You are on page 1of 20

MAKALAH

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi

Disusun Oleh: Kelompok 3


Aufa Rif’atu Rohmah (1911101003)

Ahmad Maulani (1911101218)

Muhammad Adli (1911101322)

Ratna Juwita Sari (1911101343)

Adi Ardiansyah (1911101382)

Yuyun Mar’atus Sholehah (1911101082)

DOSEN PENGAMPU:

Viana Teti Anggareni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FALKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Standar Penilaian Pendidikan” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Dengan harapan disusunnya makalah ini dapat menambah wawasan serta


pengetahuan pembaca dan penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih
jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis berharap pembaca dapat memberi
tanggapan serta kritik terhadap suatu pembahasan.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan karya ilmiah ini, dan kami berharap agar karya ilmiah ini bisa
memberikan banyak manfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih

Samarinda, 04 Maret 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan ...................................................................... 3
B. Tujuan Standar Penilaian Pendidikan ............................................................................ 5
C. Mekanisme Penilaian Pendidikan .................................................................................. 6
D. Prosedur Penilaian Pendidikan ...................................................................................... 7
E. Prinsip Prinsip Penilaian Pendidikan ............................................................................. 9
F. Instrumen Penilaian Pendidikan .................................................................................. 11
G. Ruang Lingkup Penilaian Pendidikan ......................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pendidikan proses penilaian mempengaruhi mutu pendidikan
dan penilaian ini juga merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran.
Penilaian ini merupakan kegiatan atau sebuah proses yang sistematis, yang
dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan proses dan hasil
belajar siswa dengan kriteria tertentu setra pertimbangan-pertimbangan,
sehingga dengan adanya penilaian akan mengetahui perkembangan siswa
selama kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan
penilaian atau evaluasi yang sesuai dengan standar penilaian yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh guru dapat
menunjukkan sejauh mana pemahaman siswa atau keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, maka dari itu guru harus dapat melakukan penilaian terhadap
siswa secara baik agar bisa menjadi tolak ukur dalam mengetahui keberhasilan
pembelajaran siswa.
Kemudian dengan adanya standar penilaian yang telah ditetapkan oleh
pemerintah guru dituntut mampu melakukan penilaian yang sesuai dengan
standar penilaian yang telah ditetapkan, yang mana standar penilaian
pendidikan ini berkaitan dengan bagaimana tahap-tahap dalam melakukan
penilaian serta alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi.
Dalam makalah ini akan membahas tentang standar penilaian
pendidikan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada mahasaiswa
atau calon guru dalam memahami standar penilaian serta bagaimana proses,
prinsip dan alat apa saja yang digunakan dalam penilaian.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari standar penilaian pendidikan?
2. Apa tujuan dari standar penilaian pendidikan?
3. Bagaimana mekanisme penilaian pendidikan?
4. Bagaimana prosedur penilaian pendidikan?
5. Apa saja prinsip penilaian pendidikan?
6. Apa saja instrumen penilaian pendidikan?
7. Bagaimana ruang lingkup penilaian pendidikan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari standar penilaian pendidikan.
2. Mengetahui tujuan dari standar penilaian pendidikan.
3. Mengetahui mekanisme dari penilaian pendidikan.
4. Mengetahui prosedur dari penilaian pendidikan.
5. Mengetahui apa saja prinsip dari penilaian pendidikan.
6. Mengetahui apa saja instrumen dari penilaian pendidikan.
7. Mengetahui ruang lingkup penilaian pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan


Menurut Sudaryono, penilaian (assessment) merupakan seluruh kegiatan
yang di dalamnya mencakup metode dan pengambilan keputusan terhadap hasil
belajar peserta didik dalam suatu pembelajaran. Lebih lanjut Sumintono dan
Widhiarso menjelaskan bahwa penilaian pendidikan dapat dipahami sebagai
cara yang digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik, sehingga
guru atau pendidik dapat menempatkan peserta didik sesuai dengan
kemampuannya.1
Adanya macam-macam definisi terkait penilaian pendidikan menunjukkan
pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya penilaian,
pendidik tidak dapat mengetahui kemampuan dan ketercapaian belajar peserta
didik.
Penilaian pendidikan dalam Permendikbud No.66 Tahun 2013 adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup, penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian tingkat mutu kompetensi, ujian
nasional dan ujian sekolah/madrasah. Kemudian dijelaskan lagi dalam
Permendikbud No.23 Tahun 2016 sebagai penggantinya, bahwa penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. 2
Penilaian pendidikan harus memiliki standar yang jelas dan oprasional.
Standar penilaian pendidikan di Indonesia diatur dalam Permendikbud No. 23

