Professional Documents
Culture Documents
Artikel KKN BPN
Artikel KKN BPN
Kelompok 3
Author
Muhammad Ariq Zhalifunnas1 Nanda Ayu Safitri2 Khofifah Destriana Pratiwi3
Muhammad Tariq Arrahman4 Gheofani Oky Rahmansyah5 Abdullah Muzammil6
Sofiatul Auliah7 Yayuk Musrini8 Novia Rahmawati9 Rahmah Ayu Atikah10 Dwi
Agustin Wulandari11 Ariska Isnaini Putri12 Ramadhanti Dwi Novitasari13 Julaikha
Umattul Khoiriyah14 Firli Melinda Putri15 Intan Salma Prisilia Ningtyas16
Muhammad Fatchur Rozi17 Nabila Birrina Ariani18 Muhammad Al Habsyi
Aryana19 Yunita Kurnia Aliffia20 Ika Cindrawati Irawan21 Atiyah Azza Amaliyah
Febriana22 Imroatu Ainiyyah23 Hesty Eka Pratiwi24 Fita Dwi Pratiwi25
1,2
Program Studi Budidaya Perikanan
20
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
3,4,5,7,9,10,11,12,13,14,15,16
Program Studi Manajemen
8
Program Studi Akuntansi
6
Program Studi Teknik Industri
17
Program Studi Teknik Informatika
18,19
Program Studi Kewirausahaan
21,22
Program Studi Pendidikan Agama Islam
23,24
Program Studi Psikologi
25
Program Studi Hukum
Correspondence
Budidaya Perikanan, Pendidikan Bahasa Inggris, Manajemen, Akuntansi, Teknik
Industri, Teknik Informatika, Kewirausahaan, Pendidikan Agama Islam,
Psikologi, dan Hukum
Universitas Muhammadiyah Gresik
Abstract
1. PENDAHULUAN
2. METODE PELAKSANAAN
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, program KKN BPN Universitas
Muhammadiyah Gresik dilakukan dengan pengarahan oleh perangkat desa
mengenai cara input data dan penulisan identitas pemohon di cover map, serta
cara melakukan scan Kartu Tanda Penduduk dan surat pernyataan penguasaan
fisik bidang tanah oleh BPN. Berikut ringkasan metode pelaksanaan kegiatan
beserta penjelasannya.
A. Persiapan
Persiapan yang kami lakukan dalam KKN ini adalah dengan mengikuti pelatihan
yang dilakukan oleh BPN dan panitia KKN dari Universitas Muhammadiyah
Gresik yang membahas mengenai bagaimana langkah-langkah yang harus kami
lakukan sebelum melakukan pendataan masyarakat desa yang tersebar di 3
Kecamatan, antara lain : Kecamatan Menganti, Benjeng, dan Balong Panggang,
diantaranya Desa Babatan, Tenggor, Pacuh, Kedungsumber, Balongpanggang,
Bulurejo, Pundutrate, Klampok, Beton, dan Pranti yang belum memiliki sertifikat
tanah. Setelah mengikuti pelatihan kami melakukan pendataan PTSL untuk
membantu pihak BPN.
B. Penulisan data pemohon
Kami melakukan penulisan data pemohon untuk warga yang tertarik dan
berminat mendaftarkan tanahnya kami meminta foto copy KK, KTP, Surat
Persetujuan Jual Beli (petok), dan PBB untuk kami olah datanya sebagai data
pemohon. Dengan data tersebut maka kami menulis data pemohon yang berada
dalam cover map merah dengan menulis Nama Pemohon, NIK, Alamat Pemohon,
dan Letak Tanah (Dusun/RT/RW). Kami juga menanyakan status kepemilikan
tanah,kemudian cara perolehan tanah yang meliputi hasil dari jual beli,warisan
ataupun hibah kemudian kami juga menanyakan bukti sektor BPHTB dan PPH
(bagi yang sudah dibayarkan).
C. Penginputan data
Setelah dilakukan penulisan identitas pemohon PTSL di cover map,
selanjutnya adalah melakukan input data di laptop. Data nominatif yang diinput
menggunakan worksheet yang sudah disediakan oleh BPN yaitu aplikasi
spreadsheet yang bisa diakses bersama. Data warga yang mengikuti PTSL diinput
sesuai dengan kolom yang tersedia meliputi nama pemohon, NIK, alamat KTP,
pekerjaan, letak objek tanah, nomor SPPT, persil, kelas, NJOP, luas tanah per
mohonan dan luas tanah yang disesuaikan dengan PBB, asal perolehan, tahun
perolehan, batas-batas tanah yang akan disertifikatkan, dan yang terakhir
memberikan nomor urut. Setelah data yang dimasukkan sesuai dengan berkas
yang disetorkan pemohon maka dianggap data sudah lengkap. Namun apabila data
yang disetorkan tidak lengkap, akan mengganggu proses input data sehingga
berkas dikembalikan ke pemohon agar dilengkapi kembali. Setelah data dari
pemohon yang dikembalikan tadi dilengkapi, kami melakukan crosscheck data
yang sudah diinput untuk dilengkapi data yang belum terisi seperti batas-batas
tanah yang meliputi utara, selatan, timur, dan barat.
D. Melakukan scan KTP pemohon dan surat pernyataan penguasaan fisik
PTSL
Tahap terakhir yang dilakukan setelah tahap-tahap diatas adalah
melakukan scan KTP pemohon Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
dan juga scan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah yang dudah
ditandatangani oleh perankat desa setempat dan sudah ditempelkan materai.
Sehingga sertifikat nanti yang diberikan dianggapp sudah sesuai ketentuan hukum
yang berlaku. Scan data yang sudah dilakukan diganti nama dengan nomor urut
dan nama pemohon sesuai aplikasi spreadsheet data nominatif yang diberikan
Badan Pertanahan Nasional (BPN). Setelah itu, dilakukan arsip data dalam satu
file untuk mengetahui berkas yang sudah discan dan belum discan.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, N.H., Dewi, A., & Suryani L. P. 2021. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap Di Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten
Karangasem. Diakses pada tanggal 15 Februari 2022.
https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/juprehum/article/download/
4036/2872.