Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Kelompok 1
MAKALAH Kelompok 1
Disusun Oleh :
1. Alfina Damayanti (2006031)
2. Inayah Luqqiah (2006040)
3. Sabrina (2006049)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga (Pasangan Baru)” ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang kami lalui.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Tujuan Umum............................................................................................ 2
Tujuan Khusus........................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun
2015- 2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan
jangkauan dan sasaran dengan meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi
keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
keluarga
pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-PK dilaksanakan
dengan ciri sasaran utama adalah keluarga, mengutamakan upaya promotif-preventif,
disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan
secara aktif dan melalui pendekatan siklus kehidupan. (Sarkomo, 2016)
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu
merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via
praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur
keluarga, Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu
paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya mempengaruhi
jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam
pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada
para anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya
hidup bersama- sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah,
mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan
kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari
tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi
pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang
askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
1
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah ?
3. Apa saja masalah kesehatan pada keluarga yang muncul?
4. Bagaimana keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai pemenuhan tugas Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap
Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah”
b. Tujuan Khusus
Menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar penulis
ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan Keluarga dengan
Pasangan Baru Menikah
Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kasus asuhan keperawatan keluarga Tn. D
Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga Tn.D
Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga Tn.D
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
hingga 6 tahun)
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6
hingga 13 tahun).
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga
25
tahun).
Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup
anak
pertama sampai anak terakhir) yang meninggalkan rumah.
Tahap VII : Orangtua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan).
Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (juga menunjuk
kepada
anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun) hingga
pasangan yang sudah mengenalinya.
2.3.1 Perkembangan Keluarga Tahap 1 : Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan
perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak
keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan
fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan
sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya
Hal ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai
anak dan berapa jumlah anak yang diharapkan.
4
2.3.4 Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga Yang termasuk dalam
pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-
sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan
5
Format Pengkajian Keluarga Tn.Denis dan Ny.Anisa (Pasangan Baru Menikah)
A.PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. D
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur : 25 Tahun
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : SMA/SMK/Sederajat
6. Alamat dan Telepon : Blok Pertelon Rt. 03 Rw. 01 No. 70 Desa Widasari
Kec.
Widasari Kab. Indramayu
Komposisi anggota keluarga
N NAMA JK Hub UMU Pendidikan Pekerjaan KET
O Klg R .
dg
KK
1 Denis Laki-Laki Suam 25 SMA/SMK/ Wiraswast Sehat
Ardiansya i Tahun Sederajat a
h
2 Anisa Perempua Isteri 24 SMA/SMK/ Ibu Rumah Sehat
Ningrum n Tahun Sederajat Tangga
Genogram :
Keluarga Inti
Ny.A Tn.D
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga ini, yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga sangat
harmonis.
8. Suku Bangsa
Tn.D dan Ny.A sama-sama berasal dari suku Jawa
9. Agama
Agama Tn.D adalah Islam, begitu pula dengan Ny.A
6
10. Status Sosial Ekonomi
a. Status ekonomi keluarga adalah termasuk golongan menengah (middle class) ,
dan status sosial ekonomi keluarga termasuk keluarga sejahtera karena telah
memiliki berbagai
b. Fasilitas elektronik di rumah seperti tv, kulkas, ricecoocker, mesin cuci dan
sebagainya.
c. Jumlah Pendapatan per Bulan adalah Rp 1.700.000,00
d. Jumlah Pengeluaran per Bulan berkisar Rp 1.000.000,00-, sumber pendapatan
telah mencukupi keluarga selama ini.
e. Keuangan keluarga diatur oleh isteri (Ny.A)
11. Aktivitas Rekreasi Atau Waktu Luang
Aktifitas rekreasi keluarga Keluarga Tn.D jarang melakukan kegiatan rekreasi
bersama, hanya kadang menonton televisi bersama ketika malam hari. Tidak ada
jadwal khusus untuk pergi ketempat rekreasi.
7
d. Kamar mandi layak, sanitasi baik, air jernih dan tidak berbau, dan di kamar
mandi telah tersedia alat mandi berupa sabun dan handuk dimiliki masing-
masing anggota. keluarga.
