You are on page 1of 17

MAKALAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN

SISTEM PERTANIAN

Disusun oleh:

Muhammad Tholut; 2110401001, S1 Agroteknologi

PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR

MAGELANG

5 OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Sistem Sawah ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Siti Nurul, S.P.,M.P. pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang system
pertanian sawah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Nurul, S.P.,M.P., selaku
dosen mata kuliah PIP yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami
tekuni.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

[Magelang, 05 Oktober 2021]

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

Latar Belakang................................................................................................................

Rumusan Masalah...........................................................................................................

Tujuan Makalah..............................................................................................................

BAB II HASIL WAWANCARA......................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

Kesimpulan.....................................................................................................................

Saran...............................................................................................................................

LAMPIRAN.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pertanian didefinisikan sebagai kegiatan menggunakan sumber daya hayati


di mana manusia sebagai agen dan pengelola lahan untuk menghasilkan makanan
dan bahan baku industri dan memperoleh sumber daya energi yang diperlukan
dari alam, lingkungan, ternak dan produk pertanian dengan menggunakan sumber
daya tumbuhan dan hewan. Pada dasarnya semua usaha tani merupakan kegiatan
ekonomi, sehingga dalam bidang pertanian perlu memiliki pengetahuan dasar
yang sama tentang cara mengelola lokasi usaha tani, cara memilih bibit/tanaman,
teknik dan cara budidaya, pemanenan, pendistribusian produk, pengolahan dan
pengemasan, serta pemasaran. . semua pengetahuan termasuk dalam ekonomi.
Dengan kata lain, petani yang dapat melihat semua aspek tersebut dan
mempertimbangkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
harus dilakukan pertanian intensif. ( supriyanto, 2012 )

Sistem pertanian adalah pengelolaan hasil tanaman untuk mencapai hasil


yang diinginkan dalam bentuk makanan, keuntungan finansial, kepuasan batin,
atau kombinasi dari ketiganya. Sistem pertanian daerah tropis, termasuk
Indonesia, berbeda dengan daerah subtropis dan beriklim sedang. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan kondisi iklim, jenis tanaman dan kondisi sosial
ekonomi petani.

Di Indonesia terdapat berbagai macam system pertanian. Hal ini


dipengaruhi oleh kondisi morfologi dari suatu tempat. Contoh dari system
pertanian di Indonesia adalah :
1. Sistem ladang

Sistem ini merupakan sistem yang paling primitif. Suatu sistem peralihan
dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya
pun sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan
humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini biasanya terdapat di
daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas.
Tanaman yang ditanam biasanya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung atau
umbi-umbian.

2. Sistem tegal pekarangan (talun)

Sistem ini berkembang pada lahan-lahan kering yang jauh dari sumber-
sumber air yang cukup. Sistem ini dilakukan oleh orang yang telah lama menetap
di wilayah itu. Pengelolaan sistem ini pada umumnya jarang menggunakan tenaga
yang intensif, seperti menggunakan tenaga hewan. Tanaman yang dibudidaya
adalah tanaman yang tahan kekeringan dan jenis pohon-pohonan.

3. Sistem sawah

Sistem ini merupakan teknik budaya yang tinggi, terutama dalam


pengolahan tanah dan pengelolaan air. Sehingga tercapai pula stabilitas biologi
yang tinggi, kesuburan tanah pun dapat dipertahankan. Hal ini dicapai dengan
sistem pengairan terus menerus dan drainase yang baik. Dengan sistem sawah
maka akan dicapai potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun
palawija. Bahkan dibeberapa daerah, pertanian tebu dan tembakau menggunakan
sistem sawah.

Sistem sawah pun bermacam-macam jenisnya:

Sawah irigasi teknis

Sawah irigasi setengah teknis

Sawah irigasi sederhana

Sawah irigasi pompa

Sawah irigasi tadah hujan

Sawah irigasi pasang surut


4. Sistem perkebunan

Sistem perkebunan rakyat maupun perkebunan besar yang dulu milik


swasta, kini kebanyakan perusahaan negara yang mengelolanya. Hal ini terjadi
karena didorong oleh kebutuhan tanaman ekspor, seperti kopi, teh dan coklat yang
merupakan hasil utama. Saat ini sistem perkebunan berkembang dengan sistem
manajemen yang berbasis industri pertanian.

