You are on page 1of 11
CAKRAWALA VOL. XI_NO. 2 SEPTEMBER 2011 PENGARUH PEMANASAN GLOBAL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Dahlia Sarkawt Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana laformatika (ASM BSI) Jakarta ‘1 Kramat Raya No, 168 Jakarta Pusat ‘email: dahlia. sarkawig@ yahoo.com Abswract Global warming is a master for us all, not just she story thar came from distant lands abows exhaust fumes huge factories, ice melts, polar bears are almost extines, or menggurur agricultural land in Africa. Food, choice of vehicle, home to the waste that we discard carelessly, took an ‘important role in climate change on Earth. We played a major role tn heating the earth, but we can also become part of the solution. If global warming continues wichecked, many of the land will sink Some of thom are the islands x ow country, perhaps also including the island that we live in today. The polar ice caps will disappear in the next 30 years; of course it's not just destroy the polar bears, but also would raise sea levels Keywords: Global Warming, Climate Change. I. PENDAHULUAN Perubahan —linghangan global smerupakan sebuah ungkapan yang akhis- akhir in seing kita dengar darn berbagat ‘media massa dan didengung-dengungkan oleh para pakar lingkungan dalam berbagal kesempatan. Planet bunt semakin tua dan telah mengalami berbagai perubahan yang rmelanda linaltungan dasat, daa dan Tat ‘usu wok fingkungan laut, persbahan tersebut dapat membankan dampak yang rmungkin lebih besar lagi ai masa rmendatmng, ila tidak diambil langkab Jangka pencegahan sejak sekarang melalui tindakan nyota dari semua stakeholder seluruh dui Seiring dengan —_perkembengan feknologi dan peningkatan Kebutehan hidap rmanusia tidak dapat dipungkii—bathwa fkanan ferhadap ingkongent juga akan meningkat secara global Di satu sisi, aktvitas—pembangunen dengan ‘memaniaatkan berbagai poteni sumber daya alam (SDA) tidak dapat dihindasi maupan dienbkan. ‘Namua, di sisi lain ita juga harus memikarkan agar sumber daa tersebut tejaga ketenediaamnya dari generat ke generas,schingga roda pembangunan dapat berjalan’ sear berkelanjutan (sustainable evelopment), Menyinggung problematika tekanan lingkungan telah deta borsama bakwa tekanan tethadap linglangan dapat berdampa langsung. dalam jangka_ waka singkat maupun panjang, dimane Kkegiatan yang telah dilakukan di masa Jampau, akbatnya baru kita termi dan resakan dt emudian har. Selain itu juga. tekanan terhadap lingkungan dapat berdampak lokal, ‘egional maupun global Kita ketahnt bersama bahwa sumber daya Kelautan dan pesikanan -memponyai sifat wans-boundary dan memiliki. potensi ‘esar terkena dampak perubahan lingkuagen global. Perubahan lingkingan yang tenjadi ‘dan berdampak pada sumber daya persiran pada suatu kawasan —tertontu dapat ‘menyebabkan terjadi perubahan lingkungen 4 wilayah lainaya, Perubalian Lingkungan global timbul Karena ada perubaban iklim yang ditandai dengan pemanasan pada ‘atmosfir, Pemanasen —atmosfir it ‘menghasilkan peningkatan sub air laut urang lebih 0,5 derajat Celcius yang rmemberi_dampak pada pencairn es di daerah kutub dan berakibat peningkatan ppermukaan laut sekitar 0,8 meter hingga 1,5 ‘meter sepanjang Abad Ke-20. Dalam menghadapi _perubahan iklim yang semakin jelan dirasakan dempaknya pada saat ini, semua pihak dan para pemimpin dunia telah membeckan peshatian yang serius tethadap fenomena in, Pectanyaannya adalah apabilasudah sedemikian besar pethatian dunia terhadap pperubahan dim, peran apa yang dapat kita sumbangkan untuk ikut sorta mengatasi atau ‘mengantisipasi kejadian perubahan tersebut. Satu dani kelemahan tama dalam. 