You are on page 1of 62

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II


DENGAN MENGGUNAKAN TERAPI EFFLEURAGE
MASSAGE DAN AROMATERAPI LAVENDER
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
TIDUR DI PMB KHARISMA
PANJANG

Oleh :

PRISELIA MAHARANI
NIM : 1926084

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
2022
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II


DENGAN MENGGUNAKAN TERAPI EFFLEURAGE
MASSAGE DAN AROMATERAPI LAVENDER
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
TIDUR DI PMB KHARISMA
PANJANG

Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya


Keperawatan (Amd.Kep) Prodi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti
Bandar Lampung

Oleh :

PRISELIA MAHARANI
NIM : 1926084

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
2022
PERNYATAAN ORISINALITAS KTI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Priselia Maharani


NIM : 1926084
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester
Iii Dengan Menggunakan Terapi Effleurage
Massage Untuk Meningkatkan Kualitas
Tidur Di Pmb Kharisma Panjang.

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam karya tulis ilmiah ini
merupakan hasil pemikiran saya sendiri, bukan pengutipan tulisan dari hasil karya
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil kutipan
pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.

Bandar Lampung, Februari 2022

Priselia Maharani

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan pada seminar
proposal/ujian hasil dengan :
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester
Iii Dengan Menggunakan Terapi Effleurage
Massage Untuk Meningkatkan Kualitas
Tidur Di Pmb Kharisma Panjang.
Pada : Tanggal/maret /2022
Nama : Priselia Maharani
NIM : 1926084

Bandar Lampung, ………………. 2022

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Fitri Nuriya Santy,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Ns. Sinta Wijayanti, M.Kep.,Sp.Kep.MB


NRP.010200118 NRP.010201552

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, taufik,
hidayahnya sehungga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Menggunakan
Terapi Effleurage Massage Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Di Pmb
Kharisma Panjang.”. Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan
Program Studi D III Keperawatan STIKes Panca Bhakti. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan mendapat bantuan, arahan, dukungan, dan
bimbingandari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini
penulis mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan yang besar kepada :

1. Hi. Risnaeni, S.SiT, M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Keperawatan


Panca Bhakti Bandar Lampung.
2. Ns. Anton Surya Prasetya, M.Kep.,Sp.Kep.J. selaku Ketua STIKes Panca
Bhakti Bandar Lampung.
3. Ns. Jupri Kartono, M.Kep.,Sp.Kep.An. selaku Wakil Ketua I Bidang

Akademik STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung.

4. Ns. Pujiarto, M.Kep.,Sp.Kep.MB. selaku Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung

5. Ns. Fitri Nuriya Santy, M.Kep.,Sp.Kep.Mat. selaku Ketua Program Studi D

III Keperawatan Panca Bhakti Bandar Lampung serta pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dengan sabar dan selalu memberikan semangat

yang luar biasa untuk menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.

6. Ns. Sinta Wijayanti, M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dengan sabar dan selalu memberikan semangat yang

luar biasa dalam menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini

v
7. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Keperawatan Panca Bhakti Bandar

Lampung yang telah memberikan ilmu dengan tulus dan ikhlas.

8. Terima kasih untuk tuhan yang maha esa,saya sudah sampai ketitik ini

9. Teruntuk orang tua saya untuk mama,papa,adik adik,dan uti semuanya yang

tersayang.Terima kasih untuk doa dan support system serta semangat positif

yang diberikan sampai mba berada di titik ini,

10. Teruntuk sepupu saya,eci,gelsi dan semuanya terima kasih memberikan

support yang banyak kepada saya agar saya semangat untuk mengerjakan

proposal ini

11. Teruntuk diri sendiri terima kasih sudah berjuang,mendoakan diri sendiri agar

bisa kuat sampai titik ini

12. Teruntuk nesti anggiya partner setiap mengerjakan Proposal terima kasih ya

sudah sabar membantu ,mengerti dan sangat memahami saya

13. Teruntuk teman kamar baru Mput,Rilly,kak ketri dan nadia terima kasih

sudah sabar menghadapi saya

14. Teruntuk rara teman tidur saya terima kasih yang selalu berikan respon positif

ke saya ,Terima kasih untuk berteman 3 tahun

15. Teruntuk Ramona terima kasih ya support baik nya

16. Teruntuk Elfa terima kasih hal baiknya ya dan support nya

17. Teruntuk kak bagus terima kasih selalu ada sampai saat ini memberikan

semua support baik nya 

18. Teruntuk semua teman angkatan 26 terima kasih atas suka dan dukanya

selama ini dan semoga kita akan bertemu dengan segala kesuksesan aamiin.

vi
Semoga karya tulis ilmiah ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Saya
menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari sempurnanya
karya tulis ilmiah ini

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN........................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM......................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS............................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................................6
1.4 Manfaat..................................................................................................6
1.4.1 Manfaat Praktis............................................................................6
1.4.2 Manfaat Pengembangan...............................................................7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................8


2.1 Konsep dasar kehamilan trimester III ..................................................8
2.1.1 Pengertian Kehamilan Trimester III ...........................................8
2.1.2 Perubahan Fisiologi Kehamilan Trimester III............................9
2.1.3 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III..........................11
2.1.4 Kebutuhan Kehamilan Trimester III..........................................13
2.1.5 Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil.................................................14
2.1.6 Tanda Dan Bahaya Kehamilan Trimester III.............................15
2.2 Konsep Tidur.......................................................................................16
2.2.1 Pengertian Tidur........................................................................16
2.2.2 Fisiologi Tidur...........................................................................17
2.2.3 Kebutuhan Tidur........................................................................18
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Tidur Kehamilan Trimester 3......19
2.2.5 Dampak Tidur Bagi Kehamilan Trimester III............................20
2.2.6 Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III Terhadap
Kualitas Tidur............................................................................20
2.2.7 Pengukuran Kualitas Tidur Pada Ibu Hamil .............................21
2.3 Konsep Effleurage Massage ...............................................................22
2.3.1. Pengertian ...............................................................................22
2.3.2. Dampak Effleurage Massage...................................................22

viii
2.3.3. Manfaat....................................................................................23
2.3.4. Teknik Dan Teori Effleurage Massage....................................23
2.4 Aromaterapi ........................................................................................25
2.4.1 Pengertian Aromaterapi..............................................................25
2.4.2 Macam Macam Aromaterapi Esensial.......................................25
2.4.3 Minyak Lavender......................................................................26
2.4.4 Manfaat Minyak Lavender.........................................................26
2.5 Evidence Based...................................................................................27

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.......................................................29


3.1. Desain Penelitian................................................................................29
3.2. Subjek Penerapan...............................................................................29
3.2.1. Kriteria inklusi.........................................................................29
3.2.2. Kriteria eksklusi......................................................................30
3.3. Definisi Operasional............................................................................30
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................31
3.4.1 Lokasi Penelitian........................................................................31
3.4.2 Waktu Penelitian........................................................................31
3.5. Instrumen penelitian............................................................................32
3.6. Pengumpulan Data..............................................................................32
3.7. Analisa Data........................................................................................33
3.8. Etik Penelitian.....................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Kuisioner Tingkat Kualitas Tidur Ibu Hamil

Lampiran 3. Lembar Standar Operasional Effleurage massage

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur

Tabel 3.1 Definisi Operasional

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap wanita yang produktif akan mengalami fase kehamilan. Kehamilan

merupakan serangkaian proses yang dialami wanita dimana diawali dengan

pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam indung telur dilanjutkan

dengan pembentukan zigot kemudian terjadi pertumbuhan dan perkembangan

sampai terbentuknya janin (Reeder dkk, 2011). Rentang masa kehamilan

umumnya sekitar 280 hari atau 40 minggu. Masa kehamilan dibagi menjadi

tiga trimester (Widatiningsih & Dewi, 2017).

