Professional Documents
Culture Documents
Modul Lab Mesin Pendingin 2022
Modul Lab Mesin Pendingin 2022
C
G E
kgv/kgda
B A
H
F
D
t˚C
1
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
Keterangan :
1. OA : Proses Pemanasan
2. OB : Proses Pendinginan
3. OC : Proses Pelembaban
4. OD : Proses Pengurangan Kelembaban
5. OE : Proses Pemanasan dan Pelembaban
6. OF : Proses Pendinginan dan Pengurangan Kelembaban
7. OG : Proses Pendinginan dan Pelembaban
8. OH : Proses Pemanasan dan Pengurangan Kelembaban
1. Kalibrasi
3 Kondensor 2
4 Evaporator
1
2
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
Diagram P – h Diagram T - s
P T
2
3 2
3
4 1
4 1
h3 = h4 h1 h2 h s3 s4 s1 = s2 s
Keterangan :
1 – 2 : Kompresi isentropik pada kompresor
2 – 3 : Pembuangan kalor pada tekanan tetap di kondensor
3 – 4 : Proses Ekspansi
4 – 1 : Proses penyerapan kalor oleh evaporator
Syarat-syarat Refrigeran
Syarat-syarat refrigeran tersebut yaitu :
a. Tidak beracun, dan tidak merusak lingkungan
b. Mempunyai titik didih yang rendah
c. Mudah memperolehnya dan harganya tidak mahal
d. Tidak merusak sistem dari alat yang digunakan
e. Dll.
3
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
Dalam melakukan pengkondisian udar, maka faktor
kenyamanan sangat memegang peranan. Untuk kondisi tropis
seperti halnya Indonesia, memiliki karakteristik sifat udara
dibandingkan dengan negara-negara lain yang beriklim subtropis.
Pada kelembaban udara yang rendah pada temperatur 30 – 32˚C,
umumnya telah cukup membuat badan merasa sejuk dan nyaman.
Sedangkan kelembaban udara yang tinggi pada temperatur 24 -
32˚C, masih dirasakan tidak sejuk dan dalam rancangan dipilih
kelembaban 50 – 55%.
Ketel
Ketel merupakan tempat untuk memasak air hingga mendidih.
Sirkulasi yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam
pengoperasian segala jenis ketel uap. Air merupakan fluida yang
sukar untuk merambatkan panas, sehingga dengan demikian
perpindahan panas di dalam air yang ada di dalam ketel hampir
selalu berlangsung secara konveksi. Pada ketel-ketel modern,
rusaknya pipa-pipa atau material overheating dapat dicegah
dengan memperbaiki sirkulasi sehingga pendinginan dinding pipa
ketel dapat berlangsung secara kontinu.
Konveksi
4
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
Kepustakaan perpindahan panas pada umumnya mengenai tiga
cara perpindahan panas yang berbeda yaitu : konduksi, konveksi,
dan radiasi.
1. Konduksi
Konduksi adalah proses perpinahan panas dimana panas
mengalir dari daerah bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu
lebih rendah di dalam suatu medium (padat, cair, dan gas), atau
antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan
secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan
energi terjadi karena hubungan molekul secara langsung tanpa
adanya perpindahan molekul yang cukup besar.
Menurut teori kinetik, suhu elemen suatu zat sebanding
dengan energi kinetik rata-rata molekul-molekul yang
membentuk elemen itu. Energi yang dimiliki oleh suatu elemen
zat yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi relatif molekul-
molekulnya disebut energi dalam. Jadi semakin cepat molekul-
molekul bergerak, semakin tinggi suhu maupun energi dalam
elemen zat tersebut.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja
gabungan dari konduksi panas, penyimpangan energi, dan
gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai
mekanismeperpindahan energi antara permukaan benda padat
dan cairan atau gas.
Perpindahan energi dengan cara konveksi dari suatu
permukaan yang suhunya di atas suhu fluida sekitarnya
berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, panas akan
mengalir dengan cara konduksi dari permukaan ke partikel-
partikel fluida yang berbatasan. Energi yang berpindah dengan
cara yang demikian akan menaikkan suhu dan energi dalam
partikel-partikel fluida itu. Kemudian partikel-partikel fluida
tersebut akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah di
dalam fluida sehingga memindahkan sebagian energinya
kepada partikel-partikel fluida lainnya.
Perpindahan panas konveksi diklasifikasikan atas konveksi
bebas (free convection) dan konveksi paksa (forced convection)
menurut cara menggerakkan alirannya. Bila gerakan
mencampur berlangsung semata-mata sebagai akibat dari
perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradien suhu,
maka kita berbicara tentang konveksi bebas atau alamiah
(natural). Bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat
dari luar, seperti pompa atau kipas, maka prosesnya disebut
sebagai konveksi paksa.
