Professional Documents
Culture Documents
Pmkno.2th2022 Ok
Pmkno.2th2022 Ok
.ht
022
n-2
hu
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
-ta
NOMOR 2 TAHUN 2022
r-2
TENTANG
o
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK
om
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
n
es-
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
k
en
rm
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
-pe
tau
2022;
20
m/
Nomor 4916);
n
260);
jdih.kemkes.go.id
-2-
ml
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
.ht
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156);
22
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.07/2021
0
tentang pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita
n-2
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1032);
hu
-ta
MEMUTUSKAN:
r-2
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK
o
TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK
om
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022.
n
es-
BAB I
k
KETENTUAN UMUM en
rm
-pe
Pasal 1
tau
malnutrisi.
am
jdih.kemkes.go.id
-3-
ml
kabupaten/kota, sasaran prioritas RPJMN, Renstra
.ht
Kemenkes, dan terdiri dari pelayanan kesehatan ibu anak dan
22
keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan promosi
0
kesehatan, pelayanan Kesehatan lingkungan, dan pelayanan
n-2
pencegahan dan pengendalian penyakit.
hu
5. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut
-ta
Puskesmas, adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
r-2
menyelenggarakan UKM dan upaya kesehatan perseorangan
o
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
om
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
n
es-
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
6. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
k
memegang kekuasaan en
pemerintahan negara Republik
rm
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
-pe
daerah otonom.
/0
Pasal 2
ps:
jdih.kemkes.go.id
-4-
ml
(2) DAK Nonfisik Bidang Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
.ht
ayat (1) ditetapkan melalui rencana kerja pemerintah.
022
BAB II
n-2
RUANG LINGKUP DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
hu
-ta
Pasal 3
r-2
(1) DAK Nonfisik Bidang Kesehatan terdiri atas:
o
a. BOK;
om
b. jaminan persalinan; dan
n
es-
c. pelayanan kesehatan bergerak.
(2) BOK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
k
a. BOK provinsi; en
rm
b. BOK kabupaten/kota;
-pe
d. BOK stunting.
(3) Jaminan persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
-a
mk
Pasal 4
//w
jdih.kemkes.go.id
-5-
daerah; dan
ml
c. distribusi obat, vaksin, dan bahan medis habis pakai.
.ht
(2) Operasional fungsi rujukan UKM tersier sebagaimana
22
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
0
a. upaya penurunan angka kematian ibu dan angka
n-2
kematian bayi;
hu
b. upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat;
-ta
c. upaya gerakan masyarakat hidup sehat;
r-2
d. upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
o
e. akselerasi program indonesia sehat dengan pendekatan
om
keluarga; dan
n
es-
f. upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
k
(3) en
Penguatan mutu dan akreditasi laboratorium kesehatan
rm
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
-pe
daerah;
b. pembinaan mutu dan akreditasi laboratorium kesehatan
-a
mk
daerah;
c. pemantapan mutu eksternal laboratorium kesehatan
2/p
daerah; dan
/0
(4) Distribusi obat, vaksin dan bahan medis habis pakai pada
20
kabupaten/kota.
na
lya
Pasal 5
u
dan
htt
d. akreditasi Puskesmas.
jdih.kemkes.go.id
-6-
ml
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
.ht
a. upaya penurunan angka kematian ibu dan angka
22
kematian bayi;
0
b. upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat;
n-2
c. upaya gerakan masyarakat hidup sehat;
hu
d. upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
-ta
e. akselerasi program indonesia sehat dengan pendekatan;
r-2
keluarga;
o
f. upaya kesehatan lanjut usia;
om
g. upaya penyehatan lingkungan; dan
n
es-
h. upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
k
(3) en
Penguatan mutu dan akreditasi laboratorium kesehatan
rm
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
-pe
daerah;
b. pembinaan mutu dan akreditasi laboratorium kesehatan
-a
mk
daerah;
c. pemantapan mutu eksternal laboratorium kesehatan
2/p
daerah; dan
/0
ke Puskesmas.
na
akreditasi.
am
n
.ai
Pasal 6
ww
primer.
ps:
jdih.kemkes.go.id
-7-
ml
kematian bayi;
.ht
b. upaya perbaikan gizi masyarakat;
22
c. upaya gerakan masyarakat hidup sehat;
0
d. upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit;
n-2
e. sanitasi total berbasis masyarakat desa/ kelurahan
hu
prioritas;
-ta
f. dukungan operasional UKM tim nusantara sehat;
r-2
g. penyediaan tenaga dengan perjanjian kerja;
o
h. akselerasi program indonesia sehat dengan pendekatan
om
keluarga;
n
es-
i. fungsi manajemen Puskesmas (p1, p2, p3);
j. upaya kesehatan lanjut usia; dan
k
k. en
upaya pencegahan pengendalian Corona Virus Disease
rm
2019 (COVID-19).
-pe
tau
Pasal 7
(1) BOK stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
-a
mk
meliputi:
20
Pasal 8
(1) Pemanfaatan BOK provinsi, BOK kabupaten/kota dan BOK
//w
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f, Pasal 5 ayat (2) huruf
h, Pasal 6 ayat (2) huruf k harus dialokasikan paling banyak
jdih.kemkes.go.id
-8-
ml
UKM tersier, UKM sekunder, dan UKM primer.
.ht
(2) Pemanfaatan BOK provinsi, BOK kabupaten/kota, dan BOK
22
Puskesmas untuk UKM Esensial dialokasikan paling sedikit
0
75% (tujuh puluh lima persen) dari masing-masing total pagu
n-2
UKM tersier, UKM sekunder, dan UKM primer.
hu
-ta
Pasal 9
r-2
DAK Nonfisik bidang kesehatan untuk menu kegiatan BOK
o
pengawasan obat dan makanan diatur dengan peraturan badan
om
yang menyelenggarakan tugas dan fungsi pengawasan obat dan
n
es-
makanan.
k
en
BAB III
rm
PENGELOLAAN DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
-pe
Pasal 10
-a
mk
b. pelaksanaan kegiatan;
/0
c. pelaporan; dan
22
Pasal 11
.co
sedikit memuat:
ps:
jdih.kemkes.go.id
-9-
ml
kegiatan DAK Nonfisik kepada Kementerian Kesehatan pada
.ht
minggu keempat bulan Februari sampai dengan minggu
22
pertama bulan Maret tahun anggaran berjalan.
0
(5) Usulan perubahan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud
n-2
pada ayat (4) diajukan dengan menyertakan:
hu
a. surat usulan perubahan yang ditandatangani oleh kepala
-ta
daerah;
r-2
b. surat pernyataan tanggung jawab mutlak yang
o
ditandatangani oleh kepala daerah;
om
c. telaah usulan perubahan yang ditandatangani oleh
n
es-
kepala Dinas Kesehatan Daerah provinsi atau kepala
Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota; dan
k
d. data pendukung lainnya. en
rm
-pe
Pasal 12
tau
Pasal 13
htt
jdih.kemkes.go.id
- 10 -
ml
b. Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota;
.ht
c. Puskesmas; dan
22
d. laboratorium kesehatan daerah.
0
(2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1):
n-2
a. dapat dilaksanakan oleh masing-masing program atau
hu
lintas program;
-ta
b. alokasi per menu kegiatan dapat menyesuaikan dengan
r-2
prioritas masing-masing daerah; dan
o
c. dikoordinasikan oleh kepala/sekretaris Dinas Kesehatan
om
Daerah provinsi atau kepala/sekretaris Dinas Kesehatan
n
es-
Daerah kabupaten/kota.
(3) Pelaksanaan kegiatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan untuk
k
en
menu BOK stunting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
rm
ayat (1) dikoordinasikan oleh organisasi perangkat daerah
-pe
penganggaran.
(4) Pelaksanaan kegiatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan untuk
-a
mk
Pasal 14
.co
jdih.kemkes.go.id
- 11 -
ml
setiap triwulan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
.ht
akhir triwulan berjalan.
022
Pasal 15
n-2
(1) Pemantauan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
hu
Pasal 10 huruf d dilakukan terhadap:
-ta
a. ketepatan waktu penyampaian laporan;
r-2
b. kelengkapan dokumen laporan;
o
c. realisasi penyerapan anggaran setiap kegiatan DAK
om
Nonfisik Bidang Kesehatan;
n
es-
d. realisasi pencapaian pelaksanaan DAK Nonfisik Bidang
Kesehatan (output);
k
e. en
capaian indikator prioritas nasional;
rm
f. permasalahan pelaksanaan DAK Nonfisik Bidang
-pe
diperlukan.
(2) Pemantauan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
2/p
kabupaten/kota.
20
m/
Pasal 16
.co
Kesehatan.
am
Bidang Kesehatan.
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 12 -
BAB IV
ml
PEMANFAATAN BOK UNTUK UPAYA PENCEGAHAN DAN
.ht
PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
022
Pasal 17
n-2
(1) Pemanfaatan Dana BOK untuk pencegahan dan pengendalian
hu
COVID-19 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
-ta
huruf f, Pasal 5 ayat (2) huruf h, Pasal 6 ayat (2) huruf k
r-2
dilakukan untuk penguatan kegiatan tracing.
