You are on page 1of 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI

PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, tidak hanya
keadaan tanpa penyakit atau kelemahan, sehingga secara menyeluruh
kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat dipisahkan.
Dari studi pendahuluan dan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan data
bahwa masalah yang sedang dihadapi oleh klien adalah harga diri rendah
yang membuat klien malu berinteraksi dengan orang lain sehingga membuat
klien cenderung menyendiri di panti tanpa adanya kegiatan yang bermakna.
Hal ini mendorong kelompok untuk melakukan terapi aktivitas kelompok
(TAK) yang merupakan salah satu terapi modalitas keperawatan untuk
mendukung dan mengoptimalkan intervensi yang telah dilakukan oleh
perawat.
Harga diri rendah yang tinggi digambarkan dari sifat individu yang
memiliki perasaan penerimaan diri tanpa syarat, meskipun salah, kalah dan
gagal, sebagai sifat yang berharga dan penting bagi dirinya sendiri. Individu
yang memiliki perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan harga diri rendah
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan sendiri merupakan gambaran seseorang yang memiliki harga diri
rendah. Harga diri rendah adalah disfungsi psikologis yang menyebar luas -
terlepas dari masalah spesifik mereka, hampir semua pasien menyatakan
bahwa mereka ingin memiliki harga diri yang lebih baik. Jika kita hanya
mengurangi harga diri rendah, banyak masalah psikologis akan berkurang
atau hilang sama sekali. Harga diri merupakan komponen penting dari
kesehatan psikologis. Banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
harga diri yang rendah sering kali menyertai gangguan kejiwaan (Pardede,
dkk, 2020).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan
jiwa adalah harga diri rendah. Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk megajarkan dan melatik pasien untuk beradaptasi dengan orang lain.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Widianti, Keliat &
Wardhani, 2017).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan
terapi psikologik yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan
secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok.
Tujuan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
sebagian besar klien dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan
terapi aktivitas kolektif.
Salah satu terapi aktivitas yang dapat diberikan pada pasien dengan
harga diri rendah adalah terapi aktivitas kelompok dengan stimulasi persepsi:
harga diri rendah dengan melatih kemampuan positif pada diri yaitu dengan
mengecat dan menggambar pada tong sampah. Mengecat dan menggambar
pada tong sampah akan mengembangkan kemampuan positif pada pasien
dengan harga diri rendah. Sehingga pada proposal ini kelompok berkeinginan
mengajukan TAK mengecat dan menggambar pada tong sampah untuk pasien
harga diri rendah sebagai terapi modalitas untuk merangsang kembali
kemampuan positif klien dan dapat meningkatkan kemauan dalam melakukan
aktivitas pada pasien harga diri rendah di Panti Gramesia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK mengecat dan menggambar pada tong sampah
untuk pasien harga diri rendah sebagai terapi modalitas untuk
merangsang kembali kemampuan positif klien dan dapat meningkatkan
meningkatkan kemauan dalam melakukan aktivitas.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.
b. Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih.
c. Klien dapat menilai hal positif diri yang telah dilatih.
d. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan yang dilatih.

C. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Rabu, 30 Maret 2022
Jam : 15.00 – 16.00 WIB
Tempat : Panti Gramesia

D. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. Demonstrasi dan bermain peran.

E. Media dan Alat


1. Kuas
2. Cat
3. Tong sampah
4. Koran
5. Ember
6. Air
7. Sound system
F. Setting Tempat

K
K
L
CL
F

Keterangan :

L : Leader O : Observer

C : CO Leader K : Klien

F : Fasilitator

G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya TAK.
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok.
2. CO Leader
Tugas:
a. Membuka acara.
b. mendapingi leader.
c. mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. meneyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. menutu acara diskusi.
3. Fasilitator
Tugas:
a. Memberikan stimulus dan memotivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalan terapi.
4. Observer
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya kegiatan.
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).

H. Pasien
1. Kriteria Pasien
a. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.
b. Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekannya.
c. Klien dengan harga diri rendah.
d. Klien yang mudah diajak berinteraksi.
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien dengan riwayat harga diri rendah.
b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik
masalah harga diri rendah untuk mengikuti TAK.

