You are on page 1of 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Mubadi’ Khira Ummah


2.1.1. Pengertian Mubadi’ Khaira Ummah
Mabadi Khaira Ummah adalah prinsip-prinsip dasar yang melandasi terbentuknya umat
yang terbaik. Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal pembentukan umat
terbaik (khaira ummah) yaitu suatu umat yang mampu melaksanakan tugas-tugas Waljamaah
yang merupakan bagian terpenting dari kiprah Nahdlatul Ulama.
Amar makruf adalah mengajak dan mendorong perbuatan, baik yang bermanfaat bagi
kehidupan duniawi dan ukhrawi, sedangkan Nahi munkar adalah menolak dan mencegah
segala yang dapat merugikan, merusak, dan merendahkan nilai-nilai kehidupan dan
kemanusiaan.
Oleh karena itu, amar makruf dan nahi munkar merupakan dua sendi yang tidak dapat
dipisahkan untuk mencapai kebahagiaan lahiriah dan batiniah.
Prinsip dasar yang melandasinya disebut Mabadi Khaira Ummah. Kalimat khaira ummah
diambil dari kandungan Alquran surat Ali Imran ayat 110 yang berbunyi:

ِ ‫اس ت َۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل َم ۡعر‬


‫ُوف َوت َۡنهَ ۡونَ َع ِن ۡٱل ُمنڪ َِر َوتُ ۡؤ ِمنُونَ بِٱل ّل‬ ِ َّ‫خَي َر ُأ َّم ٍة ُأ ۡخ ِر َج ۡت لِلن‬
ۡ ۡ‫ُكنتُم‬

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran
110)
2.1.2. Tujuan dan Isi Mubadi’ Khaira Ummah
Sebagaimana dijelaskan di atas, gerakan Mabadi Khaira Ummah yang pertama diarahkan
kepada penggalangan warga untuk mendukung program pembangunan NU.
Program ini menjadi perhatian serius saat ini, sebagaimana hasil keputusan muktamar NU
ke 28 di Yogyakarta tahun 1989 yang mengamanatkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama agar menangani masalah sosial dan ekonomi secara lebih bersungguh-sungguh.
Sementara itu, kebutuhan strategis NU dewasa ini semakin berkembang. NU telah tumbuh
menjadi satu organisasi masa besar. Meskipun tingkat kohesi kultural diantara warga sangat
tinggi, kita tidak dapat mengingkari kenyataan, betapa lamban proses pengembangan tata
organisasinya.
Di hampir semua tingkat kepengurusan dan realisasi program masih terlihat kelemahan
manajemen sebagai problem serius. Menyongsong tugas-tugas berat di masa datang,
persoalan pembinaan tata organisasi ini perlu segera ditangani. Jika ditelaah lebih dalam,
nyatalah bahwa prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Mabadi Khaira Ummah tersebut
memang amat relevan dengan dimensi personal dalam pembinaan manajemen organisasi,
baik organiasasi usaha (bisnis) maupun organisasi sosial lainnya.
Manajemen organisasi yang baik membutuhkan sumberdaya manusia yang tidak saja
terampil, tetapi juga harus berkarakter terpuji dan bertanggung jawab. Dalam pembinaan
organisasi NU kualitas sumberdaya manusia semacam ini jelas diperlukan. Dengan demikian,
gerakan Mabadi Khaira Ummah tidak saja relevan dengan program pengembangan ekonomi,
tetapi juga pembinaan organisasi pada umumnya. Keduanya akan menjadi arah strategis
pembangkitan kembali gerakan Mabadi Khaira Ummah kita nantinya, di samping bahwa
sumberdaya manusia yang dapat dikembangkan melalui gerakan ini pun akan menjadi kader-
kader unggul yang siap berkiprah aktif dalam mengikhtiarkan kemaslahatan umat, bangsa,
dan negara pada umumnya.
2.1.3. Uraian dan Pemasyarakatan Mabadi Khaira Ummah
Pada pembahasan ini akan diuraikan makna-makna yang terkandung dalam Mabadi
Khaira Ummah, yaitu:
a. Asshidqu (memiliki integritas kejujuran)
Butir ini mengandung arti kejujuran pada diri sendiri, sesama dan kepada
Allah sebagai pencipta. Asshidqu mengandung arti juga kebenaran, kenyataan,
kesungguhan dan keterbukaan. Kejujuran dan kebenaran adalah satunya kata
dengan perbuatan, ucapan dengan pikiran. Apa yang diucapkan sama dengan
yang dibatin.
b. Al amanah walwafa bil’ahdi (terpercaya dan taat memenuhi janji)
Butir ini memuat dua istilah yang saling kait, yakni al amanah dan al wafa
bil’ahdi. Yang pertama secara lebih umum meliputi semua beban yang harus
dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedang yang disebut
belakangan hanya berkaitan dengan perjanjian.
c. Al’adalah (tagak lurus dalam meneguhkan rasa adil dan keadilan)
Bersikap adil al’adalah mengandung pengertian objektif, proporsional dan taat
asas. Butir ini mengharuskan orang berpegang kepada kebenaran objektif dan
menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
d. Attaawun (saling menolong)
Attaawun merupakan sendi dalam tata kehidupan masyarakat. Yaitu manusia
sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan
masyarakat sekitarnya. Prinsip ini mengandung pengertian tolong menolong,
setia kawan, dan gotong royong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan.
e. Al Istiqomah (konsisten)
Al istiqomah mengandung pengertian ajeg-jejeg, kesinambungan,
keberlanjutan dan kontiniutas. Ajeg-jejeg artinya tetap dan tidak bergeser dari
jalur (thariqah) sesuai dengan ketentuan Allah, Rasul-Nya, para salaf al salih
dan aturan yang telah disepakati bersama. Kesinambungan artinya keterkaitan
antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain dan antara periode satu dengan
periode yang lain sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang saling
menopang dan terkait seperti sebuah bangunan.
2.1.4. Prinsip Prinsip Mabadi Khaira Ummah
Pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Lampung tahun 1992, gerakan
Mabadi Khaira Ummah kembali dimunculkan ke permukaan dan bahkan lebih dikembangkan
lagi. Mabadi Khaira Ummah yang pada asalnya hanya terdiri dari tiga prinsip, yaitu
Asshidqu, Alamanah / Alwafa bil Ahdi, dan Attaawun sebagaimana yang dirumuskan oleh
KH. Mahfudz Shiddiq selaku ketua PBNU pada tahun 1935. Kemudian dalam Munas Alim
Ulama dan Konbes NU di Bandar Lampung tahun 1992, tiga prinsip tersebut ditambah dua
poin lagi yakni Aladalah dan Alistiqomah, sehingga menjadi lima prinsip dan disebut juga
sebagai “Mabadi Khaira Ummah”.
Dasar pemikiran adanya penambahan tersebut adalah perbedaan tantangan situasional
yang berbeda antara tahun 1935 dan tahun-tahun mendatang. Selain itu juga adanya
perbedaan sasaran yang ingin dicapai. Sasaran pada waktu itu hanya pembentukan jati diri
dan watak warga, sedangkan sekarang ini diharapkan sebagai modal dasar bagi pembentukan
tata kehidupan baru yang lebih baik.
2.2. Ukhuwah NU
2.3. Penegakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
2.4.

You might also like