Denah Rumah :
8
b. Tn.D selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya sebagai
kepala keluarga begitu juga Ny.A mengatakan telah memenuhi peranya
sebagai istri
22. Nilai atau Norma Keluarga
a. Terdapat kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas karena mayoritas masyarakat adalah menganut
agama yang sama yaitu islam. dan berasal dari suku yang sama yaitu suku
jawa sehingga kebasaan pun hampir sama.
b. Nilai-nilai yang telah dianut keluarga sangat penting sehingga harus tetap
dijaga yaitu seperti kewajiban menjalankan perintah agama, anak harus
berbakti pada orang tua dan sebagainya.
c. Nilai-nilai tersebut dianut secara sadar.
d. Tidak terdapat konflik nilai di dalam keluarga.
e. Kelas sosial keluarga berada pada masyarakat menengah, latar belakang
kebudayaan yang berasal dari suku jawa mempengaruhi nilai-nilai keluarga
seperti nilai yang tidak menyalahkan aktifitas merokok, melarang anak untuk
bermain hujan-hujanan dan sebagainya.
f. Nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga dimana adanya
nilai yang tidak mempermasalahkan kebiasaan hidup tidak sehat seperti
suami yang merokok tetap dibiarkan, melarang anak main hujan-hujanan
juga baik untuk kesehatan namun cara keluarga mengekang membuat
anaknya membangkang dan meningkatkan rasa ingin taunya.
23. Pola Komunikasi Keluarga
a. Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan isi dan
instruksi atau sesuai dengan pertanyaan perawat, tapi terkadang jika kata-
katanya terlalu sulit maka harus disederhanakan agar klien dapat mengerti.
b. Anggota keluarga tidak mengutarakan keinginan dan perasaan dengan sangat
jelas.
c. Anggota keluarga memberikan respon yang baik terhadap pesan.
d. Setiap angggota keluarga mendengar pesan yang disampaiakan
e. Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa jawa dan jarang
menggunakan bahasa Indonesia
f. Keluarga berkomunikasi secara langsung.
g. Pesan-pesan emosional disampaikan keluarga secara langsung,
h. Komunikasi dalam keluarga berjalan lancar dan dilakukan sepanjang waktu
terutama antara Tn.D dengan istrinya
i. Pesan-pesan penting di dalam keluarga disampaikan langsung oleh isteri
kepada suami. atau sebaliknya. Jika suami ada di luar kota seperti sekarang
komunikasi melalui handphone.
j. Dalam keluarga tidak tampak jenis-jenis komunikasi yang sifatnya
disfungsional.
k. Tidak banyak masalah dalam keluarga yang ditutupi, hanya saja keluarga
cenderung menyampaikan kondisi keluarganya baik-baik saja.
9
8
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam mengontrol emosi Ny.A saat ini adalah Tn.D dengan memberikan nasehat
bila istrinya berperilaku kurang baik. yang berperan mengambil keputusan dalam
setiap masalah adalah Tn.D dan Ny. A
V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi Ekonomi
a. Melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di dalam lingkungan
keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan
kehidupan keluarga.
b. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga.
c. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah dan perhatiannya
terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras dan seimbang.
d. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
26. Fungsi Mendapatkan Status Sosial
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat,dengan kondisi
yang seperti itu. Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial
yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan
yang ada dalam masyarakat
27. Fungsi Pendidikan
Ketika nanti mempunyai anak, keluarga menginginkan menyekolahkan anaknya
sampai perguruan tinggi
28. Fungsi Sosialisasi
a. Di dalam keluarga terdapat otonomi bagi setiap anggota dalam hal-hal
tertentu, misalnya pemberian kebebasan pada isteri untuk membantu
perekonomian keluarga
b. Di dalam keluarga terdapat saling ketergantungan.
c. Peran membesarkan anak nantinya dan fungsi sosialisasi dijalankan suami
dan isteri secara bersama-sama.