12s CAKRAWALA VOL. XLNO. 2 SEPTEMBER 2011 menghadapi perubahan iklim — adalah ppengetahuan banyak pihak yang masih ‘minim teshadap fenomena alam tersebut ‘Sebagian besar orang berpendapat babwa hal tecsebut-masih belum ada _pengaruhnya tethadap Kehiduapan di planet bumi, sementara sebagian Isinnya juga erskap ‘acu tak aonb, II, TINJAUAN PUSTAKA Presiden RI DR. Susilo Bambang ‘Yudhoyono dalam pidatonya pada berbagat forum internasional menyatakan pentingnya Kerjasama Negaranegara di dunia. dalam ‘menghadapi perubahan iklim global, Khnsus untuk Kawasan Coral Triangle di Asia- asifk Presiden menyatakan: “The Coral Triangle area is recognized as the global center of marine biodiversity It is home to eo-thirds of world’s corals, and nearly 200 tillion people depend on the fishery, livelihood and coastal protection’ that tt provides.” Freddy Numnbeti (2009, xxi). Bahken Presiden terpilih Amerika Serikat, Barack Obama, dalam pidatonya tentang Climate Change yang disempaiken melalui Direktur Eksekutif United Nations Environment Programme (UNEP) Dt. Achim Steiner di Nairobi, Kenya, pada anggal 20 November 2008 menyatakan omitmennya sebagai berikut “And once 1 take office, you oa be sure thot the United Siates will once again engage vigorously i these negotiations, and help lead the world toward a new era of global cooperation on climate change”. Freddy Numbesi (2009, xxiv), Definisi Perubahan Tktim Menurut Fatkusrohman (2009.8), pemanasan global akan ditkuti adanya peristiwa perubahan iklim yong artinya ‘bahwra perubalianiklim adalah suatu kondist yang merupakan hasil dari efek gas rumah kkaoa yang mengubah iklim bum menjadi vanas. Keraktonstik tama dari perabahan iim imi ditandai dengan meningkataya femperatur rata-rata bumi secara global, boerubalinya lapisan avran,-melelehaya letser-aleter dan gunung-gunung es di uru utara, dan meningkatkan subu dan Kedar Keazaman laut, Lebih lanjut, pperubalan iklim ini telah menjadi mazalah ‘yang potensial bagi negara-negara di dunia, Definist Pemanasan Global Menurut Daniel Murdiyarso (2003,1), pemanasen global tidal terjadi seketika, tetapi Dertahap atau gradual ampaknya sudah dapat kita rasakan ketika revolist industidimulai pada tahun 1850, onsentmsi salah sam GRE. peating yaitt (CO? di atmester baru 290 ppmy, 150 fahun Kkemudian telah mencapai 350 ppm. Jika pola Konsumsi dan gaya hidup serta pertumbuhan penduduk tidak —berubah, Konsentrasi CO2, diperkirakan akan ‘meningkat menjat $80 ppm. Maka dalam Jun Waktu 100 tahun lagi sub rata-rata ‘bumi ake meningket hingea 4,5 derajat Celcius. Schingea dapat dikatakan bahwa ppemanasan global adelah meningkatnya Temperatur sulu rata-rata dé atmostt, lat, ddan darat Para ilmuwan memprediksi pemasanan lebih Lanjut hingga 145.8 dorajat Colsius pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan menghangatkon —lauten, yang ‘mengakibatkan naikaya pemaukaan laut, ‘menimbullkan gelombang pasang yang sangat dalsyat ai daerah pantai, Beberapa dacrah dengan iklim hangat seperti di [Negara-negara tropis akan menerima corsh Injan yang lebih tinggi, teapi tanah akan ccepat mengalami Kekeringan. Hal seperti ila yong menyebabkan Kerusakan tanh ddan menghancurkan suplai makanan dunia. Dadang Rusbiaztora (2008.8), TLMBTODE PENELITIAN Metode penclitian ini adalah studi dokumen yaitu kegiatan pengumpalan data tentang fokus peneitian dasi sejumlah sumber terulis seperti buku, surat. kabar, jumal penelitian, literatws, dan laporan penelitian, IV, HASIL DAN PEMBAHASAN Be ‘Yang Memanas Pemanasan global jika terus éibiarkan, banyak daratan akan