You are on page 1of 12

UJI KUANTITATIF DAN KUALITATIF AIR (BAKTERI COLIFORM)

JURNAL PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi
Dosen Pengampu:
Dr.Peristiwati M.Kes.
Dr. Hj. Any Fitriani M.Si.

disusun oleh :
Salma Nur’ani Warodatuszaqiah
2004356
Pendidikan Biologi A 2020

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
A. Judul
Uji Kuantitatif dan Kualitatif Air (Bakteri Coliform)
B. Tujuan
1. Untuk menentukan kehadiran bakteri coliform dalam sampel air.
2. Untuk memperkirakan jumlah bakteri coliform dalam sampel air dengan metode
Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT).
C. Dasar Teori
Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan
terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk menentukan standar
kualitas air. Mengingat bahwa air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi
semua makhluk hidup. Bakteri golongan coliform dinyatakan sebagai bakteri indikator
pencemaran air. Coliform non fekal berasal dari hewan atau tanaman yang sudah mati,
misalnya Enterobacter aerogenes. Coliform fekal berasal dari kotoran manusia dan
hewan, misalnya Escherichia coli.
Untuk mengetahui jumlah coliform dalam suatu sampel dapat digunakan
metode Jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coliform. Prinsip dari metode ini
adalah:
1. Fermentasi laktosa selama 24 jam oleh bakteri coliform yang akan menghasilkan
asam dan gas yang tertangkap oleh tabung Durham dalam tabung uji.
2. Bakteri coliform memilIki kemampuan menguraikan laktosa sebagai sumber
karbon sedangkan kelompok mikroba usus yang lain tidak.
3. Sebagai indikator adanya proses penguraian laktosa menjadi asam, maka ke dalam
medium ditambahkan indikator bromcressol purple (Bcp) yang berwarna ungu
dalam keadaan netral dan berwarna kuning dalam suasana asam.
4. Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap, yaitu uji penduga, uji
ketetapan, dan uji kelengkapan. Pada hasil pengujian uji kelengkapan, selain
membuktikan uji pertama juga dapat menentukan jenis bakteri coliform yang
terdapat dalam sampel.
D. Alat dan Bahan
Uji Kualitas Air
a. Uji Penduga
• Alat
Alat Jumlah
Mikropipet 4 unit
Tip Mikropipet 4 unit
Bunsen 1 unit
Rak Tabung 3 unit
Tabung Reaksi 10 unit
Inkubator 1 unit
Tabung Durham 10 unit

• Bahan

Bahan Jumlah
Media cair lactose broth steril 90 ml
Sampel air yang diuji (air keran) Secukupnya
Aquades Secukupnya

b. Uji Penguat (Uji Ketetapan / Confirmed Test)


• Alat

Alat
Jarum inokulum
Inkubator
Bunsen

• Bahan

Bahan
Sampel positif uji pendugaan
Media EMBA

c. Uji Pelengkap
• Alat

Alat Jumlah
Jarum Inokulum 2 unit
Mikroskop 1 unit
Tabung Durham 1 unit
Inkubator 1 unit
Object glass 1 unit
Pipet 1 unit
Kertas bibolous 1 unit
Bunsen 1 unit
Sataining jar 1 unit

• Bahan

Bahan Jumlah
Sampel Positif 1 unit
Media Kaldu Laktosa 1 unit
Agar miring KNA 1 unit
Kristal Violet Secukupnya
Safranin Secukupnya
Iodin Secukupnya
Alkohol 95% Secukupnya

E. Cara Kerja
1. Prosedur Pengambilan Air Kran
1) Pilih keran yang sering digunakan. Lap keran menggunakan kain untuk
menghilangkan kotoran.
2) Nyalakan keran dan biarkan air mengalir dengan aliran maksimum selama 1 - 2
menit, kemudian matikan.
3) Sterilkan mulut keran selama 1 - 5 menit dengan nyala api (pembakar bunsen).
4) Nyalakan keran lagi dan biarkan air mengalir selama 1 - 2 menit dengan
kecepatan aliran sedang.
5) Buka botol yang di sudah disterilkan dengan membuka tutupnya dengan hati-
hati.
6) Segera pegang botol di bawah pancaran air dan isi. Saat mengisi, pegang
tutupnya menghadap ke bawah untuk mencegah masuknya debu yang dapat
mencemari sampel.
7) Isi botol dengan air keran sampai ¾ volume botol.
8) Botol ditutup rapat dan diberi label, sampel air siap diamati.
2. Uji Kualitas Air
a. Uji Penduga
1) Siapkan tiga seri terpisah yang terdiri dari tiga kelompok, total 3 tabung per
seri, di rak tabung reaksi; untuk setiap tabung, beri label sumber air dan
volume sampel. Tambahkan 1 tabung reaksi sebagai kontrol.

