You are on page 1of 6

KONSTITUSI

Hakikatnya konstitusi : keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, baik tertulis maupun
tidak tertulis.

Konstitusi dalam arti luas, dapat diartikan sistem ketatanegaraan, yaitu keseluruhan peraturan baik
yang tertulis, maupun tidak tertulis yamg mengatur secara mengikat cara-cara penyelenggaraan
pemerintahan dalam suatu masyarakat.
Konstitusi dalam arti sempit disamakan dengan undang-undang dasar (UUD)

Syarat konstitusi
 Syarat material : harus memuat hal-hal yang bersifat fundamental/mendasar yang menjadi
pedoman penyelenggaraan negara.
 Syarat formal : harus dibuat atau dikeluarkan oleh badan yang berwenang yaitu lembaga yang
paling berkuasa dalam negara itu atau lembaga yang memang dibentuk untuk tugas tersebut.
Dalam hal ini PPKI dan MPR

Secara umum substansi konstitusi suatu negara sebagai berikut:


a. Pada bagian awal konstitusi memuat tentang:
1. dasar filsafat negara,
2. konsideran atau dasar-dasar pertimbangan suatu undang-undang dasar.
3. asas dan tujuan negara.

b. Pada isi konstitusi berisi tentang:


1. sifat, bentuk negara, dan bentuk pemerintahan;
2. identitas negara, bahasa, bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara;
3. jaminan HAM; serta
4. ketentuan organisasi, wewenang, cara pembentukan, kedudukan, dan lembaga-lembaga
negara.

c. Pada bagian akhir konstitusi biasanya memuat tentang tata cara perubahan konstitusi.

Menurut Sri Sumantri (Taufiqurrohman Syahuri, 2004: 15–16), konstitusi berisi 3 hal pokok :
a. adanya jaminan terhadap HAM dan warga negara;
b. ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
c. adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental.

Pembagian dan pembatasan tugas ini oleh Montesquieu (Taufiqurrohman Syahuri, 2004: 16),
dibagi menjadi tiga kekuasaan (trias politica), yaitu:
a. legislatif, pemegang kekuasaan membentuk undang-undang;
b. yudikatif, pemegang kekuasaan di bidang kehakiman;
c. eksekutif, pemegang kekuasaan di bidang pemerintahan.

Secara garis besar, konstitusi berisi pernyataan tentang


a. Pernyataan tentang Gagasan Politik, Moral, dan Keagamaan
Pada umumnya pembukaan suatu konstitusi akan memuat pernyataan bahwa keadilan,
kebebasan, dan kebahagiaan/ kesejahteraan umum akan dijamin melalui konstitusi.
Pembukaan konstitusi pada umumnya juga memuat cita-cita rakyat atau tujuan negara dan
dasar negara.
b. Ketentuan tentang Struktur Organisasi Negara
Memuat ketentuan tentang pembagian kekuasaan negara, baik antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif, maupun dengan badanbadan negara lainnya. Dengan demikian, dalam
konstitusi akan tergambar struktur organisasi negara.
c. Ketentuan tentang Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia
Contoh dalam UUD 1945 banyak pasal – pasal yang berisi perlindungan HAM.
d. Ketentuan tentang Prosedur Mengubah Konstitusi
Ketentuan semacam ini penting untuk menjaga agar konstitusi dapat menyesuaikan
perkembangan zaman.
e. Larangan Mengubah Sifat Tertentu dari Konstitusi
Hal ini biasanya terjadi jika para penyusun konstitusi ingin menghindari terulangnya
penyimpangan yang pernah terjadi. Misalnya munculnya diktator atau kembalinya sistem
monarki absolut.
Sebagai contoh konstitusi Republik Federasi Jerman yang memuat larangan mengubah negara
federalisme yang sudah ditetapkan dalam konstitusi. Jika ketentuan ini diubah, misalnya
Jerman diubah menjadi negara kesatuan, dikhawatirkan akan memunculkan kembali seorang
diktator seperti Adolf Hitler.

Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369


Fungsi Konstitusi secara umum
1. membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan, sehingga hak-
hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
2. sebagai piagam kelahiran suatu negara
3. sebagai sumber hukum tertinggi
4. sebagai alat membatasi kekuasaan
5. sebagai identitas nasional dan lambang
6. sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suatu negara

Tujuan-tujuan adanya konstitusi :


a. memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik untuk
membatasi kekuasaan penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan
masyarakat banyak.
b. melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri.
c. memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM), sehingga dengan adanya
konstitusi maka setiap penguasa dan masyarakat wajib menghormati HAM dan berhak
mendapatkan perlindungan dalam melakukan haknya.
d. memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.
e. memberikan pedoman bagi penyelenggara negara agar negara dapat berdiri kokoh.