tenggelam, Sebagian diantaranya adalah pulau-polau i negeni Kita ini, barangkali juga termasuk pula ‘yang kita huni saat int Seluruh es di utub ‘akan hilang dalam 30 tahun mendatang, tent aja itu tak hanya -memunahkan 129 CAKRAWALA VOL. XLNO. 2 SEPTEMBER 2011 Deruang Kutub, tapi juga akan menailkan permukaan laut (Ahmad Anif,1), ‘Tethadap ancaman itu, sebagian orang rmasih berpikir. “Toh masih elu terjadi setkarang, masih beberapa puluh tahun ke depan.” Tetapi, dampake pemanasa global sebenamya telah datang mengetuk rumah kita Tandanya sudaly terasa, misalnya rmusim yang kacau, termasuk musi Kemaraa aa muisim yan yang berkepenjangan. Banjir di satu tempat, kekeringan di tempat Tain pada saat_yang sama, Badai dan bencana lain terkait dengan iim, semakin kerap terjaci Menurut catatan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan | Beneana (Bakomas PB), Kejadian-kejadian beneana terkait iklim sejak tahun 1950-1960-an telah ‘meningkat aekitar empat kali ipat. Misalaya tahun 2003-2005 saja, telah terjadi 1.429 oenoana ci Tanah Ait) Sekstar 53.3 persen liantaranyaberkoitan dengan iklim dan hidrologi, seperti banjir, —_longsos, ‘kekeringan, dan angin topan. Keekacauan iklim dan cuaca juga telah berdampak pada penurunan kemampuan petani untuk menyediaken pangan. Ancaman gogal panen makin meningkat, Rahaya Keelaparan pun mengintai, Perubahan iklim ‘melanda seluruh dunia, tapi nagare-negara rmiskinlah yang akanmerasakan dampak Dural: Pada tahun 2020, diperkirakan 75, hingga 250 juta penduduk Afiika akan elurangan ~ sumber air, sedangkan penduduk kota-kota besar di Asia berisiko feilands banjir. Di Eropa, sebagian besar spesies akan puna Karena perubahan iklim, Sementara di Amerika Utara, gelombang hhawa panes terjadi makin’ lama dan menyengat sehingea memicu perebutan sumber air. Kondisi cuaca ekstrim akan ‘menjadi peristiwa rutin, Badai tropis akan lebih sering dan semakin memusak. —Risiko tejadinya Kebakaran hutan dan penyebaran penyakit meningket. Kenaikan muka air laut akan ‘memicu banjir lebih luas, mengasinkan air tanah, dan menggerus kawasen pesisir. Di Indonesia, Kenaikan suka air laut telah meningkatkan frekuensi dan intensitas banjit, mengubah arus laut, mempectuas ‘kerusakan hutan bakau, meluasnya intrust air Tout ke darstan, dan berkurangnya Tuas daratan ata hilangnya pulau-pulas kee ‘Meningkarnya banjir disebabkan karena pola fnujan yang acak, musim hujan yang pendok sementara curuh hujan sanggat tinggi. Heim ‘menjadi ekstram dan sulit diduga lagi Daerah yang paling terkena dampak pemmanasan global adalah pesisir Luas hutan yakaw tenis mengalam’ penurunan dasi 5.209.543 ha (pada 1982) menurun menjadi, 3.235.700 ha (1987) dan menurun lagi hinge 2.496.185 ha ada 1993, Apabila keberadaan bakau tidak dapat dipertahankan Tagi, maka abrasi pantai akan semakin kerap tesjadi Karena tidak adanyapenahan gelombang, penoemaran dari sungai Ke laut ‘akan meningkat Karena tidak adanya filter ppolutan, dan zona budidaya ikan pun terancam, Wilayah kedaulatan negara kita ‘pun terancam. Wilaysh Kedaulatan negara ‘kita pun menyempit akibet mundamya gan pant ‘Semua kejadian ini memperjelas bahwa ‘ancaman dampak permanasan’ global bukan Jogi sesuata yang jauh, tetapi sudah sangat ddokat dengan rumah kite, Sirkulasi Global Kondisi bumi kita dikeliling! oleh dua hhamparan yang sangat luas, yaitu hamparan ‘dara dan hamparan lautan, di mana eduanya berada dalam keadaan tetap Dergerak yang dibangkitkan oleh enecgi dasi rmatahan dan gaya gravitesi bumi, Gerakan- gerakan tersebut saling berhubungan, di mana angin memberikan energinya’ ke permukaan lan, sehingga