You are on page 1of 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN Ny.S


DENGAN DIAGNOSA MEDIS ANEMIA PADA KEHAMILAN
DI RUANG DRUPADI IRNA

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Oleh:

NUR ASIYAH JAHURINI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan


teoritis kasus kelolaan individu Stase Keperawatan Maternitas dengan diagnose
medis Anemia pada kehamilan di ruang Drupadi Irna RSUD JOMBANG untuk
memenuhi tugas individu Program Studi Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG

Disetujui

Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

(NUR ASIYAH JAHURINI)

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA KEHAMILAN

A. PENGERTIAN
Kehamilan merupakan adalah mata rantai yang berkesinambungan
dan melalui proses ovulasi, migrasi spermatozoa menuju ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai waktunya
dilahirkan. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan
pertama yaitu usia 0 sampai 12 minggu pertama, triwulan kedua 13
minggu sampai 28 minggu, dan triwulan ketiga 29 minggu sampai 42
minggu (Manuaba, 2012) .
Kehamilan diiringi dengan perubahan tubuh, baik secara anatomis,
fisiologis, maupun biokimiawi. Ibu hamil mengalami peningkatan
kebutuhan zat besi pada masa kehamilan. Peningkatan kebutuhan ini
untuk memenuhi kebutuhan janin guna bertumbuh karena pada
pertumbuhan janin memerlukan zat besi, pertumbuhan plasenta dan
peningkatan volume darah ibu. Kebutuhan zat besi selama trimester I atau
pada 3 bulan awal kehamilan relatif sedikit yaitu 0,8 mg/hari, kemudian
mengalami meningkatan selama trimester II dan III, yaitu 6,3 mg/hari
(Arisman, 2010). Selama kehamilan, wanita hamil mengalami
peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya
bertambah 19%. Sehingga frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi
(Irianto, 2014).
Anemia merupakan suatu keadaan saat jumlah sel darah merah atau
konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak
mencukupi untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI,
2013). Menurut Adriyani (2012) anemia diartikan sebagai suatu keadaan
kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah atau lebih kecil
daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal karena ketidakmampuan

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya untuk
mempertahankan kadar atau jumlah hemoglobin pada tingkat normal.
Anemia gizi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat
besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam
tubuh terganggu.
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah kadar
hemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1 yaitu 3 bulan awal
kehamilan atau kadar Hb <10,5 g% pada trimester 2 yaitu 4-6 bulan usia
kehamilan (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014) selama kehamilan,
ibu hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah
18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Sehingga berakibat, frekuensi
anemia pada ibu hamil cukup tinggi.

B. ETIOLOGI
Penyebab anemia pada kehamilan :
1. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
2. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu
hamil
3. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
4. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
5. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Lemah, letih, lesu dan lelah.
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
3. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat.Pucat oleh karena kekurangan volume
darah dan Hb, vasokontriksi.
4. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran
darah) Angina (sakit dada).
5. Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas
(pengiriman O2 berkurang).

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


6. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung)
menggambarkan berkurangnya oksigen pada SSP.
7. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea,
konstipasi atau diare).

D. PATOFISIOLOGI
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi
dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah
merah 18%-30% dan hemoglobin 19%, secara fisiologi hemodilusi
membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai maksimum pada usia kehamilan 24
minggu atau trimester II dan terus meningkat hingga usia kehamilan di
trimester ke III (Reeder, dkk, 2014).
Anemia pada ibu hamil dapat berdampak terganggunya kesehatan
pada ibu hamil maupun janin yang sedang dikandungnya. Permasalahan
kesehatan pada janin dan ibu hamil dari dampak anemia dapat berupa
abortus, persalinan prematur, infeksi, dan perdarahan saat persalinan.
Bahaya lainnya dapat menimbulkan resiko terjadinya kematian intra-
uteri, abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan,
peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian perinatal atau
tingkat intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016).
Ibu hamil dengan anemia biasannya muncul keluhan ibu hamil
dengan anemia merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang,
pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk.
Selain itu, melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada
ibu hamil seperti: pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan
kuku penderita tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat
dapat berakibat penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah
jantung (Syaftrudin, 2011).