Jenis Konstitusi
Jenis-jenis konstitusi menururt C.F. Strong terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Konstitusi tertulis
Aturan-aturan pokok dasar negara, bangunan negara, dan tata negara, beserta aturan dasar
lain yang mengatur kehidupan suatu bangsa di dalam hukum negara tersebut.

2. Konstitusi tidak tertulis/ konvensi


Konstitusi konvensi adalah konstitusi berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.
Syarat-syarat konvensi :
 diakui dan dipergunakan secara berulang-ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.
 Tidak bertentangan dengan konstitusi tertulis
 memperhatikan pelaksanaan konstitusi tertulis.

Contoh :
 Pidato presiden tiap tanggal 16 Agustus juga bisa menjadi konstitusi konvensi.
 Praktik pengambilan keputusan di MPR dengan musyawarah & mufakat padahal pasal 2 ayat
(3) UUD 1945 menyebutkan, "segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
ditetapkan dengan suara terbanyak".
 Presiden menyampaikan penjelasan terhadap RAPBN (nota keuangan di depan DPR setiap
minggu pertama bulan Januari
 Pemilihan menteri oleh presiden Presiden, dalam Undang-Undang tidak aturan tertulis
mengenai tata cara pemilihan calon menteri.

Secara teoritis, konstitusi dibedakan menjadi beberapa di antaranya:


1. Konstitusi politik
Konstitusi politik berisi tentang norma-norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan rakyat
dengan pemerintah, hubungan antar lebaga negara.
2. Konstitusi sosial
Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita-cita sosial, rumusan filosofis, sistem
sosial, sistem ekonomi dan sistem politik dari sebuah negara.

Sifat Konstitusi ditinjau dari kemudahan melakukan perubahan


1. Fleksibel (luwes)
memungkinkan untuk berubah sesuai dengan perkembangan jaman
2. Rigrid (kaku)
Apabila sebuah peraturan tersebut sulit untuk diubah. Ciri – ciri konstitusi bersifat rigid
 Berkedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan yang lain
 Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus/istimewa/dengan persyaratan yang berat.

UUD 1945 Rigid atau Fleksibel?


Secara normatif, UUD 1945 masih memiliki sifat fleksibel karena di dalam batang tubuhnya
masih mengatur bagaimana tata cara mengubah UUD tersebut. Buktinya, sejauh ini UUD telah
diamandemen sebanyak empat kali melalui sidang MPR, yaitu pada 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369


Sedangkan secara empiris jika melihat ketentuan Pasal 37, UUD 1945 merupakan konstitusi
yang bersifat rigid. MPR sebagai lembaga yang berwenang mengubah UUD memiliki kekuatan-
kekuatan politik yang sulit terukur pada saat adanya keinginan melakukan perubahan UUD 1945.
Konstitusi yang Berlaku di Indonesia
1. UUD 1945 :18 Agustus 1945 s.d 27 Desember 1949.
2. Konstitusi RIS 1949 : 27 Desember 1949 s.d 17 Agustus 1950
3. UUD Sementara 1950 : 17 Agustus 1950 s.d 5 Juli 1959.
4. UUD 1945 sebelum amandemen : 5 Juli 1959 sd 2000
5. UUD 1945 sesudah amandemen : 2002 - sekarang

UUD NRI 1945

Salah satu hukum dasar (konstitusi) selain konvensi yang berlaku di Indonesia
Disahkan : 18/08/1945 pada sidang I PPKI

Paham Konstitusionalisme dan Negara Hukum

Konstitusionalisme
Indonesia mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-undang dasar memiliki
fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-
hak warga Negara terlindungi..

Negara hukum
Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechstaat) dan bukan berdasar atas kekuasaan
belaka (machtstaat)
Unsur-unsur Negara hukum, yaitu :
 Pertama, adanya pengakuan terhadap jaminan hak-hak asasi manusia dan warga Negara
 Kedua, adanya pembagian kekuasaan
 Ketiga, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, pemerintah harus selalu berdasar atas
hukum yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
 Keempat, adanya kekuasaan kehakiman yang dalam menjalankan kekuasaannya bersifat
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah maupun kekuasaan lainnya.

Pembukaan dan Pokok-pokok pikiran UUD NRI Tahun 1945

Pembukaan

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia."

