You are on page 1of 16

MODUL PEMBELAJARAN

EKONOMI - GRADE 11
TOPIK : INFLASI DAN DEFLASI

TIM EKONOMI UPHC

PESERTA PEMINATAN : ______________________


KELAS : ______________________

UPH COLLEGE
TANGERANG
2018
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

PENDAHULUAN
P Anda menemukan informasi tentang ruang lingkup isi modul, prasyarat mempelajari
modul serta hasil belajar.

AKTIFITAS BELAJAR
a Pada bagian ini anda mempelajari materi pelajaran yang harus anda kuasai.

KEGIATAN LATIHAN
k Pada bagian ini anda mengerjakan soal – soal atau melaksanakan tugas untuk
mengukur kemampuan anda terhadap topik pelajaran yang telah anda pelajari.

DISKUSI LANJUTAN
d Anda akan melakukan diskusi lanjutan pada bagian ini dengan teman atau guru.

EVALUASI
e Pada bagian ini anda akan melakukan refleksi lanjutan mengenai pembelajaran yang
sudah anda lakukan

Page 2 of 16
PENDAHULUAN

D
alam bagian ini akan mempelajari mengenai pengertian dari Inflasi dan Deflasi.
Selanjutnya, pada modul ini juga akan membahas sebab dan akibat terjadinya
Inflasi dan Deflasi. Di bagian akhir aktifitas belajar kita akan bersama-sama
melihat dampak yang dihasilkan, jika inflasi dan deflasi tidak dapat dikendalikan oleh sebuah
negara. Selain itu, peserta pemintan juga harus mengerjakan soal-soal dan evaluasi yang ada
di dalam modul ini. Diharapkan topik ini bisa dipelajari dalam 3-4 minggu.

PRASYARAT

Siswa diharapkan sudah memahami topik-topik yang telah dipelajari pada bagian modul-
modul sebelumnya. Seperti topik pengantar ilmu ekonomi, permasalahan ekonomi, factor-
faktor ekonomi dan lain sebagianya. Selain itu, siswaa juga wajib mengerjakan setiap tugas
yang diberikan sesuai tenggang waktu yang diberikan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan yang diharapkan melalui modul diantaranya :


1. Peserta peminatan dapat memahami pengertian inflasi
2. Peserta peminatan dapat memahami dua tipe penyebab inflasi: cost push
inflation dan demand-full inflation
3. Peserta peminatan dapat memahami Tingkatan Inflasi
4. Peserta peminatan dapat memahami keburukan inflasi dan solusinya
5. Peserta peminatan dapat memahami pengertian dari deflasi
6. Peserta pemintaan dapat memahami jenis, faktor-faktor penyebab dan
dampak dari Deflasi

Page 3 of 16
AKTIFITAS BELAJAR

A. Inflasi dan Deflasi


Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang yang beredar atau
kenaikan dari likuiditas (uang dapat cair dengan cepat) lebih besar dari dibandingkan
dengan jumlah uang yang diminta, hal tersebut menyebabkan tingkat harga meningkat.
Misalnya, pernahkah anda pada saat belanja di Mini-market atau Supermarket
mendengar perbicangan atau merasakan bahwa ada perbedaan antara harga kemarin
dan hari ini. Secara garis besar modul ini, mencoba untuk menjawab pernyataan
tersebut dari sisi ilmu ekonomi. Guna, mendapat jawabn dari pertanyaan tersebut.
Mari lihat ilustrasi gambar (1) berikut:

Gambar 1
Melalui gambar di atas, pada tahun 1998 terlihat dengan uang 100 ribu anda
dapat membeli beraneka macam barang. Selanjutnya, pada tahu 2005 dengan uang
yang sama. Barang yang dapat dibeli hanya setengah troli atau semakin sedikit aneka
barang yang dapat dibeli. Akhirnya, pada tahun 2013 uang dengan jumlah yang sama
hanya dapat membeli 2-3 macam barang.

Dalam perkembangannya pengertian inflasi mengalami perkembangan


Menurut Mandala (2015). Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang
bersifat umum dan terus-menerus (Hal. 359). Melalui definisi tersebut terdapat dua
kata penting yang harus diperhatikan, yaitu kata kenaikan harga secara umum dan
terus menerus. Bila yang terjadi hanya kenaikan harga barang secara umum, maka
hal tersebut belum disebut Inflasi. Hal ini penting untuk membedakan dengan
kenaikan harga barang dan jasa tertentu. Misalnya, pada saat Lebaran dan Natal harga
Page 4 of 16
barang pokok seperti, Beras dan Cabe mengalami kenaikan. Tetapi, ketika Lebaran
atau Natal selesai harga kembali normal. Kenaikan tersebut bukan di sebut inflasi.
Karena itu sifatnya musiman, sebuah negara dikatakan mengalami inflasi pada saat
memenuhi syarat yang kedua, yaitu kenaikan yang terus-menerus.