Ibu hamil merupakan Manusia memiliki kebutuhan dasar sehari-hari berupa

nutrisi, tidur, Hygiene, Pengamanan, oksigenasi, dan eliminasi titik kebutuhan

dasar ibu hamil yang masih muda adalah terpenuhi kebutuhan dasar ibu hamil

yang paling mudah Terpenuhinya kebutuhan akan tidur dan istirahat. tidur

adalah hal yang paling esensial bagi kesehatan tidur yang berkualitas akan

menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun tidur yang

berkualitas Saat terbangun tidur yang Tidak adekuat dan berkualitas buruk

dapat menyebabkan gangguan psikologis dan fisiologis pada ibu hamil

(Riksana, 2013)

1
2

Pada trimester 3 kehamilan, permasalahan yang timbul antara lain nyeri

punggung bawah (ini terjadi karena meningkatnya beban berat yang dibawa

dalam rahim), penurunan jumlah tidur (terjadi karena Ibu susah untuk tidur

(insomnia). Ini dirasakan sebagai akibat dari meningkatnya kecemasan atau

kekhawatiran dan ketidaknyamanan fisik (Maya, 2008).

Data hasil polling tidur di Amerika oleh National sleep foundation tahun 2016

didapatkan semen 7,3% wanita hamil trimester 3 selalu terbangun di malam

hari titik rata-rata 3 sampai 11 kali setiap malam (Nasional Sleep Foundation ,

2016). Dan menurut penelitian yang dilakukan University of medicine and

dentistry of New Jersey. New Brunswick Gangguan tidur Ini meningkatkan

resiko meningginya tekanan darah saat hamil menjadi 4 kali lipat . parahnya

lebih resiko mengalami diabetes, pada saat hamil juga dapat meningkatkan dua

kali lipat emosi meliputi kecemasan, rasa takut dan depresi (Andari et al, 2013)

Hasil penelitian di Indonesia Irmana tahun 2013 tentang pola tidur ibu hamil

trimester 3 di RSU Dr. Prringadi Medan menunjukkan bahwa ibu hamil

mengalami gangguan pola tidur karena frekuensi terbangun 50% dan

mengalami ketidakpuasan saat tidur 31% gangguan tidur tidak hanya dialami

oleh wanita hamil fisiologis namun juga wanita hamil dengan diabetes

gestasional preklamsia-eklampsia hiperemesis gravidrum hipertensi

berdasarkan data dari Universitas Indraprasta tahun 2012 34% kaum wanita

mengalami insomnia.
3

Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas tidur pada

seseorang baik dengan terapi farmakologi maupun terapi non farmakologi.

Terapi farmakologi misalnya dengan bantuan obat tidur atau obat penenang.

Ibu hamil yang mengalami gangguan tidur juga sering menggunakan terapi

farmakologi seperti mefloquine, plam fluraze, dan temazepam. Akan tetapi

menggunakan farmakologi tidak dianjurkan karena memiliki dampak pada

janin (Hollenback et al, 2013).

Pendekatan secara non farmakologi dapat menggunakan pemijatan yang

memberikan efek yang baik bagi tubuh ibu hamil karena massage atau

pemijatan merangsang tubuh melepas senyawa endhorphin yang menjadi

pereda sakit alami dan memberikan relaksasi . Salah satu massage yang dapat

digunakan adalah effleurage massage.

Effleurage massage adalah salah satu prosedur massage yang ada pada ibu

hamil dapat dilakukan dengan cara melakukan usapan lembut pada daerah

vertebra lumbal, thoracic vertebrae hingga os scavula kembali ke bagian

thoracic vertebrae dengan tekanan ringan - sedang - ringan yang nantinya

dapat merangsang pengeluaran senyawa endokrin pada ibu secara alami pada

thorakal 12 dan 10 (Wulandari dkk, 2015).

Menurut ahli massage ibu hamil trimester 3 diperbolehkan melakukan

effleurage massage sesering mungkin karena memiliki manfaat yang baik

untuk ibu hamil sebagai relaksasi dan teknik massage tidak dilakukan dengan
4

menyentuh daerah kontra indikasi atau menimbulkan kontraksi (Sutarmi dkk,

2014)

Dapat diketahui bahwa kualitas tidur responsi ibu hamil trimester III sudah

diberikan massage effleurage sebanyak 9 orang ibu hamil trimester 3 60%

mengalami kualitas tidur baik dan sebanyak 6 orang ibu hamil trimester 3 40%

masih Mengalami kualitas tidur buruk . Frekuensi tidur ibu hamil trimester III

sebelum dan sesudah diberikan massage effleurage mengalami kenaikan pada

kualitas tidur baik sebanyak 9 orang ibu hamil trimester 3 60% dan mengalami

penurunan pada kualitas tidur buruk menjadi 6 ibu hamil trimester 3 40%

dengan min 5,53 (Badrus, Arka rosyaria, M.k,2019).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada

asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III dengan menggunakan terapi

terapi effleurage massage untuk meningkatkan kualitas tidur di PMB Kharisma

Bandar Lampung.

1.2 Rumusan masalah

Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas tidur pada

seseorang baik dengan terapi farmakologi maupun terapi non farmakologi. Terapi

farmakologi misalnya dengan bantuan obat tidur atau obat penenang. Pendekatan

secara non farmakologi dapat menggunakan pemijatan yang memberikan efek

yang baik bagi tubuh ibu hamil karena massage atau pemijatan merangsang tubuh
5

melepas senyawa endhorphin yang menjadi pereda sakit alami dan memberikan

relaksasi. Salah satu massage yang dapat dilakukan adalah Massage Effluarage.

Massage effleurage adalah salah satu prosedur massage yang ada pada ibu hamil

dapat dilakukan dengan cara melakukan usapan lembut pada daerah vertebra

lumbal,thoracic vertebrae hingga os scavula kembali ke bagian thoracic vertebrae

dengan tekanan ringan - sedang - ringan yang nantinya dapat merangsang

pengeluaran senyawa endokrin pada ibu secara alami pada thorakal 12 dan 10

(Wulandari dkk, 2015). Menurut ahli massage ibu hamil trimester 3

memperbolehkan dilakukannya message effleurage sesering mungkin karena

memiliki manfaat yang baik untuk ibu hamil sebagai relaksasi dan teknik message

tidak dilakukan dengan menyentuh daerah kontra indikasi atau menimbulkan

kontraksi (Sutarmi dkk, 2014).

Berdasarkan hal tersebut,rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh pijat effleurage pada ibu hamil trimester III untuk meningkatkan

kualitas tidur di wilayah PMB Kharisma.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui dan menganalisa Asuhan keperawatan ibu hamil trimester III

dengan menerapkan terapi effleurage massage untuk meningkatkan kualitas tidur


6

1.3.2 Tujuan khusus

1) Mengetahui dan menganalisis tingkat kualitas tidur pada ibu hamil trimester

III sebelum dilakukan terapi effleurage massage

2) Mengetahui dan menganalisa tingkat kualitas tidur pada ibu hamil trimester

III Setelah dilakukan terapi effleurage massage

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat praktis

1) Bagi peneliti

Berapa secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan,

pengalaman, kawasan ilmiah, dan sebagai bahan penerapan ilmu metode

penelitian khususnya mengenai perawatan pasien Ibu hamil trimester III

menggunakan terapi effleurage massage terhadap kualitas tidur.

2) Bagi tempat

Peneliti sebagai bahan masukan bagi tempat penelitian dalam usaha

meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya terhadap ibu hamil.

3) Bagi institusi

diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan tambahan

referensi bagi mahasiswa Stikes panca Bhakti bandar Lampung dapat

menambah wawasan pengetahuan terhadap hamil trimester III dengan

menggunakan penerapan terapi effleurage massage.

4) Bagi klien
7

sebagai fakta ilmiah bahwa penerapan terapi effleurage massage diperlukan

untuk meningkatkan kualitas tidur.

1.4.2 Manfaat pengembangan

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi berkaitan

dengan pendidikan atapun referensi atau pengetahuan bagi peneliti yang

melakukan pengembangan penelitian selanjutnya.


BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan Trimester III

2.1.1Pengertian Kehamilan Trimester III

Kehamilan didefinisikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli, namun pada

prinsipnya memiliki inti yang sama. Kehamilan merupakan suatu periode yang dihitung

sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) sampai dengan kelahiran bayi yang dibagi

menjadi tiga trimester yaitu trimester I, trimester II, dan Trimester III (Varney, Kriebs,

dan Gegor, 2007).

Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Prawirohardjo. 2011) Kehamilan trimester

III merupakan trimester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin dalam

rentang waktu 29-40 minggu dimana periode ini adalah waktu untuk mempersiapkan

persalinan (Wiknjosastro, 2009).

Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada

minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada wanita hamil trimester III akan mengalami

perubahan Fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti

kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera

8
9

melihat bayinya. Saat ini juga merupakan waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan

kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.

Periode kehamilan merupakan pengalaman yang sangat penting bagi seorang perempuan,

mulai dari awal kehamilan sampai pada. persiapan persalinan, kehamilan terjadi setelah

bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang didalam uterus selama 259 hari

atau 37 minggu sampai 42 minggu Selama proses kehamilan semua ibu hamil akan

mengalami perubahan fisik, psikologis, serta perubahan social dalam keluarga (Rochjati,

2011).

2.1.2 Perubahan Fisiologis Trimester III

Semakin mendekati masa persalinan, ukuran uterus akan semakin bertambah ditandai

dengan perut yang semakin besar. Saat kehamilan trimester III ini, perut semakin tegang

dan pusat akan menonjol kedepan. Ibu hamil akan menarik tubuhnya kebelakang

sehingga membentuk postur lordosis akibat beban perut yang mengubah pusat

keseimbangan tubuh. Hal ini merupakan mekanisme yang wajar karena jika ibu

memaksakan mengikuti pola tubuh kedepan maka ibu hamil akan terjatuh karena tarikan

gravitasi lebih besar di bagian depan tubuh (perut ibu hamil). Dengan tarikan tubuh

kebelakang yang mengakibatkan bertambanhnya lekukan punggung dalam waktu yang

lama maka dapat menimbulkan gangguan kenyamanan seperti nyeri di bagian punggung

dan badan terasa pegal-pegal. Rasa ketidaknyamanan tersebut dapat mengganggu

aktivitas ibu pada siang hari bahkan mengganggu tidur pada malam hari (Emilia &

Freitag, 2010).
10

Perubahan fisiologi kehamilan trimester III dapat dilihat dari perubahan payudara.

Payudara semakin membesar, berisi dan sakit. Perubahan ini terjadi pada wanita hamil

karena semakin dekat dengan masa persalinan, payudara akan menyimpan makanan

berupa cairan (kolostrum) untuk calon bayi setelah lahir kemudian gerakan janin yang

semakin aktif pada trimester ini (Nirwana, 2011).

Kehamilan trimester III terjadi pembengkakan tangan dan kaki walaupun perubahan

tersebut sudah mulai terlihat di kehamilan trimester II kemudian diikuti dengan

bertambahnya berat badan. Perubahan pada berat badan tersebut bisa juga disebabkan

karena konsumsi makanan yang meningkat, keberadaan janin yang pertumbuhannya

meningkat, plasenta, suplai darah yang bertambah banyak, air ketuban, kandungan

cairan dalam tubuh, bahkan penimbunan lemak. Kondisi ini menyebabkan ibu hamil

tidak muat memakai pakaian, busana dalam bahkan sepatu sebagaimana sebelum hamil

(Emilia & Freitag, 2010).

Perubahan fisiologis kehamilan trimester III juga mempengaruhi perubahan perkemihan

dimana terjadi peningkatan frekuensi buang air kecil. Peningkatan terjadi karena

kandung kemih cepat penuh akibat dari kapasitas kandung kemih yang berkurang.

Berkurangnya kapasitas kandung kemih karena tertekan oleh uterus yang semakin

membesar seiring dengan usia kehamilan tua dan bagian presentasi janin bagian bawah

yang semakin mencapai panggul. Hal tersebut mengakibatkan kandung kemih semakin

tertekan (Wagiyo & Putrono, 2016).


11

Menurut Herawati, A. (2017) perubahan fisiologi pada masa Kehamilan Trimester III

adalah :

1) .Minggu ke-28/bulan ke-7

Fundus berada dipertengahan antara pusat dan sifoudeus. Hemoroid mungkin

terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat

dipalpasi. Rasa panas perut mungkin terasa

2) Minggu ke-32/bulan ke-8.

Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan. Sering BAK

mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin jug terjadi dispnea.

3) Minggu ke-38/bulan ke-9.

Penurunan bayi ke dalam pelvis/ panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hampit 4

kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan

sering BAK meningkat. Braxton Hicks meningkat karena serviks dan segmen

bawah Rahim disiapkan untuk persalinan

2.1.3Perubahan Psikologis Trimester III

Perubahan psikologis kehamilan trimester III semakin meningkat seiring dengan kondisi

kehamilan yang semakin besar. Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan rasa

tidak nyaman dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini, ibu hamil disibukkan untuk

mempersiapkan keperluan bayi yang akan dilahirkan. Menjelang minggu terakhir

kelahiran bayi, perasaan ibu sudah tidak sabar menanti kelahiran bayinya. Pada kondisi

ini, kecemasan-kecemasan menjelang persalinan akan muncul dan mulai terbayang-

bayang. Bahkan bayangan negatif sudah mulai dirasakan, seperti apakah bisa
12

melahirkan normal? Bagaimana saat proses melahirkan terjadi sesuatu pada diri dan

bayinya? Apakah melahirkan sangat sakit? Apakah bayinya dilahirkan dengan sehat?

(Emilia & Freitag, 2010).

Kondisi ini, sangat dibutuhkan dukungan positif dari orang-orang dekat dengan ibu

hamil seperti dukungan dari suami, dukungan dari keluarga, serta dukungan dari

sekitarnya. Mendukung ibu hamil untuk berbagai kegiatan yang dilakukan seperti

menemani saat mengontrol kehamilan, membantu dalam segala

keperluannya. Dengan demikian, ibu hamil akan semakin percaya diri dan memiliki

mental yang kuat dalam menghadapi persalinan karena dukungan dari mereka (Dewi &

Sunarsih, 2011).

Menurut Janah (2012) Perubahan psikologis pada masa Kehamilan trimester III, yaitu

1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir

akan keselamatannya.

4. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal.

5. Bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

6. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

7. Perasaan mudah terluka (sensitif) & Libido menurun.


13

2.1.4Kebutuhan Kehamilan Trimester III

1. Kebutuhan nutrisi

Peningkatan konsumsi makanan pada ibu hamil mencapai 300 kalori per hari.Kalori

dan protein sangat dibutuhkan oleh ibu agar tidak terjadi defisiensi protein yang

dapat berakibat pada berat bayi yang dikandung (Varney, Jan, Kriebs, Gegor, 2007)

2. Kebutuhan istirahat

Ibu hamil dianjurkan untuk tidur malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari sedikitnya

1-2 jam. Bersama dengan suami lakukan rangsangan atau stimulasi pada janin

dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin berbicara sejak usia kandungan

empat bulan (Kemenkes RI, 2016).

3. Kebutuhan personal hygine

Wanita hamil trimester akhir cenderung mengalami banyak perubahan hormonal

yang mempengaruhi sistem tubuh ibu hamil. Perubahan PH vagina yang menjadi

lebih basa yaitu 5 sampai 6,5 menyebabkan mudah terkena infeksi. Mandi teratur

menggunakan air bersih dan sabun serta teknik pembasuhan vagina dari depan ke

belakang dapat mencegah iritasi (Varney, Jan, Kriebs, Gegor, 2007).

4. Kebutuhan seksual

Hubungan seksual pada kehamilan cukup bulan tidak membahayakan janin dalam

kandungan, tetapi hubungan seksual pada usia kehamilan belum cukup bulan

dianjurkan untuk menggunakan kondom. Prostaglandin pada sperma dapat

menyebabkan kontraksi yang memicu terjadinya persalinan (Varney, Jan, Kriebs,

Gegor, 2007).
14

2.1.5 Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil

1) Support keluarga

Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari konflik adalah

dengan cara pasangan merencanakan untuk kedatangan anaknya, mencari

informasi bagaimana menjadi ibu dan ayah, suami mempersiapkan peran sebagai

kepala rumah tangga. Disini motivasi suami dan keluarga untuk membantu

meringankan ketidaknyamanan dan terhindar dari stress psikologi (Romauli,

2011).

