Professional Documents
Culture Documents
Kel 5 Jama Dan Qashar
Kel 5 Jama Dan Qashar
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5:
Seluruh puji untuk Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, teman, serta segala
pengikutnya sampai akhir zaman. Atas berkat karunia- Nya, kami telah menyusun
makalah yang bertajuk“Ketentuan Islam Tentang Sholat Jama dan Sholat Qashar”.
Makalah ini kami susun guna menuntaskan tugas kelompok dari mata kuliah Fiqih
dengan dosen Jamaluddin, Dr., H., M. Us. Dalam penyusunannya, kami
mengambil sumber dari sebagian artikel serta jurnal yang terdapat di internet.
Pembaca hendaknya bisa melihat sebagian kekurangan serta kesalahan
penyusunan dalam makalah ini, oleh sebab itu kami mengharapkan anjuran serta
kritik dari para pembaca demi revisi di masa mendatang.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada segala pihak yang turut
menolong dalam penyelesaian makalah ini sehingga bisa terselesaikan tepat
waktu. Akhir kata, mudah - mudahan makalah ini jadi suatu yang berguna untuk
syiar Islam.
Pekanbaru, Maret 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Shalat Jama’..............................................................................................4
B. Shalat Qasar...............................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat merupakan ibadah yang paling utama yang setiap muslim
wajib memahami hukumnya, baik secara teori maupun praktik. Hal ini
dikarenakan begitu agung dan mulianya kedudukan shalat dalam Islam.
Apabila Iman adalah perkataan lisan dan keyakinan hati, maka shalat
adalah amalan badan dan ketaatan kepada Ar-Rahman, Dzat yang maha
Pengasih.
1
dalam perjalanan maka ada keringanan yang diberikan Allah kepadanya
dalam melaksanakan shalat, boleh ia melaksanakannya secara qasar
ataupun jama’, dan hal ini berdasarkan Al-Qur’an An-Nisa ayat 101:
2
Shallalllahu ‘alaihiwasallam ketika berada di Tabuk. Tetapi ketika dalam
perjalanan lebih afdhal menjama’ dan mengqashar shalat, karena yang
demikian lebih ringan dan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shallahu
‘alaihi wasallam.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian shalat jama’ dan qasar
2. Syarat-syarat shalat jama’ dan qasar
3. Macam-macam shalat jama’ dan qasar
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian shalat jama’ dan qasar
2. Mengetahui syarat-syarat shalat jama’ dan qasar
3. Mengetahui macam-macam shalat jama’ dan qasar
4
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid Jilid 1&2, (Jakarta: Akbar Media Eka
Sarana, 2013), hlm.236
5
5Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 2005),
hlm. 145
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Shalat Jama’
1. Pengertian
Shalat jama’ artinya shalat yang dikumpulkan, maksudnya adalah
dua shalat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu.
Contoh : shalat Dzuhur dan shalat Ashar di laksanakan pada waktu
shalat Dzuhur atau pada waktu shalat Ashar.
2. Syarat-syarat shalat jama’
Perjalanan yang dilakukan itu bukan maksiat (terlarang) ada
kalanya perjalanan wajib pergi haji, perjalanan sunah seperti
silaturahmi atau mubah seperti pergi berniaga.
a) Perjalanan itu berjarak jauh, terhitung dari 80.640 km atau lebih
(sehari semalam perjalanan)
b) Shalat yang di jama’ adalah shalat ada’an bukan shalat qada’
c) Berniat
d) Dalam keadaan sakit atau ada halangan
e) Karena ada keperluan.
3. Macam-macam shalat jama’
a. Jama’ Taqdim
Ialah penggabungan shalat yang dilaksanakan pada
waktu shalat yang pertama, misalnya shalat Dzuhur dengan
shalat Ashar dikerjakan pada waktu shalat Dzuhur.
Niat shalat jama’ Taqdim :
4
Dalam pelaksanaan shalat jama’ taqdim atau jama’ takhir,
maka setelah shalat yang pertama langsung melaksanakan
shalat yang kedua, dan tidak memisahkan keduanya dalam
waktu yang cukup lama. Namun, menurut pendapat dari
sebagian ulama seperti Abu Sa’id Al-Isthakhri dan Ar-Rafi’I
(dari kalangan madzhab imam Syafi’i) boleh dalam jangka
waktu yang agak lama misalnya setelah shalat maghrib
berjamaah di mesjid, pulang dan shalat isya dirumah.
B. Shalat Qasar
1. Pengertian
Shalat qasar ialah shalat yang diringkas bilangin rakaatnya, yaitu
diantara shalat fardhu yang lima, seharusnya empat rakaat menjadi dua
rakaat.
Mengqasar shalat dapat dilakukan jika seseorang itu sedang dalam
udzhur. Pada dasarnya hukum shalat qasar ialah diperbolehkan atau
makruh, bahkan lebih baik jika seseorang itu sedang berada di
perjalanan serta memenuhi persyaratannya.
2. Syarat-syarat shalat qasar
a. Perjalanan dilakukan bukan jalan maksiat
b. Perjalanan itu berjarak jauh, sekurang-kurangnya 80,640 km atau
perjalanan sehari semalam
c. Dari syu’bah. Ia berkata, “saya telah bertanya kepada Anas tentang
mengqasar shalat. Jawabnya, “Rasulullah SAW. Apabila
menempuh jarak perjalanan tiga mil atau tiga fasakh, beliau shalat
dua rakaat.” (Riwayat Ahmad, Muslim dan Abu Dawud) shalat
yang diqasar itu adalah shalat adaan, bukan shalat qada
d. Berniat
e. Tidak boleh menjadi ma’mum kepada orang yang tidak
melaksanakan shalat qasar.
Dalam hal mengqasar shalat, berbeda-beda pendapat, yaitu :
Menurut ulama Syafi’iyah : mubah
Ulama Malikiyah : sunnah muakad
Ulama Hanafiyah : wajib
Demikian pula dalam hal batasan jarak perjalanannya, yaitu :
Imam Syafi’I dan Imam Maliki : 48 mil atau 2 marhalah
ُّ ض
الظه ِْر َر ْك َعتَي ِْن قَصْ رًا اَدَا ًء هَّلِل ِ تَ َعالَى َ ُا
َ ْصلِّى فَر
5
Artinya : “Aku berniat shalat Dzuhur dua rakaat dengan qasar fardlu
karena Allah Ta’ala.”
lafadz niat shalat dzuhur jama’ qasar yang dikerjakan pada waktu
dzuhur (jama’ taqdim)
lafadz niat shalat ashar jama’ qasar yang dikerjakan pada waktu
dzuhur (jama’ taqdim)
lafadz niat shalat dzuhur jama’ qasar yang dikerjakan pada waktu
ashar (jama’ takhir)
lafadz niat shalat ashar jama’ qasar yang dikerjakan pada waktu ashar
(jama’ takhir)
6
lafadz niat shalat isya jama’ qasar dikerjakan pada waktu maghrib
(jama’ taqdim)
lafadz shalat maghrib jama’ qasar dikerjakan pada waktu isya (jama’
takhir)
lafadz sholat isya jama qasar dikerjakan pada waktu isya (jama’
takhir)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas kami dari kelompok 5 mengambil kesimpulan :
7
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Karaha, Shalat Menurut Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2003),
hlm.11.
iii