I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan Perawat Pelaksana TAK
a. Leader
b. CO leader
c. Fasilitator
d. Observer
2. Pasien Peserta TAK sebagai berikut :

No Nama Masalah Keperawatan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib Pelaksanaan
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai.
c. Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok selama kegiatan
TAK.
d. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh
pembimbing.
e. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
f. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK.
2. Antisipasi Kejadian yang Tidak Diinginkan pada Proses TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada
saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil
adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai
dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan
tidak boleh dilakukan.
c. Apabila dalam pelaksanaan pada anggota kelompok ada yang tidak
menaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak kooperatif
maka dikeluarkan dari kegiatan.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
SESI I : IDENTIFIKASI HAL POSITIF PADA DIRI

A. Tujuan
Klien mampu mengungkapkan kemampuan positif yang dimiliki.

B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

C. Alat
1. Sound system.

D. Metode
1. Diskusi.
2. Tanya jawab.

E. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri.
2) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin pada terapis.
3) Lama kegiatan 15 menit.
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kerja
a. Peserta menyebutkan daftar kemampuan diri yang dapat dilatih.
b. Memberi pujian untuk tiap keberhasilan klien dengan memberi
memberi tepuk tangan.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian beri pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melakukan kegiatan tersebut secara berkala.
c. Kontrak yang akan datang.
1) Menyepakati kegiatan berikutnya.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Kemampuan verbal

No Aspek yang Dinilai Nama Klien


.
1. Menyebutkan nama
lengkap.
2. Menyebutkan nama
panggilan.
3. Menyebutkan kemampuan.
4. Memilih kemampuan yang
akan dilatih.
Jumlah
Petunjuk :
Dilakukan =1
Tidak Dilakukan = 0
b. Kemampuan non verbal

No Aspek yang Dinilai Nama Klien


.
1. Kontak mata.
2. Duduk tegak.
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai.
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir.
Jumlah
Petunjuk :
Dilakukan =1
Tidak Dilakukan = 0
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
SESI II : MELATIH HAL POSITIF PADA DIRI

A. Tujuan
Klien mampu mengecat dan menggambar pada tong sampah.

B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Tempat nyaman dan tenang.

C. Alat
1. Sound system.
2. Kuas.
3. Cat.
4. Tong sampah.
5. Koran.
6. Ember.
7. Air.

D. Metode
1. Diskusi.
2. Tanya jawab.
3. Demonstrasi.
4. Bermain peran.

E. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri.
2) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izin pada terapis.
3) Lama kegiatan 15 menit.
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kerja
a. Mempersiapkan tong sampah, cat, dan kuas untuk peserta.
b. Tiap fasilitator memberikan alas (koran) pada tong sampah agar
catnya tidak bertebaran kemana-mana.
c. Lalu klien dibimbing untuk mengecat warna dasar terlebih dahulu.
d. Setelah itu bimbing klien untuk menggambarkan sesuatu pada tong
sampah.
e. Fasilitator mengecek kerapian dan ketepatan menggambar pada tong
sampah.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian beri pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melakukan kegiatan tersebut secara berkala.
c. Kontrak yang akan datang.
1) Menyepakati kegiatan berikutnya.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi

No. Aspek yang Dinilai Nama Klien


1. Mengecat warna dasar pada
tong sampah.
2. Menggambar sesuatu pada
tong sampah.
Jumlah
Petunjuk :
Dilakukan =1
Tidak Dilakukan = 0
DAFTAR PUSTAKA

Pardede, J. A., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. 2020. The Symptoms of Low Self
Esteem Decline After Being Given Acceptance and Commitment Therapy.
Adv Practice Nurse, 5, 170.
Widianti, E., Keliat, B. A., & Wardhani, I. Y. 2017. Aplikasi Terapi Spesialis
Keperawatan Jiwa pada Pasien Skizofrenia dengan Harga Diri Rendah
Kronis di RSMM Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia,
3(1), 83- 99.

You might also like