You are on page 1of 18

TUGAS AKF

TITIK DIDIH
Pembimbing:w ahyu hidayat
karya :Zahra nurul rizkiyah Xak2
Definisi titik didih

◦ 1. Titik didih merupakan suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan
tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik
didih yang rendah dibandingkan bila cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere.
Faktor penyebab titik didih

◦ Tekanan
◦ Penentu terbesar titik didih cairan adalah tekanan di sekitarnya. Dalam sistem terbuka, tekanan luar kemungkinan besar
adalah atmosfer bumi. Air, misalnya, mencapai tekanan atmosfer standar pada 100 derajat Celcius. Langkah ini diambil di
permukaan laut, di mana berat atmosfer bumi menekan air. Dengan meningkatnya ketinggian, air dapat mendidih pada suhu
yang lebih rendah. Di puncak Gunung Everest, air mendidih sekitar 72 derajat Celcius.
◦ Ikatan antar molekul
◦ Ketika kami mempertimbangkan cairan lain, lebih banyak faktor yang membantu menentukan titik didih. Yang paling utama
di antara mereka adalah kekuatan ikatan antar molekul. Etil alkohol, misalnya memiliki titik didih 78,5 derajat Celcius di
permukaan laut. Ini adalah cairan pada suhu kamar dan ikatan antara molekul-molekulnya relatif kuat. Sebaliknya, Methyl
ether memiliki titik "mendidih" -25 derajat Celcius. Pada suhu kamar dan permukaan laut, metil eter adalah gas.
◦ Larutan, Pelarut dan Solusi
◦ Cara efektif menaikkan titik didih cairan adalah dengan menambahkan bahan lain. Sementara air di permukaan laut memiliki
titik didih 100 derajat Celcius, titik didihnya dapat dinaikkan dengan menambahkan zat terlarut, seperti garam. Pelarut adalah
zat apa pun yang dilarutkan yang lain. Zat yang dilarutkan disebut zat terlarut. Ketika zat terlarut larut ke dalam pelarut, solusi
dibuat. Suatu larutan biasanya mendidih pada titik yang lebih tinggi daripada pelarut murni.
Hubungan dengan tabel periodik
◦ Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, di mana tidak ada
golongan dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah, dan unsur
dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin tinggi.
◦ Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan, di mana titik leleh
dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan kemudian turun drastis,
menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai dengan golongan VIIIA.
Aplikasi untuk industri
◦ Pada aplikasinya sering dijumpai pada kolom fraksinasi pada menara distilasi di industri
pengolahan minyak bumi umumnya proses destilasi dalam skala industri dilakukan
dalam menara Oleh karena itu unit proses dari destilasi ini sering disebut sebagai
menara destilasi atau MD menara distilasi biasanya berukuran 2 sampai 5 meter Dalam
diameter dan tinggi berkisar antara 6 sampai 15 meter masukan dari menara distilasi
Biasanya berupa cairan jenuh yaitu cairan yang dengan berukuran tekanan sedikit
saja tidak akan terbentuk uap dan memiliki 2 arus keluaran arus yang di atas adalah
arus yang lebih Salatin mudah menguap dan arus bawah yang terdiri dari komponen
berat minyak mentah atau yang bisa disebut dengan search oil ini berbentuk cairan
kental hitam dan berbau kurang sedap yang selain mengandung kotoran juga
mengandung mineral
Prosedur penetapan titik didih
◦ PENENTUAN TITIK DIDIH
◦ A. TUJUAN
◦ Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menentukan titik didih zat cair dengan
◦ mentukan titik pengembunannya pada tabung yang terbuka.
◦ B. LANDASAN TEORI
◦ Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama
◦ dengan tekanan luar (tekanan yang digunakan pada permukaan cairan). Apabila tekanan
◦ sama dengan tekanan luar, maka gelombang uap dapat terbentuk dalam cairan dapat
◦ mendorong air kepermukaan menuju fase gas. Oleh karena itu, titik didih suatu cairan