2) Support darI tenaga kesehatan

Peran tenaga kesehatan dalam perubahan dan adaptasi psikolgis adalah dengan

memberi support atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan klien dapat

menghadapi kehamilannua dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang

normal (Romauli, 2011).

3) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan

Kebutuhan pertama ialah ia merasa dicintai dan dihargai, kebutuhan kedua ialah ia

merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak (Romauli, 2011).

4) Persiapan menjadi orang tua

Salah satu persiapan orang tua dapat dilaksanakan dengan kelas pendidikan

kelahiran atau kelas antenatal (Romauli, 2011).


15

2.1.6 Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester III

1) Penglihatan kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang

mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral

(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan

ataupandangan kabur dapat menjadi tanda preeklamsia. Masalah visual yang

menidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang

mendadak, misalnya penglihatan kabur atau terbayang, melihat bintik-bintik

(spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia, dan amblyopia

merupakan tanda- tanda yang menunjukkan adanya preeklamsia berat yang

mengarah pada eklamsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah

dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau didalam retina (edema retina dan

spasme pembuluh darah) (Syaiful dan Fatmawati, 2019).

Keluar cairan pervaginam .Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah

kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung. Tanda ketuban pecah yaitu jika keluarnya cairan ibu

tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih keruh. Jika kehamilan belum

cukup bulan, dapat mengakibatkan persalinan preterm dan komplikasi infeksi

intrapartum (Syaiful dan Fatmawati, 2019).

2) Perdarahan vagina

Perdarahan antepartum atau perdarahan pada kehamilan lanjut adalah

perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai dilahirkan. Pada kehamilan

lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang
16

tapi tidak selalu disertai rasa nyeri (Hutahaean, 2013)

3) Nyeri perut hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal.

Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah yang hebat,

menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai

dengan perdarahan lewat jalan lahir (Hutahaean, 2013).

2.2 Konsep Tidur

2.2.1 Pengertian Tidur

Rata-rata orang dewasa menghabiskan 7 sampai 9 jam lebih ntar malam Saat itulah

tuh melakukan perbaikan yang dibutuhkan titik racun racun dibuang dan sel serta

jaringan dibangun kembali titik otak juga memproses stress yang dikumpulkan saat

tubuh terjaga dan mual mengurangi efek buruk terhadap sistem tubuh. meskipun

Meskipun riset laboratorium secara luas sudah banyak dilakukan namun promosi

tidur tetap menjadi sebuah misteri titik satu hal yang pasti tubuh dan pikiran tidak

dapat berfungsi dengan baik tanpa tidur. bila kita menjalani tidur yang berkualitas

buruk dalam jangka waktu lama , Kesehatan fisik dan mental kita akan terganggu.

kekurangan tidur akan langsung menurunkan produktivitas kemampuan menikmati

hidup dan penampilan apalagi untuk ibu hamil (Arkha Rosyaria & Miftahul

Khairoh,2019)

Tidur adalah keadaan fisiologis dimana terjadi proses yang berputar secara

bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan (Potter & Perry, 2010).
17

Tidur merupakan kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi setiap manusia.

Kebutuhan tidur dapat berbeda-beda untuk setiap individu berdasarkan usia dan jenis

kelamin (Gunduz et al, 2015).

2.2.2Fisiologi Tidur

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur dimana dalam proses ini

melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergantian dengan tujuan untuk

mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Salah satu

aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis. Sistem ini mengatur

seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat, termasuk mengatur kewaspadaan dan

tidur. Pusat pengaturan aktivitas keseimbangan dan tidur ini terletak di bagian otak

mesensefalon dan bagian atas pons (Ardhiyani dkk, 2014).

Dalam keadaan sadar, neuron dalam reticular activating system (RAS) akan melepas

katekolamin seperti norepineprin. Selain itu, RAS dapat memberikan stimulus atau

rangsangan berupa rangsangan penglihatan, pendengaran, perabaan dan nyeri, dan juga

dapat menerima stimulus dari korteks selebri berupa rangsangan emosi dan juga proses

berpikir. Pada saat tidur, serum serotonin akan dilepas dari sel khusus yang berada di

pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional (BSR). Pada saat

bangun bergantung dari keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan sistem

limbik. Dengan demikian, RAS dan BSR sangat penting karena merupakan sistem yang

ada pada batang otak yang mengatur siklus dan perubahan fisiologi tidur (Ardhiyanti

dkk, 2014).
18

2.2.3Kebutuhan Tidur

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda. Berdasarkan tingkat usia

kebutuhan tidur dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kebutuhan Tidur

Umur Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur


0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari
1-18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari
40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari

Sumber:Kemenkes RI (2015)

Ibu hamil membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan patokan jam tidur sebaiknya

tidak disamakan dengan jam tidur normal. Jika ibu hamil merasakan mengantuk

sebaiknya segera tidur (Emilia & Freitag, 2010). Ibu hamil memerlukan sekitar delapan

jam untuk tidur di malam hari, selain itu tidur siang juga diperlukan untuk ibu hamil.

Khususnya ibu hamil yang telah memasuki kehamilan trimester III memerlukan istirahat

yang cukup seperti berbaring, duduk, bersantai disamping melakukan aktivitasnya

sehari-hari karena pada trimester III banyak keluhan yang dialami ibu sehingga

membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup (Siswosuhardjo & Chakrawati, 2010).
19

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tidur Kehamilan Trimester III

Pada kehamilan trimester III, gangguan tidur sangat tinggi. Penurunan durasi tidur ibu

hamil trimester III disebabkan karena kesulitan untuk tidur Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas tidur ibu hamil trimester III yaitu: Peningkatan frekuensi buang

air kecil, hal ini terjadi karena berkurangnya kapasitas kandung kemih akibat dari uterus

yang membesar seiring dengan usia kehamilan tua dan bagian presentasi janin bagian

bawah yang semakin mencapai panggul. Hal tersebut mengakibatkan kandung kemih

semakin tertekan sehingga kandung kemih cepat penuh dengan kapasitas yang

berkurang. Bahkan ibu hamil sering terbangun di malam hari untuk berkemih. Kondisi

terbangun tersebut menjadi salah satu penyebab berkurangnya durasi tidur yang

berakibat pada kualitas tidur buruk (Reeder dkk, 2011). Kondisi tersebut memang

mengganggu tetapi frekuensi buang air kecil tersebut akan kembali normal saat ibu

hamil sudah melahirkan (Nirwana, 2017).

Gangguan kenyamanan tidur kehamilan trimester III disebabkan karena

ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil seperti nyeri pada punggung dan badan

terasa pegal-pegal. Hal ini disebabkan oleh peningkatan berat rahim yang mengubah

pusat keseimbangan tubuh sehingga ibu hamil harus berdiri dengan pundak agak tertarik

kebelakang. Dalam kurun waktu lama, posisi tersebut akan mengakibatkan sakit

punggung dan pegal-pegal. Rasa sakit tersebut akan meningkat sepanjang hari dan

semakin berat pada malam hari. Saat tengah malam ibu hamil akan kesulitan tidur

akibat ketidaknyamanan menahan rasa sakit tersebut (Nirwana, 2017).


20

2.2.5 Dampak Tidur bagi Kehamilan Trimester III

Tiga bulan terakhir kehamilan merupakan saat penting untuk persiapan dalam

menyambut kelahiran bayi. Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi, emosional, dan

fisik menjelang kelahiran bayi. Banyak wanita yang masih tetap bekerja pada trimester

ini, tetapi istirahat yang cukup merupakan komponen yang sangat penting. Pada

trimester ini, volume darah meningkat 40%, sendi panggul melebar, jaringan payudara

melebar, dan janin tumbuh lebih cepat dari sebelumnya. Tidur yang cukup dapat

membantu dalam mengatasi ketidaknyamanan yang muncul pada trimester III serta

memperkuat diri ibu hamil untuk persiapan melahirkan (West, 2010).