TAHUKAH ANDA???
Bahwa saat anda menempatkan dana atau uang anda ke dalam deposito sebenarnya tidak
banyak menguntungkan seperti yang orang pikirkan.
Misalnya:
Pada saat anda menempatkan uang sejumlah Rp. 1.000.000
Bunga Deposito sebesar 5 Persen Rp. 50.000
,maka dalam satu tahun uang anda akan menjadi Rp. 1.050.000
Dikurangi pajak sebesar 20 persen (50.000 x 20%) Rp. 40.000
Hasilnya Rp. 1.040.000
Di kurangi, inflasi RI tahun 2017 sebesar 3.6 persen Rp. 36.000
Hasil setelah di kurangi inflasi Rp. 1.004.000

B. Dua tipe inflasi: cost push inflation dan demand-pull inflation


Secara umum ada faktor-faktor yang meyebabkan inflasi di bagi menjadi tiga,
yaitu penyebab dari sisi permintaan (Demand), sisi penawaram (Supply), maupun
Ekspetasi. Bahkan inflasi dapat merupakan gabungan dari ketiga faktor tersebut. Pada
bagian ini, penulis akan memberikan dua faktor penyebab inflasi:

➢ Demand pull inflation


Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh karena terlalu kuatnya
permintaan total (Aggregate demand) masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil
produksi di pasar barang (Putong, 2002). Melalui definisi tersebut dapat ditinjau
bahwa tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam
konteks mikroekonomi, digambarkan oleh output rill yang melebihi output
potensialnya atau permintaan total lebih besar dari pada kapasitas ekonomi.

Page 5 of 16
Gambar 2
Inflasi jenis ini biasanya muncul saat datangnya tahun ajaran baru contohnya,
hal tersebut akan menaikkan permintaan pemenuhan kebutuhan biaya dan
perlengkapan sekolah. Contoh lain lagi adalah peristiwa penting adalah naiknya harga
Daging Sapi dan Cabe saat menjelang hari Natal dan Lebaran. Kebutuhan masyarakat
cenderung meningkat sehingga secara otomatis akan menggerek kenaikkan
permintaan. Kalau melihat gambar di atas terjadi kenaikan dari D ke D1 (Lihat gambar
2).

➢ Cost push inflation


Inflasi push inflation terjadi di sisi penawaran. Jika anda melihat gambar 2,
maka terlihat bergesernya aggregate supply curve ke arah kiri atas (S ke S1). Faktor-
faktor yang menyebabkan hal ini adalah meningkatatnya harga faktor- faktor produksi
(baik yang berasal dari luar negeri atau di dalam negeri) di pasar faktor produksi. Hal
tersebut menyebabkan kenaikan harga komoditi (Barang dagangan) di pasar komoditi.

Gambar 2

Page 6 of 16
Lebih jelasnya untuk mengambarkan penyebab terjadinya cost push inflation
atau inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya. Contoh yang paling populer adalah
kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Jika harga BBM naik berarti ongkos
produksi meningkat, maka produsen cenderung tidak ingin kehilangan profit dan akan
membebankan kenaikan biaya tersebut pada harga jualnya. Sehingga harga barang-
barang secara bersama-sama sehingga. Hal inilah menyebabkan cost push inflation.

C. Tingkatan Inflasi Menurut Derajatnya


Berdasarkan tingkat derajatnya, inflasi dapat dibedakan atas inflasi ringan,
sedang, berat, dan sangat berat (Hyperinflation). Beriku adalah tabel dari jenis-jenis
inflasi tersebut:

No Jenis Inflasi Inflasi Dampak


1 Inflasi Ringan Di bawah 10 % Inflasi yang masih belum begitu
menganggu
2 Inflasi Sedang 10 % – 30% Masih belum membahayakan kegiatan
ekonomi. Tetapi sudah menurunkan
kesejahteraan masyarakat
3 Inflasi sedang 30% - 100% Inflasi ini sudah mengacaukan kondisi
perekonomian.
4 Inflasi sangat Di atas 100% Mengacaukan kondisi ekonomi dan
berat susah dikendalikan walaupun dengan
(Hyperinflation) kebijakan moneter dan kebjikan fiskal