(2) Pelaksanaan BOK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
o
om
dikoordinasikan Dinas Kesehatan Daerah Provinsi, Dinas
n
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
es-
(3) Pelaksanaan BOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
k
en
melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian
rm
Negara Republik Indonesia bersama masyarakat lainnya yang
diberikan penugasan sesuai dengan ketentuan peraturan
-pe
perundang-undangan.
tau
-a
Pasal 18
mk
BAB V
.co
Pasal 19
u
am
Pasal 20
(1) Kementerian Kesehatan melakukan Pemantauan dan
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 13 -
ml
secara mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
.ht
dilaksanakan oleh masing-masing Unit Eselon I Pengampu
22
DAK Nonfisik Bidang Kesehatan.
0
(3) Pemantauan dan Evaluasi DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
n-2
secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
hu
dilaksanakan oleh Unit Eselon I Pengampu DAK Nonfisik
-ta
Bidang Kesehatan kementerian/lembaga terkait.
o r-2
Pasal 21
om
Pengelolaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan sebagaimana
n
es-
dimaksud dalam Pasal 10 sampai dengan Pasal 16 dilaksanakan
sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik
k
en
Bidang Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
rm
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
-pe
Menteri ini.
tau
-a
BAB VI
mk
KESEHATAN
/0
22
Pasal 22
20
Kesehatan.
//w
jdih.kemkes.go.id
- 14 -
Pasal 23
ml
(1) Laporan hasil pengawasan intern DAK Nonfisik Bidang
.ht
Kesehatan disampaikan oleh Aparat Pengawasan Intern
22
Pemerintah sesuai dengan kewenangannya kepada:
0
a. Gubernur;
n-2
b. Bupati/Walikota;
hu
c. Kepala Lembaga; atau
-ta
d. Menteri.
r-2
(2) Laporan hasil pengawasan intern DAK Non Fisik Bidang
o
Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
om
sampai dengan huruf c, disampaikan sebagai tembusan
n
es-
kepada Menteri.
(3) Laporan tembusan kepada Menteri sebagaimana dimaksud
k
en
pada ayat (2) disampaikan secara daring melalui Aplikasi
rm
Pengawasan DAK Bidang Kesehatan.
-pe
Menteri.
2/p
BAB VII
/0
KETENTUAN PENUTUP
22
20
Pasal 24
m/
Pasal 25
ww
jdih.kemkes.go.id
- 15 -
ml
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
.ht
Republik Indonesia.
022
Ditetapkan di Jakarta
n-2
pada tanggal 17 Januari 2022
hu
-ta
MENTERI KESEHATAN
r-2
REPUBLIK INDONESIA,
o
om
ttd.
n
es-
BUDI G. SADIKIN
k
en
rm
Diundangkan di Jakarta
-pe
DIREKTUR JENDERAL
-a
mk
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
2/p
REPUBLIK INDONESIA,
/0
22
ttd.
20
BENNY RIYANTO
m/
.co
na
jdih.kemkes.go.id
- 16 -
LAMPIRAN
ml
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
.ht
REPUBLIK INDONESIA
22
NOMOR 2 TAHUN 2022
0
TENTANG
n-2
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN
hu
DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK
-ta
BIDANG KESEHATAN TAHUN
r-2
ANGGARAN 2022
o
om
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK
n
es-
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022
k
BAB I en
rm
PENDAHULUAN
-pe
tau
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
-a
mk
kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia
22
unggul ke depan.
m/
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam
ww
Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah
dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan
jdih.kemkes.go.id
- 17 -
ml
Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
.ht
berkualitas. Pasal 298 ayat (7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
22
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
0
dengan mengatur belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik
n-2
dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik.
hu
Pengalokasian DAK Bidang Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih
-ta
tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembiayaan
r-2
pembangunan kesehatan di daerah sebagaimana diatur dalam peraturan
o
perundang-undangan pemerintahan daerah dan peraturan perundang-
om
undangan bidang kesehatan.
n
es-
Pelaksanaan dan pengelolaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan tersebut
harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance)
k
en
yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi dengan
rm
sumber pembiayaan lainnya.
-pe
B. Kebijakan Umum
/0
a. DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang bersumber dari APBN
20
jdih.kemkes.go.id
- 18 -
ml
standar biaya dan pedoman pelaksanaan kegiatan sesuai kondisi daerah
.ht
dengan tetap mengacu pada peraturan yang lebih tinggi. Dalam
22
pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
0
tidak boleh duplikasi dengan sumber pembiayaan APBN, APBD maupun
n-2
pembiayaan lainnya;
hu
e. Dinas Kesehatan Daerah Provinsi merupakan koordinator dalam
-ta
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan Evaluasi DAK Nonfisik Bidang
r-2
Kesehatan. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota di Kabupaten/Kota
o
yang mendapatkan DAK Bidang Kesehatan wajib berkoordinasi dengan
om
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi;
n
es-
f. Kegiatan dalam Rencana Kegiatan DAK harus mengacu kepada Petunjuk
Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
k
en
berjalan. Pemilihan kegiatan sesuai dengan prioritas dan permasalahan
rm
di masing-masing daerah yang diselaraskan dengan prioritas kegiatan
-pe
perundang-undangan;
/0
C. Arah Kebijakan
u
kesehatan;
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 19 -
ml
3. Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi
.ht
koordinasi lintas sektor di daerah serta penguatan intervensi spesifik dan
22
sensitif;
0
4. Peningkatan efektifitas pelaksanaan pengawasan pre dan post market
n-2
industri rumah tangga pangan dan pemenuhan sediaan farmasi melalui
hu
pengawasan perizinan di sarana pelayanan kefarmasian dan UMOT.
-ta
r-2
D. Tujuan
o
1. Tujuan Umum
om
Mendukung daerah dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan
n
es-
untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan (RPJMN,
Renstra, RKP, dan SPM) dalam rangka mendukung reformasi sistem
k
kesehatan nasional. en
rm
2. Tujuan Khusus
-pe
preventif;
/0
penyakit;
m/
Kesehatan Daerah;
na
stunting;
ww
pendekatan keluarga;
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 20 -
E. Sasaran
ml
Sasaran DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi:
.ht
1. Dinas Kesehatan Daerah provinsi;
22
2. Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota;
0
3. Puskesmas; dan
n-2
4. Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).
hu
-ta
F. Ruang Lingkup
r-2
Ruang lingkup DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi:
o
1. BOK provinsi;
om
2. BOK kabupaten/kota;
n
es-
3. BOK Puskesmas;
4. BOK stunting;
k
5. Jaminan persalinan (Jampersal); en
rm
6. Pelayanan kesehatan bergerak; dan
-pe
G. Prinsip Dasar
2/p
1. Keterpaduan
22
2. Efisien
htt
jdih.kemkes.go.id
- 21 -
ml
pembiayaan lain.
.ht
3. Efektif
22
Kegiatan yang dilaksanakan berdaya ungkit tinggi terhadap
0
pencapaian prioritas nasional. Penetapan kegiatan dilakukan
n-2
berdasarkan prioritas penyelesaian masalah di daerah.
hu
4. Akuntabel
-ta
Pengelolaan dan pemanfaatan dana DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
r-2
harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
o
perundang- undangan yang berlaku.
om
n
es-
H. Manajemen Pelaksanaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
1. Perencanaan Penganggaran
k
en
Kepala Daerah yang menerima DAK Nonfisik Bidang Kesehatan dan
rm
kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang melaksanakan, perlu
-pe
jdih.kemkes.go.id
- 22 -
ml
APBD; dan
.ht
e. Pemanfaatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan dimulai bulan Januari
22
sampai dengan Desember tahun anggaran berjalan (tidak dapat
0
digunakan untuk membiayai kegiatan di tahun anggaran
n-2
sebelumnya), dan dituangkan dalam rencana kegiatan yang rinci
hu
setiap bulan.
-ta
2. Pengelolaan
r-2
a. BOK provinsi dikelola oleh Dinas Kesehatan Daerah provinsi.
o
b. BOK kabupaten/kota dikelola oleh Dinas Kesehatan Daerah
om
kabupaten/kota.
n
es-
c. BOK Puskesmas disalurkan melalui Dinas Kesehatan Daerah
kabupaten/kota dan dikelola oleh Puskesmas.
k
d. en
BOK Stunting dikelola oleh Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota
rm
berkoordinasi dengan OPD yang bertanggungjawab untuk urusan
-pe
Provinsi/Kabupaten/Kota.
/0
Keuangan Daerah.
na
jdih.kemkes.go.id
- 23 -
3. Pelaporan
ml
a. Pemerintah Daerah menyampaikan laporan realisasi DAK Nonfisik
.ht
Bidang Kesehatan kepada Kementerian Kesehatan c.q. Sekretaris
22
Jenderal melalui aplikasi e-renggar (e-renggar.kemkes.go.id) setiap
0
triwulan, meliputi:
n-2
1) realisasi penyerapan anggaran;
hu
2) realisasi kegiatan; dan
-ta
3) permasalahan dalam pelaksanaan.
r-2
b. Laporan realisasi penyerapan anggaran sebagaimana dimaksud pada
o
huruf a dihitung berdasarkan pagu alokasi.
om
c. Laporan realisasi kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf b
n
es-
dihitung berdasarkan pencapaian realisasi kegiatan yang sudah
direncanakan.
k
d. Kepatuhan Pelaporan. en
rm
e. Kepatuhan daerah dalam menyampaikan laporan realisasi
-pe
undangan.
4. Monitoring dan Evaluasi
2/p
Kementerian/Lembaga terkait.
