You are on page 1of 6

Nama : Tiara Agustin

Nim : 202013011
Mata kuliah : KMB II ( resume )

“Gangguan kebutuhan istirahat dan tidur


akibat patologis sistem persarafan dan integumen
( nyeri dan gangguan tidur (insomnia) )”

1. Pengertian Istirahat dan Tidur


Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang. Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan
bebas dari perasaan gelisah.
Sedangkan, tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respon terhadap stimulus eksternal.

2. Fungsi Istirahat Tidur


 Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
 Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.
 Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
 Memelihara fungsi jantung.
 Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
 Menyimpan energi.
 Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
 Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

3. Jenis- jenis tidur


 NREM (Non Rapid Eye Movement = Gerakan mata tidak cepat)
Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang
pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang
alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur.
 REM (Rapid Eye Movement = Gerakan mata cepat)
merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif.

4. Tanda dan Gejala


 Tahap NREM
a) Mimpi berkurang
b) Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
c) Tekanan darah turun
d) Kecepatan pernafasan turun
e) Metabolisme turun
f) Gerakan mata lambat
 Tahap REM
a) Mengigau atau bahkan mendengkur
b) Otot-otot kendor (relaksasi total)
c) Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
d) Perubahan tekanan darah
e) Gerakan otot tidak teratur
f) Gerakan mata cepat

5. Siklus Tidur
Bangun NREM I NREM II NREM III NREM IV

NREM III

NREM II REM NREM II


C
6. Kebutuhan Istirahat Tidur
Usia Keterangan Kebutuhan tidur/hari
0 bulan –1 bulan Neonatus 14-18 jam
1 bulan – 18 bulan Bayi 12-14 jam
18 bulan – 3 tahun Anak 11-12 jam
3 tahun – 6 tahun Pra sekolah 11 jam
6 tahun – 12 tahun Sekolah 10 jam
12 tahun – 18 tahun Remaja 8,5 jam
18 tahun – 40 tahun Dewasa muda 7 jam
40 tahun – 60 tahun Paruh baya 7 jam
60 tahun ke atas Dewasa tua 6 jam

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi istirahat tidur


a. Penyakit
b. Lingkungan
c. Motivasi
d. Kelelahan
e. Kecemasan
f. Alkohol

8. Gangguan Istirahat Tidur


a. Insomnia
b. Parasomnia
c. Hipersomnia
d. Narkolepsi
e. Apnea saat tidur
f. Deprivasi tidur
9. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat tidur
Pengkajian riwayat tidur antara lain : kuantitas (lama tidur) dan kualitas
tidur disiang maupun malam hari,aktivitas dan rekreasi yang dilakukan
sebelumnya, kebiasaan sebelum atau saat tidur, lingkungan tidur, dengan
siapa pasien tidur, obat yang dikonsumsi sebelum tidur, asupan dan
stimulan, perasaan pasien mengenai tidurnya, apakah ada kesulitan tidur
dan apakah ada perubahan pola tidur.
b. Gejala Klinis
Ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, adanya kehitaman
didaerah mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, perhatian tidak
fokus serta sakit kepala.
c. Penyimpangan tidur
Meliputi perubahan tingkah laku dan auditorik, meningkatnya
kegelisahan, gangguan persepsi, halusinasi visual dan auditorik, bingung,
serta berbicara rancu, tidak sesuai, dan intonasinya tidak teratur.

2) Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen,
gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, imobilisasi, nyeri pada kaki,
lingkungan yang mengganggu.
b. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat
tidur(sleep apnea) dan keetidakmampuan mengawasi prilaku.
c. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
d. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
e. Resiko cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
f. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur
hipersomia.

3) Intervensi Keperawatan
 Rencana Tindakan :
a. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b. Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat
mengganggu tidur.
c. Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d. Coba untuk memicu tidur
e. kurangi resiko cedera selama tidur
f. Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

4) Implementasi Keperawatan
 Tindakan keperawatan pada orang dewasa:
1) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a. Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur di hubungkan dengan
lingkungan rumah sakit, maka :
(1) Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas
(2) Berikan obat analgesik sesuai pro
(3) Berikan linngkungan yang suportif
(4) Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan
cemas.

b. Bila faktor insomnia maka :


(1) Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum
tidur.
(2) Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada
waktu siang dan sore hari.
(3) Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
(4) Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat
sebelum tidur.
(5) Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi
sebelum tidur.

c. Bila terjadi somnambulisme, maka :


(1) Berikan rasa aman pada diri pasien
(2) Bekerjasama dengan tim medis dalam tindakan pengobatan.
(3) Cegah timbulnya cidera.

d. Bila terjadi enuresa, maka :


(1) Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
(2) Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih
sebelum tidur.
(3) Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.

e. Bila terjadi Narkolepsi, maka :


Berikan obat kelompok Amfetamin /kelompok Metilfenidat
hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi

2) Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur :


a. Tutup pintu kamar pasien
b. Pasang kelambu/garden tempat tidur
c. Matikan pesawat telepon
d. Bunyikan musik yang lembut
e. Redupkan atau matikan lampu
f. Kurangi jumlah stimulus
g. Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.

3) Meningkatkan aktivitas pada siang hari :


a. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
b. Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.
4) Membuat Pasien untuk memicu tidur :
a. Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
b. Anjurkan pasien minum susu hangat.
c. Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
d. Anjurkan pasien membersihkan tempat tidur

5) Mengurangi potensial cedera sebelum tidur


a. Gunakan cahaya lampu malam.
b. Posisikan tempat tidur yang rendah.
c. Letakkan bel dekat pasien.
d. Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
e. Gantungkan selang Drainase di tempat tidur dan cara
memindahkannya bila pasien menggunakannya.

6) Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.


a. Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
b. Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
c. Penerangan tentang efek samping obat hipnotik
d. Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.

 Tindakan Keperawatan Pada Anak


1) Masa Neonatus Dan bayi
a. Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
b. Atur suhu ruangan menjadi 18-21˚C pada malam dan 15,5-18˚C pada
siang
c. Berikan cahaya lampu yang lembut
d. Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
e. Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.

2) Masa Anak
a. Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b. Tempel jadwal tidur
c. Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d. Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.

3) Masa Sebelum Sekolah


a. Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b. Tempel jadwal tidur
c. Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d. Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
e. Berikan rasa aman dan nyaman
f. Nyalakan lampu agak terang

4) Masa Sekolah
Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak
beraktivitas.
5) Masa remaja
Usia ini sering memerlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias
dan membersihkan diri

6) Masa Dewasa (Muda, Paruh Baya, dan Tua)


a. Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
b. Berikan hiburan
c. Kurangi rasa nyeri.
d. Bersihkan tempat tidur.

 Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat :


a. Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
b. Anjurkan pasien latihan relaksasi.
c. Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
d. Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
e. Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

5) Evaluasi Keperawatan.
1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi
tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4
minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat
klien terjaga.
4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa
sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

You might also like