d. Saat ini keluarga belum memiliki masalah dalam mengasuh anak karena
belum mempunyai keturunan
29. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan) Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ketika Tn.D atau Ny.A sedang ada masalah kesehatan keduanya memilih
dibawa ke puskesmas terdekat saja
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Ketika terdapat masalah kesehatan pada anggota keluarga dan sudah dibawa
ke puskesmas tetapi tetap tidak ada perubahan maka keluarga memilih untuk
langsung dibawa ke rumah sakit terdekat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
11
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan
semampunya
d. Memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah
dianggap bersih dan sehat.Kamar mandi dibersihkan 1 kali seminggu sudah
dianggap bersih dan terbebas dari jentik- jentik nyamuk yang bisa
menyebabkan penyakit DBD
e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi (puskesma/rumah sakit)karena jaraknya yang
terlalu jauh
30. Fungsi Religius
a. Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh
anggota keluarga.
b. Menerjemahkan agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada
seluruh anggota keluarga.
c. Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan dari
ajaran agama.
d. Membina rasa, sikap, dan praktek kehidupan keluarga beragamat sebagai
pondasi menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.
31. Fungsi Rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota tempat tinggalnya
secara bersama-sama, mereka pergi ke luar kota hanya pada saat lebaran. Sehari-
hari hanya menonton Televisi bersama
32. Fungsi Reproduksi
a. Keluarga ingin memiliki 2 anak
b. Perencanaan untuk jumlah anggota keluarga ditentukan bersama anatara
isteri dan suami.
c. Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
keluarga yaitu dengan KB (pemasangan spiral)
33. Fungsi Afeksi
a. Pola Kebutuhan Keluarga-Respons
Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain
Orang tua mampu menggambarkan kebutuhan keluarganya secara rinci,
mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, pendidikan dan kesehatan
Psikologis anggota keluarga dalam kondisi stabil dan baik
Setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga,
dimana suami percaya dengan isteri begitu sebaliknya
Dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya masing-masing anggota
keluarga bercerita satu sama lain.
Kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati oleh
anggota keluarga yang lain.
Di dalam keluarga anggota keluarga saling menghormati satu sama lain.
10
Karena keluarga masih dalam lingkup keluarga inti satu sama lain
b. Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain
Anggota keluarga saling mendukung satu sama lain.
Di dalam anggota keluarga terdapat perasaan saling akrab dan intim
Semua anggota keluarga menunjukkan kasih sayang satu sama lain,
orang tua sangat perhatian pada orang tua begitu juga sebaliknya.
c. Keterpisahan dan Keterikatan
Dalam keluarga hanya terjadi keterpisahan yang bersifat sementara
ketika ayah atau suami harus mengikuti pelatihan ke luar kota, sehingga
komunikasi dilakukan melalui telepon
Dalam keluarga terdapat perasaan saling keterikatan erat
13
Respirasi : 24 x/m
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 170 cm
2) Ny.A
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 70 x/m
Suhu : 350C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 158 cm
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi
dan tinggal dalam sebuah rumah tangga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti
”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan
saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan
dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan
dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus
dirubah untuk
kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit
banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu kami juga mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada
makalah kami selanjutnya
15
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
Keperawatan-Keluarga-dan-Komunitas-Komprehensif-1.pdf
https://pdfcoffee.com/makalah-keluarga-dengan-pasangan-baru-menikah-pdf-free.html
https://www.scribd.com/doc/200880841/Asuhan-Keperawatan-Tahap-Perkembangan-
Keluarga-1
https://www.scribd.com/document/395272181/349521061-Tahap-Perkembangan-
Keluarga-Keluarga
https://www.scribd.com/document/491029366/Pengkajian-Tumbuh-Kembang-
Keluarga-Kel-1-pdf
http://repository.ump.ac.id/1084/3/INDRA%20AMARUDIN%20SETIANA%20BAB
%20II.pdf
https://www.academia.edu/8241394/
Contoh_Askep_Keluarga_FORMAT_PENGKAJIAN_PADA_KELUARGA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2130/1/KTI%20NI%20NYOMAN
%20PARWATI.pdf
https://www.academia.edu/37094331/
Tugas_Perkembangan_Keluarga_Di_Setiap_Tahap_Perkembangan
14