20
m/
.co
na
u lya
am
n
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 24 -
BAB II
ml
TATA CARA PENGUNAAN DAK
.ht
NONFISIK BIDANG KESEHATAN TA 2022
022
A. BOK Provinsi
n-2
1. Tujuan
hu
a. Umum
-ta
Meningkatkan fungsi rujukan UKM tersier dalam mendukung upaya
r-2
pelayanan kesehatan masyarakat sekunder.
o
b. Khusus
om
1) Menyelenggarakan fungsi rujukan UKM dari dan ke
n
es-
kabupaten/kota;
2) Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, monitoring dan
k
Evaluasi UKM ke kabupaten/kota; en
rm
3) Mendukung pelaksanaan pengelolaan obat, vaksin dan bahan
-pe
2. Sasaran
/0
akreditasi; dan
m/
3. Penggunaan
na
berikut:
u
jdih.kemkes.go.id
- 25 -
ml
.ht
4. Jenis Pembiayaan
22
a. Belanja transportasi lokal;
0
b. Belanja perjalanan dinas dalam wilayah Provinsi bagi ASN dan non
n-2
ASN;
hu
c. Belanja perjalanan dinas bagi surveyor;
-ta
d. Belanja sewa gedung/tenda, sound sistem, kursi untuk
r-2
pertemuan/rapat;
o
e. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring;
om
f. Belanja penggandaan dan pencetakan untuk mendukung
n
es-
pelaksanaan kegiatan;
g. Belanja kegiatan pertemuan/rapat didalam/diluar kantor di wilayah
k
en
kerja provinsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
rm
mengenai keuangan daerah;
-pe
l. Belanja jasa KIE (media cetak/media masa lokal, media luar ruang
20
pengiriman barang;
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 26 -
ml
a. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
.ht
1) Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
22
a) Pertemuan/Kunjungan lapangan dalam rangka verifikasi
0
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan Dinkes
n-2
Kabupaten/kota dan faskes di wilayahnya;
hu
b) Pertemuan dalam rangka pemantauan pelaksanaan AMPSR
-ta
(Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respons);
r-2
c) Orientasi sistem informasi maternal neonatal (SIMATNEO),
o
maternal perinatal death notification (MPDN) dan e-Kohort;
om
dan
n
es-
d) Pertemuan surveilans kelainan bawaan.
2) Kampanye lokal terkait penurunan AKI AKB
k
en
Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik dan
rm
media sosial/media online terkait upaya penurunan AKI AKB.
-pe
Sekolah/Madrasah (UKS/M);
.co
Remaja; dan
lya
jdih.kemkes.go.id
- 27 -
ml
masyarakat dalam rangka pecepatan perbaikan gizi masyarakat
.ht
di tingkat provinsi;
22
2) Kampanye lokal terkait Percepatan Perbaikan gizi masyarakat.
0
3) Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik dan
n-2
media sosial/media online dalam rangka penurunan stunting
hu
(misal: isi piringku, edukasi gizi seimbang, pemberian tablet
-ta
tambah darah, dll)
r-2
4) Pemeriksaan dan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar;
o
a) Pendampingan keberlanjutan SBS (stop buang air besar
om
sembarangan);
n
es-
b) Pendampingan intervensi kesehatan lingkungan;
c) Pendampingan surveilans kualitas air minum; dan
k
d) Penguatan/pendampingan en
kualitas laboratorium air
rm
minum untuk mendukung surveilans kualitas air minum.
-pe
antar pribadi;
22
berbasis masyarakat.
na
tingkat provinsi:
ww
pengukuran obesitas);
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 28 -
ml
tempat ibadah, kantor pemerintahan/non pemerintahan,
.ht
melibatkan organisasi profesi, organisasi masyarakat,
22
forum pemuda, serta mendukung peningkatan peran upaya
0
kesehatan berbasis masyarakat/UKBM (Posbindu,
n-2
Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, Dasa Wisma, Karang
hu
Taruna, Pos UKK, dll).
-ta
2) Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan GERMAS
r-2
Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik dan
o
media sosial/media online dalam rangka pelaksanaan GERMAS.
om
d. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respons Penyakit
n
es-
1) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan
dugaan kejadian luar biasa (KLB) ke laboratorium kesehatan
k
en
rujukan nasional atau laboratorium rujukan pemerintah lainnya
rm
di provinsi;
-pe
daerah;
na
kesehatan daerah;
u
daerah; dan
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 29 -
ml
1. Workshop Penguatan Akreditasi 3
.ht
Labkesda
22
2. Pembinaan Mutu dan Akreditasi 2
0
Labkesda
n-2
3. Pemantapan Mutu Eksternal (PME) 4
hu
4. Survei Akreditasi Labkesda 1
-ta
r-2
2) Pola Pembiayaan menu kegiatan DAK Non Fisik Penguatan
o
Akreditasi Labkesda TA 2022
om
Adapun penjelasan pola pembiayaan masing-masing menu
n
es-
adalah sebagai berikut:
k
a) Workshop Penguatan Akreditasi Labkesda
en
Tujuan workshop penguatan akreditasi labkesda adalah
rm
sebagai berikut:
-pe
BSL-2.
.co
Kementerian Kesehatan.
htt
jdih.kemkes.go.id
- 30 -
ml
Kesehatan
.ht
Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan metode:
22
daring (online), luring (offline) atau hybrid (kombinasi).
0
Rincian kegiatan workshop penguatan akreditasi labkesda sebagai berikut:
n-2
Lokasi dan Pelaksana
hu
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
-ta
Lokasi pelaksana Belanja
r-2
1. Workshop Provinsi 1. Dinas - Penyampaia Pelaksanaan
o
Penguatan Kesehatan n materi 1)Belanja
om
Akreditasi Daerah dilaksanaka bahan:
n
es-
Labkesda Provinsi n selama 3 - ATK
2. hari efektif - Penggandaa
k
Laboratoriu en
- Pelaksanaa n
rm
m n kegiatan - Computer
-pe
(online), conference
luring 2) Belanja
2/p
hybrid - Honor
22
(kombinasi) narasumbe
20
r: 3 orang
m/
@ 3 jam x 3
.co
hari x Rp.
na
900.000
lya
3)Belanja
u
perjadin
am
biasa:
n
.ai
- Transportasi
ww
narasumber
- Penginapan
//w
narasumber
ps:
4)Belanja
htt
Perjadin paket
jdih.kemkes.go.id
- 31 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
meeting dalam
0
kota:
n-2
- Uang
hu
harian
-ta
- Transport
r-2
lokal
o
peserta
om
- Paket
n
es-
meeting
fullboard
k
en /fullday
rm
-pe
tau
terdiri dari:
lya
b) Self assesment
am
Laboratorium Kesehatan
ww
4) Bimbingan Akreditasi
htt
jdih.kemkes.go.id
- 32 -
ml
pemenuhan standar akreditasi laboratorium
.ht
kesehatan, dengan tujuan untuk membantu
22
laboratorium kesehatan dalam persiapan survei
0
akreditasi laboratorium, baik dari sisi penyiapan
n-2
dokumen, regulasi, dokumen bukti dan implementasi
hu
standar akreditasi laboratorium kesehatan.
-ta
Kegiatan bimbingan persiapan akreditasi dilakukan
r-2
oleh Surveior akreditasi laboratorium kesehatan yang
o
ditugaskan oleh Direktorat Mutu Pelayanan
om
Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
n
es-
Pelaksanaan kegiatan pembinaan mutu dan akreditasi
labkesda ini dapat dilaksanakan dengan metode
k
daring, luring atau hybrid. en
rm
Pola pembiayaan kegiatan mengikuti standar biaya
-pe
n standar supply
.co
- pendampi video
lya
ngan conference
u
upaya profesi:
n
.ai
peningkat - Honor
ww
an mutu Surveior
laboratori Bimbingan
//w
um Akreditasi: 2
ps:
x 2 hari x Rp.
jdih.kemkes.go.id
- 33 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
- bimbinga 900.000
0
n 3)Belanja
n-2
akreditasi perjadin biasa:
hu
b Pelaksana - Transport Tim
-ta
an Dinas
r-2
kegiatan Kesehatan
o
dilakukan Daerah
om
selama 2 Prov/Kabupate
n
es-
hari n/kota dan
efektif Surveior
k
c en
Pelaksana Akreditasi
rm
an Laboratorium
-pe
kegiatan Kesehatan
tau
dengan Kesehatan
metode Daerah
2/p
daring, Provinsi/Kabu
/0
luring paten/kota
22
hybrid Akreditasi
m/
Laboratorium
.co
Kesehatan
na
- Penginapan
lya
surveior
u
akreditasi
am
laboratorium
n
.ai
kesehatan
ww
jdih.kemkes.go.id
- 34 -
ml
Kesehatan (BBLK) sesuai dengan Keputusan Menteri
.ht
Kesehatan Nomor 400 tahun 2016 tentang balai besar
22
laboratorium kesehatan sebagai penyelenggara
0
pemantapan mutu eksternal tingkat nasional.
