You are on page 1of 7

Tugas Vilep Individu

Nama : Selvia Mayrani


NIM : P07220220073
Tingkat :2
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan
Mata kuliah : KMAP
Dosen Pengampu : Rivan Firdaus, SST.,M.kes

Jenis–Jenis Terapi Komplementer

 Nutrisi (Nutritional Therapy)


 Terapi herbal (HerbalTherapy)
 Terapi psiko–somatik (Mind–Body Therapy)
 Terapi spiritual berbasis doa (SpiritualTherapy Based on Prayer)

Menurut National Center for Complementary and Alternative Medicine(NCCAM)


Pengobatan di atas dapat dikategorikan menjadi 5 kategori yang kadangkala satu jenis
pengobatan bisa mencakup beberapa kategori. Sistemnya adalah:

1. Alternative Medical System/ Healing System–non medis


terdiri dari Homeopathy, Naturopathy, Ayurveda dan Traditional Chinese Medicine
(selanjutnya disingkat TCM) seven chakras-ayurveda
2. Mind Body Intervention
terdiri atas Meditasi, Autogenics, Relaksasi Progresif, Terapi Kreatif, Visualisasi Kreatif,
Hypnotherapy, Neurolinguistik Programming (NLP), Brain Gym, dan Bach Flower
Remedy.
3. Terapi Biologis
terdiri dari Terapi Herbal, Terapi Nutrisi, Food Combining, Terapi Jus, Makrobiotik,
Terapi Urine, Colon Hydrotherapy.
4. Manipulasi Anggota Tubuh
terdiri atas Pijat/Massage, Aromatherapy, Hydrotherapy, Pilates, Chiropractic, Yoga,
Terapi Craniosacral, Teknik Buteyko.
5. Terapi Energi
terdiri dari Akupunktur, Akupressur, Refleksiologi, Chi Kung, Tai Chi, Reiki, dan Prana
healing.
Jenis-jenis terapi komplementer yang tidak terdapat dalam materi bapak yaitu :
1. Chinese Medicine (selanjutnya disingkat TCM)
Pengobatan tradisional Cina adalah menangkap semua istilah untuk berbagai
perawatan medis dan praktek yang telah dikembangkan di Cina selama ratusan
dan kadang-kadang ribuan tahun. Praktisi TCM mengambil pendekatan holistik
untuk kesehatan. Bukan mengobati gejala spesifik dari penyakit yang di isolasi,
mereka melihat tubuh secara keseluruhan dan bekerja untuk mengidentifikasi
penyebab yang mendasari penyakit.
Salah satu konsep yang paling penting dalam TCM adalah qi ( 气 atau qì). Qi
adalah energi vital yang beredar di seluruh tubuh, mengalir melalui jalur yang
disebut meridian ( 经 络 atau jīngluò). Pada orang sehat, qi beredar tanpa
hambatan, tapi masalah kesehatan yang dapat terjadi jika aliran qi diblokir atau
jika itu terlalu kuat atau terlalu lemah. Banyak TCM pengobatan fokus pada
pemulihan normal aliran qi.
Praktisi TCM percaya bahwa semua organ dan sistem dalam tubuh bentuk
yang saling berhubungan, seluruh organik. Masing-masing bagian dari
keseluruhan ini dapat digambarkan sebagai yin ( 阴 atau yin) atau yang ( 阳 atau
yáng). Jika aliran qi diblokir atau darah stagnan, ketidakseimbangan dalam diri
seseorang adalah yin dan yang dapat hasilnya. Menurut Pengobatan Tradisional
Cina, ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, sehingga
banyak TCM terapi fokus pada mengembalikan keseimbangan ini.
Ketika membuat diagnosis, dokter TCM menggunakan berbagai metode
termasuk penyelidikan, inspeksi, palpasi, penciuman (bau), dan auskultasi
(mendengarkan). Hal ini juga umum untuk TCM dokter untuk mengambil pasien'
pulsa dan memeriksa lidah mereka sebelum memutuskan pengobatan.
Empat klasik metode diagnostik yang digunakan dalam TCM adalah 望
(wàng), untuk memeriksa, 闻 (wén), mencium dan mendengarkan, 问 (wèn),
untuk menanyakan dan 切 (qiè), untuk meraba denyut nadi.
2. Qigong dan tai chi
Lambat, meditasi seni bela diri yang terinspirasi latihan seperti qigong ( 气功 atau
qìgōng) dan tai chi ( 太极 tàijí, juga disebut 太极拳 atau tàijíquán) memerlukan
praktisi untuk terlibat dalam serangkaian gerakan dipasangkan dengan
dikendalikan latihan pernapasan. Praktek-praktek ini adalah untuk meningkatkan
kesehatan dan membantu keseimbangan pasien' qi.
3. Terapi autogenics
Tujuan utama dari pelatihan autogenik adalah pencapaian otonom self-
regulation dengan menghilangkan gangguan lingkungan, pelatihan citra yang
menyertai otonom self-regulation, dan dengan menyediakan fasilitatif set latihan
yang mudah untuk belajar dan mengingat.
Pelatihan autogenik didasarkan pada 3 prinsip utama:
a. Pengurangan stimulasi aferen (kedua exteroceptive dan proprioseptif)
b. Mental pengulangan verbal formula
c. Pasif konsentrasi
Dalam konteks pelatihan autogenik pasif konsentrasi berarti bahwa peserta didik
diminta untuk berkonsentrasi pada batin sensasi daripada rangsangan lingkungan.
Ketidakpedulian mengacu memungkinkan sensasi yang terjadi dan menjadi
pengamat ketimbang seorang manipulator.
Pelatihan dapat dilakukan dalam postur yang berbeda:
- Duduk sederhana
- Berbaring kursi
- Postur horisontal
Teknik ini terdiri dari enam standar latihan menurut Schultz :
