut dapat juga

diperoleh secara tidak langsung melalui media yang menjadi salah satu alat untuk

berkomunikasi manusia. Kemajuan berbahasa ini dapat dirasakan melalui

perkembangannya yang tidak hanya ada pada ilmu pengetahuan saja, tetapi terdapat

pula pada perkembangan teknologi. Hal ini memicu terjadinya kolaborasi dalam

kemajuan berbahasa, karena teknologi kini diciptakan beriringan dengan bahasa yang

menyertai sebagai media berkomunikasi bagi manusia.

1
Kemajuan teknologi yang muncul dan mendominasi keterkaitannya dengan

bahasa terdapat pada media internet atau lebih spesifik pada media sosial. Media sosial

sendiri dapat disebut sebagai media online yang diciptakan melalui kecanggihan

teknologi terkini dan dapat membuat para penggunanya dengan mudah saling

berhubungan atau berpartisipasi baik dalam bentuk forum, obrolan, dan penggambaran

visual suatu bahasa. Hadirnya peran bahasa yang besar saat berkomunikasi dalam

media sosial ini memicu terjadinya perkembangan bahasa.

Penggunaan bahasa di media sosial merupakan salah satu keunikan dan

perkembangan bahasa yang kini terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna dari

media sosial ini merupakan kalangan yang mampu melakukan sikap berbahasa dan

memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan berbahasa

tersebut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya suatu masalah komunikasi di

media sosial.

Bahasa pada media sosial dapat menjembatani komunikasi antar orang yang

menggunakannya dengan menggunakan media yang dihubungkan dari internet (media

sosial). Saat ini media sosial di kalangan masyarakat sudah cukup luas penggunaanya,

karena media sosial dapat mempermudah komunikasi, baik komunikasi secara lisan

maupun tulisan atau teks. Hal ini bukan hanya asumsi, kenyataan pengguna media

sosial ini dapat dilihat pada persentasi pengguna yang biasanya mudah ditemukan

diberbagai akun media sosial. Hal tersebut tentu bukan hanya berdampak pada

pengguna, tetapi juga berdampak pada penggunaanya, salah satunya yaitu bahasa di

media sosial itu sendiri.

2
Bahasa yang menjadi bagian dari komunikasi di media sosial terdapat dalam

beberapa jenis akun, seperti facebook, twitter, instagram, dan sebagainya. Jika

facebook dan twitter merupakan sebuah akun media sosial yang di dalamnya dapat

melakukan percakapan singkat yang biasa disebut dengan ‘kicauan’ dan juga dapat

digunakan untuk berbagi informasi berupa teks maupun gambar, sedangkan instagram

adalah sebuah akun yang digunakan untuk berbagi informasi mengenai gambar dan

kemudian gambar yang di-posting tersebut dapat diberi penjelasan dan dikomentari

oleh para penggunanya.

1.2 Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan, masalah yang akan dibahas dalam penulisan

makalah ini adalah penggunaan bahasa pada media social Instagram yang saat ini

cenderung telah merusak struktur Bahasa Indonesia serta tidak lagi memperhatikan

kaidah-kaidah yang berlaku.

1.2.3 Identifikasi Masalah

Penggunaan bahasa di media sosial merupakan salah satu keunikan dan

perkembangan bahasa yang kini terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna dari

media sosial ini merupakan kalangan yang mampu melakukan sikap berbahasa dan

memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan berbahasa

3
tersebut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya suatu masalah komunikasi di

media sosial.

1.2.4 Rumusan Masalah

Masalah yang berhasil penulis rumuskan berdasarkan tema dari penulisan ini

yaitu sebagai berikut :

1. Apakah kalimat dalam media sosial Instagram yang digunakan telah

telah cukup efektif ?

2. Bagaimana perubahan makna yang terjadi pada media social Instagram?

3. Bagaimana tanggapan pembaca terhadap penggunaan Bahasa Indonesia

yang salah atau kurang efektif ?

1.2.5 Pembatasan Makalah

a) Pengaruh penggunaan bahasa pada media social Instagram dibatasi

melalui angket terhadap respon pembaca dan pengguna.

b) Media sosial yang dipakai untuk penelitian tidak boleh lebih dari satu

media sosial.

c) Jumlah penelitian pada media sosial Instagram tidak boleh lebih dari

20 status.

