You are on page 1of 11

MAKALAH

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN
Dosen Pengampu : Erni Ratna Suminar, SST.M.KM

Disusun oleh:

1. Nichmatul Intani (2010115005)


2. Fadhilah Nurussa’adah (2010115012)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan” dengan tepat pada waktu yang
direncanakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Neonatus, Bayi dan Balita.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Erni Ratna Suminar,
SST.M.KM selaku dosen pengampu mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi dan
Balita dan juga beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis dapat menyadari bahwa makalah yang disusun masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran
untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang
penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Cirebon, 07 April 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan
istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses
ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama
lain.
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara
pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih
memperjelas penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki
tahapan-tahapandiantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambunganyang begitu erat dan penting untuk dibahas maka
kita meguraikannya dalam bentukstruktur yang jelas baik dari segi teori
sampai kaitannya dengan pengaruh yangditimbulkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu Apa saja pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai
remaja?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswi kebidanan mengenai isu kesehatan perempuan. Lebih jauh harapan
penulis dengan adanya makalah ini dapat menjadi gerbang wawasan bagi
mahasiswi agar dapat memahami dan dapat mempraktekkannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERIODE TUMBUH KEMBANG ANAK

1. Masa Pranatal

Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar
biasadari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.

Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :

a. Fase Embrio.
b. Fase Fetus.

2. Masa Pascanatal

Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :

a. Masa Neonatus (0-28 hari)


Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu
dimanaterjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses
adaptasi semuasistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan,
pertukaran gas denganfrekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit,
penyesuaian denyut jantungantara 120-160 kali permenit, perubahan
ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada,
kemudian gerakan bayi mulai meningkat untukmemenuhi kebutuhan gizi.
b. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3
tahapyaitu :
1) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat
badan akan mencapai700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan
agak stabil, tidak mengalamikecepatan dalam pertumbuhan tinggi
badan.
2) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan
berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah
500-600g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhantinggi badan tidak mengalamikecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
3) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat
mencapai tigakali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan
sekitar 350-450gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-
12 bulan, bilamemperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar
1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan
tinggi badan masihstabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.
c. Masa Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan
berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar
kepala hanya 2 cm. Untuk pertumbuhan gigi taring, sehingga seluruhnya
berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan
sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai
50% tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat
badan naik menjadi 2-3kg/tahun, tinggi badan naik 6-8cm/tahun, dan
lingkar kepala menjadi sekitar 50cm.
d. Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata
2kg/tahun.Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi
dan sistem tubuhmencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan
lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
e. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12
tahun,sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal merekamulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasimenjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.
f. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yangsering dijumpai adalah perubahan bentuk
tubuh.Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah
kematangan identitasseksual yang ditandai dengan perkembangan organ
reproduksi. Masa inimerupakan masa krisis identitas dimana anak
memasuki proses pendewasaandan meninggalkan masa anak-anak,
sehingga membutuhkan bantuan dari orangtua.Pada masa ini anak
mengalami proses perubahan pola bakan, umumnyamengalami kesulitan
untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian pada proses
eliminasi.

B. TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK MENURUT UMUR

1. Perkembangan kognitif (Piaget)

a. Tahap sensori motor (0-2 tahun)


Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan
mengakomodasiinformasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh
dan kativitas motorik.Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dengan
merasakan keingintahuansesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh
dll.
b. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui
tindakandalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentris.
Pada masaini pikiran bersifat transduktif menganggap semuanya sama.
Seperti semua priadikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah.
Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan adanya benda
mati. Seperti anak jatuhdan terbentur batu, dia akan menyalahkan batu
tersebut dan memukulnya.
c. Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan
yangsama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang, karena anak
sudahmengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal
konsep tentangwaktu dan mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman
belum mendalam danakan berkembang di akhir usia sekolah (masa
remaja).
d. Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda
atausimbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat
membuatdugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak,
teoritis danfilosofis. Pola berfikir logis membuat mereka mampu berpikir
tentang apa yangorang lain juga memikirkannya dan berpikir untuk
memecahkan masalah.

2. Perkembangan psikoseksual anak (Freud)


a. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui
dengan caramenghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara,
ketergantungan sangat tinggidan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yangdiperoleh pada tahap ini adalah
menyapih dan makanan.
b. Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan
menunjukkankeakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta
terhadap dirinya sendiridan sangat egosentrik, mulai mempelajari struktur
tubuhnya. Masalah pada saatini adalah obesitas, introvet, kurang
pengendalian diri dan tidak rapi.
c. Tahap oedipal/phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-
raba,merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada
lain jenis.Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak perempuan
cenderung suka pada ayahnya.
d. Tahap laten ( 5-12 tahun)Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk
dalam fase pubertas dan berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti
suka hubungan dengankelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai
mereda.
e. Tahap Genital ( > 12 tahun)Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit
dan mengarah pada perasaan cintamatang terhadap lawan jenis.

