You are on page 1of 16

PERCOBAAN VII

PENGUJIAN AKTIVITAS MUKOLITIK BAHAN ALAM TERHADAP PUTIH


TELUR

A. Judul
Pengujian Aktivitas Mukolitik Bahan Alam Terhadap Putih Telur

B. Tujuan
Dapat mengetahui aktivitas mukolitik dilihat dari perubahan
viskositas putih telur sebelum dan sesudah diberikan bersama obat

C. Dasar Teori
Batuk merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat
untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak,
zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi. Dengan demikian batuk
merupakan suatu mekanis me perlindungan. Batuk terutama disebabkan
oleh infeksi virus, misalnya virus selesma (common cold), influenza, cacar
air, dan juga oleh radang pada cabang dan hulu tenggorokan (bronchitis,
pharingitis). Virus-virus ini dapat merusak mukosa saluran pernapasan,
sehingga menciptakan “pintu masuk” bagi infeksi kuman dan virus,
misalnya Pneumococci dan Haemophillus. (Desiyana, dkk., 2021)
Mukus diproduksi saluran pernapasan yang merupakan cairan
kompleks berupa selaput gel mukoprotein dan mukopolisakarida.
Komposisi mukus adalah 95% air dan 5% glikoprotein. Komposisi mukus
intestinal mamalia adalah 97,5% air, 0,8% protein, 0,73% substansi
organik lain, dan 0,88% garam organik. Ketika batuk, akan terjadi
peningkatan ekskresi mucus pada saluran pernapasan yang merupakan
cairan kompleks berupa selaput gel mukoprotein dan mukopolisakarida.
Untuk meringankan dan mengurangi frekuensi batuk diberikan terapi
simptomatik dengan obat-obatan pereda batuk. Salah satunya adalah
mukolitik, yang merupakan obat yang dapat mengencerkan secret saluran
napas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari sputum. (Ladeska, dkk., 2014)

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Batang pengaduk
b. Gelas kimia 100 mL
c. Gelas kimia 250 mL
d. Gelas ukur 10 mL
e. Gelas ukur 100 mL
f. Mortar dan stemper
g. Pipet tetes
h. Pipet volume
i. Propipet
j. Tabung Ostwald
k. Viskositas Rion

2. Bahan
a. Aquades
b. Sabun
c. Sirup ammonium klorida (OBH)
d. Tablet bromheksin
e. Tablet dekstrometorfan
f. Tablet effervescent asetilsistein
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Dahak Buatan

Sabun Cuci Tangan

- Sabun dimasukkan ke dalam gelas kimia.

Gelas Kimia
2. Pembuatan Sediaan Uji

Tablet Effervescent

- Air mineral sebanyak 100 ml dimasukkan ke


dalam gelas kimia
- 1 tablet effervescent (untuk obat asetilsistein)
digerus dan dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Aduk hingga homogen

Tablet Bromheksin

- 1 tablet bromheksin digerus dan dimasukkan ke


dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas kimia
- Aduk hingga homogen

Tablet
Dekstrometorfan

- 1 tablet dekstrometorfan digerus dan


dimasukkan ke dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas kimia
- Aduk hingga homogen

Sirup Amonium
Klorida (OBH)

- 10 ml sirup ammonium klorida diambil dan


dimasukkan ke dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas
kimia

Gelas Kimia
3. Pengujian Aktivitas Mukolitik

Bahan

- Dah
ak
buat

Kelompok Uji

- Uji 1 (terdiri dari sabun/kontrol negatif


- Uji 2 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml asetilsistein)
- Uji 3 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml bromheksin)
- Uji 4 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml
dektrometorfan)
- Uji 5 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml ammonium
klrodia

Uji Viskositas

- Alat
visk
osit

Grafik
F. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan Viskositas Oswald

Waktu (s)
Kelompok
0 (Cps) 15 (Cps) 30 (Cps)

uji 1 (kontrol
negatif)