5. Sistem pertanian organik

Sistem ini pada dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan


kimia terhadap tanah dan tumbuhan. Jadi dalam pengolahannya menggunakan
bahan-bahan alami tentunya pupuk yang digunakan seperti pupuk kompos
organik. Sistem pertanian ini semakin populer saja, semakin banyak masyarakat
yang tersadar akan pentingnya pola hidup sehat. Karena dalam sistem ini
mengandung berbagai manfaat, yaitu tanaman yang dihasilkan bebas dari residu
atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya yang disebabkan oleh kegiatan
pemupukan. Produk yang dihasilkan dari sistem organik ini jelas lebih sehat dan
segar. Tanaman yang dibudidayakan secara organik ini mampu menjaga
kelestarian dan keseimbangan alam.

6. Sistem pekarangan

Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada di sekitar rumah tinggal


dan umumnya berpagar keliling. Biasanya di lahan pekarangan tumbuh berbagai
ragam tanaman. Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan
kehidupan yang saling menguntungkan. Sebagian dari tanaman dimanfaatkan
untuk makanan manusia dan sebagian lagi untuk pakan ternak, sedangkan kotoran
ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarangan.
Dengan demikian, adanya keterkaitan antara tanah, tanaman, hewan piaraan, dan
manusia dalam satu tempat sebagai satu kesatuan yang terpadu (simbiosis
mutaulisme).

Sistem sawah adalah suatu sistem atau teknik budidaya tingkat tinggi,
dalam hal pengolahan tanah dan pengelolaan sumber air, sehingga mampu
mencapai stabilitas biologi yang tinggi dan kesuburan tanah dapat dipertahankan.
Sistem sawah adalah sistem yang menghasilkan potensi besar untuk produksi
tanaman pangan, baik dalam pengolahan sawah padi ataupun untuk tanaman
palawija.

RUMUSAN MASALAH

1. Menganalisis model system pertanian di daerah sekitar


2. Keuntungan dan kerugian memilih system tersebut
3. Alasan memilih system pertanian tersebut

TUJUAN MAKALAH

Tujuan makalah ini yaitu agar dapat mengetahui tentang model system
pertaian d daerah sekitar dengan meliputi keuntungan dan kerugiannya, alasan
memilih system pertanian tersebut dll
BAB II

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Narasumber
Nama : Sutarya
Umur : 62 Tahun
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 17 Agustus 1959
Alamat : Jalan Barito ll
Status lahan : Penggarap lahan
Luas : 43.850 m2

B. Pelaksanaan Wawancara
Hari, tanggal : Senin, 4 Oktober 2021
Tempat : Desa Kedungsari Sidotopo Kecamatan Magelang Utara Kota
Magelang, Jawa Tengah

Desa Kedungsari Sidotopo Kecamatan Magelang Utara Kota


Magelang, Jawa Tengah merupakan daerah yang terletak di dekat SMAN
5 magelang. Di daerah in masih terdapat persawahan yang lumayan luas.
Daerah persawahan ini dimiliki oleh 2 orang. Di daerah persawahan ini
rencananya nanti akan dibangun Gedung Direktorat Universitas Tidar.
Di wilayah ini memiliki tanah yag masih subur sehingga cocok
untuk menanam padi. Selain itu curah hujan dan cuaca yang sejuk juga
mendukung terlaksananya pertanian di daerah ini. Disini saya melakukan
wawancara kepada seorang petani yang sedang melakukan kegiatan
bercocok tanam di areal persawahan. Bapak tersebut Bernama Sutarya.
Berikut ini hasil wawamcaranya
Sejak kapan bapak menjadi Petani ?
Bapak Sutarya telah menjadi petani sudah sejak lama. Ia
mengatakan jika bapaknya dahulu juga seorang petani sehingga sejal kecil
ia sudah akrab dengan pertanian. Dulu bapak sutarya menjadi petani di
bandung, kemudian pindah ke magelang dan akhirnya menetap dan
menjadi petani di Magelang.

Tanaman apa saja yang bapak tanam di sawah ini ?


Bapak sutarya mengatakan bahwa ia hanya menanam satu jenis
tanaman yaitu padi. Hal ini bertujuan agar penanaman hanya focus pada
satu jenis sehingga hasil dari pertanian dapat meningkat. Hal ini juga
didukung oleh kondisi tanah dan cuaca di Magelang yang cocok untuk
menanam padi.

Apa pengaruh cuaca terhadap hasil panen ?


