Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan radiologi konvensional adalah pemeriksaan yang masih menggunakan sinar X-Ray untuk
pencitraan baik dengan kontras maupun tanpa kontras. Pemeriksaan ini essensial dalam proses
diagnosis dan terapi penyakit urologi
Patofisiologi cholessistitis
• Obstruction of the cystic duct causes the intraluminal pressure within the gall bladder to
increase and, together with cholesterol supersaturated bile, triggers an acute inflammatory
response. The trauma caused by the gall stones stimulates the synthesis of prostaglandins I 2 and
E2, which mediate the inflammatory response
• Secondary bacterial infection with enteric organisms (most commonly Escherichia coli,
Klebsiella, and Streptococcus faecalis) occur in about 20% of cases
TB Anak
Apa itu TBC?
TB atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menular melalui percikan dahak saat batuk.
Ketika terhirup, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan berdiam di paru-paru dan mampu
berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.
Pengobatan
Jika anak sudah dinyatakan positif TBC, maka pengobatan perlu segera dilakukan.
Pengobatan TBC diberikan pada anak yang sudah dalam tahap TBC aktif, maupun anak
yang sudah terinfeksi kuman TBC meskipun belum menampakkan gejala. Penyakit ini bisa
ditangani oleh dokter anak atau dokter anak ahli respirologi.
Anak yang baru terinfeksi bakteri TBC dan belum menunjukkan gejala TBC aktif akan
diberikobat antituberkulosis (OAT) isoniazid, yang harus dikonsumsi setiap hari selama
sembilan bulan.
Sementara pada anak yang telah dipastikan terdiagnosis TBC aktif, dokter akan memberikan
pengobatan yang terdiri dari tiga jenis OAT, yaitu isoniazid, pyrazinamid, dan rifampicin. Obat-
obatan ini harus dikonsumsi setiap hari selama 2 bulan. Kemudian untuk 4 bulan selanjutnya,
hanya dua jenis obat yang diteruskan, yaitu rifampicin dan isoniazid.
Pencegahan
• Hindarkan kontak langsung dari orang yang menderita penyakit TBC.
• Imunisasi Bacillus Calmette-Guérin atau BCG untuk mencegah tuberkulosis pada anak-anak.
• Menjaga pola hidup sehat anak dengan memberikan asupan gizi yang cukup.
• Minum obat obatan pencegahan (sesuai dengan resep dokter) pada anak balita yang kontak
erat dengan penderita TBC aktif.
• Penginap TBC harus menggunakan masker supaya udara tetap aman untuk anak.
Obat BPH
• Alfa 1- blocker Mengurangi kontraksi otot polos prostat, contoh : terazosin, doksazosin,
alfuzosin, dan tamsulosin.
• Inhibitor fosfodiesterase-5 cara kerjanya belum diketahui secara pasti. Studi yang ada
menyatakan bahwa penghambat fosfodiesterasi-5, seperti tadalafil, dapat mengurangi tonus
otot polos detrusor, prostat, dan uretra sehingga melancarkan aliran urin.
• Fitoterapi : menggunakan bahan dari tumbuhan, seperti : Serenoa repens dan Pygenium
africanum
TB Ekstra paru
TB Ekstra paru
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis biasanya
menginfeksi organ paru-paru, sehingga disebut dengan TBC paru.
Lalu bagaimana dengan bakteri TBC yang menyerang organ lain di luar paru?
Kondisi ini yang dinamakan dengan TBC ekstra paru, atau TBC yang terjadi di luar paru. TBC ekstra
paru biasanya dapat menginfeksi organ di luar paru seperti kelenjar limpa, selaput otak, sendi, ginjal,
tulang, kulit, bahkan alat kelamin.
TBC esktra paru menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya
penularan terjadi melalui transfusi darah.
Anak-anak atau lansia, penderita HIV/AIDS, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
buruk.
1. Tuberkulosis milier
Penyebaran ini biasanya terjadi secara hematogen atau melalui darah. Kondisi ini
biasanya lebih sering ditemukan pada pasien penderita HIV, penyakit ginjal kronis, pernah
menjalani prosedur transplantasi organ. Organ-organ tubuh yang biasanya terkena tuberkulosis
milier adalah hati, limpa, kelenjar getah bening, selaput otak, kelenjar adrenal, dan sumsum
tulang belakang.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di
salah satu atau beberapa bagian tubuh.