D. Kebaikan, Keburukan Inflasi dan Dampaknya


Inflasi tidak selamanya menjadi suatu hal yang buruk. Jika inflasi dapat dikelola
dengan baik, maka akan mendorng pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. Bahkan
banyak ekonom berkata bahwa sedikit inflasi akan membuat pasar tenaga kerja berjalan
lebih baik. Mereka mengatakan inflasi “meminyaki roda” pasar tenaga kerja. Contohnya,
sebagai berikut:

1. Produktivitas meningkat
Inflasi yang dikelola dengan baik akan membuat produsen akan tetap berusaha
mempertahankan atau bahkan meningkatkan profitnya sekalipun terjadi inflasi. Salah satu

Page 7 of 16
cara yang dapat digunakan adalah dengan meningkatkan efisiensi. Misalnya, produsen
dapat dengan menggunakan teknologi baru. Dengan demikian, sekalipun terjadi inflasi,
produsen justru dapat mengurangi total cost dalam produk yang dihasilkannya.
2. Melalui adanya inflasi, masyarakat akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
penghasilannya dengan cara bekerja lebih keras dan lebih baik. Inflasi dalam hal ini akan
mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, pada bagian ini, kita akan mencoba untuk belajar menganai dampak dari
inflasi yang tak terkendali.

1. Nilai suatu mata uang akan semakin turun

Gambar 3

Jika inflasi tidak terkendali sehingga mencapai titik Hyperinflation, maka nilai
uang akan semakin turun nilainya. Contoh yang paling ekstrim adalah sebuah kejadian di
negara Zimbabwe. Zimbabwe sebuah negara di kawasan Afrika, mencatat rekor negara
dengan Hyperinflation tertinggi di dunia, yaitu di atas dua juta persen pada tahun 2007.
Dengan tingkat inflasi semacam itu, maka harga sebungkus roti bisa naik berkali kali lipat
dalam hitungan jam.

Seperti, pada gambar 1. Inflasi yang tidak terkandali akan mengakibatkan uang
menjadi tidak ada nilainya sama sekali. Mungkin, jika kita pernah mendengar pernyataan
yang mengatakan “Negara kita kurang uang, mari kita cetak sebanyak-banyaknya
sehingga semua orang menjadi kaya”. Kalimat tersebut terlihat baik. Tetapi, jika hal

Page 8 of 16
tersebut dilakukan, maka sebuah negara akan mencapai titik seperti yang negara
Zimbabwe alami.

2. Daya beli mata uang semakin lemah.

Daya beli merupakan hal yang harus ada dalam proses siklus ekonomi. Karena tanpa
adanya daya beli masyarkat akan sebuah produk dan jasa yang ditawarkan, maka tidak ada
manfaatnya seorang produsen membuat sebuah barang. Laju inflasi yang tinggi akan
memberatkan orang-orang yang berpenghasilan tetap menderita. Karena pendapatan
rillnya akan semakin turun. Contohnya, bila seorang PNS mendapat pendapatan Rp
1.000.000,- dengan tingkat inflasi yang tinggi, maka pendapatan yang biasanya cukup
untuk satu bulan hanya cukup untuk setengah bulan.

3. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.


Inflasi yang tak terkendali akan mengakibatkan kesadaran menabung masyarakat
berkurang. Karena dengan inflasi yang tinggi, maka nilai uang menjadi tak terkendali.
Biasanya, orang akan membelanjakan uang atau sumber daya mereka kepada investasi
yang nilainya tidak turun. Contothnya, tanah dan Emas yang memiliki nilai yang lebih
stabil di banding sebuah negera dengan inflasi yang tinggi

Tahukah Anda?
Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan nilai
emas tak sama dengan uang. Setiap tahun,nilai tukar uang tergerus inflasi. "Sedangkan emas tak
akan berpengaruh. Nilainya akan tetap sama," kata Ariston saat berbincang dengan Liputan6.com,
beberapa waktu lalu.

Apalagi semakin orang panik terhadap ketidakpastian ekonomi, maka harga emas akan semakin
melambung. Karena itu, investasi emas sangat cocok dipakai sebagai pelindung nilai kekayaan.
"Faktor utama orang mengoleksi emas karena menganggap investasi emas itu aman," katanya.
Data menunjukkan dalam lima tahun terakhir harga emas memang terus naik. Sepanjang 2008-
2010, rata-rata kenaikan harga emas sekitar 20% per tahun. Sementara untuk periode 2011-2012,
kenaikannya hanya 10% per tahun. Meski harga naik, namun nilai mata uang rupiah dari tahun ke
tahun terus menurun. Oleh karena itu, saat emas Anda dijual nilainya memang lebih
tinggi dibanding saat membeli, tapi bukan berarti Anda untung.
Sebagai ilustrasi, saat ini dengan 250 gram emas, Anda bisa membeli rumah tipe 21. 20 tahun lagi,
harga emas mungkin naik berlipat-lipat, tapi dengan 250 gram emas, tipe rumah yang Anda
dapatkan tak akan lebih mewah dari tipe 21. (Sumber :Liputan6.com)