Menurut bapak sutarya cuaca di magelang mempengaruhi hasil
panen. Biasanya pak sutarya menggunakan kalender tanaman. Kalender
tanaman merupakan sistem penanggalan yang menunjukkan tingkat
kepentingan hubungan antara kondisi lingkungan dengan fase
pertumbuhan tanaman. Jadi kalender tanaman akan memperlihatkan
kondisi lingkungan yang bagaimana yang tidak diinginkan atau diingInkan
tanaman dan pada fase pertumbuhan tanaman yang mana tanaman menjadi
sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan tersebutFaktor lingkungan
yang menjadi perhatian ialah cuaca. Sebagai contoh misalnya kalender
cuaca tanaman padi. Faktor cuaca yang diperhatikan hanya air/hujan. Jadi
pak sutarya menanam padi Ketika cuaca atau iklimnya sedang basah atau
hujan.
Apa saja hama yang menyerang tanaman dan apa solusinya ?
Menurut Bapak sutarya hama yang menyerang padi ada banyak.
Antara lain hama tikus, hama burung, dan hama wereng. Hama tikus
menutur pak sutarya paling sulit di basmi karena tikus membuat sarang
berupa Lorong Lorong di bawah sawah dan tikus memiliki sifat merusak
total hasil panen padi. Pencegahan untuk hama padi ini biasanya akan
dilakukan gropyoan. Gropyokan dilakukan dengan cara melakukan
perburuan langsung atau membunuh tikus secara langsung dengan cara
membongkar lubang lubang sarang tikus di sawah yang kemudian diburu
dan dibunuh. Untuk hama burung, pak sutarya menggunakan cara
membentangkan tali rafia dengan gantungan kaleng, botol bekas air
mineral, plastic warna warni yang bertujuan untuk menakuti kawanan
burung. Selain itu pak sutarya biasanya langsung sendiri menjaga
sawahnya dengan menggunakan bendera kain. Untuk hama wereng pak
sutaryo menggunakan insektisida yang efektif untuk membasmi wereng di
sawahnya.

Apa upaya bapak untuk mecegah terjadinya gagal panen ?


Upaya yang dilakukan bapak sutarya untuk mencegah terjadinya
gagal panen yaitu antara lain dengan memperbaiki saluran irigasi. Saluran
irigasi yang baik menurut pak sutarya harus diperhatikan karena tanaman
padi membutuhkan suplai air yang cukup agar pertumbuhannya dapat
berlangsung dengan baik. Yang kedua pemilihan benih. Pemilihan benih
harus menggunakan benih yang berkualitas agar Ketika penanaman, biji
padi dapat tumbuh dan tidak busuk serta dapat menghasilkan padi yang
bagus. Yang ketiga menggunakan alat dan sarana produksi yang bagus
agar Ketika pengolahan tanah, tanah yang diolah dapat berkualitas
sehingga cocok dengan benih padi yang akan di tanam.

Bagaimana penyiraman tanaman tersebut ?


Untuk penyiraman bapak sutarya mengatakan ia menggunakan
system pengairan berselang. System pengairan berselang ini dapat
membuat akar utntuk berkembang lebih baik, mengaktifkan mikroba yang
baik bagi pertumbuhan tanaman padi, dapat mengurangi kerebahan,
mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif, mempercepat waktu
panen, memudahakan pembenaman pupuk ke dalam tanah dan mengurangi
penyebaran hama wereng dan penyebaran hama tikus. Cara pengairan
berselang yaitu 1)kondisi sawah macakmacak; 2) Secara berangsur tanah
diairi 2-5 cm sampai tanaman berumur 10 hari; 3) Biarkan sawah
mengering sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari); 4) Setelah permukaan
tanah retak selama 1 hari, sawah kembali diairi setinggi 5 cm; 5) Biarkan
sawah mengering sendiri, tanpa diairi (5-6 hari) lalu diairi setinggi 5 cm.

Berapa kali bapak panen dalam 1 tahun


Bapak sutarya mengatakan bahwa biasanya padi yang ia tanam ini
dapat di panen sebanyak 3 kali dalam setahun. Masa Panen tersebut
biasanya setelah sekitar 145 hari setelah padi ditanam. Pengaruh pupuk
juga mempengaruhi pertumbuhan padinya. Pak sutarya selalu rutin
menggunakan pupuk yang berkualitas sehingga pertumbuhan tanaman
padinya dapat menjad bagus dan lebih cepat masa tanamnya.

Bagaimana bapak menyuburkan tanaman padi bapak ?


