You are on page 1of 1

Manajemen gangguan cairan dan elektrolit pada neonatus pada umumnya memiliki dasar yang sama

dengan penanganan pada anak dengan usia yang lebih tua. Namun terdapat beberapa karakteristik yang
unik seperti perkembengan dan perubahan pada komposisi tubuh bayi, fungsi ginjal, metabolisme
energi, dan kontrol hormon terdapat cairan tubuh mempersulit perkiraan kebutuhan cairan dan
elektrolit dibandingkan anak dengan usia yang lebih tua. Pada bayi dengan berati lahir rendah
penanganan gengguan keseimbangan cairan dan elektrolit bisa menjadi semakin rumit karena bayi
dengan berat lahir rendah kebanyakan juga memiliki gangguan pada sistem kardiopulmonal yang dapat
mempersulit ginjal dalam kompensasi gangguan cairan dan elektrolit. Terdapat hubungan erat antara
kondisi cairan dan elektrolit ibu terhadap fetus. Perpindahan cairan antar kompartemen pada tubuh ibu
juga akan mempengaruhi kondisi cairan dan elektrolit pada fetus.

Hiponatremia dan intoksikasi cairan

Ibu hamil dengan toksemia sering mendapatkan obat diuretik. Obat ini dapat melewati plasenta dan
juga menyebabkan efek diuretik pada fetus. Pelepasan air dan natrium dari fetus tidak akan
mempengaruhi jumlahnya pada serum namun akan terjadi penurunan jumlah total natrium pada tubuh
bayi. Hal ini dapat terjadi jika penggunaan obat diuretik oleh ibu yang berkepanjangan atau mendekati
masa akhir kehamilan.

Pada ibu yang diberikan injeksi oksitosin selama

You might also like