2.2.6 Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III Terhadap Kualitas Tidur

Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III disebabkan oleh perubahan fisik dan

perubahan emosi selama kehamilan. Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan

muntah pada pagi hari, meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari, pembesaran

uterus, nyeri punggung, dan pergerakan janin jika janin tersebut aktif(Ardilah,

Setyaningsih, dan Narulita, 2019). Sedangkan perubahan emosi meliputi kecemasan,

rasa takut, dam depresi (Palifiana dan Wulandari, 2018).

Selain itu, gangguan tidur timbul mendekati saat melahirkan, ibu hamil akan sulit

mengatur posisi tidur akibat uterus yang membesar dan pernafasan akan terganggu

karena diafragma tertekan ke atas karena semakin besar kehamilan (Sukorini, 2017).

Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yang berkepanjangan dapat mengganggu

kesehatan fisik dan psikis. Dari kesehatan fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka

pucat, mata sembab, kantung mata bewarna hitam, badan lemas dan daya tahan tubuh
21

menurun sehingga mudang terserang penyakit. Dari kesehatan psikis, kurang tidur dapat

menyebabkan timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita akan menjadi

lesu, lamban menghadapi rangsangan, dan sulit berkonsentrasi (Kozier et al, 2010).

Cara mengatasinya:

1) Lakukan relaksasi napas dalam

2) Pijat punggung

3) Topang bagian tubuh dengan bantal

4) Minum air hangat (Fauziah dan Sutejo, 2012)\

2.2.7 Pengukuran Kualitas Tidur pada ibu hamil

Pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan instrumen PQSI (Pittsburgh Sleep

Quality Index). PQSI merupakan instrumen efektif yang digunakan untuk mengukur

kualitas tidur berdasarkan pengukuran pola tidur responden dengan rentang tidur satu

bulan terakhir. PQSI menyediakan standar pengukuran kualitas tidur yang valid dan

terpercaya, membedakan antara tidur yang baik dan tidur yang buruk, menyediakan

indeks yang mudah dipakai olehsubjek dan interpretasi oleh peneliti, dan digunakan

sebagai ringkasan dalam pengkajian gangguan tidur yang bisa berdampak pada

kualitas tidur (Buysse et al, 1989).

Penilaian PSQI memiliki dua kategori yaitu kualitas tidur baik dan kualitas tidur

buruk. Dalam penentuan kualitas tidur apakah tergolong kualitas tidur baik atau

kualitas tidur buruk maka dibuat dalam sebuah skor penilaian. Total skor berkisar dari

0 hingga 21, dengan yang lebih tinggi skor yang mengindikasikan kualitas tidur yang
22

buruk. Kualitas tidur buruk didefinisikan sebagai jumlah skor >5 dan skor keseluruhan

≤5 maka kualitas tidur baik (Buysse et al, 1989)

2.3 Konsep Effleurage massage

2.3.1. Pengertian

Massage adalah suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan manipulasi-

manipulasi tertentu dari jaringan lunak badan kita. Manipulasi-manipulasi itu

dilaksanakan dengan tangan secara sistematis dan bertujuan memberikan pengaruh pada

sistem otot,susunan syaraf,serta sirkulasi umum setempat pada darah dan lymphe.

(Bambang,Slamet, dan Nurrudin,2010).

Effleurage massage adalah salah satu prosedur massage yang ada pada ibu hamil dapat

dilakukan dengan cara melakukan usapan lembut pada daerah vertebrae lumbal,

thoracic vertebrae hingga os scavula kembali lagi ke bawah melalui thoracic vertebrae

dengan tekanan ringan sedang - ringan yang nantinya dapat merangsang pengeluaran

senyawa endhorpin pada ibu secara alami pada torakal ke 12 dan 10 (Wulandari dkk,

2015).

2.3.2. Dampak Positif effleurage massage

Effleurage adalah gerakan peluncur atau mengusap yang digunakan untuk memulai sesi

message. gerakan ini juga bisa dipakai sebagai penghubung antara gerakan setiap kali

satu rangkaian pijatan berakhir .Gerakan ini ringan dan menenangkan namun

mempunyai tekanan dan irama tertentu yang terus menerus sehingga menimbulkan
23

perasaan rileks. Tekanan yang diberikan bervariasi mengikuti dasar struktur dan jenis

jaringan tubuh yang dipijat namun tidak boleh terlalu berat

dampak effleurage massage

1) Meningkatkan sirkulasi atau pembuangan sel kulit mati sehingga memperbaiki

tekstur kulit

2) meningkatkan sirkulasi pada Vena sehingga membantu mengangkat penyumbatan

pada Vena

3) meningkatkan sirkulasi pada darah arteri sehingga memberikan nutrisi yang baik

pada darah tersebut

4) meningkatkan sirkulasi limfatik sehingga memperbaiki penyerapan sisa-sisa proses

pencernaan (Windiyanti dkk, 2019)

2.3.3. Manfaat

effleurage massage bermanfaat melancarkan peredaran darah. Kelebihan massage

punggung dari pada terapi lain adalah dengan masase punggung selama 3-5 menit dapat

memberikan pengaruh relaksasi pada tubuh, selain itu massage punggung juga dapat

merangsang pengeluaran hormon endhorpin, hormon ini dapat memberikan efek tenang

pada pasien dan terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah

pun menjadi rileks dan akan terjadi penurunan nyeri(Smeltzer, 2013).

2.3.4. Teknik dan Teori Effleurage massage

Teknik pemijatan ada dua yang dilakukan yaitu effluerage dan counterpressure.

Effluerage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau
24

tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi, effluerage dilakukan dengan

menggunakan ujung ibu jari yang ditekan lem

but dan ringan. Lakukan usapan dengan ringan tanpa ada tekanan kuat dengan cara

menggosokan lembut kedua telapak tangan dan ibu jari pada punggung. (Pastuty, 2010:

Aryani, 2015).

1. Ucapan ringan: Letakkan Kedua telapak tangan di permukaan tubuh titik dengan

jemari rapat dan ujung-ujungnya mendongak titik dalam sekali gerakan tak

terputus luncurkan kedua tangan ke bagian atas tubuh kemudian pusatkan tangan

dua kembali ke bawah gerakan ini harus mengusap seluas mungkin permukaan

tubuh

2. gerakan melingkar lebar

Sekali lagi Letakkan tangan mendatar dengan jemari rapat dan lakukan gerakan

seperti berenang titik Buatlah lingkaran lingkaran yang saling tumpukan dengan

kedua tangan secara pergantian. usapkan seluruh permukaan tubuh hingga

mencapai bagian sisinya . ketika sampai bagian bawah gerakan tangan kembali ke

atas

3. mengurut seperti gelombang

Setelah mengusap ringan permukaan tubuh misalnya punggung gerakan tangan taruh

zigzag bergelombang menuju bagian tengah dan Sisi tubuh usap seluas mungkin

permukaan tubuh
25

2.4 Aromaterapi

2.4.1 Pengertian Aromaterapi

Aromaterapi diartikan sebagai “pengobatan dengan menggunakan

wewangian”.Pengertian tersebut merujuk kepada penggunaan minyak-

minyak sari dalam penyembuhan holistik untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan emosional dan dalam memulihkan keseimbangan pada tubuh.

Aromaterapi di populerkan di Indonesia oleh beberapa ahli penata kecantikan

Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, eksistensi aroma terapi menjadi

lebih populer dengan adanya klinik ‘spa’ yang mulai banyak diminati di

berbagai pelosok negeri (Jaelani, 2009).

2.4.2 Macam Macam Aromaterapi/Minyak

Ada beberapa minyak sari yang sering digunakan dalam pengobatan

aromaterapi karena memiliki manfaat yang beragam adalah sebagai berikut :

a. Langon Kleri (Salvia Scarea)

b. Eukaliptus (Eucalyptus Globulus)

c. Geranium (Pelargonium Graveolens)

d. Levender (Lavebdula Vera Officia Nals)

e. Lemon (Citrus Limonem)

f. Peppermint (Mentha Piperita)

g. Petitgrain (Daun Citrus Aurantium)

h. Rosmari (Rosmarimus Officinals)


26

2.4.3 Minyak Lavender

Minyak lavender memiliki banyak potensi karena terdiri atas beberapa kandungan.