2) Isi 9 tabung tersebut dengan media cair lactose broth steril sebanyak 10 ml.
Lengkapi dengan tabung durham didalamnya.
3) Mulut tabung reaksi difiksasi menggunakan bunsen (PS: Ulangi satu persatu
pada tabung reaksi lainnya).
4) Sampel dimasukan ke tabung reaksi sesuai dengan label.
5) Sebagai kontrol, masukkan 1 ml aquades kedalam 1 ml media cair lactose
broth steril. Lakukan fiksasi pada tabung tersebut.
6) Semua medium yang sudah diinokulasi sampel air diinkubasi pada suhu
37°C selama 24-48 jam.
7) Mengamati semua tabung, bila terbentuk gas dan asam berarti hasilnya
positif.

Indikator: Asam dilihat dari perubahan warna menjadi keruh dan gas dapat
dilihat dalam tabung durham berupa gelembung udara.
b. Uji Penguat (Uji Ketetapan / Confirmed Test)
Hasil dari uji dugaan kemudian dilanjutkan dengan uji ketetapan.

1) Dari tabung yang positif gas dan asam (terutama pada inkubasi 1 X 24 jam),
tanamkan suspensi pada medium EMB agar (Eosin Methylene Blue agar)
secara aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi.
2) Inkubasikan pada suhu 37⁰C selama 1 X 24 jam. Koloni bakteri E. coli
(Coliform fekal) tumbuh berwarna merah kehijauan dengan kilat metalik
atau koloni merah muda atau merah muda dengan lendir untuk kelompok
coliform lainnya.
c. Uji Pelengkap

1) Dari koloni yang berwarna tadi diinokulasikan ke dalam medium kaldu


laktosa dan medium KNA agar miring, dengan jarum inokulasi secara
aseptik. Inkubasikan pada suhu 37°C selama 1X24 jam.
2) Bila hasilnya positif (gas dan asam) sama seperti uji dugaan maka benar
sampel mengandung bakteri coliform.
3) Lakukan pewarnaan gram dari koloni yang tumbuh pada agar miring KNA.
Bakteri coliform Gram (-) akan menunjukkan basil pendek menunjukan
hasil + Completed test.
F. Hasil dan Diskusi Praktikum
1. Uji Penduga

Uji dugaan juga memungkinkan ahli mikrobiologi untuk memperoleh beberapa


gagasan tentang jumlah organisme coliform yang ada melalui uji angka yang paling
mungkin (MPN). Hasil uji penduga menunjukkan reaksi positif ditandai dengan
terbentuknya asam (perubahan warna media/menjadi keruh) dan gas pada tabung
durham. Mikroba penghasil gas yang tumbuh pada tabung adalah kelompok
mikroba yang mampu memfermentasikan laktosa.
a. Uji Kualitatif metode JPT
b. Uji Kuantitatif metode JPT

Berdasarkan contoh hasil data Uji Penduga (Presumptive Test) maka


dapat diurutkan hasil positif dari tabung 10 mL, 1 mL dan 0,1 mL secara
berturut-turut yaitu 3, 3, 0.
2. Uji Penguat (Uji Ketetapan / Confirmed Test)
Tes yang dikonfirmasi mengharuskan media selektif dan diferensial (misalnya,
eosin-methylene blue agar (EMBA)) diluapkan dari tabung kaldu laktosa positif
yang diperoleh dari tes praduga.

3. Uji Pelengkap
Uji kelengkapan ini merupakan tahap akhir dari uji sampel air. Uji ini digunakan
untuk memeriksa koloni coliform yang muncul di medium agar yang digunakan
dalam tes ketetapan. Uji pelengkap dilakukan dengan menginokulasikan koloni
bakteri pada medium agar dengan cara digoreskan dan diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 35°C. agar yang digunakan adalah endo agar dan Eosin Metil Blue
(EMB) (Willey dkk., 2008).

