You are on page 1of 10

Nama : SITI FATIMAH

NIM : 837422344
Kelas : 7B (S1 PGSD)
UPBJJ : SURABAYA

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 1
Gerak pada Tumbuhan

A. Tujuan
1) Mengamati gerak seimonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan

B. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardu dilapisi kertas hitam 1
buah
c. Stopwatch 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 1 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya

C. Cara kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
a) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
b) Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari
sebelumnya agar ketika percobaan dalam keadaan segar.
Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan
memindahkan dengan tanpa mengganggu akarnya
c) Letakkan pot putri malu di meja, selanjutnya sentuhan halus
hingga kasar pada bagian daun dengan menggunakan
penggaris.
d) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja

b. Niktinasti
a) Sediakan dua buah pot putri malu berilah tnada A pada pot
pertama dan B pada pot kedua
b) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
c)
d) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton
atau kerdus yang kedap cahaya
e) Biarkan pot B 30 menit
f) Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh
tanaman
g) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan
dengan pot A
h) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja

2) Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)


a) Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang hijau. Tanamlah 3 biji
kacang hijau pada setiap 1-2 minggu sebelum dimulai. Pembuatan
pot ini sebiknya di tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang
hijau tumbuh tegak.
b) Beri label A untuk satu dan label B untuk pot lainnya
c) Letakkan pot A dalam keadaan Norman (vertikal) dan pot B dalam
keadaan tidur (horizontal)
d) Lakukan pengamatan setiap padi dan sore selama seminggu
e) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja

D. Data Hasil Pengamatan


1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya

(ditutup dengan tutup yang kedap cahaya)

2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil Pengamatan geotropisme negative
Jenis Pengamatan hari ke hari
Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
Batang
A 0.00 0.5 1.00 3.00 4.1 9.5 17.00 tumbuh tegak

Batang
membelok ke
atas menuju
B 0.00 0.3 0.9 2.1 3.8 6.00 11.00
cahaya
matahari

A B
(tanaman kacang setelah 7 hari)
E. Pembahasan
1) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2) Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan
putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu
3) Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geoptropisme positif,
misaknya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan secara normal menuju keatas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arrah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh
batang menjauhi tanah
F. Kesimpulan
1) Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan
agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
2) Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang
berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
3) Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk
melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4) Kacang hijau dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative
G. Jawaban Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan
alasan Anda memilihnya!
Jawab:  Leguminosae atau polong-polongan(Leguminosaceae) seperti bunga
merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea).
Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka
kembali jika matahari terbit
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan siemonasti pada percobaan yang
telah Anda lakukan? Jelaskan!
Jawab: Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropism yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab: Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3: PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN


PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah di dalam rumah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


ke kecambah kacang merah Akar Batang
1 0 mm 0 cm Media tanam yang
sudah jadi hari
pertama di dalam
rumah

2 2 mm 2 cm Pertumbuhan media
tanam hari kedua di
dalam rumah

3 4 mm 4 cm Pertumbuhan media
tanam hari ketiga di
dalam rumah
4 6 mm 6 cm Pertumbuhan media
tanam hari keempat
di dalam rumah,
pertumbuhan lebih
cepat dibanding
yang diluar rumah

5 8 mm 8 cm Pertumbuhan media
tanam hari kelima di
dalam rumah

6 10 mm 10 cm Pertumbuhan media
tanam hari keenam
di dalam rumah

7 12 mm 12 cm Pertumbuhan media
tanam hari ketujuh
di dalam rumah

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah di luar rumah

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


ke kecambah kacang Akar Batang
merah
1 O mm 0 cm Media tanam yang
sudah jadi hari
pertama di luar
rumah

2 1 mm 1 cm Pertumbuhan media
tanam hari kedua di
luar rumah
3 2 mm 2 cm Pertumbuhan media
tanam hari ketiga di
luar rumah