1. Relaksasi otot dengan pengulangan verbal formula, "lengan kanan Saya lebih
berat", menekankan berat. Selama tahap awal pelatihan, perasaan berat dalam
melatih lengan lebih lanjut diungkapkan dan terjadi lebih cepat. Perasaan yang
sama dapat dialami di kaki lainnya pada waktu yang sama pada lengan
lainnya. Dalam seminggu, pendek konsentrasi dapat memicu sensasi berat di
trainee lengan dan kaki.
2. Pasif konsentrasi berfokus pada perasaan hangat, diprakarsai oleh instruksi
"lengan kanan Saya adalah hangat".
3. Inisiasi aktivitas jantung dengan menggunakan rumus "Saya detak jantung
lebih tenang dan teratur".
4. Pasif konsentrasi pada pernapasan mekanisme dengan rumus "bernafas saya".
5. Konsentrasi pada kehangatan di daerah perut dengan "My solar plexus adalah
hangat" formula.
6. Pasif konsentrasi pada kesejukan di kranial wilayah dengan rumus "dahi Saya
lebih keren".
Ketika latihan baru langkah ditambahkan dalam pelatihan autogenik, trainee
harus selalu berkonsentrasi pada awalnya sudah belajar latihan dan kemudian
menambahkan latihan baru. Pada awalnya, latihan baru akan ditambahkan hanya
untuk periode singkat.
Menurut klinis yang spesifik kebutuhan, modifikasi yang berbeda dari formula
yang digunakan. Modifikasi ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis utama
a. Hanya beberapa rumus yang digunakan (misalnya, rumus berat dan
kehangatan)
b. Menetapkan standar rumus yang diajarkan, tapi satu formula khusus yang
dimodifikasi
c. Menetapkan standar digunakan dan komplementer, masalah-rumus tertentu
ditambahkan.
Sebuah studi oleh Spencer menunjukkan bahwa pelatihan autogenik
mengembalikan keseimbangan antara aktivitas simpatik (flight or fight) dan
parasimpatis (istirahat dan mencerna) cabang-cabang dari sistem saraf otonom.
Penulis hipotesis bahwa hal ini dapat memiliki manfaat kesehatan yang penting,
karena aktivitas parasimpatis mempromosikan pencernaan dan buang air besar,
menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung, dan meningkatkan
fungsi sistem kekebalan tubuh.
Pelatihan autogenik memiliki aplikasi yang berbeda dan digunakan dalam
berbagai patofisiologi kondisi, seperti asma bronkial atau hipertensi, serta
gangguan psikologis misalnya kecemasan dan depresi.
4. Relaksasi Progresif
Menurut Herodes (2010), teknik relaksasi otot progresif adalah teknik
relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti.
Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia berespons pada kecemasan dan
kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot (Davis, 1995). Teknik
relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot dengan
mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes, 2010).
Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan
kepada klien dengan menegangkan otot-oto tertentu dan kemudian relaksasi.
Relaksasi progresif adalah salah satu cara dari teknik relaksasi mengombinasikan
latihan napas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu.
(Kustanti dan Widodo, 2008)
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan potter (2005), tujuan dari teknik
ini adalah untuk:
1) Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,
tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolic.
2) Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen.
3) Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokuskan perhatian serta relaks.
4) Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
5) Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress.
6) Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia
ringan, gagap ringan, dan membangun emosi positif dari emosi negative.
5. Terapi Urine
Terapi urine (urotherapy) adalah praktik pengobatan tradisional yang
dilakukan dengan cara meminum atau mengoles kulit dengan urine sendiri. Terapi
ini sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu di beberapa negara, seperti Mesir,
Cina, dan India. Urine dipercaya dapat mengobati berbagai keluhan, seperti asma,
radang sendi, dan jerawat, serta menghilangkan racun sengatan ubur-ubur. Meski
ada sebagian masyarakat yang mencobanya, tetapi keberhasilan terapi urine masih
belum dapat dipastikan kebenarannya.
6. Brain Gym
Senam otak atau Brain Gym merupakan serangkaian gerakan tubuh yang
dikembangkan oleh Edu-K yaitu singkatan dari Educational Kinesiology.
Kinesiologi berasal dari kata Yunani “kinesis” yang berarti gerakan, sehingga
kinesiologi diartikan sebagai ilmu tentang gerakan tubuh manusia. Senam otak
(Brain Gym) adalah serangkaian latihan gerak sederhana untuk memudahkan
kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari (Demuth, 2005).
Contoh Kasus :

