You are on page 1of 29

MK Ilmu Gizi Dasar

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

1. Pengertian Penilaian Konsumsi Pangan


2. Kegunaan Penilaian Konsumsi Pangan
3. Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan
4. Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan
5. Evaluasi Konsumsi Pangan (Tingkat Kecukupan)
6. Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi
1. Pengertian Penilaian Konsumsi Pangan

Terdapat dua pengertian penilaian konsumsi pangan, yaitu :


1. Penilaian terhadap energi dan zat gizi makanan (arti sempit)
➔ biasanya digunakan apabila kita ingin membandingkan
kandungan zat gizi dari berbagai jenis makanan atau suatu
menu makanan
2. Penilaian terhadap tingkat kecukupan energi (TKE) dan zat
gizi (TKG) makanan yang dikonsumsi (arti luas)
➔ unt mengetahui TKG atas makanan yang dikonsumsi,
dihitung dengan cara membandingkan asupan gizi dengan
standar Angka Kecukupan Gizi (AKG)
2. Kegunaan Penilaian Konsumsi Pangan

Penilaian konsumsi pangan diperlukan untuk :


1. Menaksir asupan (intake) energi dan zat gizi
Data jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi
dapat dikonversi menjadi energi dan zat gizi
menggunakan DKBM, DMM, DPM
2. Menilai tingkat kecukupan gizi (nutrient
adequacy level)
Membandingkan jumlah asupan energi dan zat
gizi dengan angka kecukupannya (AKG), dengan
mempertimbangkan faktor jenis kelamin, usia,
golongan aktivitas dan kondisi fisiologisnya.
Kegunaan Penilaian Konsumsi Pangan
3. Perencanaan menu
Pada tingkat individu atau sekelompok individu,
jika diketahui mengalami masalah gizi, maka perlu
dilakukan perencanaan menu untuk mendapatkan
jenis zat gizi tertentu dengan jumlah yang sesuai
4. Program perbaikan gizi
Pada tingkat rumah tangga atau nasional, jika
diketahui adanya masalah gizi di masyarakat,
maka perlu dilakukan program perbaikan gizi, bisa
melalui penyuluhan gizi, suplementasi, atau
fortifikasi untuk dapat mengatasi permasalahan
gizi tersebut
3. Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan
❖ Penilaian konsumsi pangan didasarkan pada penghitungan
jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi
→ hal terpenting yang harus diperhatikan adalah jenis
pangan dan jumlah pangan yang dikonsumsi
❖ Penilaian konsumsi pangan didasarkan pada 3 jenis data :
1. Data Konsumsi Pangan : adalah informasi tentang jenis &
jumlah pangan yang dimakan (dikonsumsi) seseorang
atau kelompok orang (keluarga, institusi) pada waktu
tertentu.
2. Data Kandungan Zat Gizi Makanan → berdasarkan
DKBM/Food Composition Tables, DPM, DMM
3. Data Angka Kecukupan Gizi → AKG/RDA/RNI/RENI

AKG: Angka Kecukupan Gizi


RDA: Required Dietary Allowance
RNI: Required Nutrient Intake
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan
• Penilaian konsumsi pangan biasanya dilakukan terhadap
makanan, termasuk suplemen, yang dikonsumsi dengan
satuan per orang per hari (dalam kurun waktu 24 jam), yaitu
merupakan penjumlahan dari :
• makan pagi
• makan siang
• makan malam
• makan selingan

• Jika pengumpulan data konsumsi pangan lebih dari satu hari,


maka konsumsi pangan per hari merupakan jumlah konsumsi
pangan menurut jenisnya masing-masing dibagi dengan
jumlah hari survei atau jumlah hari pengumpulan data tsb.
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan

Tabel 1. Contoh Pengolahan Data Konsumsi Pangan dari


Pengumpulan Data Dua Hari.
Hari 1 Hari 2 Rata-rata/hari
No Jenis Jenis Jenis
gram gram gram
pangan pangan pangan
1 A a1 A a2 A (a1 + a2)/2
2 B b1 - - B (b1 + 0)/2
3 C c1 C c2 C (c1 + c2)/2
4 D d1 D d2 D (d1 + d2)/2
5 - - E e2 E (0 + e2)/2
6 F f1 F f2 F (f1 + f2)/2
7 - - G g2 G (0 + g2)/2
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan

● Satuan akhir pengolahan data konsumsi pangan


harus sama untuk setiap jenis pangan, yaitu gram
per hari (karena satuan AKG : per hari).
● Selanjutnya data tersebut dikonversikan menjadi
satu atau lebih zat gizi, sesuai tujuan penilaian.
● Penilaian terhadap kandungan zat gizi dari
beragam pangan merupakan penjumlahan dari
masing-masing zat gizi pangan.
4. Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan

• Metode yang biasa digunakan pada survei konsumsi


pangan tingkat individu

1. Metode penimbangan (Weighing method)


2. Metode ingat-ingat (Food recall method)
3. Metode frekuensi pangan (Food frequency questionaire/FFQ)
4. Riwayat makan (Dietary history)
5. Metode Kombinasi
1. WEIGHING METHOD
 Prinsip /Kegunaan :
Mengukur konsumsi pangan aktual atau kebiasaan makan
selama rentang hari pengamatan dengan cara penimbangan.
 Prosedur :
Semua makanan dan minuman yang dikonsumsi (dari
mentah sampai penyajian) dalam waktu tertentu ditimbang
dan dicatat oleh responden, peneliti atau tenaga lapang.
 Kelebihan :
Paling akurat dibandingkan metode lainnya
 Kelemahan :
◦ Mahal
◦ Lama / membutuhkan waktu lama
◦ Kadang-kadang responden enggan dan malu bila makanannya
harus ditimbang
2. FOOD RECALL :
24-HOUR RECALL & REPEATED 24-H RECALL
 Prinsip /Kegunaan :
Mengukur rata-rata kebiasaan konsumsi pangan harian,
dengan syarat jumlah hari pengamatan representatif.
 Prosedur :
Meminta responden mengingat kembali dan
memperkirakan jumlah makanan atau minuman yang
dikonsumsi selama 24 jam yang lalu. Jumlah pangan
ditaksir dengan URT (ukuran rumah tangga) dan food
model
 Kelebihan :
Murah, mudah, cepat, dapat digunakan pada kelompok
masyarakat buta huruf.
2. FOOD RECALL (cont’d)

 Kelemahan & Cara Mengatasinya:


◦ Tergantung pada kemampuan mengingat responden → bisa
dibantu dengan foto makanan, URT, atau food model
◦ Tidak direkomendasikan untuk lansia dan anak –anak → pilih
sampel/responden minimal anak usia SD kelas 4 hingga
dewasa sebelum lansia, atau gunakan responden “pengasuh”
◦ Kurang representatif “kebiasaan” konsumsi pangan/zat gizi
harian →Lakukan secara berulang pada hari yang lain, pada
individu yang sama ➔ repeated 24-hour recalls
◦ Hari lain sebaiknya adalah hari dengan kondisi yg berbeda dari
pengambilan data sebelumnya, misalnya musim yg berbeda
atau antara hari kerja & hari libur
3. FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (FFQ)
 Prinsip /Kegunaan :
◦ Memperoleh data kualitatif dan deskriptif tentang kebiasaan
konsumsi makanan/zat gizi tertentu selama rentang waktu tertentu
◦ Jika dilengkapi dengan serving size → semi kuantitatif
◦ Mengidentifikasi pola konsumsi yang dapat menyebabkan
kekurangan/kelebihan zat gizi.
 Prosedur :
Responden dapat mengisi sendiri atau diwawancarai oleh petugas
lapang tentang frekuensi konsumsi pangan tertentu selama periode
tertentu
 Kelebihan :
Cepat, tidak membebani responden, respon tinggi
 Kelemahan :
Akurasi terhadap konsumsi sehari adalah rendah.
4. DIETARY HISTORY