5
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
3. Radiasi
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah bila
benda-benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan bila terdapat
ruang hampa diantara benda-benda tersebut.
Istilah radiasi pada umumnya digunakan untuk segala jenis
hal ikhwal gelombang elektromagnetik, tetapi di dalam ilmu
perpindahan panas kita hanya perlu memperhatikan hal ikhwal
yang yang diakibatkan oleh suhu dan yang dapat mengangkut
energi melalui medium yang tembus cahaya atau melalui ruang.
Energi yang berpindah dengan cara ini dinamakan panas
radiasi.
Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus
menerus. Intensitas pancaran tergantung pada suhu dan sifat
permukaan. Energi radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya
(3 x 108 m/s) dan gejala-gejalanya menyerupai radiasi cahaya.
Memang menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan
radiasi thermal hanya berbeda dalam panjang gelombang
masing-masing.
Panas radiasi dipancarkan oleh suatu benda dalam bentuk
batch kumpulan energi yang terbatas atau quanta. Gerakan
panas radiasi di dalam ruang mirip perambatan cahaya dan
dapat diuraikan dengan teori gelombang. Bilamana gelombang
radiasi menjumpai benda yang lain, maka energinya diserap di
dekat permukaan benda tersebut. Perpindahan panas dengan
cara radiasi menjadi semakin penting dengan meningkatnya
suhu suatu benda.
Heater
Yang dimaksud dengan heater adalah alat penukar kalor
yang bertujuan untuk memanaskan atau menaikkan
temperatur suatu fluida. Sebagai contoh adalah pemanas
udara pipa dan pemanas udara plat. Pada pemanas udara
pipa, gas dialirkan melalui pipa-pipa sedangkan udara
dialirkan di sekeliling luas pipa-pipa, sehingga terjadi
perpindahan panas antara gas asap ke udara melewati
dinding pipa-pipa. Sistem ini dapat juga dibalik, dimana
udara yang melewati pipa-pipa dan gas asap yang melewati
dinding-dinding luar pipa.
6
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendahuluan
perpindahan panas yang terjadi pada heater yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.
A. Alat-alat Utama
1. Fan Sentrifugal dengan motornya
2. Sensor temperatur dan kelembaban
3. Evaporator untuk menguapkan refrigeran
4. Kompresor
5. Kondensor
6. Heater untuk memanaskan aliran udara yang masuk ke
dalam section
7. Ketel untuk memanaskan air
8. Pipa inlet
9. Pipa Outlet
10. Saluran outlet
11. Manometer miring dengan pipa karet penghubung
12. Panel Control
13. Panel Data
7
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
BAB II
KALIBRASI
II.1. Tujuan Pengujian
II.1.1. Tujuan Umum
II.2. Terminologi
9
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.3. Prosedur Pengujian
10
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.4. Rumus-rumus yang digunakan
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengujian ini yaitu:
1. Tekanan uap jenuh pada temperature bola basah (Pv)
Lihat pada tabel A2 (Stoker) Berdasarkan Twb.
2. Tekanan parsil uap air (Pv)
P Pv1 .t db t wb
Pv = Pv' -
. 1,8
(mmHg)
2800 1,3.1,8.t db 32
Dimana:
P = Tekanan atmosfir (mmHg)
3. Rasio kelembaban udara (ω)
Pv
= 0,622 . (kgv/kgda)
P Pv
4. Kelembaban relative (RH)
Pv
RH = x 100% (%)
Ps
Dimana :
Ps = Tekanan jenuh uap air pada tdb
5. Volume spesifik udara (v)
Ra.t db
v = (m3/kg)
P Pv
Dimana:
Ra = Konstanta gas untuk udara kering
= 0,2871 kJ/kg
Pa = P – Pv (kPa)
6. Densitas udara ( )
1
= (kg/m3)
v
7. Kecepatan aliran udara (V ud )
2.Pn
V ud = (m/s)
8. Debit aliran udara (Qud)
Qud = Vud . A (m3/s)
Dimana : A = 0.045 m2
11
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
9. Faktor kalibrasi (K)
V1
K1 =
V2
V2 V
K2 = ; K3 = 3
V3 V4
12
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
3. Rasio kelembaban udara ( )
Pv
= 0,622 .