Menurut bapak sutarya ada beberapa hal yang harus dilakukan
dalam upaya menyuburkan tanaman padi yaitu
1. menanam padi Ketika bibit padi masih muda karena semakin muda
umur bibit semakin bagus nanti tanaman yang dihasilkan.
2. menggunakan pupuk pospat seperti SP36 sebelum bibit akan ditanam.
Fungsinya yaitu untuk merangsang pembentukan akar sehingga nanti padi
yang dihasilkan akan memiliki akar yag sehat,kuat, dan Panjang.
3. gunakan pupuk urea segera mungkin. Tujuannya yaitu agar unsur
nitrogen dalam urea dapat
4. Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup.
Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan
produktif tanaman padi. Tanam bibit padi yang terlalu dalam akan
menghabiskan energi tanaman padi untuk menembus tanah penutupnya.
5. Pengairan yang tidak terlalu tergenang. Jaga pemberian air pada
tanaman padi secara periodik diairi lalu dibiarkan sampai kering (tanahnya
pecah rambut) lalu diairi
6.Penggunaan varietas unggul seperti benih padi unggul B3. Setiap
varietas pasti akan mempunyai kemampuan sendiri-sendiri dalam
membentuk anakan yang produktif.
7. Jarak tanam jangan terlalu rapat, apabila jika tanahnya subur. Walaupun
anakan terbentuk banyak akan tetapi jika jaraknya terlalu rapat biasanya
anakan tersebut menjadi kurang produktif. Kalau bisa gunakan sistem
tanam jajar legowo.

System pertanian apa yang bapak sutarya gunakan


Bapak sutarya menjelaskan bapak system pertanian yang ia
gunakan adalah system pertanian sawah. Menurutnya system pertanian
sawah ini cocok dengan kondisi di magelang. Dengan system pertanian
sawah ia dapat focus menanam satu jenis tanaman yaitu padi. Karena jenis
tanaman yang ditanam hanya satu jenis,maka diharapkan meningkatnya
hasil panen dari tanaman padi tersebut

Apa keuntungan dan kerugian system pertanian sawah ?


Bapak sutarya mengatakan keuntungan dari system pertanian
sawah adalah ia dapat focus hanya menanam pada satu jenis tanaman.
Perawatan tanaman yang leih mudah karena hanya mengurus satu jenis
tanaman. Hasil produksi padi menjadi meningkat. Kerugian dari system
pertanian padi yaitu apabila terjadi perubahan iklim atau cuaca yang
menyebabkan gagal panen, maka seluruh tanamannya akan mati karena ia
hanya menanam satu jenis tanaman.
Apa alasan bapak memilih system pertanian sawah ?

Alasan bapak sutarya memilih system pertanian sawah yaitu karena


system pertanian sawah focus pada satu komoditas pertanian. Sehingga
dari segi pemeliharaan tanaman menjadi lebih mudah. Dan dari segi
produksi, karena hanya terfokus pada satu jenis tanaman maka diharapkan
dapat meningkatkan hasil komoditas tanaman tersebut.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari wawancara dengan bapak sutarya mengenai system


pertanian yaitu bapak sutarya menggunakan system pertanian sawah. Menurutnya
system pertanian sawah ini cocok untuk penanaman padi karena dalam system
penanamannya hanya menggunakan satu komoditas sehingga dapat focus dalam
merawat padi sehingga dapat dihasilkan padi yang terbaik. Sedangkan kerugian
system pertanian sawah menurutnya adalah apabila terjadi gagal panen maka akan
mengalami kerugian yang besar karena hanya mengandalkan satu jenis tanaman
yaitu tanaman padi.

Saran

Saran dari penulis yaitu system pertanian sawah sudah bagus karena focus
pada penanaman satu komoditas tanaman, akan tetapi lebih baik jika kita bisa
menanam komoditas tanaman yang lainnya agar apabila satu komoditas gagal
panen, maka dapat diantisipasi dengan komoditas tanaman lainnya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Charina, Anne dkk. 2018. factor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan
standar operasional prosedur ( SOP ) system pertanian organic di kabupaten
Bandung Barat. Jurnal penyuluhan. 14. 1-78

Supriyanti, Bambang.2012. penentuan musim tanam dan waktu tanam padi sawah
berdasarkan akumulasi curah hujan sepuluh hari hitung maju dan mundur di
kelurahan lempake kota Samarinda.ZIRAA’AH.182-189

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73139/RAHASIA-MEMPERBANYAK-
ANAKAN-PADI-SAWAH-/

https://ilmubertani.blogspot.com/2012/11/sistem-pertanian.html

You might also like