1 Barnawi, Didik Himawan, Sopyan Saudri. Ujang Cepi Barlian, “Analisis Standar Penilaian

Pendidikan” dalam Jurnal Eduvis: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, no.1, vol.7. 2022, hlm 30
2 Ahmad Mustopa, Jasim, Hasan Basri, Ujang Cepi Barlian, “Analisis Standar Penilaian

Pendidikan” dalam Jurnal Manajemen Pendidikan, no.1, vol.9, 2021, hlm 25

3
Tahun 2016 yang terdiri dari 8 bab dan 15 pasal. Standar penilaian adalah
kriteria mengeni ruang lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur,
dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.3
Standar penilaian pendidikan bertujuan untuk menjamin: 1) perencanaan
penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan di capai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, 2) pelaksanaan peserta didik secara
professional, terbuka, efektif, efisien dan sesuai konteks sosial budaya, dan 3)
pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel dan
informatif.4
Landasan yuridis standar penilaian pendidikan di Indonesia ialah PP No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Peraturan tentang
Standar Nasional Pendidikan ini merupakan pedoman yang digunakan untuk
melaksanakan, mengorganisasikan dan melakukan evaluasi pendidikan
termasuk dalam implementasi kurikulum. 5 Standar Penilaian Pendidikan
merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) dimana bentuk
penjabaran dari amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Seorang pendidik harus memahami standar penilaian
pendidikan, dan prosedur evaluasi. Produk hukum yang ada terkait penilaian
pendidikan. Dengan memahami landasan yuridis terkait dengan penilain
pendidikan, maka setidaknya seorang pendidik ikut peran serta mengantarkan
mutu pendidikan yan sudah terstandarisasi, sehingga tujuan dari pendidikan di
Indonesia dapat terwujud.

3 Noven Kusainun, “Analisis Standar Penilaian Pendidikan di Indonesia” dalam Jurnal

Pendidikan, no.1, vol.5, 2020, hlm 2


4 Ahmad Mustoopa dkk, “Analisis Standar Penilaian Pendidikan Indonesia,….hlm 25
5 Yayu Nurhayati Rahayu, Rosyadi, Ujang Cepi Barlian dkk, “Analisis Standar Penilaian Pada

Pendidikan Menengah Atas: Studi Literatur Review” dalam Jurnal Gema Wiralodra, no.1, vol.11, 2020,
hlm 18

4
B. Tujuan Standar Penilaian Pendidikan
Menurut sudjana tujuan penilaian diantaranya meliputi 6 :

a. Mendeskripsikan percakapan belajar peserta didik sehingga dapat diketahui


kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuh;
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku peserta
didik kea rah tujuan pendidikan yang diharapkan;
c. Menentukan tindak lanjut hasil asasmen, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya;
d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan jenis
asasmen yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam memperoleh
informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan 7.

Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, dengan


melakukan penilaian, pendidik mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta
didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan dan keberhasian peserta
didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Artinya , peserta didik

6 Nana, Evaluasi Pembelajaran Fisika, (Jawa tenga: Lakeish,Januari 2021), hlm 5


7 Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta :Bumi Aksar,November 2019), hlm 5

5
diperlakukan sama sehingga tidak merugikan salah satu atau kelompok peserta
didik yang dinilai.

C. Mekanisme Penilaian Pendidikan


Dalam mekanisme penilaian terdapat mekanisme penilaian oleh
pendidik, mekanisme penilaian oleh satuan pendidikan, dan mekanisme
penilaian oleh pemerintah, yaitu sebagai berikut:
1. Mekanisme penilaian oleh pendidik
a. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik yang dilakukan pada saat
menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berdasarkan
silabus.
b. Dalam penilaian aspek sikap dilakukan dengan melalui pengamatan atau
observasi.
c. Dalam penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan melakukan tes
tertulis, tes lisan, dan penugasansesuai dengan kompetensi yang dinilai.
d. Dalam penilaian aspek keterampilan dilakukan dengan melalui kegiatan
proyek, produk, praktik, dan teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
e. Siswa atau peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan
harus mengikuti pembelajaran remedial.
f. Hasil dari penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta
didik disampaikan dalam bentuk angka dan deskripsi.
2. Mekanisme penilaian oleh satuan pendidikan
a. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan melalui rapat
dewan pendidik.
b. Dalam penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata
pelajaran mencakup dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.