Pada 18/08/1945 Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI.

Aline pertama, kedua dan ketiga memuat pernyataan yang tidak memiliki hubungan kausal organis
dengan pasal-pasal di dalam UUD 1945. Bagian-bagian tersebut memuat serangkaian pernyataan
yang menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia.
Alinea keempat memuat pernyataan mengenai keadaan setelah Negara Indonesia terbentuk dan
alinea ini memiliki hubungan yang bersifat kausal organis dengan pasal-pasal UUD 1945.
Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369
Makna Alinea dalam Pembukaan UUD 1945

Makna Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea Pertama (I)


 Pada alinea pertama terkandung suatu dalil objektif, yatu penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Dengan demikian, penjajahan harus dihapus agar semua
bangsa di dunia dapat mendapatkan hak kemerdekaannya sebagai bentuk penerapan dan
penegakan hak asasi manusia.
 Selain itu juga terkandung pernyataan subjektif yaitu partisipasi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajahan

Makna Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea Kedua (II)


 Kebanggan dan pengharagaan perjuangan pergerakan di Indonesia yang telah sampai pada
tingkat yang menentukan
 Momentum yang kini telah dicapai harus dimanfaatkan dalam menyatakan kemerdekaan
 Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir melainkan harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur

Makna Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea Ketiga (III)


Alinea ketiga menggambarkan adanya keinginan kehidupan yang berkesinambungan,
keseimbangan antara kehidupan yang spritual dan juga material serta keseimbangan antara
kehidupan dunia dan juga akhirat. Alinea tersebut memuat mengenai antara lain sebagai berikut..
 Motivasi spirtual yang luhur serta suatu pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan
 Ketawaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rida-Nyalah bangsa
Indonesia yang berhasil dalam perjungan mencapai kemerdekaannya
 Pernyataan resmi kemerdekaan

Makna Pembukaan UUD 1945 Pada Alinea Keempat (IV)


Dalam alinea keempat menegaskan mengenai beberapa hal antara lain sebagai berikut...
a. Fungsi dan Tujuan negara Indonesia yaitu :
Tujuan khusus :
 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
 memajukan kesejahteraan umum
 mencerdasarkan kehidupan bangsa
Tujuan umum
 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
b. Susunan dan bentuk negara, yaitu republik kesatuan
c. Sistem pemerintahan negara indonesia adalah berkedaulatan rakyat (demokrasi)
d. Dasar negara indonesia yaitu pancasila

POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945

Pada dasarnya, hakikat pokok pikiran pembukaan UUD 1945 dibagi menjadi 4 yaitu,
Pertama :sila 3, persatuan
Kedua :sila 5, keadilan sosial
Ketiga :sila 4, kedaulatan rakyat,
Keempat :sila 1 dan 2, Ketuhanan dan kemanusiaan

Pembukaan UUD tak dapat diubah


Pembukaan UUD 1945 baik secara formal maupun material tidak dapat diubah oleh siapapun,
sebab secara material memuat Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
Sementara kedudukan Pancasila, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, adalah
sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Melakukan perubahan terhadap Pembukaan
UUD 1945 pada hakikatnya membubarkan NKRI yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.

Pembukaan UUD 1945 berisi hal-hal yang bersifat fundamental dan asasi bagi bangsa Indonesia,
kedudukannya tetap dan tidak diubah seperti telah ditetapkan oleh MPR/MPRS yang antara lain
mengeluarkan :
 TAP MPR No. 20/MPR/1966,
 TAP MPR No. 9/MPR/1978
 TAP MPR No. III/MPR/1983
 Hasil sidang tahunan MPR tahun 2002, yaitu Pasal II Aturan Tambahan menegaskan bahwa UUD
1945 terdiri dari pembukaan dan pasal-pasal

Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369


PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Naskah proklamasi memuat dua hal pokok :
1. pernyataan kemerdekaan
2. tindakan segera yang harus dilakukan setelah proklamasi kemerdekaan.

HUBUNGAN PROKLAMASI & PEMBUKAAN UUD 1945

Alinea 1, 2 dan 3 merupakan uraian terperinci kalimat pertama proklamasi, sedangkan alinea 4
merupakan uraian terperinci kalimat kedua.

Alinea 1, : alasan dasar perjuangan bangsa Indonesia, yaitu merdeka bebas dari penjajahan
Alinea 2 : perjuangan untuk meraih kemerdekaan
Alinea 3 : alasan dan motivasi spiritual untuk menyatakan kemerdekaan
Alinea 4, : arah pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan proklamasi kemerdekaan.