18,03 16,82 02,99


uji 2
17,08 16,54 02,35
(asetilsistein)
17,04 16,55 02,32
02,45 02,28 02,06
uji 3
02,48 02,61 02,10
(bromheksin)
02,74 02,78 02,00
uji 4 01,97 00,84 01,57
(dekstrometorfan 01,88 00,70 01,56
) 01,96 01,21 01,57
uji 5 (sirup 02,20 02,48 02,05
ammonium 02,16 02,41 02,09
klorida) 02,43 02,34 02,03

- Standar deviasi

Kelompok Standar Deviasi


Uji 1 3.238950447
Uji 2 8.354905634
Uji 3 0.290599635
Uji 4 0.516365504
Uji 5 0.177513693
2. Tabel Pengamatan Viskositas Rion

Waktu (menit)
0 15 30 45 60
Kelompok
(DPAs (DPAs (DPAs (DPAs (DPAs
) ) ) ) )
uji 1 4960 4961 4962 4961 4959
uji 2
4200 4150 4000 3860 3780
(asetilsistein)
uji 3
4010 4005 3956 3890 3875
(bromheksin)
uji 4
(dekstrometorfa 4968 4972 4972 4971 4971
n)
uji 5
(sirup
4542 3960 3162 2807 2550
ammonium
klorida)
uji 6
4630 4680 4672 4666 4650
(Simplisia)

- Standar Deviasi

Kelompok Standar Deviasi


Uji 1 1.140175425
Uji 2 180.6100772
Uji 3 62.94203683
Uji 4 1.643167673
Uji 5 828.9253284
Uji 6 19.86957473
3. Grafik Viskositas Ostwald