Terapi komplementer untuk pasien gastritis

GASTRITIS

Seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan berat badan 51 kg dan tinggi 163 cm memiliki
keluhan berupa perih pada lambung dan mual saat makan. Laki-laki tersebut juga
mengatakan sakit pada perut saat bergerak atau di tekan dan selama 2 hari, tidak makan
secara teratur dikarenakan sibuk mengerjakan tugas. Perokok aktif.

Penyelesaian kasus:

Pasien diatas mengalami gejala-gastritis. Dilihat dari keluhan dan keadaan yang pasien
sampaikan dan juga pasien merupakan perokok aktif. Penggunaan rokok harus dihindari,
karena nikotin akan mengurangi sekresi bikarbonat pankreas dan karenanya menghambat
netralisasi asam lambung dalam duodenum. Selain itu nikotin juga meningkatkan stimulasi
parasimpatis, yang meningkatkan aktivitas otot dalam usus dan dapat menyebabkan mual dan
muntah.

Jika pasien mengalami gastritis, maka penanganan untuk pasien gastritis menggunakan terapi
komplementer antara lain pisang raja, kunyit, dan metode relaksasi. Pisang raja dan kunyit
bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka pada saluran pencernaan karena tanaman
mengandung senyawa yang mampu menutup luka pada lambung dan usus yang merupakan
benteng pertahanan bagi saluran penecernaan ketika menghadapi serangan erosi asam
lambung.

Bagian kunyit yang ampuh untuk menyembuhkan luka saluran cerna adalah rimpangnya yang
berwarna oranye. Dalam penyembuhan tukak saluran pencernaan, rimpang kunyit bekerja
dengan menghambat pembentukan tukak lambung.

Mekanisme pengobatan tukak lambung pisang raja yaitu dengan cara memberi perlindungan
pada mukosa lambung. Pectin yang sering ditemukan pada daging buah dan
phosphatidylcholine pada pisang yang berwarna hijau dapat memberikan perlindungan pada
lapisan mukosa dari gastritis. Daging buah pisang raja mempunyai kemampuan merangsang
pembentukan lendir dalam saluran pencernaan. Hasilnya, lapisan lendir di permukaan saluran
pencernaan semakin tebal. Dengan begitu, permukaan saluran pencernaan akan terlindungi
dari erosi asam lambung.

Tujuan relaksasi diberikan kepada pasien tukak lambung adalah untuk memberikan sebuah
teknik mengembangkan perasaan rileks ketika pasien mengalami serangan rasa sakitnya.
Setelah melakukan latihan relaksasi beberapa sesi maka seseorang akan mampu menjadi
rileks dengan relatif lebih cepat dan waktu yang singkat bahkan tanpa bantuan terapis.
Pada Kasus diatas terdapat 2 terapi yang digunakan yaitu
1. Manipulasi anggota tubuh.
2. Terapis Biologis.

You might also like