Menurut penelitian, dalam 100 gram bunga lavender tersusun atas beberapa kandungan,

seperti: minyak esensial (1- 3%), alpha-pinene (0,22%), camphene (0,06%), beta-

myrcene (5,33%), p-cymene (0,3%), limonene (1,06%), cineol (0,51%), linalool

(26,12%),borneol (1,21%), terpinen-4-ol (4,64%), linalyl acetate (26,32%), geranyl

acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan kandungan lavender diatas,

dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat

dan linalool (C10H18O). Linalool adalah kandungan aktif utama pada lavender yang

berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender (McLain DE, 2009 dalam IGA

Prima, 2013).

2.4.4 Manfaat Minyak lavender

Bunga lavender memiliki banyak manfaat sehingga sering dijadikan minyak

esensial yang sering dipakai sebagai aromaterapi karena dapat memberikan

manfaat relaksasi dan memiliki efek sedasi yang sangat membantu pada orang

yang mengalami insomnia.Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang

memiliki efek sedative, hypnotic, dan anti-neurodepresive pada

manusia.Kandungan utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat yang

mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-

otot yang tegang.Penelitian yang dilakukan oleh Diego AM et all terhadap

manusia mengenai efek aromaterapi lavender untuk relaksasi, kecemasan,

mood, dan kewaspadaan pada aktivitas EEG (Electro Enchepalo Gram)


27

menunjukkan terjadinya penurunan kecemasan, perbaikan mood, dan terjadi

peningkatan kekuatan gelombang alpha dan beta pada EEG yang menunjukkan

peningkatan relaksasi. Didapatkan pula hasil yaitu terjadi peningkatan secara

signifikan dari kekuatan gelombang alpha di daerah frontal, yang menunjukkan

terjadinya peningkatan rasa kantuk (IGA Prima, 2013).

Selain itu minyak lavender juga dapat, mengurangi rasa nyeri, menyembuhkan

luka bakar ringan dan berat, memiliki efek anti septik yang tinggi,

menyembuhkan sakit dan nyeri otot, dan juga dikenal dapat memberikan efek

menyegarkan dan menenangkan bagi kulit (Putra, 2016).

2.5 Evidence Based

Pengkajian keperawatan merupakan tahap proses keperawatan yang pertama dan

sistematis dalam upaya mengumpulkan data yang berguna untuk mengidentifikasi

adanya kualitas tidur dengan menggunakan teknik effleurage massage .Hasil penelitian

irmayana tahun 2013 tentang pola tidur ibu hamil trimester 3 di RSUD Pirngadi Medan

menunjukkan Bawa ibu hamil mengalami gangguan pola tidur karena frekuensi

terbangun 50% dan mengalami ketidakpuasan pada saat tidur 31%. gangguan tidur

tidak hanya dialami oleh wanita hamil fisiologi namun juga oleh wanita hamil dengan

diabetes gestasional preklamsia eklampsia , hiperemesis Gravidarum

Dapat diketahui bahwa kualitas tidur responsi ibu hamil trimester III sudah diberikan

effleurage massage sebanyak 9 orang ibu hamil trimester 3 60% mengalami kualitas
28

tidur baik dan sebanyak 6 orang ibu hamil trimester 3 40% masih Mengalami kualitas

tidur buruk . Frekuensi tidur ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah diberikan

effleurage massage mengalami kenaikan pada korteks tidur baik sebanyak 9 orang ibu

hamil trimester 3 60% dan mengalami penurunan pada kualitas tidur buruk menjadi 6

ibu hamil trimester 3 40% dengan min 5,53. (Badrus, Arka rosyaria, M.k,2019).

Penelitian mengguinakan effleurage massage selama 20 menit..Hasil analisis didapatka

hubungan yang signifikan memberikan effleurage massage terhadap penurunan depresi

pada ibu hamil. Hasil penelitian Tersebut menunjukkan effleurage massage Memiliki

pengaruh lebih besar terhadap peningkatan kualitas tidur jika dilakukan secara rutin

setiap 2 kali dalam 1 minggu. (Ranti Widiyanti,2018)


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian menggunakan metode kualitatif

dengan pendekatan studi kasus dengan tujuan yang memberikan

gambaran/deskripsi terhadap fenomena yang diteliti dari partisipan. Jenis

pendekatan studi kasus dalam penelitian yaitu meggunakan multiple. Tujuan studi

kasus ini adalah untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada Ibu hamil

trimester iii dengan menggunakan terapi effleurage massage untuk meningkatkan

kualitas tidur di PMB Kharisma Bandar Lampung

3.2 Subjek Penerapan

Subjek dalam penerapan intervensi ini diambil sebanyak 2 subjek. Subjek pada

penelitian ini yaitu ibu trimester III dengan masalah kualitas tidur di wilayah PMB

Kharisma Bandar lampung

3.2.1. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil trimester III dengan masalah tidur

2) Pasien bersedia menjadi responden

3) Kooperatif

4) Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan berkomunikasi dengan jelas

27
28

3.2.2. Kriteria Eksklusi

1) Klien yang tidak bersedia menjadi responden.

2) Klien yang mengalami penurunan kesadaran.

3) Klien yang tidak kooperatif.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti. Definisi operasional juga

bermanfaat untuk mengarahkan kepala pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel-variabel bersangkutan serta pengembangan instrument

(alat ukur) (Notoatmojo,2010)

Pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan instrumen PQSI

(Pittsburgh Sleep Quality Index).

PQSI merupakan instrumen efektif yang digunakan untuk mengukur

kualitas tidur berdasarkan pengukuran pola tidur responden dengan

rentang tidur satu bulan terakhir. PQSI menyediakan standar pengukuran

kualitas tidur yang valid dan terpercaya, membedakan antara tidur yang

baik dan tidur yang buruk, menyediakan indeks yang mudah dipakai

olehsubjek dan interpretasi oleh peneliti, dan digunakan sebagai ringkasan

dalam pengkajian gangguan tidur yang bisa berdampak pada kualitas tidur

(Buysse et al, 1989).


29

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi operational Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
Kualitas tidur Kualitas Tidur adalah suatu PSQI(Kuesioner Skor total Skor ≤ 5 : Ordinal
ukuran dan pencapaian Pittsburgh Sleep Kualitas tidur baik
seseorang mendapatkan Quality Index ) Skor > 5 : Kualitas
kemudahan untuk memulai tidur buruk (Buysse
tidur, mempertahankan tidur et al, 1989).
dan kepuasan tidur yang dapat
ditunjukan dengan lamanya
waktu tidur dan ada atau
tidaknya gangguan saat tidur.
Terapi Massage punggung adalah SOP 0 = bila subyek nominal
effleurage metode non farmakologis penelitian tidak
massage yang memberikan menerapkan massage
kenyamanan dan dapat effleurage
Meningkatkan kualitas tidur . 1 = bila subyek
Massage punggung dilakukan penelitian
selama 10 sampai 20 menit , menerapkan
bisa dilakukan di waktu pagi effleurage massage
atau sore hari.