menghasilkan arus aut dan merbawa energi panas dari satu okaxi Ke lokasi leinnya, mengubaly pola temperatur permukaan bumi dan juga imengubah sifat-sifetfsisudaradiotasnya. i laut terbuka, air aut digerakkan oleh dua sistem angin, yaitu. di daerah Ikhatulistiwa, angin pasa (rade wind) ‘menggerackan permkaan air ke arah barat, sementara itu, di daerah lintang sedang Gemperate), angin barat (westerlies wind) menggeraikan Kembali permukaan air ke timus. Akibataya di samudera-samudera, ‘Akan ditemukan sebuah gerakan ppermukaan air yang “membunda”, Di Dolahan —bumi lara, angin ini ‘membangkitkan ars yang bergerak: searah jarum jam, sementara itu dibelahan bumi selatan din bergerak beslawanan arah jarum jam, ‘Asus laut, bai yang di pemmukaan ‘maupun di kedalaman, berperan dalam iklim 4 bmi dengan cara menggemkkan ais dlingin dari Eutub ke daerah tropis. dan sebaliknya Sistem arus global yang 130 CAKRAWALA VOL. XLNO. 2 SEPTEMBER 2011 mempengaruhi iklim i bumi ini biasa disebut sebagai Grear Ocean Conveyor Bels ftiay Sabuk-Arus Laut Dalam. Teoti int pertama Kali diperkenalkan oleh Wallace 8 Broecker yang cikembangkan lebih lanjut oleh oveeographer—terkenal Henry ‘Stommel. Freddy Nunbesi (2009, 2) ‘Sistem ini mempunyai Iubungan yang erat dengan proses-proses yang terjadi ftmosfir, yaita hubungan antara pergerakan tuap air. di atmosfir dengan perpindahan panas di perairan samudera yang, dibawa oleh system arus samudera yang oleh para hii disebut sebagai Thermohatine Cireulation (Sirkeulasi—Thermohaline) Siskulasi ini digeralkan_ oleh petbedaan temperatur dan saliitas air laut di Adantik Utara dan Pasfik Utara ‘Kadar salinitas air laut di Adantike Utara lebih tinggi disbanding Pasifik Utara, arena perairan Adantike Utara menguapkan lobih banyak air ke udara dibandingkan sir yong diterima dari ait hyjan dan sungai- Sungai yang bermuara ke laut. Sementara itt pada saat yang bersama, pesmukoan ait laut {i Alani: Utara memilils temperatur yang lbih hangat dibandingkan air laut di Pasi Utara, Dengan bantuan angin dan badai atmosfir, air lant i Adantik Utara menguap ke udara dan dijatuhkan dé pecairan Pasiik Utara, Peibedaan junlah massa air laut dan temperatur air dingin di bawah permukaan Iaut Pasifik Dara terangkat naik dan mengalir menyusuri tepi buana ke arah garis Khanlistive, Kemudian air hangat di Khatulistiwa akan mengalir ke Adank Utara. Sebalikaya, permukam air laut i Atlantik Utara tengeelam dan bergerak melalui Samudera Hindia ke Pasifik Utara, dan kejadian tersebut berulang secara terus ‘menerus. Untuk menyelesaikan sett putaran pemmh dave tempat permukaan ait laut fenggclam sampai Kembali lagi satu massa air laut memerlukan waktu sslama 1.000 tahun Ketika messa air tenggelam menuj peerairan yang lebih dalam, sifat-sitat fisiknya seperti salinitas tetap_ bertahan sampai jangka wakm yang lama, Dengan demikian, massa air di persiran dolar int menyimpan memori dan bias dilacak Kembali dari mana masa berasal stau tenggelam. Dengan mengetahui semua iayat massa air di perairan dalam dt seluruh samadera, kita dapat! memetakan pola umum pergerakan massa air di prairan dalam maupun pergerskan massa air yang ‘melibatkan seluruh samudera di dunia, Dari pemjelasan tersebut di atas sangat jelas tedihar betapa penting peran petaimn Indonesia. Sebab, —perairan Indonesia merupakan satu dari pemain ‘tama dalam pergerakan massa sir global ‘tu. Perubshan yang tesjadi pada pola pergerakan masse air global ini, diakibaticn oleh pemanasan bumi secara langsung yang ‘akan menyebabkan dan mempengarubi iklim dunia, Bisa dibayangkan perubehan yang dikhawatirkan