n-2
hu
Lokasi dan
-ta
No Kegiatan Pelaksana Kegiatan Rincian Komponen
r-2
Lokasi Pelaksana Belanja
o
1. Pemantapan Provinsi BBLK Kegiatan Pelaksanaan
om
Mutu (penyelen berupa a. Belanja
n
es-
Eksternal ggara keikutsertaan bahan:
(PME) PME) PME untuk - ATK
k
Labkesda en
setiap jenis b. Belanja jasa
rm
pemeriksaan pemeriksaan
-pe
minimal 2 PME:
tau
jumlah dan
jenis
2/p
pemeriksaan
/0
Laboratorium
22
mengacu
20
pada pola
m/
pembiayaan
.co
yang
na
ditetapkan di
lya
masing-
u
masing BBLK
am
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 35 -
ml
kegiatan survei akreditasi labkes mengikuti standar biaya
.ht
masukan APBN dan standar harga regional yang tercantum
22
dalam juknis ini sebagai berikut:
0
Lokasi dan
n-2
No Kegiatan Pelaksana Kegiatan Rincian Komponen
hu
Lokasi Pelaksana Belanja
-ta
1. Survei Laborato Kementeri • Kegiatan a Belanja
r-2
Akreditasi rium an berupa Bahan:
o
Laboratoriu Kesehat Kesehata penilaian - ATK
om
m an n akreditasi - Penggandaa
n
es-
Kesehatan Provinsi pada Labkes n
sesuai - Computer
k
en
dengan Supply
rm
standar - Konsumsi
-pe
instrumen rapat
tau
akreditasi (Disesuaika
yang n dengan
-a
mk
ditetapkan Perpres
• Pelaksanaan No.33
2/p
kegiatan 3 tahun
/0
dibutuhkan - Honorarium
.co
yang terdiri
n
.ai
dari : (Besaran
ww
Surveior honorarium
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 36 -
Lokasi dan
ml
No Kegiatan Pelaksana Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi Pelaksana Belanja
22
Surveior, bawah/yang
0
selama disetarakan
n-2
survei dan sesuai SBM
hu
pulang APBN)
-ta
kembali ke c Belanja
r-2
tempat asal) perjalanan
o
- Biaya dinas biasa:
om
penginapan - Jumlah Uang
n
es-
- Uang harian harian surveior
- Honor yang diberikan
k
en
Survei sesuai
rm
dengan waktu
-pe
dibutuhkan
tau
oleh Surveior
untuk sampai
-a
mk
ke lokasi survei
dan sebaliknya
2/p
pada saat
/0
kepulangan.
22
- Pada saat
20
pelaksanaan
m/
survei tidak
.co
diberikan uang
na
harian karena
lya
surveior sudah
u
menerima uang
am
honor.
n
.ai
- Penginapan
ww
Surveior
disesuaikan
//w
dengan SBM
ps:
Daerah
htt
jdih.kemkes.go.id
- 37 -
Lokasi dan
ml
No Kegiatan Pelaksana Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi Pelaksana Belanja
22
- Transport
0
surveior
n-2
dianggarkan
hu
sesuai dengan
-ta
Standar Biaya
r-2
satuan regional
o
omn
es-
3) Persyaratan teknis untuk memperoleh alokasi akreditasi
Laboratorium:
k
a) en
Surat pernyataan kepala Dinas Kesehatan Daerah provinsi
rm
yang memuat kriteria Laboratorium sasaran DAK Non Fisik
-pe
orang;
.co
bawah/yang disetarakan;
n
(PIS-PK)
Komponen kegiatan berupa Analisis hasil PIS-PK terintegrasi
jdih.kemkes.go.id
- 38 -
ml
Kesehatan Daerah provinsi membahas hasil analisis data PIS-PK
.ht
dengan integrasi program dalam rangka intervensi lanjut PIS-PK.
22
Pertemuan dilakukan secara berkala setiap bulan yang dihadiri oleh
0
seluruh bidang dan sekretariat di Dinas Kesehatan Daerah provinsi
n-2
dengan melibatkan Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/kota
hu
-ta
B. BOK Kabupaten/Kota
r-2
1. Tujuan
o
a. Umum
om
Meningkatkan fungsi rujukan upaya kesehatan masyarakat
n
es-
sekunder dalam mendukung upaya meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat primer dengan mengutamakan
k
keselamatan pasien dan masyarakat. en
rm
b. Khusus
-pe
2. Sasaran
20
3. Penggunaan
na
sebagai berikut:
u
f. Akreditasi Puskesmas
htt
jdih.kemkes.go.id
- 39 -
ml
i. Upaya kesehatan lanjut usia
.ht
j. Upaya penyehatan lingkungan
22
k. Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19
0
4. Jenis Pembiayaan
n-2
Dana BOK Kabupaten/Kota dimanfaatkan untuk pembiayaan
hu
program dan kegiatan meliputi:
-ta
a. Belanja transportasi lokal.
r-2
b. Belanja perjalanan dinas dalam wilayah Kabupaten/Kota bagi ASN
o
dan non ASN
om
c. Belanja perjalanan dinas bagi surveyor
n
es-
d. Belanja penggandaan dan pencetakan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan;
k
e. en
Belanja pembelian bahan praktik peningkatan kapasitas (pelatihan
rm
pemicuan STBM; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, pengelola
-pe
bidan);
/0
jdih.kemkes.go.id
- 40 -
ml
Puskesmas;
.ht
m. Belanja jasa telekonsultasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
22
undangan mengenai keuangan daerah;
0
n. Belanja jasa pemeriksaan peningkatan mutu pemeriksaan (PME)
n-2
laboratorium kesehatan daerah kabupaten/kota;
hu
o. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans;
-ta
p. Belanja bahan bakar atau belanja sewa alat transportasi distribusi
r-2
obat, vaksin dan BMHP;
o
q. Belanja pengepakan obat, vaksin dan BMHP;
om
r. Belanja jasa pengiriman obat melalui penyedia jasa ekspedisi
n
es-
pengiriman barang; dan
s. Belanja jasa tenaga bongkar muat.
k
5. Menu Kegiatan BOK Kabupaten/Kota en
rm
a. Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
-pe
kabupaten/kota
20
(AMP)
.co
kabupaten/kota
lya
AKI AKB
ww
kabupaten/kota
htt
jdih.kemkes.go.id
- 41 -
ml
organisasi profesi/ahli/pakar
.ht
b) Pelaksanaan penyeliaan fasilitatif KIA bagi Puskesmas
22
tempat praktik mandiri bidan (TPMB) dan klinik
0
c) Jasa telekonsultasi Sp.OG terkait program telekonsultasi
n-2
USG
hu
d) Pertemuan koordinasi pemanfaatan sistem rujukan
-ta
terintegrasi (SISRUTE) dalam pelayanan kesehatan
r-2
maternal neonatal
o
e) Pembinaan pelayanan antenatal care (ANC), persalinan,
om
perinatal care (PNC) dan bayi oleh Sp.OG dan Sp.A di
n
es-
Puskesmas.
f) Transport dan/atau jasa pengiriman sampel Screening
k
en
Hypotiroid Kongenital (SHK) dari rumah sakit ke jasa
rm
pengiriman/laboratorium rujukan SHK sesuai ketentuan
-pe
daerah.
5) Peningkatan peran kelompok kerja nasional Posyandu tingkat
-a
mk
kabupaten/kota.
Pertemuan koordinasi, sosialisasi dalam rangka meningkatkan
2/p
posyandu
22
jdih.kemkes.go.id
- 42 -
ml
penguatan implementasi pelayanan kesehatan masa
.ht
sebelum hamil;
22
b) Pertemuan Evaluasi pelayanan kesehatan masa sebelum
0
hamil (termasuk pelayanan kontrasepsi)
n-2
c) Pertemuan koordinasi koordinasi lintas program/lintas
hu
sektor dalam penguatan implementasi pelayanan kesehatan
-ta
untuk perlindungan perempuan dan anak
r-2
d) Pertemuan koordinasi lintas program/lintas sektor
o
penguatan pelayanan kesehatan reproduksi pada situasi
om
krisis kesehatan
n
es-
e) Bimbingan teknis (bimtek) program kesehatan reproduksi
dan KB termasuk pencatatan dan pelaporan
k
9) en
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan, Pengelola Program,
rm
Lintas Sektor dalam upaya penurunan AKI AKB
-pe
neonatal)
22
jdih.kemkes.go.id
- 43 -
ml
Di RS kabupaten/kota dan Puskesmas (on the job
.ht
training/OJT USG obstetri dasar dan terbatas bagi dokter,
22
OJT tatalaksana penyebab kematian ibu dan bayi
0
terbanyak)
n-2
i) Pelatihan kegawatdaruratan maternal neonatal
hu
j) Orientasi skrining hipotiroid kongenital (SHK)
-ta
k) Orientasi program pencegahan penularan HIV Sifilis dan
r-2
Hepatitis B dari ibu ke bayi (PPIA) dan Malaria dalam
o
Kehamilan
om
l) Orientasi pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja
n
es-
(skrining kesehatan, edukasi gizi, pemberian TTD,
kesehatan reproduksi, dan pencegahan penularan
k
penyakit) en
rm
b. Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat
-pe
1) Surveilans Gizi
tau
dan bencana)
na
jdih.kemkes.go.id
- 44 -
ml
a) Penyediaan media cetak, media luar ruang non elektronik
.ht
dan media sosial/media online dalam rangka penurunan
22
stunting (misal: isi piringku, edukasi gizi seimbang,
0
pemberian tablet tambah darah, dll)
n-2
b) Kegiatan promosi/kampanye terkait perbaikan gizi
hu
masyarakat
-ta
4) Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
r-2
Pertemuan koordinasi lintas program/lintas sektor dalam
o
penguatan pemantauan tumbuh kembang balita
om
5) Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas Air dan Sanitasi Dasar
n
es-
meliputi:
a) Pendampingan keberlanjutan stop buang air besar
k
en
sembarangan (SBS) pendampingan intervensi kesehatan
rm
lingkungan
-pe
masyarakat
na
sektor
n
.ai
sanitasi dasar
htt
jdih.kemkes.go.id
- 45 -
ml
c. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
.ht
1) Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
22
Pertemuan koordinasi, advokasi, dan pendampingan dalam
0
rangka penerapan GERMAS di semua tatanan (sekolah/UKS,
n-2
ibadah, kantor pemerintahan/non pemerintahan, organisasi
hu
profesi, ormas, forum pemuda) di lingkup kabupaten/kota
-ta
2) Pelaksanaan GERMAS, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan Kesehatan
r-2
Berkala, dan Edukasi Gizi Seimbang di tingkat Kabupaten/kota
o
Pelaksanaaan kegiatan GERMAS lingkup Kabupaten/kota:
om
a) Pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan kebugaran
n
es-
jasmani, pengukuran tinggi badan dan berat badan,
pengukuran obesitas);
k
b) en
Aktifitas fisik (senam rutin, senam hamil, senam lansia,
rm
senam kelompok komorbid, dll); dan
-pe
GERMAS
.co
kabupaten/kota
c) Pengukuran kebugaran jasmani pada kelompok
//w
jdih.kemkes.go.id
- 46 -
ml
1) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan
.ht
dugaan KLB ke laboratorium kesehatan daerah kabupaten/kota
22
atau laboratorium rujukan pemerintah/swasta di
0
kabupaten/kota atau di provinsi
n-2
2) Pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis terpadu P2P
hu
kepada Puskesmas (bimbingan teknis, monitoring dan Evaluasi,
-ta
supervisi).