3.4 Lokasi dan waktu penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penerapan Effleurage massage pada ibu

hamil di wilayah PMB kharisma Bandar lampung

3.4.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan februari 2022 di wilayah

PMB Kharisma Bandar Lampung


30

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar kuesioner, alat

ukur yang digunakan untuk mengetahui kualitas tidur pada penelitian ini

berisi 9 pertanyaan tentang kualitas tidur ibu trimester III. dan SOP

effleurage massage

3.6 Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan beberapa tahap,yaitu :

1) Penelitian melakukan permohonan izin melakukan penelitian dari institusi

sekolah tinggi ilmu kesehatan panca bhakti Bandar lampung

2) Penelitian mengajukan surat permohonan melakukan penelitian kepada

PMB kharisma

3) Penelitian memiliki responden sesuai dengan kriteria inklusi

4) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian yang akan

dilakukan terhadap responden

5) Peneliti memberikan informasi tentang penelitian dan meminta kesediaaan

responden untuk terlibat dalam penelitian

6) Setelah pasien bersedia menjadi responden peneliti memberikan lembar

inform cosent sebagai bentuk persetujuan kepada responden

7) Kemudian peneliti melakukan wawancara selama 20 menit untuk

menjelaskan tentang manfaat pijat Effleurage


31

8) Sebelum pijat Effleurage diberikan,sebelumnya diberikan penilaian

peningkatan kualitas tidur menggunakan alat ukur lembar kuesioner (PQSI)

9) Setelah ini penelitian melakukan pijat Effleurage selama 20 menit

dilakukan 2 kali selama 1 minggu.

10) Setelah dilakukan pijat effleurage,peneliti dapat melakukan evaluasi

untuk mengetahui tingkat kualitas tidur setelah dilakukan pijat Effleurage

3.7 Analisa Data

1) Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi

(WOD) hasil ditulis dalam bentuk laporan, kemudian disalin dalam

bentuk transkrip (catatan terstruktur

2) Mereduksi Data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokan menjadi data

subjektif dan objektif, dianalisa berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostic kemudian dibandingkan nilai normal.

3) Penyajian Data

Penyaji data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan

maupun teks naratif, kerahasiaan dari pasien dijamin dengan jalan

pengaburan identitas pasien

4) Kesimpulan
32

Dari data yang disajikan kemudian data di bahas dan bandingkan

dengan hasil hasil penelitian terdahulu. Penarikan kesimpulan

dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan dikaitkan

dengan data pengkajian diagnostik, perencanaan, tindakan, dan

evaluasi

3.8 Etika Penerapan Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1) Prinsip Berbuat Baik (Beneficience)

Prinsip etika penelitian beneficence meliputi freedom from harm and

discomfort and protection from exploitation. Prinsip ini meminimalkan

bahaya yang timbul dalam penelitian dan memaksimalkan manfaat

penelitian. Prinsip etika freedom from harm and discomfort diupayakan

dengan cara penelitian menjamin nyamanan dengan cara menjamin

kenyamanan responden mencegah timbulnya perasaan takut dari

kemungkinan resiko yang muncul akibat proses penelitian. Pada

penelitian ini, sebelumnya dilakukan proses pengambilan data

penelitian membina hubungan saling percaya terlebih dahulu terhadap

responden kemudian menjelaskan secara terbuka tentang tujuan

penelitian dan proses yang akan dijalani sesuai standar operasional


33

prosedur (SOP) yang ada. Prinsip etika beneficence yang kedua yaitu

protection from exploitation. Peneliti melindungi partisipan dari hal

yang merugikan dan memastikan tidak melakukan eksploitasi. Pada

proses pengambilan data peneliti bersikap terbuka dan memposisikan

responden sebagai teman sejawat. Peneliti juga akan menginformasikan

bahwa informasi yang diberikan hanya digunakan sepenuhnya untuk

penelitian. Peneliti juga tidak akan mengeksploitasi hasil penelitian

kepada orang lain. Peneliti ini memberikan manfaat langsung kepada

partisipan, peneliti menjelaskan bahwa informasi yang diberikan akan

sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Peneliti juga

menginformasikan bahwa informasi yang digunakan sepenuhnya untuk

kepentingan peneliti. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan

prosedur penelitian meminimalisir dampak merugikan bagi subyek .

Apabila intervensi peneliti berpotensi mengakibatkan. cedera tambahan

maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah

terjadinya cidera.

2) Prinsip Menghargai Martabat Manusia (Respect Human For

Dignity)

Prinsip etika penelitian menghargai martabat manusia atau respect human

for dignity, dipenuhi oleh peneliti dengan cara memberikan hak untuk

menetukan pilihan (self determination) dan hak mendapatkan penjelasan

secara lengkap (full disclosure) sebelum peneliti menetapkan calon

partisipan. Peneliti menjelaskan bahwa peneliti tidak keberatan jika dalam


34

proses wawancara, tujuan wawancara untuk mendapatkan informasi yang

akurat dari responden dan dapat menentukan pilihan bersedia atau tidak

untuk terlibat dalam penelitian ini dengan menandatangani informed

concent.

3) Prinsip Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan (justice) meliputi fair treatment dan privacy, fair

treatment adalah penelitian tidak melakukan diskriminasi dalam prosedur

pengumpulan data. Pada penelitian ini, prinsip keadilan dipenuhi dengan

sikap peneliti yang Memperlakukan semua partisipan secara adil dengan

tidak membeda-bedakan dan memberikan hak yang sama pada setiap

partisipan harus mengenali adat istiadat, budaya dan aturan yang berlaku

di tempat penelitian. Cara mengatasi masalah komplikasi, prinsip ini juga

diterapkan kepada klien lainnya yang mengalami pasca stroke terhadap

tingkat depresi menggunakan terapi musik. Selanjutnya penelitian juga

menerapkan prinsip privacy menjaga tentang data-data partisipan dan

hanya menulis nama partisipan dengan inisial selain itu peneliti juga tidak

menyebarkan hasil penelitian ini kecuali digunakan sebagai kepentingan

puskesmas atau dengan proses pengobatan responden


35
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. R., Wulandari, D. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :Mitra Cendikia
Pres
Ardhiyanti,Yulrina., dkk. (2014). Panduan Lengkap Keterampilan Dasar Kebidanan 1.Yogyakarta :
CV Budi Utama

Badrus, Arka rosyaria, M.k. (2019)..Effleurage Massage Aromatherapy Lavender.Surabaya:Jakad

Benih Nirwana, Ade, (2011). Psikologi Ibu, Bayi dan Anak. Nuha Medika: Yogyakartaia : Jakarta

Buysse, D. J., et al. (1989). The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI): A new Instrument for
Psychiatric Practice and Research, Pittsburgh: Elsevier Scientific Publishers Ireland Ltd.
Diakses tanggal 20 april 2014

Dewi, Sunarsih. (2011). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Emilia O & Freitag H. (2010). Tetap Bugar Dan Energik Selama Hamil. PT Agro Media Pustaka:
Jakarta Selatan

Emilia, Ova & Freitag, Harry (2010). Tetap Bugar dan Energik Selama Hamil. Jakarta:Agromed

Herawati, A dan Ambarwati, W. (2017). Upaya Penanganan Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil
Trimester III, Diploma Thesis Fakultas Ilmu Kesehatan Keperawatan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, diakses tanggal 22 April 2017

Hollenbach, D., Broker, R., Herleny, S., & Stuber, K. (2013).Non pharmacological Intervention
For Sleep Quality and Insomnia During Pregnancy.

Hutahaean, Serri. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Irmayana. A. (2008) Pola Tidur Ibu Hamil Trimester III di Poliklinik RSU Dr. Pirngadi Medan,
Medan:Skripsi PSIK USU

Jannah, Nurul. (2012). Buku AjarAsuhan Kebidanan:Kehamilan. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Kementerian Kesehatan R.I. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.

Kozier, et al. 2004. Foundamentals of nursing consepts process, and practice, New Jersey:
Pearson Prentise Hall.

Maya (2008).perubahan fisik ibu hamil. http://group.zorpia.com : Jakarta


Nirwana, A. B. (2011). Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Muha Medika

Palifiana, Dheska Arthyka, Sri Wulandari. (2018). Analisis Faktor Dominan Yang Mempengaruhi
Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III . Di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati. Jurnal
Kebidanan Indonesia : Journal of Indonesia Midwifery
Putrono, Wagiyo,Ns. (2016). asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & bayi baru lahir
fisiologis dan patologis. Yogyakata :CV.Andi
Ranti Widiyanti (2018),Pengaruh Pregnancy Massage Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester
III .Cimahi

Riksana dalam Arkha R. (2018). Pengaruh Pemberian Effleurage Massage Aromatheraphy


Lavender Terhadap Kualitas Tidur Malam Ibu Hamil Primigrvida Trimester III. Di Klinik
Bidan Mandiri Domingas : Surabaya.