menyebabkan jumlah massa air laut dan temperatur tidak cukup berbeda, sehingga tidak terjadi pasokan air hangat dari Kmwasan ckuator dan tentu saja ‘meagakibatkan belahan bum utara ‘membeku, Talim Globat Secara langsung —_meupun tidak Jongaung, angin dan awan di permulcaan ‘bum terkait dengan matahart, Panas dati ‘matahari—menghasilkan _perubahan Ttemperatur bumi yang mengarah pada pperbedaaan temperaiur dan tekanan akibat sius sing dan malam.Perbedaan temperatur ini juga menyebabkan pergerakan engin yang selalu bergerak dasi ‘ckanan tinggi ke fekanan rendah. Laut yang ‘meajadk tempat penyimpanan — panas rmatahari dan arus laut global menggerakkan cenerpi yang tersimpan menyebablan iklim global dari angin yang. sepoi-sepoi sampai badai lautan, La Nowa dan EP Nino ‘merupakan satu fenomena musiman yang selalu tea: seiap tahun, seiring dengan perputaran bumi mengelilingi —matahai Demikian pula interaksi havin atnara udara ‘wopis yang hangat lembab dan udara dingin «ji Aniartika yang menyebabkan torado di selatan dan barattengeh Amenka dan ‘kadang-kedang mengaral ke tim aut. Seoara singkat iklim bisa dikatakan sebagai rataata dari cuaca. Memperkirakan ccoaca untuk jangka waktu lebih dari Deberapa hail sangatlah sulit -karena keotidakpastion yong tinggi, seboliknya ‘memperkirakan ” perubahan iklim — yang disebabkan oleh perubahian komposist ‘tmosfi atau faktor-faktor Iain secara unum relat bisa dilakukan, Laut mempunyai pengaruh yang sangat Jzuat terhadap iklim di bum: terutam dalam meayerap —energi—mathari dan mendistnbusikannya kembali ke seluruh agian bumi dalam bentuke arus ait, BI CAKRAWALA VOL, XL NO. 2 SEPTEMBER 2011 Perubahan dalam pola arus air baik hangat Tumi diserap oleh gasgas terteam di maupun dingin mengakibatken kekecauan stmostir yang disebut Gas Rumah Kaca ikiim, seperti £2 2in0 di mana ck Indonesia (RK), Selanjulnya GRK_ meradiaeskan slirasiken dalam benfuk temperatur udara Ikembali panas tersebut ke bumi. Mekanisme yang finggi, Kekeringan, kebakeran futan ini isebut Hfck Rumah Kaca (ERK), ‘yang banyak din cursh sir hujan_ yang Gas Efek Rumah Kaca (GERK) Sedlit. Dampak yang dirasiken laut atmostir juga akan memaksu ikdim untuk ‘antara Tain kematian terumba karang (Cor! ‘mdalui ambang bata: toleransinya, sehingga Dieaohing), badai, Kekurangan nutri dan spabila hal ini tejadi iklim akan berubah populas ikan Komesil seta ombak yang secara dastis dan akan mengubah istem- besar, sistem dinamika slam yang sudah ada Pengamatan selaina 157 tahun terakhir Fenomena Pemanasin Global ‘menunjukkan sub pemukean bum ‘mengalami peninakatan scbesar 0,05 derajat Tim di bumi sanget dipengarahi oleh Celsius per dekade, Selama 25 tahun esdimbingan dalam beatae radiasl terakhir peningkaton subi semakin team, gelombang pendek. Sebagian —radiasi Yyaitu sebesar 0.18 detajat Celsius per decade ecombang pendee yang dipanearkan oleh (hat graf). Global Mean Temperature (20) samneaum vous Tea one porous na Tee Teen —1o00 1900 Toad — To Tad — 700 © Aomual mean = Srootned eres 1 598% dacocal err bar ‘Souroe: IPCC (2007) Sumber: hits //antorisyanto.wardpress com! ‘Grafik Kenan sau raterata bumi selaraa 157 tan terakhir Gala pemanasin ini juga telat dati meter hingga 0.3 meter, sedangkan lewat peningkatan —suhw —lautan, — Kenaikan ‘model predikst diperisrakan ada perubahan permukaan air laut, pencairan es dan salju di antara 03 meter hingga 0.5 meter dan belohan bumi utara yong berkurang, hingea ‘kemungkinan menutupi area seluas satu jute ‘mempengaruhi perobahan iklim, Iilometer persesi Jka hal i terus menerus Kensiken suhu nda i bum tered, maka huten