4 3 mm 3 cm Pertumbuhan media
tanam hari keempat
di luar rumah,
tumbuh daun,
ternyata yang
terkena sinar
matahari lebih
lambat tumbuhnya
5 4 mm 4 cm Pertumbuhan media
tanam hari kelima di
luar rumah

6 5 mm 5 cm Pertumbuhan media
tanam hari keenam
di luar rumah

7 6 mm 6 cm Pertumbuhan media
tanam hari ketujuh
di luar rumah

b. Pembahasan

Penelitian diatas membandingkan pertumbuhan kacang merah yang didasarkan 2 tempat


yang berbeda, yaitu tempat terang dan gelap. Dari hasil penelitian diatas, kecambah
kacang merah yang paling cepat tumbuh adalah kecambah kacang merah yang berada di
tempat gelap ini dengan begitu cepat tumbuh menjadi tinggi.

Faktor yang menyebabkan kecambah kacang merah ditempat gelap lebih cepat
pertumbuhannya dibandingkan kecambah ditempat terang yaitu pengaruh dari hormon
auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari hormin auksin dalam merangsang
pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Hormon auksin yang
dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena cahaya
matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini bagian yang tidak terkena
cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari.
Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel
tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat
tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan
daun-daun. Peristiwa ini disebut dominasisasi apikal. Inilah yang menjadi penyebab
kecambah yang berada ditempat gelap lebih cepat pertumbuhan pesat, dibandingkan
dengan kecambah yang berada di tempat terang.

c. Kesimpulan

Tumbuhan tekstur yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan
kondisi batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus,
daunnya tidak berkembang (etiolasi). Kondisi ini terjadi akibat tidak adanya cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Malah
tumbuhan yang tumbuh di tempat terang tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi
relatif pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta
daun.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Pada hari kedua
2) Ada, Karena pengaruh intensitas cahaya

2. Pertumbuhan dan perkembangan Hewan

a. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari ke Waktu pengamatan Kejadian/perubahan


0 s/d 1 Pada hari ke 0 sampai dengan 1 tubuh lalat
tetap berwarna kuning kecoklatan,

2 Dan dihari ke 2 mulai ada bercak-bercak


putih yang tidak lain itu adalah telur.
3 Dihari ke 3 bercak-bercak putih atau telur
berubah menjadi larva yang berwarnna
putih, bersegmen dan mirip dengan belatung
tetapi bentuknya sangat kecil

4 s/d 5 Hari ke 4 dan dihari ke 5 larva mulai


bergerak aktif ditandai dengan tubuhnya
yang menggeliat.

6 Pada hari ke 6 bentuknya hampir


menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih, dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam.
7 s/d 8 Pada hari ke 7 sampai ke 8 sudah mencapai
fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas.
9 s/d 10 Pada hari ke 9 sampai ke 10 lalat buah mulai
menyerupai bentuk drospila atau seperti
induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang
11 Dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago
atau lalat dewasa yng siap untuk dilepas dari
botol dan siap untuk terbang.

b. Pembahasan

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan dengan selama 2 kali sehari selama 7 hari setiap
pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan diruangan yang teduh. Pada hari ke 0 sampai dengan 1
tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan, dan dihari ke 2 mulai ada bercak-bercak
putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke 3 bercak-bercak putih atau telur
berubah menjadi larva yang berwarnna putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil. Proses ini terjad sampai hari ke 4 dan dihari ke 5 larva mulai
bergerak aktif ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin
aktif dengan merayap ke atas botol dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke 6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih,
dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Pada hari ke 7 sampai ke 8 sudah mencapai
fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 sampai ke 10 lalat buah mulai menyerupai
bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang. Dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yng siap untuk
dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

c. Kesimpulan

Tahapan fase daur hidup drospila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda, lalat dewasa atau
imago.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari ke 2
2) Pupa terbentuk pada hari ke 7-8, namun pada hari ke 6 sudah hampir
menyerupai pupa, lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

You might also like