r-2
3) Koordinasi lintas sektor/program dengan Puskesmas
o
kabupaten/kota tentang penyakit menular dan penyakit tidak
om
menular serta masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di tingkat
n
es-
kabupaten/kota.
4) Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor,
k
en
penanggulangan dan surveilans penyakit berpotensial KLB serta
rm
masalah kesehatan jiwa.
-pe
imunisasi.
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 47 -
ml
akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah:
.ht
MENU URUTAN PRIORITAS
22
1. Workshop Penguatan Akreditasi Labkesda 3
0
2. Pembinaan Mutu dan Akreditasi Labkesda 2
n-2
3. Pemantapan Mutu Eksternal (PME) 4
hu
4. Survei Akreditasi Labkesda 1
-ta
r-2
2) Pola Pembiayaan menu kegiatan DAK Non Fisik Penguatan
o
Akreditasi Labkesda TA 2022
om
Adapun penjelasan pola pembiayaan masing – masing menu
n
es-
adalah sebagai berikut:
k
a) Workshop Penguatan Akreditasi Labkesda
en
Tujuan workshop Penguatan Akreditasi Labkesda adalah
rm
sebagai berikut:
-pe
BSL 2.
.co
jdih.kemkes.go.id
- 48 -
ml
Kementerian Kesehatan.
.ht
2. Pengelola Program Mutu dan Akreditasi Laboratorium
22
Kesehatan
0
Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan metode:
n-2
daring (online), luring (offline) atau hybrid (kombinasi).
hu
Rincian kegiatan workshop Penguatan Akreditasi Labkesda
-ta
sebagai berikut:
r-2
Lokasi dan Pelaksana
o
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
om
Lokasi pelaksana Belanja
n
es-
1. Workshop Kabupate 1. Dinas - Penyampaian Pelaksanaan
Penguatan n/kota Kesehatan materi 1)Belanja
k
Akreditasi Daerah en
dilaksanakan bahan:
rm
Labkesda Kabupaten selama 3 hari - ATK
-pe
2. - Pelaksanaan - Computer
Laboratori kegiatan Supply
-a
mk
hybrid narasumber
.co
(kombinasi) : 3 orang @
na
3 jam x 3
lya
hari x Rp.
u
900.000
am
3)Belanja
n
.ai
perjadin biasa:
ww
- Transport
narasumber
//w
- Penginapan
ps:
narasumber
htt
jdih.kemkes.go.id
- 49 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
4)Belanja
0
Perjadin paket
n-2
meeting dalam
hu
kota:
-ta
- Uang harian
r-2
- Transport
o
lokal
om
peserta
n
es-
- Paket
meeting
k
en fullboard
rm
/fullday
-pe
tau
laboratorium kesehatan.
20
- Self assesment
ww
jdih.kemkes.go.id
- 50 -
ml
Kabupaten/kota
.ht
3) Bimbingan Akreditasi
22
Kegiatan ini berupa pembuktian implementasi
0
pemenuhan standar akreditasi laboratorium
n-2
kesehatan, dengan tujuan untuk membantu
hu
laboratorium kesehatan dalam persiapan survei
-ta
akreditasi laboratorium, baik dari sisi penyiapan
r-2
dokumen, regulasi, dokumen bukti dan implementasi
o
standar akreditasi laboratorium kesehatan.
om
Kegiatan bimbingan persiapan akreditasi dilakukan
n
es-
oleh surveior akreditasi laboratorium kesehatan yang
ditugaskan oleh Direktorat Mutu Pelayanan
k
en
Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
rm
Pelaksanaan kegiatan pembinaan mutu dan akreditasi
-pe
Laboratoriu an Video
ww
m Standar conference
Akreditas 2)Belanja jasa
//w
i profesi:
ps:
- Pendamp - Honor
htt
ingan Surveior
jdih.kemkes.go.id
- 51 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
dalam Bimbingan
0
upaya Akreditasi: 2
n-2
Peningka orang @ 3
hu
tan Mutu jam x 2 hari
-ta
Laborator x Rp.
r-2
ium 900.000
o
Kesehata 3)Belanja
om
n perjadin biasa:
n
es-
- Bimbinga - Transport Tim
n Dinas
k
en
Akreditas Kesehatan
rm
i Daerah
-pe
aan Kabupaten/k
kegiatan ota dan
-a
mk
dilakuka Surveior
n selama Akreditasi
2/p
2 hari Laboratorium
/0
efektif Kesehatan
22
kegiatan Kesehatan
.co
dapat Daerah
na
n dengan Dinas
u
metode Kesehatan
am
Daring, Daerah
n
.ai
Luring Kabupaten/k
ww
Akreditasi
ps:
Laboratoriu
htt
m Kesehatan
jdih.kemkes.go.id
- 52 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
- Penginapan
0
Surveior
n-2
Akreditasi
hu
Laboratoriu
-ta
m Kesehatan
o r-2
c) Pemantapan Mutu Ekternal Labkesda
om
Kegiatan ini merupakan penjaminan kualitas hasil
n
es-
pemeriksaan di Labkesda melalui program nasional
pemantapan mutu eksternal (PNPME). Kegiatan PNPME ini
k
en
diselenggarakan oleh 4 (Empat) Balai Besar Laboratorium
rm
Kesehatan (BBLK) sesuai dengan Keputusan Menteri
-pe
pemeriksaan pemeriksaan
lya
minimal 2 PME:
u
jumlah dan
ww
jenis
pemeriksaan
//w
Laboratoriu
ps:
mmengacu
htt
pada pola
jdih.kemkes.go.id
- 53 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
pembiayaan
0
yang
n-2
ditetapkan
hu
di masing-
-ta
masing
r-2
BBLK
o
om
d) Survei Akreditasi Labkesda
n
es-
Kegiatan ini berupa pelaksanaan survei akreditasi
Laoratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) perdana dan re-
k
akreditasi. Narasumber en
kegiatan ini adalah Surveior
rm
Akreditasi Laboratorium Kesehatan yang ditugaskan oleh
-pe
um n n akreditasi - Penggandaa
lya
dengan Supply
n
.ai
standar - Konsumsi
ww
instrumen rapat
akreditasi (Disesuaika
//w
yang n dengan
ps:
ditetapkan Perpres
htt
No.33
jdih.kemkes.go.id
- 54 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
• Pelaksanaan tahun
0
2020)
n-2
kegiatan 3
hari survei b Belanja jasa
hu
• Keseluruhan profesi:
-ta
hari yang - Honorarium
r-2
dibutuhkan Surveior 2
o
oleh Surveior orang @ 3 jam
om
(kedatangan, x 3 hari x Rp.
n
es-
kepulangan 900.000
k
dan survei)
en
yang terdiri (Besaran
rm
dari : honor perjam
-pe
- Biaya sesuai
tau
transport honorarium
Surveior narasumber
-a
mk
surveior, disetarakan
/0
pulang c Belanja
m/
kembali ke perjalanan
.co
- Honor sesuai
n
.ai
dibutuhkan
oleh Surveior
//w
untuk sampai
ps:
ke lokasi survei
htt
dan sebaliknya
jdih.kemkes.go.id
- 55 -
ml
No Kegiatan Kegiatan Rincian Komponen
.ht
Lokasi pelaksana Belanja
22
pada saat
0
kepulangan.
n-2
- Pada saat
hu
pelaksanaan
-ta
survei tidak
r-2
diberikan uang
o
harian karena
om
surveior sudah
n
es-
menerima uang
honor.