mangrove, estuari dan berdampals pads peningkatan au air taut wetlands yang terdapat di pesisir akan ‘din secara dak langsung menambah semakin berlaurang luasnye, sehinges tinghcat volume air laut di samudera yang produktivitas perairan juga semakin implikasinya adalah permukaun sir laut yang menurin dan akin singat mempensarubi semakin tinggi. Dalam 10. tahun terakhir Kehidupan biota laut yang berasodat permukaan laut meningkat setinggi 0,1 dengan ekosstem pesisr. Di samping im 132 CAKRAWALA VOL. XLNO. 2 SEPTEMBER 2011 enaikan permukaan aie laut mempenganuhi formasi North Alanine Deep Water (NADW) yang akan sangat berpengaruh langsung pada sikulasi global ar aut Di Samudera Pasifik, _kenaikan straifikasi air laut akan meningkatkan fiekuensi Kejadian EY Nino Southern Oscillation (ENSO) dan varias iklim lebih ekstrim. ENS mengakibatkan— suhu permukaan laut meningkat dan lapisan fermaklin menipis. Konsisi ini jika disertat dengan kenaiean petroukeat air laut akan mengakibatkan produksi primer di laut ‘menunin, Sirkulasi termoklin berhubungan dengan siklus Karbon dan ventilasi laut dalam, schingga__perubahan lapisan termoldin dapat mengganggu siklus karbon ddan proses biogekimia dar sistem imi. Siklus karbon yang tewganggu akan berdampak pada penurunan fungsi laut sebogai satu dart Komponen peayerap Karbon menurun, Banyak studi memperkirakan CO2 yang iserap oleh lantan akan berlsurang antara cempat peresen hingga 28 persen selama ‘Abad Ke2l, sedangkan pada Abad Ke-20 tingkat penyerapan berkusang antara delapan persen hingga 10 persen albat dari kenaikan ‘sul permukaan laut. Sejak isu pemanasan global dan pperubalian ddim dicetuskan dalam bent kerjasama internasional, temyata belum ada aksi ayata yang sudah diimplementasikan, artinya aktivitas umat mania yang Doerdampak pada pemanasan global dan pperubalian iim, sarupai seat ini masih Derlangsung, Hal ini tecihat dare rumusan tecakhni pada Bali Roadmap terutama Kesepakatan mengakui Fourth Assesment Report oleh InterGovernmental Panel on Climate Change (PCC) Kita berharap agar pada pertemuan intemasional selagjutnya faka nada aksi nyata yang sudah siap diimplementasikan, Peroepaian aksi ayata ini perlu untuk menghambet —perilaku pengrusakan almosfir alibat wah umat ‘manusia, seita proses perlambatan pemanasan global dan perubshen iklim dapat terwnjud seeara ayata. Fenomena perubahan iktim juga bukan ‘hanya terjadi pada saat ini, tetapi juga terjadt beberapa Kali dalam akala global maupun regional. Untuk perubahan iklim skala global di masa lalu, pera peneliti mencart jawabaya dari lapisan es dan sedimen yang ferdapat di daerah krutub utara dan seiatan, Beberapa bulk: mengindikasikan telah ada perubahan iklim global yang mengubah fidim bumi pada 10,000 tahua yang lalui Perubalian idlim ini ditengarsi membantw pembentukan kebudayaan bereocok tanam fakibat temperafure bumi yagn semakin hhangat dan menciptakan “kondisi ideal Tediadep —pertumbuban — spesies-spesies tumbuhan tanamanpangan, — Bdaya pertanian ini mencapei puncaknya dengan emuneulan pusat-pusat peraaban masa alu, seperti Mahenjo-Daro di India, Mesopotamia di lnk, Mesir Kuno, dan lain= lin, Peradaban ini joga berakhir akibat perubahan iklim yang” bersifat regional Perubahan pada pola curah hyjan dan temperature menyebabkan peradaban_ ini tidak dapat mempertahankan produkt pertaniannya yang menjadi penopang vtama kehidupanaye, Permasalahan yang tenjadi di kewasan pesisir Indonesia yang perlu dicermatt adalah fenomena kenaiken permuksan air Tout atau lebih dikenal dengan Sea Level Rise (SLR) sebagai akibat dare pencairan es 44 lutub Karena pemanasan