 Prinsip /Kegunaan :
Mengetahui kebiasaan konsumsi pada waktu yang lampau →
memperkirakan prevalensi kekurangan pangan yang dapat
digunakan untuk pengembangan kebijakan pangan
 Prosedur :
1. Menggali informasi kebiasaan konsumsi menggunakan food
frequency questionnaire (FFQ).
2. Meng-cross-check kuesioner FFQ atas makanan tertentu dg
pertanyaan : “apakah Anda suka/tidak suka dengan makanan….?”
3. Responden diminta untuk mencatat konsumsi pangan di rumah
selama 3 hari, termasuk porsi makanan tsb.
 Kelemahan :
◦ Memerlukan waktu dan tenaga
◦ Sangat tergantung pada keterampilan tenaga lapang
5. METODE KOMBINASI
 Prinsip /Kegunaan
untuk menutupi kekurangan yg ada dari suatu metode,
penilaian konsumsi pangan dapat dilakukan metode
kombinasi dengan metode lain

 Prosedur :
◦ Metode recall + riwayat makan : untuk menggali data
konsumsi pangan yang biasa dikonsumsi tetapi
‘kebetulan’ tidak dikonsumsi pada 24 jam yang lalu.
◦ Kombinasi antara 24h-recall + food record:
→ untuk mendapatkan data jenis dan jumlah (secara
lebih akurat) pangan yang biasa dikonsumsi, berdasarkan
data konsumsi 24 jam yang lalu.
5. Evaluasi Penilaian Konsumsi Pangan
- Penilaian untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi
dilakukan dengan membandingkan antara asupan
zat gizi aktual (nyata) dengan angka kecukupan zat
gizi yang dinyatakan dalam persen.
- Penilaian tersebut dapat digunakan baik pada individu
maupun keluarga.
- Secara umum tingkat kecukupan dapat dirumuskan
sebagai berikut :

TKGi = (Ki/AKGi) x 100%

Keterangan :
TKGi = Tingkat Kecukupan Zat Gizi i
Ki = Asupan zat gizi i
AKGi = Angka Kecukupan Zat Gizi i yang dianjurkan.
Perhitungan Tingkat Kecukupan
• Khusus untuk energi dan protein, kecukupan energi dan
protein dikoreksi dengan rumus:

AKGi = (Ba/Bs ) x AKG


(ideal, dlm tabel) (tabel)

Keterangan :
AKGi = angka kecukupan energi atau protein yang dikoreksi
dengan berat badan aktual sehat
Ba = Berat badan aktual sehat (kg) yang diperiksa berdasarkan
BB/TB
Bs = Berat badan rata-rata yang tercantum dalam daftar
kecukupan zat gizi (DKG) yang dianjurkan
AKG (tabel) = Angka kecukupan energi atau protein yang tercantum pada
DKG
Perhitungan Tingkat Kecukupan
Contoh soal :

Diketahui seorang wanita umur 20 tahun memiliki berat badan


50kg. Dalam satu hari dia mengkonsumsi makanan sumber
energi sebesar 1561 Kal. Hitung Tingkat Kecukupan Energi!
Jawab :
BB aktual = 50 kg
BB standar dalam DKG = 52 kg
AKG energi dalam DKG = 1900 Kal (Kal = kkal)

AKG energi = 50/52 x 1900 Kal = 1827 Kal


Tingkat Kecukupan Energi = (1561/1827) X 100% =85,4%
(kategori: defisit tingkat ringan) → diperjelas pd praktikum
6. Klasifikasi Tingkat Kecukupan Energi dan
Zat Gizi (KH, L & P)

< 70% : Defisit tingkat berat


70 – 79% : Defisit tingkat sedang
80 - 89% : Defisit tingkat ringan
90 -119% : Normal
≥ 120% : Kelebihan

Sumber : Hardinsyah, Briawan, Retnaningsih, Herawati & Wijaya (2002)


METODE PENGUMPULAN
DATA KONSUMSI PANGAN PADA
TINGKAT RUMAHTANGGA

1. Metode inventaris (Food Inventory Method)


2. Metode pendaftaran pangan (Food List Method)
3. Metode frekuensi pangan (FFQ)
4. Food Account Method
5. Food Record Method
1. Metode Inventaris (Inventory method)

Prosedur Kegunaan Kelebihan Kelemahan

Mencatat semua Untuk Menghasilkan Mahal,


perolehan dan perubahan mengetahui data yang memakan
pangan yang ada di konsumsi akurat karena waktu, perlu
rumah tangga. Pada hari rata-rata dilakukan tenaga terlatih,
pertama inventaris per orang penimbangan perlu partisipasi
dilakukan dengan cara per hari. langsung yang tinggi dari
penimbangan atas semua enumerator
jenis pangan yang ada, maupun
kemudian pada hari responden,
selanjutnya perubahan responden
atas semua makanan hanya mencatat
yang berasal dari pangan yang
pembelian, diberi atau tersedia.
sisa yang dibuang dicatat
dengan lengkap. (lama
survei 7 hari)
2. Metode Pendaftaran (Food List Method)