4. Grafik Viskositas Rion

G. Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan percobaan berjudul “Pengujian
Aktivitas Mukolitik Bahan Alam terhadap Putih Telur”. Alat yang
digunakan pada praktikum kali ini, yaitu batang pengaduk, gelas kimia
100 ml dan 250 ml, gelas ukur 10 ml dan 100 ml, mortar dan stamper,
pipet tetes, pipet volume 10 ml, dan propipet. Bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini, yaitu aquades, sirup ammonium klorida, tablet
bromheksin, tablet dekstrometorfan, dan tablet effervescent asetilsistein.
Prinsip kerja percobaan dan alasan (terkait caker)
Dari praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat tiga
jenis viskometer, yaitu Viskometer Brookfield, Viskometer Ostwald dan
Viskometer Rion.
Prinsip kerja pada Viskometer Ostwald adalah dengan mengukur
waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati dua titik yang telah
ditentukan pada sebuah tabung kapiler vertikal. Penentuan nilai pada alat
ini dilakukan dengan membandingkan nilai viskositas cairan pembanding
yang sudah diketahui nilainya dengan cairan lain yang belum diketahui
nilai viskositasnya. (Regina, dkk., 2018)
Prinsip kerja pada Viskometer Brookfield adalah semakin kuat
putaran pada alat, maka semakin tinggi viskositasnya, sehingga
hambatannya semakin besar. Viskometer Brookfield merupakan
viskometer yang menggunakan gasing atau kumparan yang dicelupkan
kedalam zat yang diuji dengan mengukur zat uji dan mengukur tahanan
gerak dari bagian yang berputar. (Apriyanti & Nurul, 2017).
Prinsip kerja pada Viskometer Rion yaitu berkaitan dengan
perputaran rotor dalam suatu fluida. Saat larutan sampel telah dimasukkan
ke dalam wadah dan rotor dipasang, alat dinyalakan, dan nantinya nilai
viskositas akan ditunjukkan. Pada alat viscometer rion terdapat rongga
antara dinding luar rotor dengan dinding dalam wadah yang akan menjadi
tempat untuk meletakkan larutan sampel yang akan di uji. (Regina, dkk.,
2018)
Pada percobaan pengujian aktivitas mukolitik digunakan putih
telur bebek sebagai pengganti mucus dikarenakan tekstur sampel yang
mirip. Putih telur bebel memiliki sifat fisikokimia yang hampir mirip
dengan sifat fisikokimia pada mukus manusia, meliputi sifat berdaya busa,
emulsi, koagulasi, rheologi, dan warna. Putih telur juga terdiri dari air dan
bahan organik protein. Berdasarkan dari sifat fisikokimia inilah putih telur
bebek digunakan sebagai sampel pengganti mucus pada uji aktivitas
mukolitik. (Herdaningsih & Dian, 2021)
Spindel merupakan salah satu komponen pada viscometer yang
digunakan untuk mengukur kekentalan pada suatu sampel. Semakin kecil
ukuran spindel, maka kekentalan suatu sampel semakin besar atau semakin
kental. Semakin besar ukuran spindle, maka kekentalan sampel semakin
kecil atau semakin encer. (Caesaron & Sri, 2015)
Bahan uji yang digunakan pada percobaan kali ini, yaitu sabun
sebagai pengganti mucus, tablet asetilsistein, tablet bromheksin, tablet
dekstrometorfan, dan sirup OBH. Pada uji 1 yang hanya berisi sabun
sebagai kontrol negatif tidak menunjukkan perubahan kekentalan pada
sabun tersebut karena tidak ada penambahan sediaan mukolitik
didalamnya. Pada uji 2 yang berisi sabun dan tablet asetilsistein,
asetilsistein bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida
yang membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada
dinding tenggorokan. Pada uji 3 yang berisi sabun dan tablet bromheksin,
bromheksin bekerja dengan cara menguraikan mukopolisakarida asam
sehingga serabut lendir bronkus akan terurai, hal tersebut dilakukan
dengan memperbanyak produksi lisosom dan mengaktifkan enzim
hidrolitik, serta stimulus sel kelenjar serosa. Pada uji 4 yang berisi sabun
dan tablet dekstrometorfan, dekstrometorfan bekerja sebagai antitusif kerja
pusat yang menekan secara langsung impuls batuk pada medulla,
khususnya nucleus traktus solitaries melalui stimulasi reseptor. Pada uji 5
yang berisi sabun dan ammonium klorida (OBH), ammonium klorida
bekerja dengan cara meningkatkan kadar asam dalam darah, yang dimana
keasaman darah merangsang pusat pernapasan, sehingga frekuensi napas
meningkat dan gerakan cilia di saluran napas distimulasi, maka sekresi
dahak juga akan meningkat. Berdasarkan data pengamatan yang telah
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa semakin cepat waktu yang
dibutuhkan sampel untuk mencapai batas bawah pada pengujian
viskometer Ostwald dan semakin rendah nilai yang diperoleh pada
pengujian viskometer rion, maka semakin tinggi kekuatan mukolitiknya.
Oleh karena itu, dapat diurutkan sediaan dari mukolitik tinggi hingga
terendah, yaitu sirup ammonium klorida, asetilsistein, bromheksin, dan
dekstrometorfan.
Cara penggunaan Viskometer Ostwald yaitu sejumlah cairan yang
akan diukur viskositasnya dimasukkan ke dalam Viskometer Ostwald
melalui tabung yang diameter lubangnya lebih besar dari yang satunya.
Cairan dihisap ke tabung yang diameter lubangnya lebih kecil
menggunakan propipet sampai melewati tanda batas atas dan dibiarkan
mengalir melalui batas. Saat mengalir melalui batas atas, stopwatch
dijalankan dan saat melewati batas bawah, stopwatch dimatikan.
Kemudian waktu yang diperlukan cairan untuk melewati batas atas ke
batas bawah dicatat. (Apriani, dkk., 2013).

H. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Ladeska, V., Dwitiyanti & Egi, A. D. (2014). Aktivitas Mukolitik Fraksi


Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruni L) pada Mukosa Usus
Sapi Secara In Vitro. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka. (Seminar Nasional Farmasi).

Desiyana, L. S., dkk. (2021). Uji Aktivitas Mukolitik Daun Kersen (Muntingia
Calabura L) Secara In Vitro. Jurnal Bioleuser, 5(1): 18-21.
Regina, O., Hendar, S. & Dina, S. (2018). Measurement of Viscosity Uses an
Alternative Viscometer. Jurnal Geliga Sains, 6(2): 127-132.