global (global warming). Menurat para abli, suns di burt ‘meagalami siklus kenaikan dan pernsunan seliap sekitar 50.000 tahun. Dalam siklus ‘ersebut saat ini sub di burni sedang berada pada posisi menaik. Namun, karena kegiatan antropogenikk dalam daawarsa_terakhir eenderung —-menyebabkan —peroepatan ppeningkatan suhn, Peningkatan kegiatan manusia terutama eegiatan transports, indstri, pembangunan geding-gedung yang hampir selurubaya Tertutup kacaakhir-akhir ini Kan ‘mengakibarken peningkatan efek rumah aca. Sant dari akibat peningkatan efek rumah aca tersebut adalah texjadi ‘pemanasan suhu di bumi (global warming) Pemanasan global disebabkan oleh timbunan “gas-gas rumah kaca’-seperti Krarbondioksida, metana, nitrat oksida dan clorefluoracarbon (CFC}-di atmosfir, Panas dani matahari terperangkap oleh timbunan ini, sehingga menimbulkan peningkatan sul. Ada banyak hal yang. belum pasti tenfang pemanasan global. Tetepi, menurut InterGovernmental Panel on Climate (Change (IPCC) ata Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim ada dua hal yang sudah dapat dipastikan, yaitu: 1. Efekc rumah kaca alam di bum, dan 2. Gas-gas yang mengabibatkan efek rumah aoa ini meningkat dalam atmestic arena ulah manusia “Analisis IPCC juga menyatakan bahwa subu raterata bumi meningksat sokitar lima derajat Celsius dalam wakta 100 tahun 133 CAKRAWALA VOL. XLNO. 2 SEPTEMBER 2011 teralhir. Untuk mencegah pemanasan lebih lanjut, Konsentrasi gas-gas rumah kaca harus distabilkan. Untuk itu perlu penurunan besar vara mela a \/ ds ‘Sumber htp:/2onacxx blogdeti con/2009/05/12/efek-rumah-kaca! dalam Konsentrasi emisi gas-gas tersebut, yaitu— sampai=—= 6D persen. (Gambar Ilstrasi Perstiwa Efek Rumah Kaca ‘Tethailap Pui Pemanasan global akan diikuti dengan perubalan iktim, seperti meningkainys ccurah Iujan di beberapa belahan dunia sehingea “menimbulkan bagjir dan eros Sedangken, di belahan bumi Tain akan mengalami —musim —kering yang berkepenjangan discbabkan Kenaikan suo. Perubahan iklim ini tidak dapat dilepaskan ari penyebabnye, yatu sebagai dampak dari semakin meningkataya Konsentrasi GRK. dt atmosfer schinggakeadaan_terscbut menyebabkan perubahan temperatur. bum ‘menjadi lebih hangat. ‘Tidak hanya altivites- aktivitas yang terkait dongan penggunaan ‘bahan balar fosil (minyalc bumi, dan bat bara) yang. dapat menyebabkan perubahan iim,” naman —Kegiatan lain yang berhubungan dengan futon, pertanian, dan ppetemakan. Alivitas manusia di kegiatan- Kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi lami atmosfer. ada prinsipnya, unsur-unsur iklim seperti suhu udara dari curah hyjan dikendalikan oleh Keteimbangan energi antara bumi dan atmosfer. Radiasi matahart yang sampai db permukaan bum berupa cahaya tampak sebagai diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer sehingga suhu —bumi dapat menjadi -hangat Maslahnya adalah seiring dengan ‘meoingkatnya taraf hidop manusia emist GRE meningkat dengan tajam_ Karena ‘meningkatnya Konsumsi bahan bakar fosil sejak revolisi industri pada pertengahan tahun 1880-an. Meskipun dalam dekade terakhir ini emisi CH4 —mengalami pemurunan hingea 22 juta ton per tahun daze 37 juta ton per tahun pada dekade terdabualu ddan emisi NO2 juga menusua sedikit-sadikit dari 3,9 menjadi 3.8 juta ton per tahun, namnun konsentrasi gas COZ meningkeat lebih dari dua kali lipat dai 1400 juta ton per tahun menjadi 2900 juta ton per tabun dalam periode yang sama. Alubataya, sul atmosfir bum sekarang menjadi 0,5 dersjat Celsius lebih panas dibanding suhu pada zaman prvindust Pemubelian iklim ini akan memberikan

You might also like