Page 9 of 16
E. Deflasi
Secara umum deflasi memiliki arti yang berkebalikan dengan inflasi, yaitu
jumlah uang yang beredar lebih kecil dengan jumlah uang yang dibutuhkan oleh
masyarakat, maka tingkat harga akan turun. Sama halnya seperti Inflasi seiring dengan
kemajuan zaman. Deflasi memiliki pengertian fenomena dimana terjadi penurunan
harga-harga secara terus-menerus dalam periode yang relatif singkat. Deflasi
merupakan kebalikan dari inflasi dimana harga-harga meningkat secara umum. Deflasi
juga memiliki konsep yang sama dengan disinflasi atau penurunan angka inflasi.
Selain menurunnya harga barang-barang secara umum, deflasi juga menyebabkan
turunnya upah secara umum.
Menurut definisi IMF, deflasi adalah suatu fenomena ekonomi yang terjadi
akibat berlangsungnya resesi panjang akibat penurunan harga penjualan pasar kurang-
lebih 2 tahun. Deflasi dapat dikatakan suatu gejala ekonomi yang berbahaya, seperti
halnya inflasi, karena terus meningkatkan situasi labil terhadap faktor subjek ekonomi
secara psikologi. Dan bagaikan resesi panjang deflasi dapat pula menjatuhkan nilai
aset sekaligus menghantam berbagai sektor perekonomian.

F. Jenis-jenis Deflasi
Jenis Jenis Deflasi Pengertian

Deflasi Strategis Jenis deflasi ini terjadi akibat diterapkannya kebijakan


pengontrolan terhadap gejala konsumsi berlebihan guna mengatasi
kenaikan harga pasar

Deflasi Sirkulasi Jenis deflasi ini terjadi saat masa transisi dari kemakmuran
perekonomian menjadi kemerosotan perekonomian. Akibat
ketidakseimbangan antara daya produksi dan konsumsi, hal ini
mendorong penurunan harga pasar dalam resesi ekonomi, akibat
semakin kurangnya jumlah kebutuhan terhadap barang ekonomi
yang berlebihan

G. Penyebab terjadinya deflasi

1. Menurunhya persediaan uang di masyarakat

Saat terjadi deflasi ekonomi, maka harga barang akan mengalami kenaikan dan hal
tersebut membuat konsumen menunda sementara atau lebih lama hingga harga
barang turun. Hal tersebutlah yang akan memperlambat laju ekonomi.
Page 10 of 16
2. Peraturan dari bank sentral dan pemerintah

Turunnya jumlah uang yang beredar di pasar juga dapat menyebabkan deflasi. Hal
ini bisa terjadi jika ada kebijakan dari bank sentral.

3. Meningkatnya persediaan barang

Apabila persediaan uang di masyarakat menurun, maka masyarakat menjadi malas


membelanjakan uang mereka. Para pembisnis menjadi bingung karena persediaaan
barang yang mereka miliki tidak laku dan menumpuk. Oleh sebab itu, pendapatan
masyarakat mengalami penurunan dan jumlah uang yang beredarpun semakin
sedikit.

4. Naiknya permintaan akan uang

Sedikitnya jumlah uang yang beredar di masyarakat akan membuat masyarakat


bingung untuk melakukan kegiatan ekonomi dan juga tak ada kegiatan bisnis yang
berjalan membuat peredaran uang semakin berkurang. Semua itu membuat
kemunduran perekonomian dan maka dari itu, masyarakat meminta bank sentral
untuk mengeluarkan uang agar menambah pasokan uang.

H. Dampak dari Deflasi


1. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi
barang
2. Kegiatan perekonomian mundur
3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang
Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus
menurun.
4. Menyebabakan suku bunga disuatu Negara menjadi nol persen lalu diikuti juga
dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.

Page 11 of 16
KEGIATAN LATIHAN

Kerjakan soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Jelaskan pengertian dari inflasi dan Deflasi?
2. Jelaskan dan berikan masing-masing dua contoh inflasi yang disebabkan oleh Cost
push inflation dan Demand pull inflation
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Deflasi dan beri contohnya?
4. Jelaskan bagaimana cara pemerintah dalam menangani inflasi?