k
en - Penginapan
rm
Surveior
-pe
disesuaikan
tau
dengan SBM
Daerah
-a
mk
- Transport
surveior
2/p
dianggarkan
/0
sesuai dengan
22
standar biaya
20
satuan regional
m/
.co
na
Laboratorium:
u
sebagai berikut:
(1) Laboratorium memiliki izin operasional yang masih
//w
berlaku; dan
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 56 -
ml
pada Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang
.ht
standar satuan regional yang diatur sebagai berikut:
22
(1) Honorarium narasumber maksimal 3 jam per hari per
0
orang; dan
n-2
(2) Honorarium narasumber penguatan mutu dan
hu
akreditasi laboratorium kesehatan daerah per jam
-ta
sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah)
r-2
sesuai dengan besaran pejabat eseleon III ke
o
bawah/yang disetarakan;
om
f. Akreditasi Puskesmas
n
es-
1) Menu Akreditasi Puskesmas
Menu kegiatan akreditasi Puskesmas untuk DAK Non Fisik
k
en
TA 2022 adalah kegiatan survei akreditasi Puskesmas. Sasaran
rm
kegiatan Survei Akreditasi Puskesmas ini yaitu survei
-pe
jdih.kemkes.go.id
- 57 -
ml
a. Puskesmas tidak terkendala dengan akses internet yang
.ht
stabil
22
b. Puskesmas tidak mempunyai keterbatasan prasarana
0
meliputi: LCD proyektor, komputer dengan web camera
n-2
yang dapat terkoneksi dengan jaringan internet, peralatan
hu
untuk mengambil gambar dan membuat rekaman video
-ta
bisa handycam atau smartphone berkamera
r-2
c. Puskesmas memiliki sumber daya manusia yang memiliki
o
kompetensi mengelola survei dengan metode blended
om
d. Puskesmas mempunyai keterbatasan anggaran untuk
n
es-
pelaksanaan survei secara full offline
e. Puskesmas berada di wilayah dengan kasus COVID-19
k
en
tinggi dan belum bisa terkendali
rm
Metode luring (offline) dapat dilakukan pada pelaksanaan
-pe
blended
.co
sudah terkendali
am
jdih.kemkes.go.id
- 58 -
Lokasi
ml
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
.ht
1 Survei Puskesmas • Daerah biasa 1) Belanja Bahan:
22
akreditasi yang maksimal 5 hari - ATK
0
perdana diusulkan - Penggandaan
n-2
• Daerah terpencil
dan re- akreditasi maksimal 7 hari - Computer supply
hu
akreditasi perdana • Daerah sangat - Paket data video
-ta
dan terpencil maksimal conference
r-2
reakreditasi 9 hari (disesuaikan dengan SBM
o
APBN)
om
• Keseluruhan hari - Konsumsi rapat
n
es-
yang dibutuhkan (disesuaikan dengan SBU
daerah)
k
oleh Surveior
(kedatangan en 2) Belanja jasa profesi:
rm
kepulangan dan honorarium surveior
-pe
Dinas Kesehatan
mk
Daerah 900.000/jam/hari/orang
Kabupaten/Kota, (Rp. 900.000 x 3 jam x 3
2/p
dan pulang
lya
jdih.kemkes.go.id
- 59 -
Lokasi
ml
Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
.ht
- Honor dengan kepulangan ke
22
• Pada pelaksanaan tempat asal. Uang harian
0
disesuaikan dengan SBU
n-2
survei kombinasi
kegiatan survei Daerah
hu
dilakukan selama - Pada saat pelaksanaan
-ta
3 hari (1 hari survei tidak diberikan
r-2
pelaksanaan uang harian karena
o
secara surveior sudah menerima
om
daring/online dan uang honor.
n
es-
2 hari - Penginapan surveior
pelaksanaan disesuaikan dengan SBU
k
secara en daerah
rm
luring/offline) - Transportasi surveior
-pe
cost
-
-a
mk
Puskesmas:
/0
Kementerian Kesehatan;
na
berlaku;
u
jdih.kemkes.go.id
- 60 -
ml
2024, disertai keterangan pada masing-masing Puskesmas
.ht
meliputi:
22
- jenis survei (perdana atau reakreditasi)
0
- status akreditasi terakhir (untuk Puskesmas yang
n-2
sudah terakreditasi)
hu
- masa berlaku sertifikat (untuk usulan survei
-ta
reakreditasi)
r-2
- target kelulusan akreditasi (untuk masing-masing
o
Puskesmas)
om
e) Bukti pengisian ASPAK bagi lokus survei perdana dan bukti
n
es-
pemenuhan SPA minimal 60% bagi lokus survei
reakreditasi.
k
f) en
DAK non fisik TA 2022 menu BOK kabupaten/kota
rm
disesuaikan dengan pagu anggaran dengan prioritas pada:
-pe
sangat terpencil
m/
Kabupaten/kota ke Puskesmas
na
kabupaten/kota ke Puskesmas
u
(PIS-PK)
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 61 -
ml
Kesehatan Daerah kabupaten/kota
.ht
2) Analisis hasil PIS-PK terintegrasi lintas program di tingkat
22
kabupaten/kota.
0
a) Kegiatannya berupa rapat di Dinas Kesehatan Daerah
n-2
kabupaten/kota yang dilakukan secara daring dengan
hu
agenda membahas analisis data PIS-PK dan integrasi
-ta
program dalam rangka intervensi lanjut PIS-PK.
r-2
b) Rapat dilakukan secara berkala setiap triwulan yang
o
dihadiri oleh seluruh bidang dan Sekretariat Dinas
om
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota dengan melibatkan
n
es-
Puskesmas.
3) Monitoring dan Evaluasi terintegrasi lintas program:
k
a) Bimbingan teknis, en
pendampingan dan supervisi
rm
terpadu/terintegrasi dengan penanggung jawab program
-pe
kegiatan PESK
u
pertemuan rutin
ww
alkes bermerkuri
jdih.kemkes.go.id
- 62 -
ml
penyusunan mekanisme penarikan alkes bermerkuri ke depo
.ht
storage dengan melaksanakan pertemuan rutin
22
l. Pengelolaan Limbah Medis (B3)
0
a) Pembiayaan transportasi dan jasa untuk pemusnahan limbah
n-2
medis kepada rumah sakit atau institusi pemerintah pemusnah
hu
limbah medis, pengolah limbah medis dan transporter limbah
-ta
medis berizin.
r-2
b) Pertemuan koordinasi lintas program dan lintas sektor
o
pengelolaan limbah isolasi mandiri dan isolasi terpusat, dengan
om
melibatkan antara lain Dinas Kesehatan Daerah provinsi,
n
es-
kabupaten/kota, dinas lingkungan hidup provinsi
kabupaten/kota, Satgas COVID-19, rumah sakit, Puskesmas
k
en
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
rm
c) Pertemuan Evaluasi pengelolaan limbah medis/limbah medis
-pe
1. Tujuan
a. Umum
2/p
b. Khusus
20
2. Sasaran
lya
3. Penggunaan
am
jdih.kemkes.go.id
- 63 -
ml
f. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara sehat;
.ht
g. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian kerja;
22
h. Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
0
i. Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3);
n-2
j. Upaya Kesehatan Lanjut Usia; dan
hu
k. Upaya Pencegahan Pengendalian COVID-19.
-ta
4. Jenis Pembiayaan
r-2
Dana BOK di Puskesmas dimanfaatkan untuk pembiayaan berbagai
o
kegiatan prioritas yang telah ditetapkan oleh Puskesmas. Jenis
om
pembiayaan tersebut meliputi:
n
es-
a. Belanja transportasi lokal petugas kesehatan, kader, pendampingan
mahasiswa serta lintas sektor;
k
b. en
Belanja perjalanan dinas dalam wilayah kerja Puskesmas bagi
rm
pegawai Puskesmas ASN dan non ASN;
-pe
pelaksanaan kegiatan;
f. Belanja kegiatan pertemuan/ rapat di dalam atau di luar Puskesmas
2/p
kegiatan;
lya
Puskesmas;
n
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 64 -
ml
maksimal belanja senilai Rp.2.000.000 per bulan/per Puskesmas);
.ht
dan
22
l. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans.
0
n-2
Dana BOK Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk pembiayaan
hu
promosi kesehatan di media cetak (koran, majalah, dan lain-lain) dan
-ta
elektronik.
r-2
5. Menu Kegiatan BOK Puskesmas
o
a. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
om
1) Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
n
es-
a) Orientasi kader dalam pelacakan kematian wanita usia
subur
k
b) en
Pelaksanaan otopsi verbal kematian maternal neonatal
rm
(transportasi)
-pe
dan bayi
d) Pelacakan kasus hipotiroid kongenital
-a
mk
e) Orientasi e-kohort
f) Rapat koordinasi validasi dan Evaluasi data pemantauan
2/p
gizi masyarakat.
jdih.kemkes.go.id
- 65 -
ml
poskestren, pos upaya kesehatan kerja (UKK), dan UKBM
.ht
lainnya.
