Professional Documents
Culture Documents
Proposal Peningkatan Prestasi Belajar MTK
Proposal Peningkatan Prestasi Belajar MTK
OLEH:
TIKA SINDI FARDANI
NIM 19041022
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MODEREN NGAWI
Januari 2022
BAB I
PENDAHULUA
kehidupan dan merupakan salah satu mata pelajaran yang di ujikan dalam
matematika.
bermasyarakat.
Oleh karena harus ada perhaikan untuk guru datum memilih model
yang diajarkan, oleh guru akan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa
materi yang diajarkan. Selain itu, pembelajaran dengan teknik ini mempunyai
sekelas yang lemah dalam bidang studi akademik, meningkatkan rasa harga
diri, dan rnengembangkan hubungan antar siswa data latar belakang teknik
akademik dengan teman, sekelas mereka (Slavin dalam Cah Njeporo, 2010).
pendapat orang lain dan merangkum pendapat tersebut dalam bentuk tulisan
membantu teman”.
Diskusi yang terjadi dalam pe,mbelajaran kooperatif dapat digunakan
skema siswa akan rnenjadi lebih kuat sehingga pengertian siswa tentang
kooperatif terjadi interaksi antar siswa, dari sini siswa yang lemah atau
kurang pandai akan dibantu siswa yang lebih pandai, sehingga akan
dengan kondisi latar belakang yang berbeda untuk bekerja saling bergantung
satu sama lain atas tugas -tugas bersama dan belajar untuk menghargai satu
sama lain. Hal-hal tersebut diperlukan siswa ketika siswa berada dalam
(Muslimin Ibrahim, 2000 : 9). Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan yang baik bagi guru baru untuk memulai menerapkan model
2011). Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dalam kelas dibagi
memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama
bekerja sama dan membantu teman satu timnya untuk memahami rnateri yang
sama. Be!ajar dalam tim ini sangat cocok untuk membangkitkam motivasi
kesesuaian, din saling membantu satu sama lain jika ada yang salah dalam
memahami. Mereka bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan
(STAD) sangat baik untuk anak usia SMK karena sangat sederhana.
kondusif untuk belajar dan secara individu siswa akan secant aktif. Hal ini
B. Identifiguasi Masalah
SMKN 1 Margomulyo.
Dari hasil diskusi antara teman sejawat dan dibantu oleh Kepala
diantaranya adalah :
sekolah.
melalui diskusi kecil antara penelitian dan teman sejawat akhirnya ditemukan
Matematika.
2. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Margomulyo?
SMKN 1 Margomulyo?
D. Tujuan Penelitian.
SMKN 1 Margomulyo.
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Definisi belajar ada beraneka ragam. Perbedaan ini dikarenakan
latar belakang pandangan maupun teori yang dipegang. Secara psikologis,
belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut
akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku. Menurut W.S.
Winkel," belajar adalah suatu
aktivitas mental atau psikisyang
berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman,
keterampilan, dan nilai-
sikap".Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Menurut teoribelajar
Operant Conditioning oleh
Skinner memandang belajar
adalah suatuproses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif.
Menurut Skinner (1973), jika suatu respon atau tingkah laku
diikuti oleh hadiah atau penguatan, maka probabilitas kemunculan
kembali tingkah laku tersebut akan besar. Skinner (1973) mengartikan
belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progesif. Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni
(2004), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal
dari pengalaman. C. T. Morgan (1962) mengartikan belajar sebagai suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau
hasil dari pengalaman yang lalu. Dari uraian di atas konsep penting teori
belajar Skinner adalah bahwa jika kita ingin mengubah perilaku seseorang
dari yang tidak diharapkan menjadi yang diharapkan, maka mulailah
dengan memberikan funisment terhadap perilaku yang tidak diharapkan.
(Max Darsono dalam Cah Njeporo, 2010). Berdasarkan teori-teori belajar
di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. Pengetahuan tersebut di atas dibentuk
oleh individu itu sendiri berupa pengetahuan fisik,logika, dan sosial.
2. Pengertian Matematika
Dalam Erman Suherman (1992: 119): In Short, the question what
is matematics? May be aus wered difficulty depanding on when the
questions is answered, where it is answered, who answered it, and what is
regareded as being included in mathematics." (pendeknya: " Apakah
matematika itu?" Dapat dijawab secara berbeda-beda tergantung pada
bilamana pertanyaan itu dijawab, dimana dijawabnya, siapa yang
menjawabnya, dan apa sajakah yang dipandang termasuk dalam
matematika)."
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique
(Prancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick
wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan Yunani, mathematike, yang
berarti "relating to learning". Perkataan itu mempunyai akar kata
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (Knowledge, science).
Perkataan mathematike berhubungan pula sangat erat dengan sebuah kata
lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar
(berpikir).
Jadi berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti "Ilmu.
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar." Hal ini dimaksudkan
bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi
dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia ratio,
(penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi
atau eksperimen disamping penalaran.
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh
karena itu, logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.
Sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. Pada
permulaannya cabang cabang matematika yang ditemukan adalah
Aritmatika atau berhitung. Aljabar dan Geometri. Setelah itu ditemukan
Kalkulus yang berfungsi sebagai tonggak penopang terbentuknya cabang
matematika baru yang lebih kompleks, antara lain Statistika, Topologi,
Aljabar (Linier, Abstrak, Himpunan), Geometri (Sistem Geor Geometri
Linier), Analisis Vektor dan lain-lain.
a. Matematika Sebagai Ilma Deduktif
Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses
pengerjaan matematis harus bersifat deduktif. Matematika tidak
menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi baru
berdasarkan pembuktian deduktif.
b. Matematika Sebagai Ilmu Terstruktur
Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang
struktur yang terorganisasikan. Hal itu dimulai dari unsur-unsur yang
tidak didefinisikan (Undenfined terms, basic terms- primitive terms),
kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke aksioma / postulat, dan
akhirnya pada Acorema (E. Suherman & Udin S. Winata putra: 124).
Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis
dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada
konsep yang paling kompleks.
c. Matematika Sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu
Matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa
matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan
perkataan lain, banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangan
bergantung dari matematika. Sebagai contoh, banyak teori-teori dan
cabang-cabang dari fisika dan kimia (modem) yang ditemukan dan
dikembangkan melalui konsep kalkulus khususnya tentang Persamaan
Diferensial; Penemuan dan pengembangan Teori Mendel dalam
Biologi melalui konsep probabilitas; Teori Ekonomi mengenai
Permintaan dan Penawaran yang dikembangkan melalui konsep
Fungsi dan Kalkulus tentang Diferensial dan Integral.
Dari kedudukan matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan,
seperti telah diuraikan di atas tersirat bahwa matematika itu sebagai
suatu ilmu berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan. Dengan
perkataan lain, matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya
sendiri sebagai suatu ilmu juga untuk melayani kebutuhan ilmu
pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya. Cabang
matematika yang memenuhi fungsinya seperti yang disebutkan
terakhir dinamakan dengan matematika terapan (Applied
Mathematics).
3. Pengertian prestasi belajar
Pengertian prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari
dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-
masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman
lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga untuk
memudahkan dalam lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar
itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi
dan belajar menurut para ahli.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,
1994 : 19). Sedangkan menurut Mas'ud Hasan Abdul Dahar dalam
Djamarah (1994: 21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.