6
c. Pada penilaian akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian sekolah
atau madrasah.
d. Pada laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik, yang berdasarkan hasil penilaian satuan
pendidik dan hasil penilaian pendidik.
e. Penetapan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
3. Mekanisme penilaian oleh pemerintah
a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan Ujian Nasional
(UN) atau dalam bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan.
b. Penyelenggara UN oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerja sama denghan instansi yang terkait guna mengukur pencapaian
kompetensi lulusan.
c. Hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat hasil
UN.
d. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan
masukan dalam perbaikan proses pembelajaran. 8

D. Prosedur Penilaian Pendidikan


Agar penilaian lebih bermakna maka dalam proses penilaian terdapat
beberapa langlah yan harus ditempuh. Hal ini sangat diperlukan agar hasil
penilaian dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam pendidikan
. dalam pasal 13 Permendikbud no. 23 Tahun 2016 disebutkan bahwa prosedur
penilaian dan hasil belajar sebagai berikut:

a. Pendidik

8 Mulyana, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018) hlm 38

7
1. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu kepada RPP yang telah
disusun.
2. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran.
3. Membuat instrument penilaian.
4. Melakukan analisis kualitas instrument.
5. Melakukan penilaian.
6. Mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikan hasil penilaian.
7. Melaporkan hasil penilaian.
8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian, bagi guru dimanfaatkan sebagai
perbaikan pembelajaran, bagi satuan pendidikan dimanfaatkan sebagai
penentuan kelulisan, dan bagi pemerintah dimanfaatkan sebagai untuk
penentuan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 9
b. Satuan pendidik
1. Menetapkan KKM.
2. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran.
3. Membuat instrument penilaian.
4. Melakukan analisis kualitas instrument.
5. Melakukan penilaian.
6. Mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikan hasil penilaian.
7. Melaporkan hasil penilaian.
8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian, bagi guru dimanfaatkan sebagai
perbaikan pembelajaran, bagi satuan pendidikan dimanfaatkan sebagai
penentuan kelulisan, dan bagi pemerintah dimanfaatkan sebagai untuk
penentuan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Pemerintah
1. Menetapkan KKM.
2. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran.

9 Ahmad Mustopa, Jasim, Hasan Basri, Ujang Cepi Barlian, “Analisis Standar Penilaian………hlm 28

8
3. Membuat instrument penilaian.
4. Melakukan analisis kualitas instrument.
5. Melakukan penilaian.
6. Mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikan hasil penilaian.
7. Melaporkan hasil penilaian.
8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian, bagi guru dimanfaatkan sebagai
perbaikan pembelajaran, bagi satuan pendidikan dimanfaatkan sebagai
penentuan kelulisan, dan bagi pemerintah dimanfaatkan sebagai untuk
penentuan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 10

E. Prinsip Prinsip Penilaian Pendidikan


Agar penilaian yang kita lakukan benar-benar dapat memberi gambaran
yang sebenarnya tentang pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dalam
melakukan penilaian kita perlu memperhatikan prinsip-prinsip tersebut
dijelaskan oleh Suryanto, dkk. Sebagai berikut:
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
Penilaian yang diakukan harus berfungsi untuk mengukur
ketercapaian peserta didik dalam kompetensi seperti yang telah ditetapkan
dalam kurikulum(SK dan KD).
2. Valid
Penilaian yang kita lakukan harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk itu kita memerlukan alat ukur yang dapat
menghasilkan yang valid dan reliabel.
3. Adil
Penilaian yang kita lakukan harus adil untuk seluruh peserta didik.
Harus memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama.
4. Objektif

