You are on page 1of 6

Manajemen Biaya

Bab 9: Perencanaan Laba


Analisis Biaya-Volume-Laba

Dosen Pengampu: Lita Yulita F., S.E., M.Si., Ak., CA.

Azka Mufida
142160046

EA-A
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2018
Perencanaan Biaya:
Analisis Biaya-Volume-Laba

Analisis Biaya-Volume-Laba
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-provit – CVP – analysis) merupakan suatu
metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan operasi dan pemasaran terhadap
laba berdasarkan pemahaman atas hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per
unit, dan tingkat output. Analisis CVP memiliki banyak aplikasi:
 Menetapkan harga jual produk dan jasa.
 Memperkenalkan produk atau jasa yang baru.
 Menggantikan sebuah peralatan
 Menentukan titik impas.
 Memutuskan apakah produk atau jasa tertentu seharusnya dibuat atau dibeli.
 Menentukan bauran produk terbaik.
 Melakukan analisis strstegis dengan menggunakan “bagaimana jika.”

Model CVP adalah:


 Laba operasi = Penjualan + Total Biaya
 Penjualan = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Laba Operasi
 p x Q = F + (v x Q ) + N
Keterangan:
Q = unit yang terjual
p = harga jual per unit
F = total biaya tetap
v = biaya variabel per unit
N = laba operasi

Margin Kontribusi dan Laporan Laba Rugi Kontribusi


Margin kontribusi per unit merupakan selisih antara harga jual per unit dengan biaya
variabel per unit: p – v = margin kontribusi per unit.
Total margin kontribusi merupakan margin kontribusi per unit dikalikan jumlah unit
yang terjual.
Rasio margin kontribusi merupakan rasio margin kontribusi per unit terhadap harga jual
per unit (p – v)/p.

Peran Strategis Analisis CVP


 Memberikan informasi mengenai bagaimana perubahan volume penjualan
mempengaruhi biaya dan laba.
 Memberikan sarana untuk memprediksi implikasi pertumbuhan penjualan
terhadap laba.
 Menunjukkan risiko peningkatan biaya tetap jika volume penjualan menurun.
 Digunakan dalam perhitungan biaya siklus hidup maupun perhitungan biaya
berdasarkan target.
 Digunakan pada tahap-tahap lebih lanjut dari siklus hidup produk, yaitu selama
perencanaan produksi, untuk menentukan proses produksi yang paling hemat
biaya.
 Digunakan pada tahap-tahap terakhir siklus hidup biaya untuk membantu
menentukan system pemasaran dan distribusi terbaik.
 Membantu untuk menilai daya Tarik program diskon atau rencana promosi.
 Berperan dalam penentuan posisi strategis.

Analisis CVP untuk Perencanaan Titik Impas


Titik impas (breakeven point) yaitu titik dimana pendapatan sama dengan biaya dan
labanya nol.

Metode Titik Impas


Metode Persamaan
1. Titik impas dalam unit penjualan (Q = penjualan dalam unit)
p x Q = (v x Q) + F + N
2. Titik impas dalam dolar penjualan (Y = penjualan dalam dolar)
Y = [v/p) x Y] + F + N

Metode Margin Kontribusi


3. Titik impas dalam unit penjualan
F+ N
Q=
p−v
4. Titik impas dalam dolar penjualan
F+N
Y=
(p−v)/ p

Analisis CVP untuk Perencanaan Laba


Analisis CVP dapat digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang dibutuhkan
agar mencapai tingkat laba yang diharapkan. Mencari laba yang diharapkan meliputi
perencanaan pendapatan, perencanaan biaya, dan pencatatan akuntansi untuk implikasi pajak
penghasilan (apabila perencaan ditunjukkan untuk laba yang diharapkan setelah pajak).

Analisis CVP untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengidentifikasikan penggerak biaya untuk
aktivitas biaya tidak langsung pada tingkat terperinci, seperti persiapan mesin, penanganan
bahan baku, inspeksi, serta rekayasa.

Analisis Sensitivitas dari Hasil CVP


Analisis sensitivitas adalah nama untuk berbagai metode yang menelaah bagaimana
perubahan jumlah unit jika factor-faktor yang dilibatkan dalam memprediksi jumlah unit
tersebut juga berubah.
Metode yang lazim digunakan yaitu: analisis bagaimana jika dengan menggunakan
margin kontribusi dan rasio margin kontribusi, margin pengaman, dan pengungkit operasi.

Analisis Bagaimana-Jika dari Penjualan dan Rasio Margin Kontribusi


Analisis bagaimana-jika merupakan kalkulasi dari jumlah unit pada berbagai tingkat
factor yang memengaruhi jumlah unit tersebut.

Margin Pengaman
Margin pengaman merupakan jumlah penjualan yang direncanakan di atas titik impas:
Margin pengaman = penjualan yang direncanakan – penjualan pada titik impas
Rasio margin pengaman merupakan ukuran yang bermanfaat untuk membandingkan
risiko dari dua atau lebih dari dua alternative produk.
Rasi margin pengaman = margin pengaman/penjualan yang direncanakan

Pengungkit Operasi
Pengungkit operasi merupakan rasio margin kontribusi terhadap laba.

Tahap Pengambilan Keputusan Strategis untuk Analisis CVP


1. Menentukan isu strategis di sekitar masalah.
2. Mengidentifikasi alternative tindakan.
3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternative.
4. Didasarkan strategi dan analisis, pilih dan implementasikan alternative yang
diinginkan.
5. Menyediakan evaluasi terus-menerus mengenai efektivitas implementasi pada tahap
4.

Analisis CVP untuk Dua Produk atau Lebih dari Dua Produk
Pendekatan umum bagi perusahaan dengan banyak produk adalah menggunakan rasio
margin kontribusi (CMR).

Asumsi dan Keterbatasan dari Analisis CVP


Linearitas, Rentang yang Relevan, dan Biaya Bertahap
Model CVP berasumsi bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear pada rentang
aktivitas yang relevan.

Biaya Bertahap
Pengeluaran biaya tetap tambahan akan meningkatkan kapasitas unit. Analisis CVP
mensyaratkan manajer untuk menentukan titik impas bagi setiap rentang.
Mengidentifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel untuk Analisis CVP

Biaya Tetap
Dalam analisis jangka pendek, biaya tetap yang relevan merupakan biaya tetap yang
diharapkan berubah seiring dengan pengenalan produk baru. Biaya tetap yang relevan
meliputi biaya-biaya dari setiap fasilitas produksi yang baru, gaji karyawan produksi yang
baru, dan biaya-biaya yang serupa.

Biaya Variabel
Dalam mengukur biaya variabel, akuntan manajemen harus berhati-hati untuk
memasukkan seluruh biaya variabel yang relevan, tidak hanya biaya produksi tetapi juga
biaya penjualan dan distribusi. Dengan demikian, beban komisi tepatnya dimasukkan sebagai
biaya variabel per unit. Setiap biaya transportasi atau gudang akan relevan jika biaya tersebut
berubah seiring dengan tingkat output.

You might also like