Prosedur Kegunaan Kelebihan Kelemahan

- Seperti metode - Mudah Kurang akurat


inventaris, hanya tidak dilakukan, (hanya
dilakukan penimbangan, lebih murah, berdasarkan
tetapi hanya me-recall. lebih banyak daya ingat
- Ibu rumah tangga sampel yang responden),
ditanya semua jenis dapat perlu kemahiran
pangan yang digunakan diambil dan tenaga
dan harganya datanya untuk
- Setiap jenis pangan dibandingkan mengkonversi
diestimasi dengan URT. dengan URT ke dalam
metode berat.
- Dalam metode ini tidak inventaris
dicatat pangan sisa yang
dibuang
- Lama survei 7 hari

Info harga untuk estimasi porsi & komposisi


3. Food Frequency Questionnaire

Prosedur Kegunaan Kelebihan Kelemahan

Responden Memperoleh data Cepat, tidak Akurasi atas


dapat mengisi kualitatif dan deskriptif membebani konsumsi
sendiri atau tentang kebiasaan responden dan pangan
diwawancarai konsumsi selama waktu respon subyek harian
oleh petugas tertentu, atau responden rendah.
lapang tentang mengklasifikasikan tinggi
frekuensi frekuensi konsumsi
konsumsi pangan responden dan
pangan tertentu mengidentifikasi pola
selama periode konsumsi yang dapat
tertentu. menyebabkan
kekurangan zat gizi.
4. Food Account Method

Prosedur Kegunaan Kelebihan Kelemahan

- Dicatat semua pangan Untuk Murah, Umumnya hanya


baik dari hasil mencatat sehingga bisa dilakukan
pembelian, pemberian/ semua pangan dapat pada kelompok
produksi sendiri serta yang ada di mencakup sosial ekonomi
dicatat pula merek rumah tangga, sampel yang tinggi.
dagang dari setiap jenis yaitu yang besar
pangan. berasal dari
- Pencatatan dilakukan pembelian,
oleh ibu rumah tangga pemberian
(RT) atau yang
- Tidak mencatat jumlah diproduksi
sendiri.
pangan yang dibuang,
tetapi diestimasi 10%
dari jml pangan yg
dikonsumsi.
5. Food Record Methods

Metode dan Prosedur Kegunaan Kelebihan Kelemahan

- Biasanya berlangsung - Paling Mahal, perlu


selama 7 hari, akurat partisipasi tinggi
- Selama periode tersebut dari responden,
semua pangan yang pola konsumsi
dikonsumsi pada setiap pangan rumah
waktu makan diukur tangga bisa
dengan cara penimbangan berubah.
maupun dengan URT.
- Dicatat pula deskripsi dan
merek semua jenis pangan
yang dibeli dan dikonsumsi
di luar rumah
- Pangan sisa yang dibuang
juga ditimbang.
Tabel 4. Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan pada
Setiap Tingkatan

Tingkat Metode
Nasional • Food balance sheet (Neraca Bahan Makanan)
• Market database (database perdagangan)
Rumah • Food account (Pencatatan keluar masuk pangan di rumah
tangga tangga)
• List-Recall (Mengingat kembali dan mencocokkan dengan
daftar yang telah disusun).
• Inventory (Metode Inventaris)
• Household food record (Pencatatan Pangan Rumah tangga)

Sumber : Gibson (1990)


Tabel 4. Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan pada
Setiap Tingkatan (Lanjutan)

Tingkat Metode

Individu • 24-hour recall (Mengingat kembali 24 jam yang lalu)


• Repeated 24-hour recall (Penambahan jumlah hari dalam
menggunakan metode mengingat kembali 24 jam yang lalu).

• Weighed Food Record


• Dietary history (Sejarah Konsumsi)
• Food Frequency Questionnaire (Kuesioner Konsumsi Pangan)

Sumber : Gibson (1990)

You might also like