You are on page 1of 2

A.

Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,
dilaksanakan, dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari, 2010).
Terdapat dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
belajar dan mengajar. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedang
mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh guru (Mufarrokah, 2009).
Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian
kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan). Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses yang meliputi
kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Subroto, 1997).
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran
juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta
didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak
dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak
perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada
pula peserta didik yang lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan
inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang
sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar
adalah “perubahan”, maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan” Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik
dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. 9 Secara
Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang melibatkan
komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang
berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan proses
pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan satu kesatuan komponen yang
saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi,
yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru)
dan kegiatan belajar secara paedagogis pada diri peserta didik, berproses secara
sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak
terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan tertentu. Dalam
pembelajaran, pendidik menfasilitasi peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Dengan adanya interaksi tersebut maka akan menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif sebagaimana yang telah diharapkan.
Jadi, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.

Daftar Pustaka
Faizah.S.N.(2017). Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Hakikat Belajar dan
Pembelajaran. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017.
Pane.A.(2017). Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman.Belajar dan Pembelajaran. Vol. 03 No. 2
Desember 2017

You might also like