◦ tergantung pada tekanan luarnya. Dan sebagaimana telah kita ketahui bahwa air murni
◦ pada tekanan 1 atm mempunyai titik didih 100°C, akan tetapi apabia kita melarutkan suatu
◦ zat ke dalam air, maka titik didih larutan akan semakin tinggi dari 100°C (Silian, 2008).
◦ Penambahan kecepatan panas pada cairan yang mendidih akan mempercepat
◦ terbentuknya gelembung uap air. Cairan pun akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih
◦ tidak naik. Titik didih cairan tergantung pada besarnya tekanan atmosfer. Titik didih pada
◦ tekanan 1 atm dinamakan sebagai “titik didih normal”. Pada tekanan yang lebih besar
◦ maka titik didihnya juga lebih tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Suhu yang tetap konstan
◦ dari cairan yang mendidih dapat dibuktikan bila kita merebus makanan. Waktu air
◦ mendidih, suhu akan tetap selama ada air disekeliling makanan tersebut berarti selama
◦ airnya belum habis makanan tak ada yang hangus. Hal ini membuktikan bahwa titik didih
◦ berubah dengan berubahnya tekanan (Wibowo, 2009).
◦ Pada referensi lain mengatakan bahwa Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat
◦ tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar. Titik didih suatu cairan
◦ bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan uap suatu cairan akibat adanya zat
◦ terlarut membawa konsekuensi bagi titik didih cairan tersebut. Pada setiap suhu, suatu
◦ larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut murninya, akibatnya
◦ suatu larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya karena
◦ energi diperlukan lebih banyak untuk dapat menyamakan tekanan uap larutan dengan
◦ tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari suhu yang dinaikkan. Adanya
◦ penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik
didih
◦ pelarut murni (Desi, 2010).
◦ Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
◦ bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas
◦ melalui sungkup-sungkup yang disebut menara gelembung. Makin ke atas, suhu
dalam
◦ menara fraksionasi itu makin rendah. Hal itu menyebabkan komponen dengan titik
didih
◦ lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya
lebih
◦ rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen
yang
◦ mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas
(Permana,2007)
◦ Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal
◦ ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai
◦ bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga
◦ dari natrium ke kanan meningkat dan mencapai puncaknya pada silikon, kemudian
turun.
◦ Dari natrium sampai aluminium titik leleh dan titik didih meningkat seiring bertambah
◦ kuatnya ikatan logam karena bertambahnya jumlah elektron valensi. Silikon memiliki
titik
◦ leleh dan titik didih tertinggi karena silikon memiliki struktur kovalen raksasa dimana
◦ setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Zat
dengan
◦ struktur seperti ini memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi (Ppangajuan
Torahmid , 2007)
◦ C. ALAT DAN BAHAN
◦ a. Alat
◦ Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
◦ 1. Hot plate
◦ 2. Statif dan klem
◦ 3. Termometer
◦ 4. Tabung reaksi 2 buah
◦ 5. Gelas kimia 250 ml
◦ 6. Botol semprot
◦ b. Bahan
◦ Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
◦ 1. Minyak goreng
◦ 2. Garam
◦ 3. Larutan etanol
◦ 4. Air aquades
◦ F. PEMBAHASAN
◦ Seperti yang telah dijelaskan pada teori bahwa titik diidh suatu ciran adalah suhu
◦ pada saat tekanan uap cairan adalah sama dengan tekanan luarnya, 1 atmosfer dan
◦ sebagaimana telah kita ketahui bahwa air murni pada tekanan 1 atm mempunyai titik didih
◦ 100°C. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
◦ bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atas .