Makna Proklamasi kemerdekaan :


o Puncak perjuangan politik yang panjang untuk menyatakan sebagai bangsa mandiri
o Titik awal perjuangan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan
o Menandai lahirnya NKRI, sekaligus awal sejarah pemerintahan Indonesia
o Titik awal berlakunya tata hukum nasional & berakhirnya hukum kolonial
o Titik berangkat pelaksanaan amanat penderitaan rakyat
o Sebagai norma pertama dalam tata hukum nasional Indonesia.
o Sebagai jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur

Proklamasi bukan tujuan akhir perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi sebagai alat untuk
mencapai cita – cita dan tujuan negara.

TEMA-TEMA POKOK DALAM BATANG TUBUH

Secara umum, Batang Tubuh UUD 1945 memuat pasal-pasal yang berisi materi tentang : Negara;
memuat ketentuan-ketentuan lain sebagai pelengkap, seperti bendera, bahasa dan perubahan UUD
1945.

Batang Tubuh UUD 1945 memiliki 3 sifat utama, yaitu :


 Fleksibel, Elastis dan Supel = artinya dapat mengikuti perkembangan zaman, kapan saja dapat
berlaku, sejak dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun.
 Tidak Rigid (tidak kaku) = artinya isi Batang Tubuh UUD 1945 dapat diselami setiap warga
negara Indonesia secara keseluruhan, siapa saja menjadi WNI mampu menyelaminya
 Luwes (gemulai) = maksudnya dapat dilaksanakan oleh setiap warga Negara Indonesia di semua
tempat, di sembarang ruang dan di mana saja dapat dipraktekan.

Amandemen UUD NRI Tahun 1945


Amandemen adalah proses perubahan maupun pengurangan/penghilangan ketentuan tertentu.
Penting dicatat, amandemen hanya merubah sebagian (kecil) dari peraturan.

Tujuan Amandemen
Untuk menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan hukum.
Secara umum beberapa alasan mendasar dilakukan amandemen atas UUD 1945 adalah :
1. Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan
2. Executive heavy, kekuasaan terlalu dominan berada di tangan Presiden (hak prerogatif dan
kekuasaan legislatif)
3. Pengaturan terlalu fleksibel (pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen) : Presiden dan Wakil
Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
4. Terbatasnya pengaturan jaminan akan HAM.

Sejarah amandemen UUD 1945 terhitung sudah empat kali UUD 1945 mengalamai amandemen

1. Amandemen I
Disahkan 19 oktober 1999 atas dasar SU MPR 14-21 Oktober 1999.
Pasal yang diamandemen : 9 pasal, yakni : 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, 21.
Inti dari amandemen pertama ini adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang dipandang terlalu
kuat (executive heavy)

Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369


2. Amandemen II
Disahkan 18 Agustus 2000 dan melalui SU MPR 7-8 Agustus 2000.
Pasal yang diamandemen : 18, 18A, 18B, 19, 20, 20A, 22A, 22B, 25E, 26, 27, 28A, 28B, 28C,
28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, 30, 36B, 36C. Bab IXA, Bab X, Bab, XA, Bab XII, Bab XV,
Ps. 36A ;
inti dari amandemen kedua ini adalah Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, HAM,
Lembaga Negara dan Lagu Kebangsaan.

3. Amandemen III
Disahkan 10 November 2001 dan melalui ST MPR 1-9 November 2001.
ang diamandemen : 3 Bab dan 22 Pasal : 1, 3, 6, 6A, 7A, 7B, 7C, 8, 11, 17, 22C, 22D,22E, 23,
23A, 23C, 23E, 23F, 23G, pasla 24, 24A, 24C. Bab VIIA, VIIB, VIIIA.
Inti amandemen ketiga ini adalah bentuk dan kedaulatan Negara, Kewenangan MPR,
Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.

4. Amandemen IV
Disahkan 10 Agustus 2002 melalui ST MPR 1-11 Agustus 2002.
Yang diamandemen 2 Bab dan 13 pasal : Pasal 2, 6A, 8, 11, 16, 23B, 23D, 24, 31, pasla 32, 33,
34, 37. Bab XIII, Bab XIV.
Inti perubahan amandemen: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan
perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan keudayaan,
perekonomian nasional dan kesejateraan sosal, perubahan UUD.

Bimbel Ikatan Dinas & CPNS HEXAGON 085204719899 – 087702971369

You might also like