4
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka penulisan ini

bertujuan untuk mengetahui pentingnya memperhatikan bahasa yang di gunakan agar

tidak merusak struktur bahasa berdasarkan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

Sedangkan manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut :

 Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan

kesadaran akan bagaimana cara menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar, serta sebagai salah satu tugas wajib untuk nilai akhir

dalam mata kuliah penulisan karya ilmiah.

 Bagi Penulis

Dapat mengerti pengaruh dan cara penggunaan bahasa yang baik dan

benar sesuai kaidah-kaidah yang ada pada Bahasa Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan memiliki kegunaan/manfaat baik

secara teoretis maupun praktis sebagai berikut.

5
a) Manfaat Teoretis

Secara teoretis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

 Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian

ini dapat dijadikan dokumentasi variasi bahasa untuk memperkaya

kajian sosiolinguistik.

 Bagi kajian Sosiolinguistik, penelitian ini dapat dijadikan referensi

bagi peneliti lain yang tertarik menggunakan kajian sosiolinguistik

khususnya mengenai variasi bahasa.

b) Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat penelitian ini adalah untuk memperdalam

pengetahuan mengenai variasi bahasa yang terjadi pada kalangan anak

muda dan di media sosial.

6
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Sejarah Media Sosial


Media sosial kini memiliki peranan penting dalam kehidupan, semula media

sosial hanya digunakan untuk bersosialisasi dan berinteraksi antar pengguna.Dalam

perkembangannya, media sosial digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari

berbagi pengetahuan, kegiatan sosial, menyebar undangan hingga jualan.

Pesatnya perkembangan teknologi sekarang membuat banyak aplikasi media

sosial baru yang bermunculan di dunia maya. Kini dengan mengandalkan smartphone

yang berhubungan dengan internet, seseorang sudah bisa mengakses beberapa situs

sosial media seperti, facebook, twitter, line, wechat, kakao talk dan itu semua bisa kita

akses dimana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan koneksi internet dan itu

membuat arus informasi semakin besar dan pesat. Perkembangan sosial media yang

pesat ini tidak hanya terjadi pada negara negara maju saja, di negara berkembang

seperti Indonesia, banyak user atau pengguna sosial media dan perkembangan yang

pesat ini bisa menjadi pengganti peran media massa konvensiaonal dalam

menyebarkan berita atau informasi.

Pada tahun 1920-an, menurut the Oxford English Dictionary orang mulai

berbicara tentang media masa dan satu generasi. Kemudian pada tahun 1950-an, orang

mulai bicara tentang revolusi komunikasi, namun perhatian terhadap sarana-sarana

komunikasi jauh lebih tua daripda itu. Retorika, yaitu studi tentang seni berkomunikasi

7
secara lisan dan tulisan, sudah mendapat tempat yang sangat terhormat di masa Yunani

dan Romawi kuno. Retorika juga dipelajari di abad pertengahan, dan dengan semangat

yang lebih besar lagi di zaman Renaissance.

Dalam paruh pertama abad ke-20, terutama sekali ketika munculnya perang

dunia ke dua, perhatian para ilmuwan terfokus pada studi tentang propaganda. Baru-

baru ini, beberapa ahli teori yang ambisius, mulai dari antropologi prancis Claude Levi-

Strauss sampai pakar sosiologi jerman Niklas Luhman telah memperluas konsep

komunikasi lebih jauh lagi. Luhman tentang kekuasaan, uang dan cinta karena

demikian banyaknya Komunicationsmedien. 2 Awal mula terbentuknya sosial media

terjadi pada tahun 1978 dari penemuan sistem papan buletin, yang dapat

memungkinkan sesorang untuk mengunggah, atau mengunduh informasi, dapat

berkomunikasi dengan mengunakan surat elektronik yang koneksi internetnya masih

terhubung dengan saluran telepon dengan modem. Sistem papan buletin ini ditemukan

oleh Ward Christensen dan Randy Suess yang keduanya adalah sesama pecinta dunia

komputer. Perkembangan sosial media pertaman kali dilakukan melalui pengiriman

surat elektronik pertama oleh peneliti ARPA ( Advanced Research Project Agency)

pada tahun 1971. 1995 adalah kelahiran situs GeoCities, situs ini melayani Web

Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data website agar halaman website

tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak

dari berdirinya website - website lain.

8
Tahun 1997 muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun

sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs

jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs

jejaring sosial di banding Classmates.com.