22
5) Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah,
0
Edukasi Gizi Seimbang, dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
n-2
Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
hu
a) Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di satuan
-ta
Pendidikan
r-2
b) Penguatan UKS/M dan TP UKS/M
o
c) Koordinasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
om
d) Pengembangan dan Pelaksanaan Posyandu Remaja
n
es-
e) Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
f) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Anak usia sekolah
k
dan Remaja en
rm
g) Pendampingan dan Evaluasi Pelaksanaan Pemberian TTD
-pe
jdih.kemkes.go.id
- 66 -
ml
Penyelenggaraan kelas ibu secara online/offline
.ht
9) Pendampingan ibu hamil, ibu nifas, dan bayi (termasuk
22
pemantauan faktor risiko/komplikasi), oleh
0
kader/mahasiswa/fasilitator/tenaga lainnya
n-2
a) Kunjungan rumah bagi ibu hamil, ibu nifas, neonatus dan
hu
bayi oleh kader/mahasiswa/fasilitator/tenaga lainnya
-ta
b) Kunjungan lapangan untuk pembinaan maupun monev
r-2
(termasuk Pelayanan Kunjungan Antenatal dan Kunjungan
o
Neonatal Lengkap)
om
b. Upaya Perbaikan gizi masyarakat
n
es-
1) Surveilans Gizi
a) Pendampingan pemantauan pertumbuhan di posyandu
k
b) en
Pertemuan analisis pemantauan pertumbuhan
rm
c) Pertemuan advokasi lintas program/lintas sektor terkait
-pe
tingkat kecamatan
ps:
jdih.kemkes.go.id
- 67 -
ml
c) Pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh
.ht
kembang balita (SDIDTK) di posyandu, PAUD, dan/atau TK;
22
dan
0
d) Pelaksanaan bulan penimbangan.
n-2
4) Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas Air dan Sanitasi Dasar
hu
a) Inspeksi kesehatan lingkungan untuk sarana air minum
-ta
dan sarana sanitasi dasar;
r-2
b) Pengambilan data sanitasi dan air tingkat rumah tangga;
o
c) Orientasi STBM, PKAM bagi natural leader dan pemangku
om
kepentingan lainnya;
n
es-
d) Pengambilan sampel dalam rangka surveilans kualitas air
minum;
k
e) en
Pemeriksaan kualitas air minum (pengambilan sampel dan
rm
pengujian sampel); dan
-pe
kegiatan GERMAS.
/0
wilayah Puskesmas
m/
pengukuran obesitas);
lya
jdih.kemkes.go.id
- 68 -
ml
a) Pembinaan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat
.ht
(Kelompok olahraga, ASN tingkat kecamatan, anak sekolah,
22
dan Jemaah Haji)
0
b) Pengukuran kebugaran jasmani pada kelompok
n-2
masyarakat (calon Jemaah haji, kelompok olahraga
hu
masyarakat dan kelompok pekerja)
-ta
d. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
r-2
1) Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB)
o
a) Surveilans Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)
om
pelaksanaan imunisasi
n
es-
b) Validasi sasaran, hasil cakupan imunisasi dan Rapid
Convinience Assessment (RCA).
k
c) Verifikasi rumor dugaan KLB en
rm
d) Verifikasi Sinyal dan Respon cepat Sistem Kewaspadaan
-pe
pemerintah di kabupaten/kota
f) Pelacakan kasus kronis atau kasus ikutan atau hasil reaksi
2/p
penanggulangan KLB.
20
masyarakat.
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 69 -
ml
rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terutama
.ht
untuk penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak.
22
p) Validasi sasaran, hasil cakupan Gangguan Mental
0
Emosional (GME), Depresi, Orang dengan Ganguan Jiwa
n-2
(ODGJ) Berat, Penyalahgunaan Napza dan Bunuh Diri
hu
2) Deteksi Dini dan Penemuan Kasus
-ta
a) Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, Malaria dan
r-2
penyakit menular lainnya pada ibu hamil dan kelompok
o
berisiko.
om
b) Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan
n
es-
Posyandu lansia.
c) Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus
k
en
mangkir, kasus kontak kusta, orang dengan gangguan jiwa,
rm
HIV/AIDS, ISPA, Hepatitis, Infeksi Saluran Pencernaan,
-pe
napza.
/0
wali murid.
u
kecacingan.
n
.ai
jdih.kemkes.go.id
- 70 -
ml
dan kecacingan, imunisasi dan penyakit menular lainnya.
.ht
h) Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang
22
Nyamuk, larvasidasi, fogging, dan modifikasi lingkungan).
0
i) Pemantauan jentik vektor demam berdarah secara berkala.
n-2
j) Survei habitat jentik dan nyamuk penular malaria.
hu
k) Distribusi kelambu ke kelompok sasaran di desa.
-ta
l) Monitoring penggunaan kelambu malaria.
r-2
m) Pengawasan standar baku mutu pengendalian vektor dan
o
binatang pembawa penyakit.
om
n) Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa
n
es-
penyakit.
o) Penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) untuk desa tanpa
k
asap rokok en
rm
p) Pelatihan kader kesehatan masyarakat dalam Upaya
-pe
petugas Puskesmas.
r) Pengendalian faktor risiko lainnya yang dapat
2/p
dan bencana.
22
4) Pengendalian Penyakit
20
pada bencana
.co
filariasis.
ww
jdih.kemkes.go.id
- 71 -
5) Pemberdayaan Masyarakat
ml
a) Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader
.ht
kesehatan program P2P serta masalah kesehatan jiwa dan
22
Napza.
0
b) Orientasi/pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi
n-2
kader kesehatan untuk peningkatan P2P.
hu
c) Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P.
-ta
d) Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh
r-2
petugas Puskesmas.
o
e) Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang
om
pencegahan dan pengendalian penyakit tingkat Puskesmas.
n
es-
e. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Desa/Kelurahan
Prioritas.
k
en
Pelaksanaan STBM desa/kelurahan prioritas dialokasikan sebesar
rm
Rp. 7.500.000 per desa/kelurahan, dengan rincian kegiatan sebagai
-pe
berikut:
tau
(SBS).
.co
Puskesmas.
htt
jdih.kemkes.go.id
- 72 -
ml
alokasi anggaran dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat
.ht
dengan berpedoman petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik.
22
g. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian
0
Penyediaan tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga
n-2
sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga epidemiologi, ahli teknologi
hu
labotorium medik, apoteker, dan tenaga administrasi keuangan di
-ta
Puskesmas, maksimal 4 orang tenaga per Puskesmas dengan sistem
r-2
perjanjian kerja. Penetapan maksimal 4 orang tenaga tersebut
o
berdasarkan prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi
om
persyaratan yang telah ditentukan.
n
es-
Proses penerimaan dan seleksi tenaga dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Daerah kabupaten/kota sesuai dengan pembahasan
k
en
melalui aplikasi Rencana Kebutuhan (Renbut) dan SI SDMK, jika
rm
tenaga-tenaga tersebut sudah lengkap dapat dilakukan juga
-pe
3) Tenaga Nutrisionis
ww
bidangnya
htt
4) Tenaga Epidemiologi
Pendidikan minimal S1 Kesehatan Masyarakat diutamakan
jdih.kemkes.go.id
- 73 -
ml
pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidangnya.
.ht
5) Ahli teknologi labotorium medik
22
Berpendidikan minimal D3 analis kesehatan (laboratorium)
0
serta diutamakan yang memiliki pengalaman kerja minimal 1
n-2
tahun di bidangnya
hu
6) Apoteker
-ta
Berpendidikan profesi apoteker, dan memiliki surat tanda
r-2
registrasi apoteker (STRA) aktif, serta diutamakan berdomisili di
o
kabupaten/kota setempat.
om
7) Tenaga administrasi Keuangan
n
es-
Pendidikan minimal D3 Ekonomi/Akuntansi serta
diutamakan memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun di
k
bidangnya. en
rm
Ketentuan perihal perjanjian kerja mengacu pada
-pe
maksimal 36 tahun;
2) Diberikan honor sesuai UMR atau ketentuan lain yang
2/p
Ketenagakerjaan.
22
peraturan perundangan.
na
(PIS-PK)
n
.ai
hasil PIS-PK.
jdih.kemkes.go.id
- 74 -
ml
Lokakarya mini dalam rangka penguatan perencanaan (P1),
.ht
penggerakan pelaksanaan (P2), pengawasan pengendalian dan
22
penilaian (P3) kinerja Puskesmas serta kegiatan koordinasi lintas
0
sektor lainnya.
n-2
- Kegiatan lokakarya mini diadakan oleh setiap Puskesmas
hu
sebanyak 12 kali untuk lokakarya mini bulanan dan 4 kali untuk
-ta
lokakarya mini tribulanan dalam kurun waktu satu tahun.
r-2
- Metode pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara kombinasi
o
luring dan daring.
om
- Komponen pembiayaan untuk konsumsi dan transportasi bagi
n
es-
peserta yang berasal dari luar Puskesmas.
- Langganan internet per Puskesmas
k
- en
Langganan internet satu kali per tahun per Puskesmas dapat
rm
digunakan untuk seluruh menu kegiatan sesuai petunjuk teknis
-pe
1. Tujuan
22
a. Umum
20
b. Khusus
na
2. Sasaran
.ai
3. Penggunaan
htt
jdih.kemkes.go.id
- 75 -
ml
maupun di daerah. Sejak tahun 2018, pemerintah telah mengalokasikan
.ht
anggaran melalui DAK termasuk DAK nonfisik untuk stunting sebagai
22
dukungan, khususnya untuk konvergensi, koordinasi dan konsolidasi
0
program stunting di kabupaten/kota. Pada tahun 2022 seluruh
n-2
kabupaten/kota sebagai lokus percepatan penurunan prevalensi stunting.
hu
Dana BOK stunting untuk kabupaten/kota lokus digunakan dalam
-ta
intervensi percepatan penurunan stunting di daerah melalui kegiatan
r-2
koordinasi, konvergensi dan konsolidasi sebagai berikut:
o
a. Penyusunan regulasi daerah terkait stunting, termasuk regulasi dan
om
strategi komunikasi perubahan perilaku pencegahan stunting tingkat
n
es-
Kabupaten/kota.
b. Pemetaan dan analisis situasi program stunting.
k
c. Pelaksanaan rembuk stunting. en
rm
d. Pembinaan kader pembangunan manusia terkait seribu hari pertama
-pe
hasil.