3. Perkembangan psikososial (Erikson)

a. Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)


Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua
maupunorang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang
merawatnya.Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam
mengasuh ataumerawat maka akan timbul rasa tidak percaya.
b. Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang
sepertikemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak
diberikankebebasan anak akanmerasa malu.
c. Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktifdalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul
rasa bersalah.
d. Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinyasehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan
sesuatu. Apabila padatahap ini gagal anak akan rendah diri.
e. Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.
Anakmengalami perubahan diri, perubahan hormonal.Tahap keintiman
dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak mencobamelakukan
hubungan dengan teman sebaya ata kelompok masyarakat dalamkehidupan
sosial.

Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu seseorang
ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan
aktivitasnya.Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu
seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan

C. JENIS PERKEMBANGAN
1. Perkembangan kognitif
Kognitif adalah kemampuan si Kecil dalam belajar dan menyelesaikan
masalah. Sebagai contoh, ketika si Kecil berusia 2 tahun, ia akan
mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan tangan atau matanya. Ketika
berusia 5 tahun, ia pun sudah mampu menyelesaikan masalah matematika
sederhana.
2. Perkembangan sosial emosi
Sosial emosi adalah perkembangan kemampuan si Kecil dalam
berinteraksi dengan orang-orang. Perkembangan ini juga mencakup
kemampuan si Kecil untuk mengontrol diri. Contoh perkembangan sosial
emosi adalah si Kecil yang sudah menginjak usia 6 minggu bisa
tersenyum, di usia 10 bulan sudah bisa melambaikan tangan, dan di usia 5
tahun sudah mengerti cara mengantre.
Perkembangan bahasa
3. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa sangat memengaruhi kemampuan si Kecil dalam
mengerti dan menggunakan bahasa. Misalkan ketika si Kecil berusia 12
bulan, ia sudah bisa mengatakan “papa” atau “mama”. Ketika usia 2 tahun,
ia mampu menyebutkan nama-nama organ tubuhnya. Kemudian di usia 5
tahun, kosakatanya akan lebih kaya.
4. Perkembangan motorik halus
Kemampuan motorik halus bisa terlihat dari kemampuan si Kecil dalam
menggunakan otot-otot kecilnya, seperti tangan dan jari. Contoh
perkembangan motorik halus adalah bisa mewarnai, memegang sendok,
membalikkan halaman buku, dan masih banyak lagi.
5. Perkembangan motorik kasar
Bila motorik halus berkaitan dengan penggunaan otot kecil, maka motorik
kasar adalah kemampuan si Kecil menggunakan otot besarnya. Contohnya
adalah ketika si Kecil berusia 6 bulan, ia akan belajar duduk dengan
sedikit bantuan. Di usia 12 bulan, ia akan belajar berdiri sambil merambat
di perabot rumah. Lalu di usia 5 tahun, kedua kakinya sudah mahir untuk
melompat.

Target perkembangan anak adalah kemampuan yang didapatkan si Kecil dalam


jangka waktu tertentu. Target ini biasanya berkembang seiring waktu sampai ia
mempelajari kemampuan baru. Contohnya, si Kecil perlu belajar merangkak,
berdiri, baru akhirnya berjalan.

Kepanikan Ibu biasa terjadi ketika si Kecil tumbuh tidak mencapai target
perkembangan yang semestinya. Ibu perlu mengerti kalau perkembangan setiap
anak itu bisa berbeda. Kadang perkembangan mereka lebih cepat atau lambat
dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Namun, ada jangka waktu yang memang ditetapkan. Contohnya si Kecil


umumnya akan belajar berjalan di usia 9-15 bulan. Bila ia masih berusia 13 bulan
dan belum bisa berjalan, Ibu jangan langsung khawatir. Namun jika ia sudah
berusia 15 bulan dan belum juga berjalan, Ibu sebaiknya berkonsultasi kepada
dokter anak. Karena ada kemungkinan si Kecil memiliki gangguan kesehatan atau
abnormalitas dalam perkembangannya.

Bisakah Ibu membantu si Kecil mencapai milestone-nya? Tentu bisa.


Perkembangan anak memang tergantung dari 2 faktor, yaitu genetik dan
lingkungan. Genetik adalah sesuatu yang diturunkan oleh orang tua ke anak,
seperti warna mata, kidal atau tidak, dan sebagainya. Sedangkan faktor
lingkungan berarti pengalaman si Kecil yang didapatkan di rumah, sekolah, dan
komunitas. Contohnya ketika si Kecil mengalami kekurangan gizi, maka IQ-nya
akan lebih rendah.

Dalam mengembangkan perkembangan motorik, sosial emosi, bahasa, dan


kognitif si Kecil juga dibutuhkan kasih sayang, perhatian, komunikasi, dan
menerapkan pola asuh yang benar. Semua ini dibutuhkan oleh si Kecil sepanjang
hidupnya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan


(growth)merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama
sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan
Perkembangan(development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambahsempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorangmelalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
(wong,2000).

B. Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini adalah dapat meningkatkan
wawasantentang pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai remaja.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/41772002/Makalah_pertumbuhan_dan_perkembangan

You might also like