◦ Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya
◦ Gaya tarik antara molekul cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat , titik
◦ didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah.
◦ Pada percobaan dalam menentukan titik didih ini, zat yang akan ditentukan titik
◦ didihnya adalah larutan etanol, air, dan air campur garam. Hal pertama yang dilakukan
◦ adalah memasukkan minyak ke dalam gelas kimia 250 ml, kemudian gelas yang telah
◦ berisi minyak tersebut ditempatkan di atas hot plate, tabung reaksi berisi etanol direndam
◦ dalam minyak tesebut sampai permukaan etanol sejajar dengan minyak setelah itu,
◦ dipasangkan termometer dalam tabung reaksi etanol serta mulai dipanaskan secara
◦ perlahan – lahan lalu diamati. Hal yang sama juga dilakukan pada larutan air dan air
◦ garam. Tujuan dipanaskan secara perlahan agar suhu temperaturnya naik secara perlahan
◦ sehingga minyak tidak terlalu cepat panas. Bila minyak tersebut tidak dipanaskan secara
◦ perlahan, maka tabung reaksi yang ada di dalam minyak akan meledak. Dalam
percobaan
◦ ini, minyak dipilih sebagai larutan perantara untuk membuat larutan etanol, air dan air
◦ tambah garam dapat mendidih secara merata. Biasanya pada suhu kamar, minyak
◦ mempunyai titik didih 200°C, dengan titik didih yang lebih tinggi dari ketiga larutan yang
◦ akan diuji maka minyak dipilih sebagai larutan perantaranya.
◦ Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa larutan etanol mendidih pada suhu
◦ 67°C, air mendidih pada suhu 100°C, dan larutan air garam mendidih pada suhu
101°C.
◦ suhu tersebut telah mencapai maksimum, sehingga walaupun temperatur dinaikkan
◦ suhunya akan selalu tetap. Saat air berada dalam keadaan mendidih, gelembung-
◦ gelembung besar mulai terbentuk dalam cairan akan naik ke permukaan. Bila
gelembung
◦ itu telah terbentuk, cairan yang tadinya menempati ruang ini didorong dan
permukaan
◦ cairan pada wadah dipaksa naik untuk melawan tekanan ke bawah yang ditimbulkan
oleh
◦ atmosfer. Begitupun saat larutan etanol dan air garam dalam keadaan mendidih.
Suhu pada
◦ saat cairan mendidih disebut “titik didih”. Jadi titik didih adalah temperatur dimana
◦ tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Penambahan kecepatan panas pada
cairan
◦ yang mendidih akan mempercepat terbentuknya gelembung uap larutan yang
didihkan.
◦ Cairan pun akan lebih cepat mendidih , tapi suhu didih tidak naik. Titik didih cairan
◦ tergantung pada besarnya tekanan atmosfer
◦ Faktor yang mempengaruhi titk didih suatu larutan diantaranya adalah tekanan,
◦ konsentrasi larutan, berat molekul dan ikatan hidrogen. Semakin besar berat molekul suatu
◦ larutan maka semakin tinggi titik didih larutan tersebut, begitu pula dengan tekanannya.
◦ Pada tekanan yang sama, titik didih air lebih tinggi dari titik didih larutan etanol padahal
◦ jika dilihat dari massa molekul relatif (Mr) larutan etanol lebih besar daripada air. Hal ini
◦ disebabkan oleh ikatan hidrogen yang dimiliki oleh air lebih kuat dari etanol walaupun
◦ massa molekul relative air lebih kecil dari etanol tetapi ikatan hidrogen suatu larutan juga
◦ ikut mempengaruhi titik didih. Semakin kuat ikatan hidrogen larutan maka semakin tinggi
◦ titik didihnya. Adapun pada larutan air garam, titik didihnya tidak jauh berbeda dengan air.
◦ Titik didih larutan garam sedikit lebih tinggi dari air karena air telah ditambahkan oleh zat
◦ terlarut yaitu garam. Perlu diketahui bahwa volume larutan tidak mempengaruhi kenaikan
◦ titik didih namun hanya mempengaruhi lamanya pemanasan larutan itu.
◦ G. Kesimpulan
◦ Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa pada tekanan yang sama
◦ titik didih larutan etanol sebesar 67°C, titik didih air sebesar 100°C, dan titik didih air
garam sebesar 10°C

You might also like