10 Ahmad Mustopa, Jasim, Hasan Basri, Ujang Cepi Barlian, “Analisis Standar Penilaian………hlm 28

9
Dalam menilai hasil belajar peserta didik, kita harus dapat menjaga
objektifitas proses dan hasil penilaian.
5. Berkesinambung
Penilaian yang kita lakukan harus terencana, terhadap, teratur, terus
menerus, dan berkesinambung untuk memperoleh informasi hasil belajar
dan perkembangan belajar peserta didik.
6. Menyeluruh
Penilaian harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat
dalam kurikulum, yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan prikomotor.
7. Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan hasil belajar jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Bermakna
Hasil penilaian harusnya mempunyai makna bagi peserta didik dan juga
pihak-pihak yang berkepentingan dapat dipaparkan sebagai berikut, yaitu:
1. Prinsip edukatif, dimaknai bahwa kegoiatan penilaian yang dilakukan
seorang guru mampu memotivasi untuk memperbaiki perencanaan dan
cara belajar peserta didik, agar mereka dapat meraih pembelajaran yang
leluas.
2. Prinsip ontentik, bahwa penilaian pembelajaran yang dilakukan seorang
guru diorentasikan pada proses belajar yang berkesinambung, dan hasil
mencerminkan kemampuan peserta didik saat proses belajar berlangsung.
3. Prinsip objektif, adalah salah satu penilaian yang dilakukan pada guru
berdasarkan pada standar yang telah disepakati antara guru dan peserta
didik.
4. Prinsip akuntabel, merupakan suatu penilaian yang dilakukan sesuai
prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal belajar, dan
dipahami oleh peserta didik.

10
5. Prinsip transparan, merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. 11
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Objek, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambung.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, pelapornya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. 12

F. Instrumen Penilaian Pendidikan


Instrumken penilaian merupakan alat yang digunakan pada saat
penilaian berlangsung sehingga akan mendapatkan hasil yang diinginkan,
berikut adalah instrument yang digunakan pada saat penilaian:
1. Instrument dalam penilaian sikap
Dalam penilaian sikap guru melakukan penilaian melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal, jurnal
ini merupakan catatan guru tentang siswa.
2. Instrument dalam kompetensi pengetahuan

11 Mariyati Teluma, “Penilaian”, (Pontianak: PGRI Prov Kalbar, 2019) hlm 24-27.
12 Retno Ayu Kusumaningtyas, dkk. “Uji Kompetensi Guru”, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2018) hlm 44.

11
Dalam penilaian kompetensi pengetahuan atau akademik dilakukan
dengan tes lisan, tes tulis, serta penugasan.
3. Instrument dalam penilaian keterampilan
Dalam penilaian kompetensi keterampilan dilakukan dengan penilaian
kinerja yaitu tes praktik, proyek, serta penilaian portofolio. 13

G. Ruang Lingkup Penilaian Pendidikan


Tahap pertama penilaian adalah menentukan tujuan penilaian. penentuan
tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang
berbeda-beda. Tujuan penilaian hasil belajar peserta didik dapat dideskripsikan
sebagai berikut:

1. Melacak kemajuan peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian,


maka perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diidentifikasi yaitu
mengalami penurunan atau peningkatan.
2. Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik, artinya dengan penilaian
ini dapat diketahui seberapa jauh peserta didik menguasai kompetensi dari
indikator-indikator yang telah ditentukan.
3. Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta didik, artinya
dengan penilaian maka dapat diketahui kompetensi mana yang belum dan
yang sudah dikuasai.
4. Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik, artinya dengan
melakukan penilaian, maka dapat dijadikan bahan acuan untuk
memperbaiki hasil belajar peserta didik yang masih di bawah standar
kriteria ketuntasan minimal. 14

Ruang lingkup penilaian peserta didik ini mencangkup kompetensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dengan secara berimbang

13Retno Ayu Kusumaningtyas, dkk. “Uji Kompetensi………hlm 45


14Abdus Salam, Model Penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Relevan untuk Kurikulum 2013
hlm 30

12
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap siswa terhadap
standar yang telah ditetapkan.

Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yaitu:

1. Kemampuan Menerima, adalah kepekaan seseorang dalam menrima


rangsangan dari luar dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.
Pada tahap ini peserta didik memiliki keinginan untuk memperhatikan suatu
fenomena khusus atau stimulus, misalnya kegiatan shalat berjamaah,
membersihkan kelas, membaca buku, dan sebagainya. Di sinilah peran
pendidik untuk mengetahui dan mengarahkan perhatian peserta didik pada
fenomena yang menjadi pembelajaran afektif. Kesenangan inilah yang
diharapkan akan menjadi kebiasaan sebuah kebiasaan yang positif.
2. Kemampuan Merespon, yaitu kemampuan untuk mengikutsertakan dirinya
secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara. Pada tahap ini peserta didik tidak hanya
memperhatikan, tapi juga bereaksi. Misalnya mengikuti kegiatan shalat
berjamaah di masjid sekolah.
3. Kemampuan Menilai, yaitu kemampuan memberikan nilai atau
penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan
itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
Contoh hasil belajar peserta didik pada tahap ini adalah tumbuhnya
kemauan yang kuat pada diri peserta didik untuk mengikuti shalat
berjamaah baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
4. Kemampuan Mengatur atau Mengorganisasikan, yaitu kemampuan
mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih
universal, yang membawa kepada perbaikan umum. Contoh hasil belajar
afektif pada tahap mengorganisasikan ialah peserta didik mendukung
adanya program shalat berjamaah di lingkungan manapun ia berada.