Hasil tersebut menunjukan terdapat bakteri gram negatif yang berbentuk


batang dan berwarna merah.
Diskusi Praktikum

Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu


Coliform fekal yang berasal dari kotoran hewan dan manusia. Sementara
itu Coliform non fekal contohnya Enterobakter aerogenes. Bakteri
Coliform fekal merupakan bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator pencemaran
dikarenakan jumlah koloninya yang pasti berkorelasi positif dengan
keberadaan bakteri patogen. Coliform dapat berbentuk batang,
merupakan gram negatif, tidak membentuk spora, aerobic dan anaerobic
fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan
gas.
Untuk menguji keberadaan coliform pada air dilakukan 3 tahap
tes yaitu uji presumptive, uji confirmative, dan uji completed. Uji
presumptive dilakukan dengan menginkubasi tabung berisi sampel dalam
suhu 37°C selama 24-48 jam, kemudian setiap tabung diamati ada atau
tidaknya perubahan warna serta kemunculan gas. Uji confirmative
dilakukan dengan menginokulasikan sampel dari hasil uji presumptive,
ditanam pada media EMBA, diinkubasi dalam 37°C selama 24 jam, dan
kemudian diamati perubahan warna dari koloni yang tumbuh. Uji
completed dilakukan dengan menginokulasi sampel dari hasil uji
confirmative, ditanam pada media lactose broth serta agar miring KNA,
diinkubasi dalam 37°C selama 24 jam, lalu diamati apakah pada media
lactose broth terdapat gelembung gas yang akan menyatakan hasil positif,
setelah itu sampel dari media agar miring KNA dilakukan pewarnaan
gram.
Dalam tahapan uji presumptive test digunakan 3 ukuran tabung
yang berbeda sebagai variabel, yaitu 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml. Pada
tabung 10 ml dan 1 ml, uji menunjukkan hasil positif karena sampel
terbukti menghasilkan gelembung gas dan juga asam yang ditandai
dengan perubahan warna. Sedangkan pada tabung 0,1 ml uji
menunjukkan hasil negatif karena meskipun menunjukkan perubahan
warna, namun tidak terbukti adanya produksi gas. Pada uji ini, terbukti
bahwa coliform yang terdapat pada sampel air tersebut tidak cocok untuk
digunakan sebagai komsumsi maupun sanitasi.
Uji ketetapan bertujuan untuk memastikan kembali jenis dan
coliform yang ditemukan pada sampel. Hasil pada tabel menunjukkan
perubahan warna media menjadi keruh dan terdapat produksi gas yang
menunjukkan bahwa pada sampel tersebut positif ada coliform,
sementara itu, koloni yang menunjukkan warna merah muda menandakan
koloni dari coliform non fekal, koloni berwarna hijau metalik
menandakan keberadaan coliform fekal, sementara koloni yang berwarna
bening tidak menunjukkan koloni coliform. Setelah dilakukan uji
ketetapan, dilakukan uji kelengkapan, uji bertujuan untuk memastikan
morfologi dari Eschercia coli pada koloni bakteri coliform yang diamati.
Keberadaan bakter coliform ditunjukkan dengan bentuk bakteri yang
menyerupai batang (bacil), serta menunjukkan warna merah yang berarti
gram-negatif pada pewarnaan gram.
G. Kesimpulan
Pemeriksaan air secara mikrobiologis sangat penting dan dapat dilakukan
terhadap semua jenis air yang ada, terutama dilakukan untuk menentukan standar
kualitas air. Bakteri golongan coliform dinyatakan sebagai bakteri indikator
pencemaran air. Coliform non fekal berasal dari hewan atau tanaman yang sudah mati,
misalnya Enterobacter aerogenes. Coliform fekal berasal dari kotoran manusia dan
hewan, misalnya Escherichia coli.
Untuk mengetahui jumlah coliform dalam suatu sampel dapat digunakan
metode Jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coliform terdiri dari uji penduga, uji
penguat, dan uji pelengkap. Jika air mengandung coliform pada uji penduga maka
dilajutkan ke tahap selanjutnya untuk mengetahui apakah itu coliform fekal atau non
fecal. Warna hijau metalic paling berbahaya karena bersifat fekal yaitu dari feses
manusia atau E.coli.

H. Daftar Pustaka
Cappuccino, J.G & Welsh, C. 2019. Microbiologi: A Laboratory Manual (12th ed).
New York: Pearson.
Dzikrina, H. (2020). Laporan Praktikum : Uji Kualitatif dan Kuantitas Bakteri
Coliform dalam Air.

Kusnadi. Petunjuk Mikrobiologi : Uji Kualitatif dan Kuantitatif Bakteri Coliform


[Online]. Diakses dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994
031KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi
%2Cdkk/petunjuk_mikro.pdf [8 Maret 2022]
Tri Atmojo, A. Media EMB Agar [Online]. Diakses dari : https://medlab.id/media-
emb-agar/ [6 April 2021].
Yanti, H. dan Kusnadi. (2020). Petunjuk Praktikum MIKROBIOLOGI. Departemen
Pendidikan Biologi – FPMIPA UPI.

You might also like