You are on page 1of 9

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

A. JUDUL
Manfaat papsmear bagi wanita.

B. LATAR BELAKANG
• Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi epitel porsio dan endoservik uterus
untuk menentukan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio
atau serviks uterus, dilakukan dengan cara mengusap serviks ( scrapping )
untuk mendapatkan sel-sel serviks kemudian diperiksa sel-selnya, agar
dapat ditahui terjadinya perubahan atau tidak.
• Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama. Kanker
ini biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi beberapa data menemukan
kasus ini juga dialami wanita yang berumur 20-30 tahun.
• Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis
kanker yang menyerang wanita. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen
mikroba seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau
pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang cepat
ditangani dapat sembuh 100%.
• Berdasarkan rekomendasi dari Bosch (1992) terdapat beberapa pedoman
deteksi dini kanker serviks: Para wanita harus mulai melakukan tes Pap
smear sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks,
tetapi tidak lebih tua dari usia 21 tahun, pengujian harus dilakukan setiap
tahun jika tes Pap smear biasa digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika
Pap smear berbasis cairan digunakan. Dimulai pada usia 30 tahun, pada
wanita yang mempunyai hasil tes normal sebanyak 3x berturut-turut, dapat
menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai 3 tahun sekali. Pilihan lainnya
untuk wanita di atas 30an adalah menjalani tes Pap smear setiap 3 tahun
sekali plus tes HPV DNA. Wanita yang memiliki faktor resiko tertentu

1
(seperti infeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus mendapatkan tes
Pap smear setiap tahun. Wanita usia 70 tahun atau lebih tua dengan hasil
tes Pap normal selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai hasil
tes abnormal dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti
melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah menderita kanker
serviks atau yang memiliki faktor risiko lain (seperti yang disebutkan di
atas) harus terus melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan
yang baik. Wanita yang pernah menjalani total histerektomi juga dapat
memilih untuk berhenti melakukan tes kecuali telah menjalani
pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-kanker. Wanita
yang pernah menjalani histerektomi sederhana harus tetap mengikuti
pedoman di atas.

C. LANDASAN TEORI
Papsmear
 Test Pap Smear dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr.George
Papanicolaou (1883-1962) dari Yunani. Test ini digunakan untuk
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam
serviks (leher rahim).
 Test Pap smear dapat dilakukan di Rumah Sakit, klinik dokter kandungan
ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya memerlukan
waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit.
 Tujuan tes pap smear menurut Sukaca 2009 adalah:
a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat
berkembang menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi
seseorang yang belum menderita kanker.
c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel
kanker leher rahim.
d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks.

2
Manfaat pap smear menurut Lestadi 2009 yaitu:
a. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret
vagina yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian
atas.
b. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat
didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut
maupun kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran
perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan
organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada pula
organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap
smear.
c. Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang
sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ
tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina
dan serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan
perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme
penyebabnya.
d. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan
kanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif) pap smear paling
banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk
mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim.Pap smaer yang
semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim,
kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim
yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi
di diagnostik sitologi tidak dapat mengantikan diagnostik histopatologik
sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu berarti setiap diagnosik
sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan

3
histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan
tindakan sebelumya.
e. Memantau hasil terapi
Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau
gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker
leher rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya
kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau
hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati
dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.
Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis
lesi prakanker dan kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi
sitologi yang akurat bila memenuhi syarat (Romauli danVindari, 2011)
yaitu:
a. Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.
b. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid,
yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa
pramenstruasi.
c. Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan
dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus
dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
d. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai
selesai pengobatan.
e. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina
(pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui
vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam,
sebaiknya 48 jam.
f. Pasien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan
saja.

4
Yang perlu di pap smear antara lain: wanita dengan riwayat seksual
saat remaja / aktivitas seksual di usia dini, memiliki pasangan seks yang
banyak (multiple), riwayat penyakit menular seksual (PMS), riwayat
keluarga dengan kanker serviks, Infeksi human papiloma virus (HPV),
Perokok, Infeksi HIV, pernah melahirkan lebih dari 3 kali.

Cara pengambilan sampel Pap smear :


1. Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus
ginekologis.
2. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan
melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau
plastik.
3.Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus,
untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan
dalam kanal serviks.
4. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan untuk
memfiksas, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Persiapan Pemeriksaan Pap Smear:


1. Tidak melakukan hubungan badan, tidak menggunakan tampon, pil
vagina, pembasuh antiseptic atau sabun ataupun mandi berendam dalam
bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari
‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil
pemeriksaan.
2. Tidak sedang menstruasi/ 2 minggu sesudah haid, karena darah dan sel
dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.

Cara pengambilan sediaan pap smear (lihat Gambar) :


1. Pasang spekulum cocor bebek untuk menampilkan serviks
2. Spatula dengan ujung pendek diusapkan 360 derajat pada permukaan
serviks

5
3. Geserkan spatula pada obyek glass (separo obyek glass) yang sudah
ditandai disebelah kiri
4. Kemudian spatula ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung
panjang (kapas lidi) diusap 360 derajat pada lapisan endoserviks, lalu
digeser pada setengah obyek glass sisanya
5. Masukkan segera dalam larutan fiksasi (jangan berada di udara lebih
dari 10 detik karena mungkin terjadi artefak). Biarkan dalam larutan
fiksasi minimal 30 menit.

Prosedur Pap Smear

D. TUJUAN
Tujuan umum: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat
papsmear dalam upaya untuk deteksi dini dan pencegahan kanker seviks.
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta terutama kaum wanita tentang papsmear.
2. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang manfaat dan kegunaan papsmear
sebagai cara deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.
3. Mendorong para peserta agar senantiasa menyebarluaskan pengetahuan
tentang manfaat dan kegunaan dari papasmear dalam mendeteksi kanker
serviks pada anggota keluarga lain dan masyarakat sekitar sehingga tujuan
umum bisa tercapai.

6
E. METODA KEGIATAN
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

F. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Di depan Laboratorium PA RSUP Sanglah Denpasar, pada tanggal 30
September 2016.

G. ORGANISASI PELAKSANA
Tenaga Pelaksana :
1. Dokter Spesialis Patologi Anatomi
 dr. A.A.A.N Susraini, Sp.PA(K)
 dr. I Wayan Juli Sumadi, Sp.PA
 Prof. I Gst Alit Artha, MS, SP.PA (K), MIAC
2. Residen Patologi Anatomi
 dr. Yolanda Isabela Simon
 dr. Suhendro
 dr. I Gusti Ayu Ari Kusumawati

H. MANFAAT KEGIATAN
Melalui penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan kegunaan papsmear sebagai upaya
untuk deteksi secara dini dan pencegahan kanker servik pada wanita, sehingga
diharapkan dapat menurunkan dan mengurangi risiko kanker serviks.

7
MASALAH
Pengetahuan tentang manfaat dan kegunaan papsmear rendah

PENYULUHAN
Apa itu papsmear? manfaatnya bagi wanita

HASIL
Peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang manfaat dan kegunaan
papmear

I. SASARAN STRATEGIS
Pasien dan penunggu pasien yang mengunjungi poliklinik patologi
anatomi.

J. HASIL
Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada tanggal 30 September 2016
bertempat di depan laboratorium patologi anatomi RSUP Sanglah Denpasar.

K. SIMPULAN DAN SARAN


Tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat tentang manfaat dan
kegunaan papsmear masih rendah, sehingga perlu dilakukan penyuluhan dan
pelatihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

8
9

You might also like