Page 12 of 16
DISKUSI

Menilik Penyebab Terjadinya Inflasi Super Tinggi di Venezuela

NEW YORK, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir Venzuela menjadi sorotan di
seluruh dunia. Bagaimana tidak, negara tersebut sempat menjadi negara kaya, yang
memperoleh kemakmuran dari minyak. Namun, dalam waktu sekejap, semua itu sirna sejalan
dengan anjloknya harga minyak dunia. Dalam waktu empat tahun berturut-turut, ekonomi
Venezuela terkontraksi dan inflasi melambung tinggi. Majelis Nasional yang dipimpin partai
oposisi mengumumkan bahwa inflasi Venezuela mencapai 2.616 persen pada tahun 2017 dan
pada Desember 2017 saja melonjak 85 persen. Mengutip The Economist, Kamis (8/2/2018),
banyak ekonom dan bankir bank sentral menyebut kondisi inflasi yang dialami Venezuela
sebagai hiperinflasi. Istilah ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan kondisi di mana
harga konsumen naik setidaknya 50 persen dalam sebulan. Dana Moneter Internasional (IMF)
memproyeksikan inflasi Venezuela mencapai sekitar 13.000 persen pada tahun 2018. Lalu,
apa sebenarnya penyebab kondisi inflasi yang mencengangkan yang terjadi di Venezuela
tersebut?
Rendahnya harga minyak, menurunnya produksi minyak, serta kesalahan pengelolaan
ekonomi secara umum telah membebani pemerintah Venezuela. Defisit anggaran negara
tersebut mencapai 20 persen dari produk domestik bruto (PDB). Nilai tukar mata uang bolivar
juga merosot tajam. Pada tahun lalu, uang kertas dengan denominasi tertinggi pun dinaikkan
menjadi 100.000 bolivar. Di pasar gelap, nilai tukar bolivar melemah 99,6 persen terhadap
dollar AS sejak awal tahun 2016. Meski uang kertas baru telah dialirkan ke ekonomi secara
deras, namun produksi barang domestik telah anjlok dan biaya impor dalam mata uang lokal
Page 13 of 16
meroker, kombinasi inilah yang membuat konsumen tidak bisa mengimbangi harga barang
yang terus melesat naik. Hiperinflasi dapat membuat hidup terasa sangat berat dan
menjalankan bisnis tidak nyaman. Kondisi ini pun biasanya tidak bisa ditoleransi dalam
jangka waktu lama, kerap berujung pada perubahan dalam pemerintahan atau setidaknya
penerbitan kebijakan ekonomi baru. Namun, Presiden Nicolas Maduro tampaknya tak
bergeming dengan kondisi inflasi Venezuela yang kian mengkhawatirkan. Ia malah terus
bertahan di tampuk pemerintahan, lebih lama dibandingkan yang dibayangkan banyak orang.

Dari beberapa episode hiperinflasi yang pernah terjadi di seluruh dunia, sekitar separuhnya
berakhir dalam jangka waktu setahun. Selain itu, hanya sepersepuluhnya yang berlangsung
selama lebih dari enam bulan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menilik Penyebab Inflasi Super Tinggi di
Venezuela", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/08/165656826/menilik-penyebab-inflasi-
super-tinggi-di-venezuela.
Pertanyaan

1. Melalui teori-teori penyebab terjadinya inflasi, menurut anda kenapa sampai terjadi inflasi
yang tinggi di Venezuela? Sebutkan dan Jelaskan?

Page 14 of 16
EVALUASI

BAGAIMANA PANDANGAN KALIAN TENTANG INFLASI DAN DEFLASI?

Periksa diri kalian masing-masing. Diharapkan perenungan akan refleksi ini membuat kalian
memiliki pemahaman yang lebih tentang inflasi dan deflasi. Cobalah kalian jawab pertanyaan
berikut.

Apakah saya sudah


Sudahkah saya melakukan hal-hal
sederhana yang dapat
memahami pengertian kita lakukan untuk
dan dampak dari inflasi mengelola inflasi
dengan baik? yang
dan deflasi? dipakai!

Page 15 of 16
REFERENSI

Putong, Iskandar. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2011). Pengantar ilmu ekonomi: Mikro dan
makro ekonomi. Edisi ketiga, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
S, A. (2006). Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis.
Suseno & Astiyah, Siti. (2009). Inflasi. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/08/165656826/menilik-penyebab-inflasi-super-tinggi-di-
venezuela. (di Akses: 05/05/2018)
https://www.finansialku.com/definisi-deflasi-adalah/ (Di akses: 03/0518)

Page 16 of 16

You might also like