Tahun 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. Situs ini

menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga

pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi

ataupun untuk mengkritisi pemerintah. Bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak

berkembangnya sebuah media sosial5 . Perkembangan media sosial di indonesia

berangkat dari masuknya internet ke indonesia yaitu pada tahun 1990 an, saat itu

jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana

semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara

para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada

perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian

aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX

(Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. Berdasarkan catatan whois

ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB

(192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS

Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman

Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupa kan beberapa nama-nama

legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994.

9
Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam

membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Tulisan-tulisan

tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di

media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan

radio" di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron

Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.

Berdirinya Friendster pada tahun 2002, merupakan tonggak awal lahirnya situs

media sosial. Pada saat itu friendster sangat booming, dan menjadi sebuah media sosial

menjadi fenomenal terutama di indonesia sendiri. Pada tahun 2003 lahir juga media

sosial yang bernama LinkEdln, dan Myspace akan tetapi kedua media sosial ini tidak

terlalu digandrungi oleh masyarakat indonesia. Pada tahun 2004 lahirlah aplikasi media

sosial yang sangat fenomenal hingga saat ini yaitu Facebook. Setelah itu mulailah

aplikasi media sosial bermunculan seperti Twitter, google+, instagram dan lainnya.

2.2 Pengertian Media Sosial


Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara

online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,

berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan

(networking).

Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para

penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.

10
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai

"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi

dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran.

Secara sederhana, istilah media bisa dijelaskan sebagai alat komunikasi, terkadang

pengertian media ini cenderung lebih dekat terhadap sifatnya yang massa karena telihat

dari banyaknya pembahasan tentang komunikasi massa. Beragam kriteria bisa dibuat

untuk melihat bagaimana media itu, ada yang membuat krietria media berdasarkan

teknologinya, seperti media cetak yang menunjukan bahwa media tersebut dibuat

dengan mesin cetak dan media elektronik yang dihasilkan oleh perangkat elektronik.

Dari sumber atau organ yang menjelaskan bagaimana cara mendapatkan atau

bagaimana kode-kode pesan itu diolah, misalnya media vidio visual yang diakses

dengan mengggunakan organ pendengaran dan penglihatan. Ada juga yang

menuliskannya berdasarkan bagaimana pesan itu disebarkan seperti media penyiaran

(broadcast) dimana media merupakan pusat dari produksi pesan, seperti stasiun

televisi, dan pesan itu disebarkan serta bisa dinikmati oleh siapa saja asal memiliki

pesawat televisi.

2.3 Jenis-Jenis Media Sosial


Berikut ini 6 (enam) jenis media sosial :

1. Layanan Blog

secara ringkas bisa dipahami sebagai jurnal pribadi di internet, untuk berbagi

catatan atau pandangan penggunanya tentang beragam hal. Penggunanya lazim disebut

sebagai narablog (blogger). Contoh: WordPress, Blogger.

11
Untuk pemasaran, blog bisa digunakan dalam kegiatan Content Marketing,

seperti business blogging, mengedukasi sasaran pasar tentang topik tertentu atau

keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan, atau memperkuat SEO atau

relasi brand dengan topik tertentu.

2. Layanan jejaring sosial (social network)

Jenis layanan yang fokus pada terbangunnya jejaring di antara penggunanya untuk

saling berbagi pesan, informasi, foto, atau video. Model relasi antar pengguna yang

lumrah berbentuk pertemanan dengan cara saling Add atau Connect. Contoh:

Facebook, Lindkedin, Instagram, Twitter dan lain-lain.

Untuk pemasaran, jejaring sosial bisa digunakan sebagai content channel yang

memuat berbagai bentuk informasi dari brand; mulai dari konten edukasi, penawaran

promosi, informasi event, hingga membuka topik diskusi dengan pengguna lain

pada channel ini.

3. Layanan blog mikro (microblogging)

Meski kegunaannya serupa, tapi jenis media ini lebih ringkas, hingga

memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat dibandingkan blog. Contoh:

Twitter.

Pada kegiatan pemasaran, microblogging bisa dioptimalkan

sebagai channel untuk berinteraksi cepat dengan audiens yang disasar, hingga berbagi

informasi ringkas yang penting diketahui konsumen atau pengguna lain

12
di channel terkait. Contohnya, jadi saluran untuk menangani keluhan atau pertanyaan

konsumen atau pelanggan.