Herdaningsih, S. & Dian, K. (2021). Aktivitas Mukolitik Ekstrak Daun Iler


(Coleus atropurpureus L. benth.) Secara In Vitro. Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik, 18(2): 71-76.

Caesaro, D. & Sri, S. A. N. (2015). Pengaruh Kecepatan Putar Spindel dalam


Pengujian Viskositas Produk Uq. Black QHS dengan Metode Anova
(Studi Kasus PT. Mata Pelangi Chemindo). Journal of Industrial
Engineering & Management Systems, 8(1): 70-78.

Apriani, D., Gusnedi & Yenni, D. (2013). Studi Tentang Nilai Viskositas
Madu Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk
Mengetahui Kualitas Madu. Pillar of Physics, Vol. 2.

Apriyanti, D & Nurul, H. F. (2017). Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap


Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang. Jakarta : Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

LAMPIRAN

1. Uraikan prosedur kerja praktikum dengan menggunakan skema kerja?


Jawab.
a. Pembuatan Dahak Buatan

Putih Telur

- Putih telur dipisahkan dari telur bebek,


jangan sampai kuning telur terikut
- Putih telur dimasukkan ke dalam gelas kimia

Gelas Kimia
b. Pembuatan Sediaan Uji

Tablet Effervescent

- Air mineral sebanyak 100 ml dimasukkan ke


dalam gelas kimia
- 1 tablet effervescent (untuk obat asetilsistein)
dimasukkan ke dalam gelas kimia dan di tunggu
hingga homogen
- 10 ml larutan di ambil dan dimasukkan ke dalam
gelas kima

Tablet Bromheksin

- 1 tablet bromheksin digerus dan dimasukkan ke


dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas kimia
- Aduk hingga homogen
Tablet
Dekstrometorfan

- 1 tablet dekstrometorfan digerus dan


dimasukkan ke dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas kimia
- Aduk hingga homogen

Sirup Amonium
Klorida

- 10 ml sirup ammonium klorida diambil dan


dimasukkan ke dalam gelas kimia
- 100 ml air mineral ditambahkan ke gelas
kimia

Gelas Kimia
c. Pengujian Aktivitas Mukolitik

Bahan

- Dah
ak
buat

Kelompok Uji

- Uji 1 (terdiri dari sabun/kontrol negatif


- Uji 2 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml asetilsistein)
- Uji 3 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml bromheksin)
- Uji 4 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml
dektrometorfan)
- Uji 5 (terdiri dari 5 ml sabun dan 5 ml ammonium
klrodia
Uji Viskositas

- Alat
visk
osit

Grafik

2. Uraikan prosedur kerja menggunakan Viscometer Brookfield?


Jawab.
3. Uraikan prosedur kerja yang anda lakukan pada pengujian aktivitas
mukolitik.
Jawab.

4. Uraikan kegunaan atau fungsi dari putih telur, asetilsistein, bromheksin,


dekstrometorfan, ammonium klorida?
Jawab.

5. Uraikan fungsi dari perlakuan yang digunakan dalam percobaan:


a. Pembuatan dahak buatan
b. Pembuatan sediaan uji
c. Pengujian aktivitas mukolitik

Jawab.

6. Prinsip kerja viscometer Brookfield? Bandingkan dengan viscometer yang


lain?
Jawab.
7. Jelaskan Mekanisme kerja dan golongan obat dari : asetilsistein,
bromheksin, dekstrometorfan, ammonium klorida sebagai obat batuk?
Jawab.

8. Bandingkan hasil semua uji dan urutkan berdasarkan efektifitas sebagai


mukolitik? Apakah sudah sesuai dengan literatur atau tidak? Berikan
alasannya!
Jawab.

9. Apakah fungsi pengamatan jeda waktu selama 15 menit?


Jawab.

10. Simpulkan hasil percobaan yang diperoleh sesuai dengan tujuan


percobaan!
Jawab.

You might also like