You are on page 1of 5

Search

Artikel Terbaru
 Apa saja chemicals yang digunakan saat maintenance?
 Peran Chemicals pada Industri Pertambangan
 Solusi Debu di area Hauling Road
 Chemicals tingkatkan produktifitas Pertambangan
 Cara mengatasi overheat kendaraan tambang

Pengelolaan dan Pengolahan


Limbah Tambang
Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia menjadi salah satu penghasil tambang
terbesar di dunia hal tersebut terjadi karena wilayah di Indonesia kaya akan
potensi sumber daya alam. Dengan cadangan sumber daya alam yang
berlimpah, sektor pertambangan turut berkontribusi dalam menyumbang
pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Pelaksanaan aktifitas kegiatan
pertambangan harus sejalan dengan Pengelolaan dan Pengolahan limbah
tambang, peraturan lingkungan pertambangan ini tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 10 No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca
Tambang.

Pengertian Limbah Tambang


Limbah tambang adalah buangan atau limbah yang dihasilkan dari suatu proses
produksi kegiatan atau perusahaan pertambangan. Limbah tambang masuk
kedalam kategori limbah industri, Limbah industri dapat menimbulkan dampak
negative apabila jumlah atau konsentrasinya telah melebihi baku mutu
lingkungan, saat ini limbah industri menjadi salah satu persoalan serius
terutama persoalan pengelolaan limbah. Pengelolaan dan Pengolahan limbah
tambang harus ditangani dengan benar supaya tidak menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan.
Jenis dan Dampak Limbah Tambang
Pada umumnya limbah tambang terbagi menjadi 3 jenis, yaitu limbah tambang
padat, limbah tambang cair dan limbah tambang gas. Limbah
tambang mengandung bahan berbahaya yang akan menimbulkan masalah jika
Pengelolaan dan Pengolahan limbah tambang tidak ditangani dengan benar.
Beberapa bahan berbahaya ini termasuk logam berat, metaloid, limbah
radioaktif, air asam, dan bahan kimia proses.
Limbah tambang cair merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses
penambangan, penimbunan di stockpile, hingga proses pencucian material
pertambangan yang mengandung logam berat atau zat material tambang.
Contoh limbah tambang cair diantaranya adalah Total Dissolved Solid (TDS) atau
logam terlarut, Total Suspended Solid (TSS), dan limbah air asam tambang.
Total Dissolved Solid  (TDS) merupakan istilah untuk menandakan jumlah padatan
terlarut atau konsentrasi jumlah ion kation (bermuatan positif) dan anion
(bermuatan negatif) di dalam air. Total Dissolved Solid  (TDS) atau logam terlarut
menyebabkan perubahan salinitas, perubahan komposisi ion-ion, dan toksisitas
masing-masing ion. Perubahan salinitas dapat menganggu keseimbangan biota
air, biodiversitas, menimbulkan spesies yang kurang toleran, dan menyebabkan
toksisitas yang tinggi pada tahapan hidup suatu organisme.
Total Suspended Solid (TSS) adalah materi atau bahan tersuspensi yang
menyebabkan kekeruhan air terdiri dari lumpur, pasir halus serta jasad-jasad
renik yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi yang terbawa
badan air. Total Suspended Solid (TSS) merupakan salah satu faktor menurunnya
kualitas perairan sehingga menyebabkan perubahan secara fisika, kimia dan
biologi.
Limbah air asam tambang terbentuk oleh terkikisnya batuan mineral (sulfida)
dengan adanya proses oksidasi yang mengakibatkan penurunan pH yang
mampu dengan mudah melarutkan logam-logam berat. Kadar pH air asam
tambang ini biasanya adalah <6, Dampak air asam tambang diantaranya adalah
Jika terpapar ke aliran sungai atau sumber air di sekitar area pertambangan
akan mengakibatkan ekosistem di area tersebut rusak, Mengganggu Kesehatan,
serta menurunkan kualitas air.

Pengolahan Limbah Tambang Cair


Pengelolaan dan Pengolahan limbah tambang berada di bawah pengawasan
dan di pantau oleh pemerintah agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Limbah cair tambang yang berbahaya adalah limbah yang tidak melalui proses
pengolahan air limbah terlebih dahulu dan langsung dibuang melalui saluran
pembuangan. Solusi untuk menangani limbah cair tambang yang berbahaya
adalah dengan cara membuat water treatment plant yang berfungsi untuk
menghilangkan zat berbahaya di dalam limbah cair, menyesuaikan dengan
standar baku mutu dan memisahkannya dari kontaminan sebelum akhirnya
dibuang.
Pengolahan limbah cair tambang diantaranya :
 Penggunaan pH Adjuster dapat digunakan untuk menaikan kadar pH air asam
tambang hingga tercapainya baku mutu pada rentang 6 – 9
 Total Suspended Solid (TSS) menyebabkan kekeruhan pada air, tidak terlarut dan
tidak mengendap. Penanganan untuk masalah TSS ini adalah dengan
menggunakan koagulan dan flokulan atau produk water clarifier

Jika anda tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai Water Treatment
Chemicals atau pengolahan limbah tambang cair, PT Green Chemicals Indonesia
siap membantu memberikan layanan dan solusi terbaik dalam memecahkan
masalah dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, hubungi kami
melalui Whatsapp atau email ke sales.support@greenchem.co.id.
ARTIKEL TERKAIT

 Cara
mengatasi overheat kendaraan tambang

 Mengena
l Degreaser : Pengertian, Based dan Fungsi Degreaser
 Profile Perusahaan
 Kenapa Kami?
Produk Kami
 Water Treatment Chemicals
o Anti Foam Agent
o Biocide Agent
o pH Adjuster
o Water Clarifier
 Maintenance Chemicals
o Cleaner & Degreaser
o Drilling Additive
o HSE Support
o Vehicle & Heavy Equipment Support
Follow Kami
 LinkedIn
 Instagram
 Facebook
 Youtube
HEAD OFFICE
Centre Point, Bukit Golf Blok AA 04 No. 06-08,
Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat 16963
INFORMASI KONTAK
Phone : +628 111 660 492
Email : sales.support@greenchem.co.id
Linkedln : PT Green Chemicals Indonesia
BRANCH OFFICE
Jl Anggrek Merah III No. 55 BAP Kel. Air Putih Samarinda 75124

MANUFACTURING PLANT
Bogor, Jawa Barat 
WAREHOUSE KALIMANTAN
Jl. Cipto Mangunkusumo Kel. Harapan Baru,
Loa Janan Ilir, Samarinda 75391
WAREHOUSE SULAWESI
Komplek Pelabuhan Samudera Blok A No. 5-6,
Pelabuhan Bitung, Bitung 95522
Copyright © 2021 PT Green Chemicals Indonesia . All Rights Reserved

You might also like