4. Layanan berbagi media (media sharing)

Kalau kita suka menonton YouTube atau mendengar Soundcloud, keduanya

tergolong dalam jenis ini; yang fokus utamanya memang untuk berbagi konten media

seperti foto, audio, atau video. Contoh lain: Instagram, Flickr.

Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk berbagi konten-konten yang kuat secara

visual; seperti foto produk, kegiatan brand, sampai konten seperti infografik atau

video.

5. Layanan forum

Bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah dikenal sejak lama.

Layanan ini jadi tempat pengguna bisa memperbincangkan hal atau topik spesifik

dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi. Contoh: Kaskus, Quora.

Untuk pemasaran, jenis ini bisa digunakan untuk membangun

kredibilitas brand terkait topik tertentu. Misal, brand terlibat dalam diskusi tentang

topik yang merupakan segmen atau kategori brand tersebut, dan menunjukkan

keahlian atau expertise-nya pada pengguna lain terkait topik tersebut.

6. Layanan kolaborasi

13
Seperti namanya, layanan ini memberi kesempatan penggunanya untuk

berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau mengoreksi konten. Contoh:

Wikipedia.

Pemasar bisa membangun koneksi dengan para kontributor pada layanan ini,

untuk menyajikan data dan informasi yang tepat jika menyangkut brand terkait;

khususnya jika konten yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut.

2.4 Pengertian Bahasa


Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan

sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk

beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,

gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai

sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam

dan manusiawi.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian bahasa secara umum dapat

didefenisikan sebagai lambang, serta pengertian bahasa menurut istilah adalah alat

komunikasi yang berupa sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap pada manusia.

Menurut Pateda (1987:4) bahwa bahasa merupakan saluran untuk menyampaikan

semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada orang lain. Bahasa

juga memungkinkan manusia dapat bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat.

Hal tersebut berkaitan erat bahwa hakikat manusia sebagai makhluk sosial memerlukan

bahasa untuk memenuhi hasratnya.

14
2.5 Penggunaan Bahasa Di Media Jejaring Sosial
Hal utama yang patut diperhatikan saat membahas media sosial adalah

peralihan dari bahasa lisan menjadi bahasa tulisan. Pelaku dan penikmat media sosial

ketika sedang berkomunikasi tulis sering melakukan kegiatan :

1. Menyingkat

Terlalu panjangnya tulisan dan untuk membuatnya agar lebih

mudah dan enak dibaca oleh pengguna lain pengguna media

sosial biasa menyingkat tulisan mereka. Contoh : w atau gw =

gue yang berarti aku ; u atau km = you atau kamu ; mls = malas

; gk = enggak, dn lain-lain.

2. Adanya Sisipan Bahasa Inggris

Banyak pengguna media sosial dalam postingan statusnya

menggunakan sisipan bahasa inggris.

Contoh :

1. Oh, Kamu Sweet banget sihh!!

2. guys, Holiday yukkk!!

3. Penggunaan Emoticon

Pengguna media sosial tidak pernah lupa menambahkan

bentuk-bentuk emot icon selain lucu bentuk-bentuk tersebut

dapat mengekspresikan tulisan mereka sehingga terlihat lebih

hidup.

15
4. Memunculkan Istilah Baru Dalam Media Sosial

Seringnya melakukan komunikasi tulis pengguna media sosial

pun terkadang membentuk kosakata-kosakata baru untuk

melancarkan komunikasi mereka. Contoh : OOT : out of the

topic yang artinya keluar dari topik bahasan atau tidak

nyambung ; mager : Males gerak ; gabut : Bosan ; pertamax :

pertama, dan lain-lain.

2.6 Dampak Positif Jejaring Sosial Bagi Bahasa Indonesia


Media sosial yang paling banyak dinikmati saat ini adalah facebook, twitter, dan

instagram yang memiliki beragam pengguna dari anak-anak hingga paruh baya.

Kemudahan berekspresi dan berkreasi membuat masyarakat sangat menggemari tiga

media sosial ini.

Menurut Syarif Yunus dalam artikelnya “Bahasa Indonesia di Dunia Maya

Ancaman atau Peluang” menyebutkan bahwa dengan adanya media sosial ini dapat

memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya

sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa Indonesia

menjadi lebih hati-hati terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di

masyarakat. Kita menjadi semakin peduli terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan

benar setelah munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial.

