You are on page 1of 7

PATOFISIOLOGI

Mukosa barier lambung pada umumnya melindungi lambung dari pencernaan terhadap lambung itu sendiri,
prostaglandin memberikan perlindungan ini ketika mukosa barier rusak maka timbul peradangan pada mukosa lambung
(gastritis). Setelah barier rusak mengakibatkan luka pada mukosa yang dibentuk dan diperburuk oleh histamin dan
stimulasi saraf cholinergic. Kemudian HCl dapat berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh
yang kecil, dan mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan, dan erosi pada lambung.

Alkohol, aspirin, dan refluks isi duodenal diketahui sebagai penghambat difusi barier. Perlahan-lahan patologi yang
terjadi pada gastritis termasuk kongesti vaskuler, edema, peradangan sel supervisial. Manifestasi patologi awal dari
gastritis adalah kemerahan pada membran mukosa dengan adanya tonjolan. Sejalan dengan perkembangan penyakit
dinding dan saluran lambung menipis dan mengecil, atrofi gastrik progresif karena luka pada mukosa yang kronik
menyebabkan fungsi sel utama parietal memburuk.

Ketika fungsi sel sekresi asam memburuk, sumber-sumber faktor intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat
terbentuk lebih lama dan mengakibatkan anemia yang berat. Degenerasi mungkin ditemukan pada sel utama dan parietal,
sekresi asam lambung menurun secara berangsur, baik jumlah maupun konsentrasi asamnya sampai tinggal mucus dan air.
Resiko terjadinya kanker gastrik yang berkembang dikatakan meningkat setalah 10 tahun gastritis kronik. Perdarahan
mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau dengan luka yang disebabkan oleh gastritis kronis (Dermawan &
Rahayuningsih, 2010).

DIAGNOSIS
Anamnesis

 Nyeri, atau rasa tidak enak, atau rasa seperti terbakar pada epigastrium
 Mual
 Muntah
 Hilang nafsu makan
 Rasa kembung

Pada kasus gastritis erosif hemoragik akut, gejala klinis dapat disertai muntah darah, nyeri yang sangat berat di
ulu hati, melena, maupun gejala syok dan anemia.

Pada kasus dimana sudah terjadi ganggren lambung (phlegmonous gastritis), gejala yang mucul adalah nyeri
abdomen yang sangat berat, mual, muntah berupa isi lambung yang purulent, demam, dan hiccup.

Pemeriksaan Fisik

Umumnya, pemeriksaan fisik pada gastritis adalaah normal pada kasus yang ringan. Pada inspeksi feses penderita
gastritis erosive hemoragik akut akan didapatkan melena. Kadang kala terdapat nyeri tekan ringan daerah epigastrik,
terutama pada keadaan akut.

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi. Sebaiknya biopsi dilakukan dengan
sistematis sesuai dengan update sydney system yang mengharuskan mencantumkan topografi. Gambaran endoskopi yang
dapat dijumpai adalah eritema, eksudatif, flat-erosion, raised erosion, perdarahan, edematous rugae. Perubahan
histopatologi selain menggambarkan perubahan morfologi sering juga menggambarkan proses yang mendasari, misalnya
autoimun atau respon adaptif mukosa lambung.

Perubahan-perubahan yang terjadi berupa degradasi epitel, hyperplasia foveolar, infiltrasi netrofil, inflamasi sel
mononuclear, folikel limfoid, atrofi, intestinal metaplasia, hyperplasia sel endokrin, dan kerusakan sel parietal.
Pemeriksaan histopatologi sebaiknya juga menyertakan pemeriksaan kuman Helicobacter pylori.

DIAGNOSIS BANDING

Differensial Diagnosis
Symptoms
Pain
Diseas Cause Location Aggravating Alleviating factors Nausea & Belohi Weigh Lo
e factors Vomittin Heatburnt ng or t Loss Ap
g Bloatin e
g
Acute H. pylory, NSAID, Epigastric pain Food Antacids + + + -
gastriti Corticosteroids,
s Alcohol, spicy food
Chronic  H. pylori Epigastric pain Food Antacids + + + +
gastritis
 Alcohol
 Medications
 Autoimmune
diseases
 Chronic
stress

Crohn's Autoimmune disease Abdominal pain - - - - - +


disease
GERD  Lower Epigastric pain  Spicy  Antacids + + - -
esophageal food  Head elevation
sphincter  Tight during sleep
abnormalitie fitting
s clothing
 Hiatal hernia
 Abnormal
esophageal
contractions
 Prolonged
emptying of
stomach
 Gastrinomas

Peptic  H. pylori  Epigastric Duodenal ulcer  Antacids + + - -


 Smoking pain
ulcer
 Alcohol sometime  Pain  Duodenal ulcer
disease  Radiation s aggravate
therapy extending s with  Pain
 Medications to back empty alleviate
 Right stomach s with
 Zollinger- upper
Ellison quadrant Gastric ulcer food
syndrome pain
 Pain
aggravate
s with
food

Daftar Pustaka
 Dermawan, D., & Rahayuningsih, T. (2010). KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (SISTEM PENCERNAAN).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
 Michael, C., & Reddy, A. (2020). Gastritis Differential Diagnosis. Wikidoc user WikiBot.
 Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:1171.

You might also like