13
5. Kemampuan Berkarakter, yaitu kemampuan memadukan sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Contoh hasil belajar afektif pada tahap berkarakter ialah peserta
didik menjadikan nilai religius sebagai pola pikir dalam bertindak di
sekolah, rumah, dan masyarakat.
Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
1. Observasi, merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunkan pedoman atau lembar
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku atau aspek yang diamati.
2. Penilaian Diri, merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap
sosial.
3. Penilaian Antarteman, merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Instrument yang
digunakan bisa berupa lembar penilaian antar peserta didik dalam bentuk
angket atau kuesioner.
4. Jurnal, merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
5. Wawancara, merupakan teknik penilaian dengan cara guru melakukan
wawancara terhadap peserta didik menggunakan pedoman wawancara
berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial tertentu.15

15 Abdus Salam, Model Penilaian Pendidikan……hlm 130

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Sudaryono, penilaian (assessment) merupakan seluruh
kegiatan yang di dalamnya mencakup metode dan pengambilan keputusan
terhadap hasil belajar peserta didik dalam suatu pembelajaran. Lebih lanjut
Sumintono dan Widhiarso menjelaskan bahwa penilaian pendidikan dapat
dipahami sebagai cara yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik, sehingga guru atau pendidik dapat menempatkan peserta
didik sesuai dengan kemampuannya. Yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, serta
Menentukan tindak lanjut hasil asasmen, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya. Kemudian dalam mekanisme dan prosedur
penilaian terdapat penilaian oleh pendidik, penilaian oleh satuan
pendidikan, dan penilaian oleh pemerintah.
Kemudian dalam penilaian terdapat prinsip-prinsip yaitu:
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
2. Valid
3. Adil
4. Objektif
5. Berkesinambung
6. Menyeluruh
7. Terbuka
8. Bermakna
Terdapat pula instrument atau alat yang digunakan dalam penilaian
pembelajaran yaitu
1. Instrument penilaian sikap meliputi observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal.

15
2. Instrument penilaian kompetensi pengetahuan meliputi tes lisan, tes
tulis, serta penugasan.
3. Instrument penilaian kompetensi keterampilan meliputi penilaian
kinerja yaitu tes praktik, proyek, serta penilaian portofolio.
Dalam Ruang lingkup penilaian peserta didik ini mencangkup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dengan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi
relatif setiap siswa terhadap standar yang telah ditetapkan.

B. Saran
Untuk pendidik dalam melakukan penilaian hendaklah memperhatikan
serta menguasai dari standar penilaian yang telah ditetapkan agar hasil
pembelajaran siswa dapat mencapai hasil yang baik serta mencapai hasil
yang diinginkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Barnawi dkk. “Analisis Standar Penilaian Pendidikan” dalam Jurnal Eduvis: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. Vol.7. No.1 2022

Mustopa. Ahmad dkk. “Analisis Standar Penilaian Pendidikan” dalam Jurnal


Manajemen Pendidikan, Vol.9. No.1, 2021

Kusainun, Noven. “Analisis Standar Penilaian Pendidikan di Indonesia” dalam Jurnal


Pendidikan, Vol.5, No.1, 2020

Nurhayati Rahayu, Yayu dkk. “Analisis Standar Penilaian Pada Pendidikan Menengah
Atas: Studi Literatur Review” dalam Jurnal Gema Wiralodra, Vol.11. No.1,
2020

Nana, 2021 Evaluasi Pembelajaran Fisika, Jawa tenga: Lakeish,Januari

Rina Febriana, 2019Evaluasi Pembelajaran, Jakarta :Bumi Aksar,November

Mulyana, 2018 Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Jakarta: PT Bumi Aksara

Mariyati Teluma, 2019 Penilaian, (Pontianak: PGRI Prov Kalbar

Retno Ayu Kusumaningtyas, dkk. 2018 Uji Kompetensi Guru, (Jakarta: PT Bumi
Aksara

Abdus Salam, 2013 Model Penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Relevan
untuk Kurikulum

17

You might also like