Menurut Sunaryo (2000 : 6), “Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa

Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang”.

16
Dengan adanya teknologi sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia

mengalami kemajuan yang cukup besar. Hal tersebut karena adanya perkembangan

teknologi yang kian hari kian canggih sehingga menimbulkan akulturasi dan pengaruh

terhadap perkembangan kosa-kata bahasa Indonesia. Dengan adanya teknologi, bahasa

Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa cetak dan elektronik, baik visual atau

audio, harus memakai bahasa Indonesia. Seperti memberikan informasi-informasi

melalui media internet ataupun televisi dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan bahasa Indonesia. sehingga

media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara

baik dan benar.

2.7 Dampak Negatif Jejaring Sosial Bagi Bahasa Indonesia


Menurut Febri dalam artikelnya yang berjudul “Dampak Teknologi dalam

Perkembangan Bahasa Indonesia” menyebutkan bahwa media sosial selain memberi

pengaruh positif juga memberi pengaruh negatif antara lain :

1. Menyebarkan bahasa gaul sehingga menjadi santapan sehari-hari dan menjadi

hal yang lumrah bila menggunaakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya

derajat bahasa Indonesia, juga membuat anak-anak pengguna media sosial yang

masih di bawah umur tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar dalam situasi formal.

2. Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat bahasa Indonesia

semakin terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa

inggris.

17
3. Penggunaan bahasa Indonesia yang menyimpang dari kaidah. Yaitu dapat

dilihat dari penggunaan singkatan-singkatan.

18
BAB III
ANALISIS DATA

Berdasarkan teori yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, tak dapat dipungkiri

bahwa ejaan, struktur, makna, serta kata baku dan tidak baku bahasa pada media sosial

sangat berpengaruh pada Bahasa Indonesia. Berikut merupakan 20 contoh status pada

media sosial Instagram yang dapat penulis analisis :

1. Mungkin dia maunya yang cakep biar gamalu dipamerin ke temennya.

(gambar postingan @ramthetic)

Analisis kesalahan tersebut adalah kata biar gamalu yang tidak baku seharusnya

diganti menjadi “agar tidak malu”, kata dipamerin seharusnya diganti menjadi

“dipamerkan” dan kata temennya diganti menjadi “temannya”. Dan kalimat

yang benar yaitu “Mungkin Dia Maunya yang Cakep Agar Tidak Malu

diPamerkan ke Temannya”.

2. Biar ga mikirin sambal kacang sama saos muluk. Sekali-kali kang somay

piknik dulu cari inspirasi ya khannn… (caption postingan @galih_rizkii)

Analisis kesalahan tersebut adalah kalimat biar ga mikirin seharusnya diganti

menjadi “agar tidak memikirkan”, kata muluk seharusnya diganti menjadi

“terus”, kata kang somay seharusnya diganti menjadi “tukang somay”, kata cari

seharusnya diganti menjadi “mencari”, dan kata khannn… seharusnya diganti

menjadi “kan” saja. Dan kalimat yang benar yaitu “Agar tidak memikirkan

sambal kacang sama saos terus. Sekali-kali tukang somay piknik dulu mencari

inspirasi dulu ya kan”.

19
3. Jangankan Haters, temen aja kadang ga suka liat kita Bahagia.

(gambar postingan @yespirasi)

Kata Haters seharusnya diganti karena dia bahasa asing menjadi “pembenci”,

kata temen aja seharusnya diganti menjadi “teman saja”, dan kalimat ga suka

liat seharusnya diganti menjadi “tidak suka melihat”. Dan menjadi bahasa yang

benar yaitu “Jangankan Pembenci, teman saja kadang tidak suka melihat kita

Bahagia”.

4. Sukses terus all! (caption postingan @fikinakii)

Kata “all!” seharusnya diganti menjadi “semuanya!” karena kata “all!” berasal

dari bahasa inggris atau bahasa asing. Dan bahasa yang benar yaitu “Sukses

terus semuanya!”.

5. Hidup itu pilihan. Saat ada masalah, kamu milih lari atau

menghadapinya? (gambar postingan @yespirasi)

Kata “milih” seharusnya diganti menjadi “memilih” karena milih adalah kata

yang tidak baku. Dan bahasa yang benar yaitu “Hidup itu pilihan. Saat ada

masalah, kamu memilih lari atau menghadapinya”.