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


E. KLASIFIKASI
Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu
hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu :
a. Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal)
b. Hb 9-10 gr% Anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% Anemia sedang
d. Hb <7 gr% Anemia berat
Menurut Sarwono,2010, Macam-macam anemia, yaitu sebagai
berikut:
1. Anemia Defisiensi Besi
Anemia yang paling sering di jumpai yang di sebabkan
karena kekurangan unsur zat besi dalam makanan,
karena gangguan absorpsi, kehilangan zat besi yang
keluar dari badan yang menyebabkan perdarahan.
2. Anemia megaloblastik
Anemia karena defisiensi asam folik, jarang sekali
karena defisiensi vitamin B12 Hal ini erat hubungannya
dengan defisiensi makanan.
3. Anemia Hipoplastik
Disebabkan oleh karena sum-sum tulang kurang mampu
membuat sel- sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik
karena kehamilan hingga kini diketahui dengan pasti,
kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar roentgen,
racun dan obat-obatan.
4. Anemia hemolotik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita
dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia
hamil maka anemianya biasa menjadi lebih berat.
Sebaliknya mungkin pula pada kehamilan menyebabkan
krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


menderita anemia.menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

H. KOMPLIKASI
1. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat menggangu
kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas.
Anemia yang terjadi selama masa kehamilan dapat menyebabkan
abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, peningkatan resiko terjadinya infeksi, ancaman
dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl, mola hidatidosa,
hiperemis gravidarum, perdarahan ante partum, atau ketuban pecah
dini. Anemia juga dapat menyebabkan gangguan selama persalinan
seperti gangguan his, gangguan kekuatan mengejan, kala pertama
yang berlangsung lama, kala kedua yang lama hingga dapat
melelahkan ibu dan sering kali mengakibatkan tindakan operasi, kala
ketiga yang retensi plasenta dan perdaraan postpartum akibat atonia
uterus, atau perdarahan postpartum sekunder dan atonia uterus pada
kala keempat.Bahaya yang dapat timbul adalah resiko terjadinya sub
involusi uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum, resiko
terjadinya dekompensasi jantung segera setelah persalinan, resiko
infeksi selama masa puerperium, atau peningkatan resiko terjadinya
infeksi payudara.
2. Komplikasi Anemia Pada Janin
Menurut (Pratami, 2016) anemia yang terjadi pada ibu hamil juga
membahayakan janin yang dikandungnya. Karena asupan nutrisi, O2
dan plasenta menurun ke dalam tubuh janin sehingga dapat timbul
pada janin adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, resiko
terjadinya abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat
bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian
perinatal, atau tingkat intiligensi bayi rendah.

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :

 Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%

 Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )

 Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )

 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah


tepi

 Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti


lemak

I. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Medis

a. Terapi oral
 Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi
glukonat

 Asam folik 15-30 mg perhari

 Vitamin B12 3x1 tablet perhari

 Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari

b. Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikan dextran besi (imferon) atau
sorbitol besi (jectofer)
2. Keperawatan

 Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai


suplement besi danpeningkatan sumber-sumber besi dalam
makanan sesuai indikasi

 Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat


tersebut, beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah
mengetahui bahwa ia pembawa. Juga kaji apakah ada tanda-
tanda infeksi kehamilan

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


 Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan
folat, dan hitung retikulosit; skrinning lengkap untuk
hemolisis; berikan konseling diet dan supplement asam folat;
dan observasi apakah ada tanda-tanda infeksi

 Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi


dan asam folat dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan
menghindari obat-obatan oksidasi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

1) Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,


agama, suku bangsa, diagnosa medis.
2) Keluhan utama

Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata


berkunang-kunang
3) Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan dahulu

Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan,


dan riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat
memungkinkan terjadinya anemia
b. Riwayat kehamilan dan persalinan

Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang


berdekatan
4) Pola Aktivitas Sehari-hari

a. Pola makan

Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisis


seperti sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak mengkonsumsi
tablet Fe

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


b. Pola aktivitas/istirahat

Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia mudahkelelahan,


keletihan, malaise, sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih
banyak
5) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum

Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi menurun,
pernapasan lambat.
1) Kepala

a. Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah,

b. Mata

Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik

c. Mulut

Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering

d. Abdomen

Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan

Palpasi: tidak teraba jelas bagian janinya


Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit

2) Ekstremitas

CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral
biasanya dingin

B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
pengetahuan anemia
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


berhubungan dengan kurang asupan makanan

4. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia


dalam kehamilan)
5. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin

6. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

INTERVENSI

NANDA NOC NIC

Setelah dilakukan
Defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan b.d intervensi selama pasien dan keluarga
kurang informasi
tentang anemia 3x24 jam diharapkan 2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
pasien dan keluarga berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
Batasan karakteristik menunjukkan tepat
:
pengetahuan tentang
3. Gambarkan tanda dan gejala
- Ketidakakuratan
proses penyakit yang biasa muncul pada
melakukan tes penyakit, dengan cara yang
- Ketidakakuratan dengan kriteria hasil: tepat
mengikuti -pasien dan 4. Gambarkan proses penyakit,
perintah
keluarganya dengan cara yang tepat
- Kurang
5. Identifikasi kemungkinan
pengetahuan menyatakan
penyebab, dengan cara yang
- Perilaku tidak pemahaman tentang tepat
tepat
kondisi 6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
-pasien dan keluarga cara yang tepat
Faktor yang
berhubungan : mampu menjelaskan 7. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan
- Gangguan fungsi kembali apa yang pasien dengan cara yang tepat
kognisi
dijelaskan
- Gangguan
memori perawat/tim

- Kurang kesehatan lainnya


informasi -pasien dan keluarga
- Kurang sumber mampu
pengetahuan

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan dengan
benar

IMPLEMENTASI
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
dan ditujukan kepada perawat untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Adapun tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan meliputi peningkatan kesehatan atau
mencegah penyakit, pemulihan kesehatan dari fasilitas yang dimiliki.
Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik
jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
tindakan keperawatn. Selama keperawatan atau pelaksanaan perawat terus
melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang paling
sesuai dengan kebutuhan klien dan memprioritaskannya. Semua tindakan
keperawatan dicatat ke dalam format yang telah ditetapkan institusi.
EVALUASI
Evaluasi hasil dan respon dari asuhan keperawatan, perawat mengukur
efektifitas semua intervensinya. Tujuan dan kriteria hasil adalah
kemampuan residen mempertahankan atau peningkatan kesejajaran tubuh
dan mobilisasi. Perawat mengevaluasi intervensi khusus yang diciptakan
untuk mendukung kesejajaran tubuh, meningkatkan mobilisasi dan
melindungi residen dari bahaya imobilisasi. Dengan mempertahankan
kesejajaran tubuh yang baik dan mobilisasi serta mencegah bahaya
imobilisasi akan meningkatkan kemandirian dan mobilisasi secara
menyeluruh

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022


Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA

Moorhead, S, Johnson, Maas, M.L, Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes


lasification (NOC). ISBNIndonesia : CV. Mocomedia and is published by
arragement with Elsevier Inc

NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi


10. (Budi Anna keliat dkk, penerjemah). Jakarta : EGG

Robson, S.Elizabeth dan Waung. (2013).Patologi pada kehamilan. Jakarta : ECG

Tarwono & Wasnidar. (2007).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta :


TransInfo media

Perry & Potter (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika

Pratami, E. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG

Prawirohardjo, S.(2010).Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Dep.Keperawatan Maternitas Prodi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2021/2022

You might also like