P Pv
6. Densitas udara ( )
1
=
v
2.Pn
V ud =
Q ud = V ud . A
13
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.5.2. Untuk section II
Data yang diperoleh :
- Tekanan terukur (P 1 ) = mmKr
- Tempratur bola basah (t wb ) = °C
14
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
5. Volume spesifik udara (v)
Ra.t db
v =
P Pv
6. Densitas udara ( )
1
=
v
2.Pn
V ud =
Q ud = V ud . A
15
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.5.3. Untuk section III
Data yang diperoleh :
- Tekanan terukur (P 1 ) = mmKr
- Tempratur bola basah (t wb ) = °C
16
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
5. Volume spesifik udara (v)
Ra.t db
v =
P Pv
6. Densitas udara ( )
1
=
v
2.Pn
V ud =
Q ud = V ud . A
17
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.5.4. Untuk section IV
Data yang diperoleh :
- Tekanan terukur (P 1 ) = mmKr
- Tempratur bola basah (t wb ) = °C
18
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
5. Volume spesifik udara (v)
Ra.t db
v =
P Pv
6. Densitas udara ( )
1
=
v
2.Pn
V ud =
Q ud = V ud . A
19
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.6. Pembahasan
II.6.1. Pembahasan Umum
20
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Kalibrasi
II.7. Simpulan dan Saran
II.7.1. Simpulan
II.7.2. Saran
21
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
BAB III
PEMANASAN UDARA ATMOSFIR
III.1. Tujuan Pengujian
III.1.1 Tujuan Umum
III.2. Terminologi
23
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
24
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
25
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
Dimana:
h3 = Entalphi sebelum heater
h4 = Entalphi sesudah heater
4. Efektifitas heater (E)
Qudara
E= (%)
Qheater
Dimana :
Qheater = 1 kW dan 2 kW
26
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
27
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
28
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
29
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
30
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
31
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
32
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
ma = Qv .
33
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
III.6. Pembahasan
III.6.1. Pembahasan Umum
34
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Atmosfir
35
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
BAB IV
PEMANASAN UDARA LEMBAB
IV.1. Tujuan Pengujian
IV.1.1 Tujuan Umum
IV.2. Terminologi
36
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
37
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
38
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
39
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
40
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
6. Densitas udara ( )
1
=
v
41
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
42
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
6. Densitas udara ( )
1
=
v
43
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
44
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
6. Densitas udara ( )
1
=
v
45
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
ma = Qv .
46
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
IV.6. Pembahasan
IV.6.1. Pembahasan Umum
47
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pemanasan Udara Lembab
48
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
BAB V
PENDINGINAN UDARA ATMOSFIR
V.1. Tujuan Pengujian
V.1.1 Tujuan Umum
V.2. Terminologi
49
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
50
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
51
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
h1*
h2*
hs
1
2
s
X (1 – X)
t1 t2 Ts
t2 ts
X=
t1 t s
Dimana :
t1 = temperatur udara sebelum evaporator
t2 = temperatur udara sesudah evaporator
ts = temperatur permukaan evaporator
h2 hs
X=
h hs
Dimana:
H1 = h1*- D h1 = entalpi udara sebelum evaporator
h2 = h2* - D h2 = entalpi udara sebelum evaporator
D = deviasi entalphy
52
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
53
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
54
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
h2 hS
X =
h1 hS
55
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
56
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
h2 hS
X =
h1 hS
57
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
58
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
h2 hS
X =
h1 hS
59
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
60
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
V.6. Pembahasan
V.6.1. Pembahasan umum
61
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
Pendinginan Udara Atmosfir
62
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
BAB VI
PENDINGINAN UDARA LEMBAB
VI.2. Terminologi
63
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
64
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
65
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
h1*
h2*
hs
1
2
s
X (1 – X)
t1 t2 Ts
t2 ts
X=
t1 t s
Dimana :
t1 = temperatur udara sebelum evaporator
t2 = temperatur udara sesudah evaporator
ts = temperatur permukaan evaporator
h2 hs
X=
h hs
Dimana:
H1 = h1* . D h1 = entalpi udara sebelum evaporator
h2 = h2* . D h2 = entalpi udara sebelum evaporator
D = deviasi entalphy
66
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
67
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
68
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
69
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
h2 hS
X =
h1 hS
70
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
71
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
h2 hS
X =
h1 hS
72
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
73
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
6. Densitas udara ( )
1
=
v
Dimana:
T1 = Temperatur sebelum evaporator
T2 = Temperatur sesudah evaporator
Ts = Temperatur permukaan evaporator
h2 hS
X =
h1 hS
74
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
75
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
VI.6. Pembahasan
VI.6.1. Pembahasan umum
76
Laboratorium Mesin Pendingin dan Pemanas
Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pengujian Sifat-Sifat Termodinamika Udara
77