6. SELAMAT ULANG TAHUN, semoga Panjang umur, sehat selalu, dan

murah rezeki. (caption postingan @tiara)

Analisis kesalahan kata “SELAMAT ULANG TAHUN” adalah dalam

penggunaan huruf kapital tidak digunakan seluruhnya dalam sebuah kalimat.

7. Ingin ku bertanya pada rumput yg bergoyang. Tp tek ra goyang sukete

(caption postingan @icukags.s)

20
Kata tersebut seharusnya diganti dengan menggunakan bahasa Indonesia “tapi

kenapa rumputnya tidak bergoyang”

8. Gak perlu tenar yang penting kita main sangar jangan larut eforia kita

fokus juara (caption postingan @radotvalent)

Dalam kesalahan kata eforia dengan penulisan yang benar adalah euforia yang

berati seseorang yamg meiliki perasaan yang gembira bahkan perasaan ini bisa

lebih. Dan bahasa yang benar yaitu “Gak perlu tenar yang penting kita main

sangar jangan larut euforia kita fokus juara”.

9. Sefruit tutorial membuat lesung pipi

(caption postingan @kegoblogagarislucu)

Kata sefruit ini kata penghubung kalimat dan seharusnya menjadi “sebuah”.

Dan bahasa yang benar yaitu “Sebuah tutorial membuat lesung pipi”.

10. Semoga yang lagi punya HUTANG. Dimudahkan rezekinya dan

didatangkan dari pintu mana saja, yang Allah kehendaki

(gambar postingan @yespirasi)

Analisis kesalahan kata “HUTANG” adalah dalam penggunaan huruf kapital


tidak digunakan seluruhnya dalam sebuah kalimat.
11. Bener bgttttt (caption postingan @savage.writing)

Kata bener itu tidak baku seharusnya “Benar” dan ejaan kata “bgttttt” itu salah

seharusnya “banget”. Dan bahasa yang benar yaitu “Benar banget”.

12. Biarin aja ga usah ditegur, intinya kita tau oh sekarang dia begitu.

(gambar postingan @savage.writing)

21
Kalimat biarin aja ga usah seharusnya diganti menjadi kata baku “Biarkan saja

tidak usah” dan kata tau seharusnya menjadi “tahu”. Dan bahasa yang benar

yaitu “Biarin saja tidak usah ditegur, intinya kita tahu oh sekarang dia begitu.”.

13. I miss you (gambar postingan @savage.writing)

Kata yang berasal dari bahasa asing seharusnya diganti menjadi “aku

merindukan mu”.

14. Bukannya ga mau cerita, cuma kadang nyaman aja dipendem sendiri.

(gambar postingan @tweetpost.id)

Kata ga mau seharusnya menjadi kata baku “tidak mau”, ejaan kata cuma

seharusnya menjadi “cuman” dan kata aja dipendem seharusnya menjadi “saja

dipendam”. Dan perbaikan bahasa yang benar yaitu “Bukannya tidak mau

cerita, cuman kadang nyaman saja dipendam sendiri”.

15. Wah si kecil mulai aktif ya bund (caption postingan @nihongo.monggo)

Ejaan dari kata bund seharusnya diteruskan saja menjadi “bunda”. Dan

penggunaan bahasa yang benar yaitu “wah si kecil mulai aktif ya bunda”.

16. Saya tidak pernah maksa seseorang untuk terus bersama saya,

bertahanlah jika anda betah dan pergilah jika anda lelah.

(gambar postingan @zii_dannn)

Kata maksa seharusnya diganti menjadi memaksa. Dan bahasa yang benar yaitu

“Saya tidak pernah memaksa seseorang untuk terus bersama saya, bertahanlah

jika anda betah dan pergilah jika anda lelah”.

17. Kecerdasan finansial. Jangan mikirin gengsi mulu. Berpikir realistis

tinggalkan gengsi. (caption postingan @yespirasi)

22
Kata mikirin harusnya diganti menjadi “memikirkan”, dan kata mulu

seharusnya diganti juga menjadi “terus”, kedua kata tadi tidak baku. Dan bahasa

yang benarnya yaitu “Kecerdasan finansial. Jangan memikirkan gengsi terus.

Berpikir realistis tinggalkan gengsi.