Rochyati p. (2013). Skrining Antenatal pada Ibu Hamil Pengenalan Faktor Risiko. Jakarta

Romauli,S. (2011). Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Siswosuharjo dan Chakrawati. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Semarang: Pesona Plus. B.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
edisi 8. Jakarta : EGC

Sukorini, M. U. (2017). 'Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik dan Penyakit dengan Kualitas
Tidur Ibu Hamil Trimester III' The Indonesian Journal of Public Health, vol.12, no.1, hlm.
1–12.

Syaiful, Y., & Fatmawati, L. (2019). Asuhan keperawatan kehamilan . Surabaya: CV. Jakad.

Vamney, Hellen; Kriebs J.M; Gegor C.L. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 2. Jakarta:
EGC
West, Richard dan Turner, Lynn H. (2009). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi
(Introducing Communication Theory: Analysis and Application). Jakarta: Salemba Humanika
Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Trans
Medika.

Wiknjosastro H. (2009). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Windiyanti dkk. 2017. Faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care pada ibu hamil di
Puskesmas Kampung Dalam” Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017. Pontianak

Wulandari.,P., & Nur., Hiba., D. (2015). Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di Bougenville RSUD Ruang Tugurejo.
Semarang: Jurnal Keperawatan
LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN


( INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya :


Nama :
Alamat :
Umur :
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami penelitian yang
akan dilakukan dengan judul :

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN


MENGGUNAKAN TERAPI EFFLEURAGE MASSAGE UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR DI PMB KHARISMA PANJANG ˮ

Yang dibuat oleh :


Nama : priselia maharani
NIM : 1926084
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk berperan serta menjadi subyek penelitian dan
bersedia melakukan pemeriksaan sesuai data yang diperlukan. Demikian pernyataan ini
dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Bandar Lampung………………….2022

Responden
Lampiran 2

KUESIONER

GAMBARAN TINGKAT KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Petunjuk:

1. Istilah identitas ibu secara lengkap dan benar.

2. Bacalah dengan teliti pernyataan sebelum ibu menjawab.

3. Berilah jawaban yang benar menurut pengetahuan ibu.

4. Berilah tanda checklist (√) pada kotak di sebelah kanan pada jawaban yang

ibu anggap benar.

A. KUESIONER KUALITAS TIDUR (PSQI)

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?

2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?

3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?

4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?

5 Seberapa sering masalah-masalah Tidak 1x 2x ≥ 3


dibawah ini mengganggu tidur anda? perna semi semin x
h ngg ggu sem
u ingg
u
a) Tidak mampu tertidur selama 30 menit
sejak berbaring
b) Terbangun ditengah malam atau terlalu
dini
c) Terbangun untuk ke kamar mandi

d) Tidak mampu bernafas dengan leluasa

e) Batuk atau mengorok

f) Kedinginan dimalam hari


g) Kepanasan dimalam hari

h) Mimpi buruk

i) Terasa nyeri

j) Alasan lain ………

6 Seberapa sering anda menggunakan obat


tidur
7 Seberapa sering anda mengantuk ketika
melakukan aktifitas disiang hari
Tidak Kecil Sedan Besa
antusi g r
as
8 Seberapa besar antusias anda ingin
menyelesaikan masalah yang anda hadapi
Sanga Baik kurang Sangat
t baik kuran
g
9 Pertanyaan preintervensi : Bagaimana
kualitas tidur anda selama sebulan yang
lalu
Pertanyaan postintervensi : Bagaimana
kualitas tidur anda selama seminggu yang
lalu

B. Keterangan Cara Skoring

Komponen :

1. Kualitas tidur subyektif à Dilihat dari pertanyaan nomer 9

0 = sangat baik

1 = baik

2 = kurang

3 = sangat kurang

2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) à total skor dari pertanyaan nomer 2 dan 5a
Pertanyaan nomer 2:

≤ 15 menit = 0

16-30 menit = 1

31-60 menit = 2

> 60 menit = 3

Pertanyaan nomer 5a:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu = 1

2 kali seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-2 = 1

Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

3. Lama tidur malam à Dilihat dari pertanyaan nomer 4

> 7 jam = 0

6-7 jam = 1

5-6 jam = 2

< 5 jam = 3
4. Efisiensi tidur à Pertanyaan nomer 1,3,4

Efisiensi tidur= (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%

# lama tidur – pertanyaan nomer 4

# lama di tempat tidur – kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3

Jika di dapat hasil berikut, maka skornya:

> 85 % = 0

75-84 % = 1

65-74 % = 2

< 65 % = 3

5. Gangguan ketika tidur malam à Pertanyaan nomer 5b sampai 5j

Nomer 5b sampai 5j dinilai dengan skor dibawah ini:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu = 1

2 kali seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5j, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-9 =1

Skor 10-18 =2
Skor 19-27 =3

6. Menggunakan obat-obat tidur à Pertanyaan nomer 6

Tidak pernah =0

Sekali seminggu = 1

2 kali seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

7. Terganggunya aktifitas disiang hari à Pertanyaan nomer 7 dan 8

Pertanyaan nomer 7:

Tidak pernah =0

Sekali seminggu = 1

2 kali seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

Pertanyaan nomer 8:

Tidak antusias = 0

Kecil =1

Sedang =2

Besar =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor di bawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-2 = 1
Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

Skor akhir: Jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 sampai 7


Lampiran 3

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Effleurage Massage

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PIJAT PUNGGUNG

TEKHNIK EFFLEURAGE

PENGERTIAN :
Pijat punggung dengan tekhnik effleurage adalah pijatan yang dilakukan untuk
membantu mempercepat proses produksi ASI dan mengurang nyeri punggung
dengan menggunakan sentuhan jari-jari tangan pada punggung klien secara
perlahan dan lembut dengan menggunakan minyak aroma terapi lavender untuk
menimbulkan efek relaksasi.
TUJUAN
1. Merangsang hormon oksitosin
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Menurunkan respon nyeri punggung
4. Menurunkan ketegangan otot
5. Relaksasi
ALAT DAN BAHAN
1. Handuk/selimut kecil
2. Minyaklavender
SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyapa klien dengan ramah dan sopan.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Menanyakan kesiapan klien.
4. Teruji menjaga privasi klien.
5. Mengawali kegiatan dengan tazmiah dan mengakhiri kegiatan dengan tahmid.
PROSEDUR
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Membantu melepaskan pakaian dan BH ibu (memasangkan handuk/selimut
kecil).
3. Mendekatkan alat.
4. Memposisikan ibu berbaring telungkup atau duduk senyaman mungkin.
5. Pastikan bahwa posisi ibu benar-benar sudah nyaman.
6. Memberitahu ibu saat akan memulai tindakan (mintalah ibu untuk
memberitahu jika pijat ante rasa menyakitkan atau membuat ibu tidak
nyaman).
7. Tuangkan minyak lavender ketelapak tangan secukupnya, kemudian
usapkan dan ratakan minyak keseluruh punggung.
8. Gunakan seluruh bagian telapak tangan, dan mulailah memijat dari bagian
bawah punggung mengarah keatas. Selalu pijat kearah atas, dan kemudian
secara perlahan dorong tangan ketepi punggung. Pertahankan kontak dengan
punggung tanpa memberikan tekanan saat menarik tangan kembali kebawah.
Pijatan ini dilakukan sampai tulang kosta kelima-keenam.

Gambar Gerakan Teknik Effleurage


(Koestanti, 2008)
9. Ulangi tekhnik ini selama 10-15 menit sambil menambah tekanan dari
ringan sedang untuk memanaskan otot punggung.
10. Merapikan pasien.
11. Membereskan alat
12. Evaluasi respon ibu
TEKNIK
1. Teruji melakukan tindakan dengan sistematis dan berurutan.
2. Teruji tanggap reaksi pasien dan melakukan kontak mata dengan
pasien.

3. Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu.

4. Teruji sabar dan teliti

5. dokumentasi

You might also like