TBC tulang dan sendi umumnya terjadi pada anak-anak. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh kondisi tulang dan sendi anak-anak yang masih dalam masa
pertumbuhan.
Ada 3 jenis TBC tulang dan sendi yang paling banyak terjadi, yaitu:
Arthritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri TBC pada Sendi berupa monoarthritis
kronis. Sendi yang umumnya terdampak adalah panggul, lutut, siku, dan pergelangan
tangan.
Osteitis adalah peradangan yang biasanya terjadi di tulang-tulang panjang, seperti
kaki. Terkadang, kondisi ini muncul akibat arthritis yang tidak segera ditangani.
Spondilodisitis adalah TBC ekstra paru yang terdapat di tulang belakang dan
berpotensi mengakibatkan kerusakan serta cacat pada tulang belakang. Apabila tidak
ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
Gejala dari kondisi ini cukup sulit dibedakan dengan kondisi kesehatan lainnya, yaitu:
Sakit perut
Perut kembung
Kelelahan
Demam
Berkeringat di malam hari
Berat badan menurun
Diare
Konstipasi
Darah pada feses
Komplikasi yang paling umum terjadi akibat penanganan TBC saluran pencernaan
yang tidak tepat adalah penyumbatan usus atau disebut juga TBC usus.
5. Tuberkulosis meningitis
Meningitis yang disebabkan oleh tuberkulosis lebih umum ditemukan pada balita
berusia di bawah 2 tahun, serta orang dewasa yang mengidap HIV/AIDS.
Sakit kepala
Mudah marah
Demam
Kebingungan
Leher kaku
Lemah otot pada balita
Fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
Mual dan muntah
6. Tuberkulosis pericarditis
Infeksi TBC yang menyerang perikardium atau jaringan selaput yang menyelimuti
jantung. Tuberkulosis perikarditis biasanya terjadi setelah terdapat infeksi bakteri TBC di
organ tubuh lainnya. Itu sebabnya, kondisi ini sering kali berhubungan dengan TBC milier.
Jika tidak segera ditangani, TB perikarditis berpotensi memicu komplikasi pada jantung.
TBC ekstra paru juga dapat terjadi di alat kelamin dan saluran kencing atau
biasanya disebut dengan tuberkulosis genitourinari. Beberapa tanda dan gejala yang
umumnya muncul adalah:
Sakit perut
Nyeri saat buang air kecil
Lebih sering buang air kecil daripada biasanya, terutama di malam hari (nokturia)
Sakit di bagian punggung dan tulang rusuk
Pembengkakan testis
Terdapat sel darah merah di dalam urin
8. Tuberkulosis efusi pleura
TBC ini biasanya jarang menimbulkan gejala apa pun, terutama jika jumlah cairan yang
terdapat di pleura kurang dari 300 ml. Pleura adalah selaput pembungkus paru-paru. Namun, jika
penumpukan cairan meningkat, penderita mungkin akan mengalami gejala sesak napas.
9. Tuberkulosis kulit
Infeksi bakteri tuberkulosis juga bisa masuk ke jaringan kulit dan menyebabkan TBC
kulit. TBC ekstra paru ini memiliki gejala berupa lesi yang membuat kulit melepuh dan
bengkak. Gejala ini biasanya akan muncul di area lutut, siku, tangan, leher, dan kaki
setelah 2-4 minggu bakteri menginfeksi jaringan kulit. Tingkat keparahan gejala bisa
berbeda-beda untuk setiap orang tergantung dari kondisi sistem imunnya. Gejala lainnya
dari TBC ekstra paru yang menyerang kulit adalah:
Pengobatan
TBC ekstra paru juga dapat disembuhkan. Pengobatannya pun tidak jauh berbeda dengan TBC paru,
yaitu dengan obat anti tuberkulosis (OAT), meski demikian perlu ada penyesuaian untuk beberapa
kondisi yang menginfeksi organ vital.