18. Udah capek-capek mikirin masa depan, eh taunya sukses.

Semoga itu kamu. (gambar postingan @yespirasi)

Kata udah seharusnya diganti menjadi “sudah”, kata mikirin diganti menjadi

“memikirkan”, dan kata taunya diganti menjadi tahunya, tiga kata tadi tidak

baku. Dan bahasa yang benarnya yaitu “Sudah capek-capek memikirkan masa

depan, eh tahunya sukses. Semoga itu kamu”.

19. Benci sih engga, cuma udah kek males aja mau berinteraksi.

(gambar postingan @korban.pelampiasann)

Kata engga seharusnya diganti menjadi “tidak”, dan kalimat Cuma udah kek

males aja seharusnya diganti menjadi “cuman sudah kayak malas saja”. Dan

pembenaran kalimat diatas yaitu “Benci sih tidak, cuman sudah kayak malas

saja mau berinteraksi”.

20. Wajar aja yang positif corona nambah terussssssss.

(komentar @erlynda_kasim)

Kata aja seharusnya diganti menjadi “saja”, dan kata terussssssss seharusnya

diganti menjadi “terus”, karena Penggulangan huruf seharusnya tidak dipakai

karena tidak sesuai dengan kaidah penulisan.

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dari penelitian tersebut wujud penggunaan bahasa dalam jejaring social

Instagram dapat berupa kata baik kata tunggal maupun kata kompleks, frasa, klausa,

kalimat, dan wacana. Selain itu, variasi bahasa yang digunakan dalam penulisan status

di Instagram juga unik dan lucu, seperti kata muluk, bund, sefruit, dan lain-lain. Selain

kosakata-kosakata tersebut, penggunaan emotikon lucu juga sering muncul dalam

penggunaan variasi bahasa. Kosakata-kosakata tersebut sebenarnya adalah variasi

bahasa slang atau prokem yang muncul sejak zaman 1970-an yang kemudian menjadi

bahasa sehari-hari dan sering ditemukan dalam social media. Dalam social media

seperti Instagram juga memiliki fungsi social yaitu fungsi untuk mengajak,

mempromosikan, mengungkapkan permintaan maaf, terimakasih, ataupun bertanya.

4.2 Saran
Sebenarnya sah-sah saja bagi mereka (terutama remaja) yang menggunakan

bahasa alay, karena hal tersebut merupakan bentuk kreatifitas yang mereka buat.

Namun sebaiknya penggunaan bahasa alay dapat digunakan sesuai dengan situasi dan

kondisi atau tidak digunakan pada situasi-situasi yang formal. Misalnya pada saat

berbicara dengan teman. Teman disini adalah mereka yang mengetahui dan mengerti

bahasa alay tersebut. Tetapi juga jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa

24
Indonesia kita. Karena biar bagaimanapun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa

kebanggaan kita dan wajib untuk dijaga serta dilestarikan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Putri. 2015. “Variasi Bahasa Dalam Commawiki Di Media Sosial”,

http://repository.upi.edu/20270/3/S_IND_1103211_Chapter%201.pdf, diakses pada

20 januari 2022 pukul 13.35.

Kholifah, Umi, dan Atiqa Sabardila. 2020. ”Analisis Kesalahan Gaya Bahasa Pada

Sosial Media Instagram dalam Caption dan Komentar”,

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/download/30866/pdf, diakses pada

20 januari 2022 pukul 15.05.

Hidayah, Yayu. 2017. ”Penggunaan Bahasa Di Media Sosial”,

http://yayuhidayah.blogspot.com/2017/05/penggunaan-bahasa-di-media-sosial.html

diakses pada 21 Januari 2022 pukul 10.30.

26
LAMPIRAN

27
DATA DIRI PENULIS

Nama : Ziyad Rifki Hidayatullah

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 13 Desember 2002

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp.Ciparay, RT03/02

Kel.Sindanglaya, Kec.Cinangka,

Banten

Telephone : 085893383600

Nama Ayah : Ahmad Syuhada

Nama Ibu : Fatonah

Email : ziyadrifki1312@gmail.com

Pendidikan

2009 – 2015 : SDN Ciparay

2015 – 2018 : SMPN 1 Cinangka

2018 – 2021 : SMAN 1 Cinangka

2021 – : Program Sarjana (S-1) Sistem Komputer Universitas


Bung Karno

28

You might also like