22
4. Jenis Pembiayaan
m/
meliputi:
lya
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non
am
keuangan daerah
ww
pelaksanaan kegiatan.
e. Belanja honor, transport dan/atau akomodasi narasumber
jdih.kemkes.go.id
- 76 -
ml
kegiatan;
.ht
f. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring.
022
E. Jaminan Persalinan
n-2
1. Rujukan persalinan dan neonatal (biaya transportasi dan/atau sewa alat
hu
transportasi)
-ta
a. Biaya transportasi dan/atau sewa alat transportasi (pergi pulang):
r-2
- Dari rumah ke tempat tunggu kelahiran (TTK),
o
- Dari rumah atau TTK ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
om
kompeten, dan
n
es-
- antar fasilitas pelayanan kesehatan;
transportasi dan/atau sewa alat transportasi dapat kendaraan
k
en
umum, kendaraan dinas, Puskesmas Keliling dan Ambulans maupun
rm
kendaraan pribadi;
-pe
berlaku.
/0
anggaran.
na
- Biaya makan dan minum bagi ibu hamil dan pendamping yang
ada di TTK.
//w
ke TTK
htt
jdih.kemkes.go.id
- 77 -
ml
2) merupakan milik penduduk atau rumah yang dibangun
.ht
oleh pemerintah;
22
3) dapat menggunakan penginapan yang aksesnya dekat
0
dan mudah ke fasilitas pelayanan kesehatan;
n-2
4) TTK dapat menggunakan bangunan milik pemerintah
hu
tanpa uang sewa;
-ta
5) lokasi diupayakan sedekat mungkin dengan fasilitas
r-2
pelayanan kesehatan kompeten yang mampu
o
melakukan pertolongan persalinan dan penanganan
om
kegawatdaruratan maternal dan neonatal;
n
es-
6) setiap kabupaten/kota dapat menggunakan dana
Jampersal untuk sewa TTK sesuai kebutuhan di dekat
k
en
fasilitas kesehatan yang kompeten yang ditetapkan
rm
sebagai rujukan dalam rangka mendekatkan akses ibu
-pe
30 menit; dan
/0
jdih.kemkes.go.id
- 78 -
ml
lahir yang memerlukan TTK dan biaya transportasi
.ht
rujukan tanpa memandang status ekonomi, dan
22
kepemilikan jaminan kesehatan, memiliki KTP, tidak
0
memiliki KTP dan ibu hamil dari luar wilayah sesuai
n-2
dengan koordinasi antar daerah; dan diutamakan bagi
hu
ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir yang
-ta
mempunyai akses sulit.
or-2
F. BOK Pelayanan Kesehatan Bergerak
om
Pelayanan kesehatan bergerak dikawasan terpencil dan sangat terpencil
n
es-
1. Tujuan
a. Umum
k
en
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
rm
daerah terpencil dan sangat terpencil
-pe
b. Khusus
tau
kesehatan setempat.
/0
2. Sasaran
22
3. Penggunaan
m/
berlaku.
ps:
4. Jenis Pembiayaan
htt
jdih.kemkes.go.id
- 79 -
ml
c. Perjalanan dinas tim (transportasi, akomodasi, uang harian dan
.ht
mobilisasi logistik) ke lokus
22
d. Obat-obatan spesialistik
0
e. Bahan medis habis pakai spesialistik
n-2
f. Jasa medis spesialistik satu kali per kegiatan
hu
g. Biaya pertemuan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan/atau
-ta
kader: konsumsi, dan honor narasumber maksimal 3 jam
r-2
o
n om
kes-
en
rm
-pe
-atau
mk
/02/p
22
20
m/
.co
na
u lya
amn
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id
- 80 -
BAB III
ml
PEMANFAATAN DANA BOK UNTUK UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
.ht
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
022
A. BOK Provinsi
n-2
1. Tujuan
hu
a. Umum
-ta
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
r-2
COVID-19 di wilayah kerja provinsi terutama dalam deteksi dini dan
respon kesehatan masyarakat.
o
om
b. Khusus
n
1) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan Evaluasi upaya
es-
pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19
k
en
kabupaten/kota di tingkat provinsi.
rm
2) Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas penanggung
jawab surveilans kabupaten/kota.
-pe
2. Sasaran
tau
3. Jenis Pembiayaan
mk
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non
/0
ASN.
22
4. Menu Kegiatan
n
berikut:
ww
jdih.kemkes.go.id
- 81 -
ml
di Kabupaten/kota, bersama dengan unsur kesehatan TNI-POLRI;
.ht
4) Monitoring dan Evaluasi pencegahan dan pengendalian penyakit
22
COVID-19 di tingkat provinsi;
0
5) Komunikasi, informasi, edukasi, sosialisasi, kampanye, publikasi
n-2
tentang COVID-19; dan
hu
6) Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus dan kontak COVID-19.
-ta
B. BOK Kabupaten/Kota
r-2
1. Tujuan
o
a. Umum
om
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
n
es-
COVID-19 di wilayah kerja kabupaten/kota terutama dalam deteksi
dini dan respon kesehatan masyarakat.
k
b. Khusus en
rm
1) Menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan Evaluasi upaya
-pe
kabupaten/kota.
2) Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas petugas
-a
mk
3. Jenis Pembiayaan
22
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non
m/
ASN.
.co
ASN paling banyak senilai Rp. 1.000.000,00 per orang per bulan.
g. Belanja alat pelindung diri (APD) dan hand sanitizer untuk pelacakan
//w
tracer.
htt
jdih.kemkes.go.id
- 82 -
ml
kontak Covid-19 maksimal Rp. 100.000,- per petugas per bulan
.ht
selama melaksanakan tugasnya.
22
4. Menu Kegiatan
0
Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tingkat
n-2
Kabupaten/Kota
hu
a. Koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan pencegahan dan
-ta
pengendalian penyakit COVID-19 di tingkat Kabupaten/Kota.
r-2
b. Pembinaan pelacakan kontak kasus COVID-19 kepada Puskesmas
o
hingga petugas tracer
om
c. Kegiatan monitoring dan Evaluasi dalam pencegahan dan
n
es-
pengendalian penyakit COVID-19 tingkat Kabupaten/kota.
d. Peningkatan kapasitas bagi petugas surveilans/pengolah data di
k
en
Puskesmas dalam rangka tracing dan manajemen data.
rm
e. Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan kontak/tracer
-pe
tentang COVID-19.
h. Penyelidikan epidemiologi kasus COVID -19.
2/p
C. BOK Puskesmas
.co
1. Tujuan
na
a. Umum
lya
b. Khusus
ww
Puskesmas.
jdih.kemkes.go.id
- 83 -
ml
kontak/tracing kasus COVID-19.
.ht
2. Sasaran
22
a. Puskesmas.
0
b. Masyarakat dan lintas sektor, antara lain: mahasiswa kesehatan,
n-2
satgas COVID-19, tracer, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
hu
3. Komponen Pembiayaan
-ta
a. Belanja transport lokal.
r-2
b. Belanja penggandaan/pencetakan formulir pelacakan kontak.
o
c. Belanja pengiriman sampel/specimen pemeriksaan COVID-19.
om
d. Honor dan insentif tracer.
n
es-
Tracer merupakan tenaga pelaksana pelacakan kontak yang
bisa melibatkan unsur masyarakat seperti: Kader, Bhabinsa,
k
Bhabinkantibmas, PKK, Satlinmas, en Karangtaruna, dan
rm
relawan yang sudah mendapatkan pelatihan terkait lainnya.
-pe
bulan.
2) Insentif paling banyak senilai Rp15.000,00 per orang
-a
mk
tugasnya.
.co
na
berikut:
u
jdih.kemkes.go.id
- 84 -
BAB IV
ml
PENUTUP
.ht
22
Petunjuk teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK
0
Nonfisik Bidang Kesehatan. DAK Nonfisik Bidang Kesehatan diarahkan untuk
n-2
kegiatan yang dapat meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan
hu
kesehatan masyarakat di provinsi/kabupaten/kota terutama daerah dengan
-ta
derajat kesehatan yang belum optimal, sehingga masyarakat di seluruh
r-2
wilayah Indonesia dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu.
o
Menu kegiatan dalam petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik Bidang
om
Kesehatan ini merupakan pilihan kegiatan bagi tiap jenisnya. Tiap kegiatan
n
es-
DAK Nonfisik Bidang Kesehatan tidak diperkenankan dilakukan pengalihan
anggaran di luar rincian alokasi DAK nonfisik yang ditetapkan oleh Menteri
k
Kesehatan setiap tahunnya. en
rm
Kegiatan yang didanai dari DAK Nonfisik Bidang Kesehatan ini
-pe
MENTERI KESEHATAN
.co
REPUBLIK INDONESIA,
na
lya
ttd.
u
am
BUDI G. SADIKIN
n
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.kemkes.go.id